ZAENAL MUTAQIN ETIOLOGI

PEMERIKSAAN PENUNJANG
(AK.1.17.193)
1. Rontgen tulang belakang untuk menentukan luas dan Penyebab spesifik dari spina bifida tidak diketahui,tetapi
lokasi kelainan di duga akibat:
2. USG tulang belakang bisa menunjukkan adanya 1. Genetik
kelainan pda korda spinalis maupun vertebra Penyakit DEFINISIpada paru-paru
inflamasi 2. Kekurangan asam folat pada masa kehamilan
Spina bifida adalah defek pada penutupan
3. CT scan atau MRI tulang belakang kadang dilakukan Yan dicirikan
kolumna vertebralis dengan
dengan atauadanya
tanpa tingkatan 3. Lingkungan
untuk menentukan lokasi dan luasnya kelainan. Konsolidasi
protusi jaringanakibat eksudat
melalui celah yang
tulang 4. Kekurangan kadar vitamin maternal
Masuk dalam area alveoli
(Hockenberry & fugeta,1993)
(axton2009).
&Wilson,

KLASIFIKASI

PENCEGAHAN
1. Resiko terjadinya spina bifida bisa dikurangi dengan mengkonsumsi
Spina Bifida Spina Bifida Aperta
asam folat.
Okulta (cystica)
2. Kekurangan asam folat pada seorang wanita harus ditangani
sebelum wanitatersebut hamil, karena kelainan ini terjadi sangat
dini. Kegagalan penyatuan arkus Defek yang dapat dilihat berupa
3. Pada wanita hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat vertebralis posterior tanpa penonjolan mirip kantong. Kulit
sebanyak 0,4 mg/hari. Kebutuhan asam folat pada wanita hamil menyertai herniasi medulla diatas pembengkakan biasanya
adalah 1 mg/hari. spinalis atau meninges, tidak tipis. Spina Bifida Kistik dapat
dapat dilihat secara terjadi pada dua keadaan, yaitu
eksternal.Ciri-cirinya terdapat 1. Meningokel
nervus kapiler dan seberkas 2. Mielomeningokel
MANIFESTASI KLINIS rambut atau lipoma supervisial.
Gejala bervariasi tergantung kepada beratnya kerusakan pada korda
spinalis dan akar saraf yang terkena. Beberapa anak memiliki gejala
ringan atau tanpa gejala, sedangkan yang lainnya mengalami
kelumpuhan pada daerah yang dipersarafi oleh korda spinalis
KOMPLIKASI
1. Paralisis Cerebri
maupun nakar saraf yang terkena. Gejalanya dapat berupa:
1. Penonjolan seperti kantung di punggung tengah sampai bawah 2. Atrofi Otot
pada bayi barulahir. 3. Osteoporosis
2. Kelumpuhan / kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki. 4. Fraktur (akibat penurunan massa otot).

DAFTAR PUSTAKA INTERVENSI KEPERAWATAN

MASALAH KEPERAWATAN
1. Behrmen, Kligmen, Arvin. Ilmu Kesehatan Anak.
Edisi 15. Jakarta : EGC
2. Rizqi Hajar Dewi. 2010. Asuhan Keperawatan Anak
Spina Bifida Dengan Meningokel.
1. Ganguan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan tekanan 3. Rasjad, Chairuddin. Penyakit Akibat Lesi Medula
intracranial Spinalis dalam: Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi.
2. Risiko tinggi trauma b.d lesi spinal Edisi Ketiga. Jakarta: Yarsif Watampone; 2009. Hal
257-9.
1. Monitor tanda-tanda vital. Observasi tanda infeksi, observasi
fontanel dari cembung dan palpasi sutura cranial, Ubah posisi kepala
setiap 3 jam untuk mencegah decubitus
2. Rawat bayi dengan cermat, Modifikasi aktifitas keperawatan rutin
(mis : memberi makan, member kenyamanan) Untuk mencegah
kerusakan pada kantung meningeal atau sisi pembedahan