Anda di halaman 1dari 35

PENGERTIAN

 Suatu sistem
(Struktur, Proses, Nilai2 profesional)
yg memungk prwt profesional
mengatur pemberian asuhan keprwt
termask lingk yg dpt menopang
pemberian asuhan tsb ( Hoffart dan
Woods, 96)
MANFAAT
1. Meningkatkan mutu askep
2. Menata ketenagaan kep dlm rangka menuju
yan yg profesional
3. Ruang MPKP mrpkan lahan praktik yang baik
u/ proses beljr bg mhs dlm mencapai kep yg
prof
4. Menunjang prog.ners sp dlm mempelajari
kasus scr komprehensif
5. Berperan sbg lingk yang kondusif u/penelitian
kep
 Penataan struktur
1. Penetapan jmlh tenaga kep
(berd tk ketergantungan klien)
2. Penetapan jenis tenaga kep
a. CCM (Clinical Care Manager)
Ners sp/ SKp/Ners min 6 bln bekerja
b. PP (Perawat Primer)
SKp/ Ners min 1 th/ DIII min 4 th
c. PA (Perawat Asosiate)/ Perawat Pelaksana
d. Kepala Ruangan
3. Penetapan standar rencana askep
MPKP DI RSJ
 Ada 3 jenis MPKP :
1. MPKP Transisi
SPK, Karu dan Katim D3
2. MPKP Pemula
Semua D3
3. MPKP Profesional :
MPKP I : D3, Karu dan Katim S1 Kep
MPKP II (intermediate) : D3 dan mayoritas
Ners, Sp Jiwa
MPKP III (advance) : Ners,Sp Jiwa, Doktor
Kep
PILAR-PILAR MPKP
 Management Approach
 Compensatory Reward
 Professional Relationship
 Patient Care Delivery
Pendekatan Manajemen
(Management Approach)
Untuk memenuhi 14 KDM klien diperlukan kegiatan :
• Tindakan
• Terapi
• Observasi
• Penkes
• Kolaborasi

Pendekatan manajemen agar dpt dilaks scr


maksimal
Sistem Kompensasi dan Penghargaan
(Compensatory Reward)

 Perawat mendpt imbalan dari


melaksanakan
 kewajiban profesi
Nilai – nilai profesional
(Professional Relationship)

1. Penghargaan atas otonomi klien


2. Menghargai klien
3. Melakukan yg terbaik untuk klien
4. Tidak merugikan klien

Pemahaman dgn terus belajar


Komitmen thd tugas dan TJ
Metode Pemberi Asuhan
(Patient Care Delivery)

1. Kasus
2. Fungsional (berd. Jenis pekerjaan)
3. Tim/ alokasi klien ( Katim, Prof,
ass.perawat)
4. Primer (rasio P : K = 1 : 4-5)
5. Manajemen kasus
PENDEKATAN MANAJEMEN DI
MPKP
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
MANAGEMENT APPROACH
PERENCANAAN
 Kepala Ruangan (Karu)
menyusun visi, misi, filosofi, menyusun
renc. jangka pendek : Harian, Bulanan,
Tahunan.
 Ketua Tim (Katim)
menyusun rencana jangka pendek
(rencana harian, rencana bulanan)
 Perawat Pelaksana (PP)
menyusun rencana harian
 Visi adalah pernyataan singkat yang
menyatakan mengapa organisasi itu
dibentuk serta tujuan organisasi tersebut.
 Misi adalah pernyataan yang menjelaskan
tujuan organisasi dalam mencapai visi yang
telah ditetapkan
 Filosofi adalah seperangkat nilai2 yang
mengakar dan menjadi rujukan semua
kegiatan dalam organisasi dan menjadi
landasan dan arahan seluruh perencanaan
jangka panjang. Nilai-nilai dalam filosofi
dapat lebih dari satu.
 Rencana harian : keg yang akan dilaksanakan
oleh perawat sesuai dengan perannya masing-
masing, yang dibuat pada setiap shift
 Rencana bulanan : keg evaluasi hasil keempat
pilar dan nilai MPKP dan berdasarkan hasil
evaluasi tersebut dibuat rencana tuindak lanjut
dalam rangka peningkatan kualitas hasil.
Dilakukan setiap akhir bulan
 Rencana tahunan : keg evaluasi hsl kegiatan
dalam 1 tahun yang dijadikan acuan rtl serta
penyusunan rencana tahunan berikutnya.
Dilakukan setiap akhir tahun
PENGORGANISASIAN
 Kepala Ruangan
menyusun struktur organisasi, jadwal
dinas, daftar alokasi pasien
 Ketua Tim
menyusun jadwal dinas bersama Karu,
membagi alokasi pasien kepada PP
 Struktur organisasi dibuat kepala ruangan
dengan membagi perawat yang ada menjadi
2 tim dan tiap tim diketuai masing-masing
seorang ketua tim dan membagi klien untuk
masing-masing tim
 Jadwal dinas disusun berdasrkan tim, dibuat
dalam 1 minggu sehingga perawat sudah
mengetahui dan mempersiapkan diri untuk
melakukan dinas
 Daftar alokasi pasien adalah daftar sejumlah
pasien yang menjadi tanggung jawab tiap
tim selama 24 jam.
PENGARAHAN
 Kepala Ruangan
memimpin operan, menciptakan iklim
motivasi, mengatur pendelegasian,
supervisi
 Ketua Tim
memimpin pre conference, post
conference, menciptakan iklim motivasi
di timnya, mengatur pendelegasian
dalam timnya, supervisi anggota timnya
 Operan adalah komunikasi dan serah terima
antar shift pagi, sore dan malam
 Iklim motivasi diciptakan dengan budaya
pemberian reinforcement positif, doa
bersama sebelum kegiatan dimulai,
memanggil staf scr periodik untuk mengenal
masalah setiap personil dan membantu
penyelesaiannya, manajemen SDM, sistem
reward yang fair sesuai kinerja
 Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan
melalui orang lain. Prinsip pendelegasian :
Cont....
1. Menggunakan format pendelegasian
tugas
2. Personil yang menerima pendelegasian
berkompeten dan setara dengan
kemampuan yang digantikan tugasnya
3. Pejabat yang mengatur harus memonitor
pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan
bila ada kesulitan
4. Setelah selesai pendelegasian dilakukan
serah terima tugas yang sudah
dilaksanakan dan hasilnya
Cont.......
Jenis pendelegasian :
1. Pendelegasian terencana adalah
pendelegasian yang secara otomatis
terjadi sebagai konsekuensi sistem
penugasan yang diterapkan di ruang
MPKP
2. Pendelegasian insidentil terjadi apabila
salah satu personil berhalangan hadir
maka pendelegasian tugas harus
dilakukan
 Supervisi adalah proses memastikan kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan organisasi
dengan cara melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan kegiatan tersebut. Supervisi
dilakukan untuk memastikan kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan
 Pre conference adalah komunikasi katim dan
PP setelah selesai operan untuk rencana
kegiatan pada shift tersebut
 Post conference adalah komunikasi katim dan
PP tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan
sebelum operan kepada shift berikutnya
PENGENDALIAN
 Kepala Ruangan
mengevaluasi indikator mutu, audit
dokumentasi, survey kepuasan
pasien, keluarga perawat dan tenaga
kesehatan lainnya
 Ketua Tim
mengobservasi pelaksanaan askep
PP, memberikan umpan balik pada
PP
 Indikator mutu
- BOR (bed occupancy rate) adalah
prosentase pemakaian tempat tidur pada satu
satuan waktu tertentu (internas : 80-90%, nas :
70-80%). Rumus jml hr rwt dibagi (jml TTxjml
hr persatuan wkt) dikali 100%
- ALOS (average Length of stay) adalah rata2
lama rawat seorang pasien (6-9 hari). Rumus
jml hr rwt ps keluar : jml ps keluar (hdp+mati)
- TOI (turn over interval) adalah rata-rata
tempat tidur tidak ditempati dari saat diisi ke
saat terisi berikutnya (1-3 hari). Rumus (jml
TTxhr)-hr rwt RS : jml ps keluar (hdp+mati)
 Survey masalah keperawatan adalah survey
dengan standar NANDA untuk pasien baru
yang dilakukan untuk periode tertentu (satu
bln)
 Audit dokumentasi adalah keg mengevaluasi
dokumen askep yang telah dilaksanakan
oleh PP
 Survey kepuasan dilakukan setiap pasien
pulang, diberiakn saat selesai
menyelesaikan adm atau saat persiapan
pulang dengan mengisi angket yang
disediakan. Dilakukan setiap 6 bulan sekali
COMPENSATORY REWARD
 Kepala Ruangan
melakukan penilaian kinerja Katim dan PP
 Ketua Tim
menilai kinerja PP

Penilaian kinerja di ruang MPKP ditujukan


untuk mengetahui kemampuan tiap SDM
dengan menggunakan supervisi baik
secara langsung (observasi) maupun tidak
langsung (melalui dokumentasi)
PROFESSIONAL RELATIONSHIP
 KepalaRuangan
memimpin rapat keperawatan,
konferensi kasus, melakukan rapat tim
kesehatan, kolaborasi dengan dokter

 KetuaTim
melaksanakan konfrensi kasus,
kolaborasi dengan dokter
 Rapat keperawatan adalah suatu media
komunikasi untuk menyampaikan informasi
permasalahan yang ditemukan pada klien,
evaluasi hasil kerja secara keseluruhan,
perkebmangan IPTEK dll. Fokus
pembicaraan adalah membahas hasil-hasil
kerja keperawatan selama sebulan untuk
aktivitas ruang MPKP (laporan bulanan).
 Konferensi kasus adalah diskusi kelompok
tentang kasus askep klien/keluarga.
Dilakukan dua kali per bulan dan kasusnya
bergantian antar tim.
 Rapat tim kesehatan adalah media
komunikasi antara tim kesehatan (rapat
multidisiplin) untuk membahas manajerial
ruang MPKP.
 Kolaborasi dengan dokter perawat
melakukan kerjasama dengan dokter dalm
melakukan tindakan kepada klien
PATIENT CARE DELIVERY
 Kepala Ruangan, Ketua Tim dan Perawat
Pelaksana mampu melakukan asuhan
keperawatan 7 diagnosa keperawatan :
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Halusinasi
3. Isolasi sosial
4. Harga diri rendah
5. Resiko bunuh diri
6. Waham
7. Defisit perawatan diri
MA CR PR PCD

KARU √ √ √ √

KATIM √ √ √ √

PP √ √
TERIMA KASIH...............

Anda mungkin juga menyukai