ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN LEUKEMIA
Leukemia mieloid
Leukemia mielogenus akut
Leukemia mielogenus kronis
Leukemia limfoid
Leukemia limfositik kronik
Lukemia limfositik akut
Patofisiologi
Definisi
LMA merupakan kelainan yang
mengenai sistem hematopoetik yang
berdiferensiasi ke semua sel mieloid,
monosit, granulosit, eritrosit dan
trombosit.
Manifestasi Klinis
Khemotherapy
Transplantasi sumsum tulang
PROGNOSA
Pasien yang mendapat penanganan
dapat bertahan sampai 1 tahun berakhir
dengan kematian akibat infeksi /
perdarahan
Leukemia Mielogenus Kronik
Definisi
LMK adalah penyakit mieloproliferatf
yang ditandai dengan produksi
berlebihan seri granulosit yang relatif
matang.
Manifestasi Klinis
• Prognosa
– Ketahanan hidup rata-rata pasien sekitar 7
tahun
• Komplikasi
– Perdarahan, infeksi
– Pembentukan batu ginjal, anemia dan masalah
gastrointestinal
Leukemia Limfositik Akut
Definisi
LLA merupakan suatu proliferasi ganas
limfoblas
Insidensi
LLA sering terjadi pada anak-anak
Laki-laki lebih banyak daripada perempuan
Puncak insidensi 4 tahun
Setelah usia 15 th LLA jarang terjadi
Manifestasi Klinis
Rasa lelah
Panas tanpa infeksi
Purpura
Nyeri tulang
Penurunan BB
Splenomegali, hepatomegali
Ekimose
Perdarahan retina
Pemeriksaan penunjang
Definisi
LLK merupakan kelainan ringan yang mengenai
individu antara usia 50-70.
Manifestasi Klinis
Anemia
Infeksi
Limfadenopati
Splenomegali, hepatomegali
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah tepi : limfositosis
Pemeriksaan sumsum tulang : infiltrasi merata
oleh limfosit kecil
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan darah tepi : limfositosis
Pemeriksaan sumsum tulang : infiltrasi merata
oleh limfosit kecil
Penatalaksanaan
Pengobatan dengan busulfan, hydroxyurea,
chlormbucil, kortikosteroid
Transplantasi sumsum tulang
Prognosa
Pasien dapat bertahan selama 3-4 tahun dan
berakhir dengan kematian akibat infeksi /
perdarahan.
PENGKAJIAN
Riwayat terpapar pada faktor pencetus seperti
dosis besar radiasi, obat-obat tertentu, infeksi
virus
Pemeriksaan Fisik
Pembesaran sumsum tulang dengan sel-sel
leukemia, selanjutnya menekan fungsi sumsum
tulang yang menyebabkan
Anemia : penurunan BB, kelelahan, pucta, malaise,
kelemahan, anorexia
Trombositopenia : perdarahan gusi, mudah memar, ptekie,
ekimosis
Neutropenia dan demam tanpa infeksi, berkeringat malam
Infiltrasi organ lain dengan sel2 leukemia yang
menyebabkan : hepatomegali, splenomegali
Pemeriksaan Diagnostik
Jumlah deferensial SDP mengidentifikasi tipe2 SDP
yang terlibat
Aspirasi sumsum tulang, biopsi
Kaji respon emosional mengenai dampak
penyakit terhadap gaya hidup
Kaji pemahaman pasien terhadap tindakan,
prognosis dan penyakit
Masalah Keperawatan dan
Intervensi
Pencegahan infeksi
1. Tempatkan pasien dalam ruang
tersendiri
2. Hindari sentuhan dengan pengunjung
dan sifat yang mempunyai infeksi
3. Pertahankan higienitas
4. Lakukan tindakan antiseptik
5. Jaga lingkungan tetap bersih
Pencegahan perdarahan
1. Antisipasi area perdarahan pada tubuh
pasien
2. Jaga penyuntikan vena puncture dan IM
seminimal mungkin
3. Gunakan sikat gigi atau kain lunak untuk
perawatan mulut
4. Hindari pengambilan temperature rectal
5. Jaga mulut tetap bersih dan bebas dari sisa
makanan
Perawatan pasien khemotherapy
Memantau TTV
Pencegahan perdarahan
Memberikan antibiotik
Evaluasi efek samping
Berikan support
Transplantasi sumsum tulang
Pencegahan infeksi
Pemeliharaan cairan elektrolit dan
keseimbangan nutrisi