Anda di halaman 1dari 9

NAMA : AFDHALUZ ZIKRI

NIM : 13404317001
KELAS : 3C

A. Kelebihan dan kekurangan setiap metode penugasan?


Jawabannya :
1. Metode fungsional
a.  Kerugian metode fungsional:
1) Pasien mendapat banyak perawat.
2) Kebutuhan pasien secara individu sering terabaikan
3) Pelayanan pasien secara individu sering terabaikan.
4) Pelayanan terputus-putus
5) Kepuasan kerja keseluruhan sulit dicapai
b. Kelebihan dari metode fungsional :
1) Sederhana
2) Efisien.
3) Perawat terampil untuk tugas atau pekerjaan tertentu.
4) Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai
tugas.
5) Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang
berpengalaman untuk satu tugas yang sederhana.
6) Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff atau peserta
didik yang praktek untuk ketrampilan tertentu.
2. Metode penugasan pasien/metode kasus.
a. Kekurangan metode
1) Kemampuan tenga perawat pelaksana dan siswa perawat yang
terbatas sehingga tidak mampu memberikan asuhan secara
menyeluruh
2) Membutuhkan banyak tenaga.
3) Beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga
tugas rutin yang sederhana terlewatkan.
4) Pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat
penaggung jawab klien bertugas.
b. Kelebihan metode
1) Kebutuhan pasien terpenuhi.
2) Pasien merasa puas.
3) Masalah pasien dapat dipahami oleh perawat.
4) Kepuasan tugas secara keseluruhan dapat dicapai.
3. Metode penugasan tim
a. Kelebihan metode tim
1) Saling memberi pengalaman antar sesama tim
2) Pasien dilayani secara komfrehesif
3) Terciptanya kaderisasi kepemimpinan
4) Tercipta kerja sama yang baik
5) Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
6) Memungkinkan menyatukan anggota tim yang berbeda-beda
dengan aman dan efektif.
b. Kekurangan metode tim
1) Tim yang satu tidak mengetahui mengenai pasien yang bukan
menjadi tanggung jawabnya.
2) Rapat tim memerlukan waktu sehingga pada situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau trburu-buru sehingga dapat mengakibatkan
kimunikasi dan koordinasi antar anggota tim terganggu sehingga
kelanncaran tugas terhambat.
3) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu
tergantung atau berlindung kepada anggota tim yang mampu atau
ketua tim.
4) Akontabilitas dalam tim kabur.
4. Metode perawatan primer
a. Kelebihan dari metode perawat primer:
1) Mendorong kemandirian perawat.
2) Ada keterikatan pasien dan perawat selama dirawat
3) Berkomunikasi langsung dengan Dokter
4) Perawatan adalah perawatan komfrehensif
5) Model praktek keperawatan profesional dapat dilakukan atau
diterapkan.
6) Memberikan kepuasan kerja bagi perawat
7) Memberikan kepuasan bagi klien dan keluarga menerima asuhan
keperawatan.
b. Kelemahan dari metode perawat primer:
1) Perlu kualitas dan
2) kuantitas tenaga perawat,
3) Hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional.
4) Biaya relatif lebih tinggi dibandingkan metode lain.
5. Metode modul
a. Keuntungan dan Kerugian
1) Sama dengan gabungan antara metode tim dan metode perawat
primer.
2) Semua metode diatas dapat digunakan sesuai dengan situasi dan
kondisi ruangan. Jumlah staf yang ada harus berimbang sesuai
dengan yang telah dibahas pembicaraan yang sebelumnya.

B. Jelaskan perencanaan dalam MPKP (pembuatan rencana kerja/POA)


1. Pengertian
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam
rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Siagian, 1990).
Perencanaan dapat juga diartikan sebagai suatu rencana kegiatan tentang
apa yang harus dilakukan, bagaimana kegiatan itudilaksanakan, dimana
kegiatan itu dilakukan. Sehingga perencanaan yang matangakan memberi
petunjuk dan mempermudah dalam melaksanakan suatu kegiatan.Dalam
suatu organisasi perencanaan merupakan pola pikir yang dapat
menentukan keberhasilan suatu kegiatan dan titik tolak dari kegiatan
pelaksanaan selanjutnya.Kegiatan perencanaan dalam praktek
keperawatan profesional merupakan upaya meningkatkan profesionalisme
dalam pelayanan keperawatan sehingga mutu pelayanan bukan saja
dapat dipertahankan tapi bisa terus meningkat sampai tercapai derajat
kepuasan tertinggi bagi penerima jasa pelayanan keperawatan dan
pelaksana  pelayanan itu sendiri. Dengan demikian sangat dibutuhkan
perencanaan yang profesional juga. Jenis-jenis perencanaan terdiri dari
rencana jangka panjang, rencana jangkamenengah dan rencana jangka
pendek. Perencanaan jangka panjang disebut juga perencanaan strategis
yang disusun untuk 3 sampai 10 tahun. Perencanaan jangka menengah
dibuat dan berlaku 1 sampai 5 tahun. Sedangkan perencanaan
jangka pendek dibuat satu jam sampai dengan satu tahun. Hirarki dalam
perencanaan terdiri dari perumusan visi, misi, filosofi, peraturan,
kebijakan, dan prosedur (Marquis &Houston, 1998).Kegiatan perencanaan
yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi,filosofi dan
kebijakan. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan
adalah perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana kegiatan
harian, bulanan dan tahunan.
2. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan MPKP diharapkan perawat mampu:
a. Merumuskan visi ruang MPKP
b. Merumuskan misi ruang MPKP
c. Merumuskan filosofi ruang MPKP
d. Memahami kebijakan ruang MPKP
e. Menyusun perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana harian,
bulanan dantahunan

3. Visi Di Ruang MPKP


Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan mengapa
organisasi itu dibentuk serta tujuan organisasi tersebut. Visi perlu
dirumuskan sebagai landasan perencanaan organisasi. Contoh visi di
Ruang MPKP adalah "Mengoptimalkan kemampuan hidup pasien dengan
masalah kardiovaskuler sesuai dengan kemampuannya.”

4. Misi Di Ruang MPKP


Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan organisasi dalam
mencapai visiyang telah ditetapkan. Contoh misi Ruang MPKP di RSMM
Bogor adalah" Memberikan pelayanan prima secara holislik melipuli bio,
psiko, sosio dan spiritual dengan pendekatan keilmuan keperawatan
kesehatan jiwa yang  profesional. " 
5. Filosofi di Ruang MPKP
Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai kegiatan yang menjadi
rujukan semua kegiatan d a l a m o r g a n i s a s i d a n m e n j a d i l a n d a s a n
d a n a r a h a n s e l u r u h p e r e n c a n a a n j a n g k a  panjang. Nilai-nilai
dalam filosofi dapat lebih dari satu. Beberapa contoh pernyataan filosofi :
 Individu memiliki harkat dan martabat  Individu mempunyui tujuan tumbuh
dan berkembang Setiap individu memiliki potensi untuk berubah Setiap orang
berfungsi holistik (berinteraksi dan bereaksi terhadap lingkungan)

6. Kebijakan di ruang MPKP


Kebijakan adalah pernyataan yang menjadi acuan organisasi dalam
pengambilankeputusan.Contoh kebijakan di ruang MPKP Rumah Sakit
Meilia :
“Kepala Ruangan MPKP dipilih melalui fit and proper test”“Staf MPKP
bertugas berdasarkan SK" “ Staf keperawatan yang bekerja di ruang
MPKP minimal pendidikan DIII   Keperawatan dan atau DIII Kebidanan“
7. Rencana Jangka Pendek di Ruang MPKP
Rencana jangka pendek yang diterapkan di ruang MPKP terdiri dari
rencana harian, bulanan dan tahunan. 
a. Rencana harian
Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh perawat sesuaidengan perannya masing-masing, yang dibuat
pada setiap shift. Isi kegiatandisesuaikan dengan peran dan fungsi
perawat. Rencana harian dibuat sehari sebelum dinas atau satu
jam sebelum operan dilakukan dan dilengkapi pada saat operan
dan pre conference
1) Rencana harian kepala ruangan
Isi rencana harian kepala ruangan meliputi :
a) Asuhan keperawatan
b) Supervisi katim dan perawat pelaksana
c) Supervise tenaga selain perawat dan kerjasama dengan
unit terkait
Contoh rencana harian kepala ruangan
Nama :               ruangan :                tanggal :

Jumlah perawat :                 jumlah pasien :


waktu Kegiatan Keterangan
07 00 Operan
 Pre conference
(jika jumlah tim lebih dari 1), mengecek SDM dan
sarana dan prasarana
08 00 Mengecek kebutuhan pasien  (pemeriksaan, kondisi
dll
09 00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien
yangmemerlukan perhatian khusus
10 00 Melakukan supervisi pada ketua  tim / perawat
pelaksana
Perawat 1…………………………..(nama)
  …………………….       (tindakan )

Perawat 2…………………………..(nama)
  …………………….       (tindakan )

Perawat 3…………………………..(nama)
  …………………….       (tindakan )

11.00 Hubungan dengan bagian lain  terkait rapat-rapat


terstruktur / insidentil
12.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat,
lingkungan yang belumteratasi
Ishoma
13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan
asuhan keperawatanuntuk sore, malam dan besok
sesuai tingkat ketergantungan pasienMengobservasi
 post conference
14.00 Operan

2) Rencana harian ketua tim


Isi rencana harian ketua tim adalah :
a) Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim
yang menjadi"tanggung jawabnya”
b) Melakukan supervisi perawat pelaksana
c) Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain
1) Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas
Contoh Rencana Harian Ketua Tim dapat dilihat pada Tabel 1.2
Tabel 1.2. Rencana Harian Ketua Tim
 Nama perawat : …………..  N a m a   p a s i e n : … … … … …
Ruangan: ……………. Tanggal: …………..

waktu Kegiatan Keterangan


07.00 Operan
 Pre conference
(jika jumlah anggota tim lebih dari 1
orang)Memberi pendidikan kesehatan dan
memberi obat pasien
08.00 Pasien 1 ............................. (tindakan)
Pasien 2 ............................. (tindakan)
Pasien 3 ............................. (tindakan)
09.00 Supervisi perawat (dapat diatur sesuai kondisi
dankebutuhan)
Perawat 1 .......................................(nama)
........................................ (tindakan)
Perawat 2 .......................................(nama)
........................................ (tindakan)
10.00 Mendampingi dokter visite
11.00 Pasien 1 ............................. (tindakan)
Pasien 2 ............................. (tindakan)
Pasien 3 ............................. (tindakan)
12.00 Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan
membuat catatan perkembangan pasien
Ishoma
13.00 Post conference
dan menulis dokumentasiMemeriksa kelengkapan
dokumentasi askepAlokasi pasien sesuai dengan
perawat yang dinas
14.00 operan
a. Rencana harian perawat pelaksana
Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan
untuk sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya. Rencana
harian perawat pelaksana shift sore dan malam agak berbeda jika
hanya satuorang dalam satu tim maka perawat tersebut berperan
sebagai ketua timdan perawat pelaksana sehingga tidak ada kegiatan
  pre dan post  conference.

Contoh Rencana Harian Perawat Pelaksana dapat dilihat pada Tabel 1.3
Tabel 1.3. Rencana Harian Perawat Pelaksana
 Nama perawat : …………..  N a m a p a s i e n : … … … … … R u a n g a n : T a n g g a l :
…………..

Waktu kegiatan Keterangan


07.00 14.00 21.00 O p e r a n
 Pre conference
(jika 1 tim lebih dari 1
orang)Menyiapkan pasien untuk
pemeriksaan diagnostik (dinas pagi)
08.00 15.00 22.00 Pasien 1 .............................
(tindakan)
Pasien 2 .............................
(tindakan)
Pasien 3 .............................
(tindakan)
09.00 16.00 23.00 Pasien 4 .............................
(tindakan)
Pasien 5 .............................
(tindakan)
Pasien 6 .............................
(tindakan)
10.00 17.00 24.00 Pasien 1 .............................
(tindakan)
Pasien 2 .............................
(tindakan)
Pasien 3 .............................
(tindakan)
11.00 18.00 05.00 Pasien 4 .............................
(tindakan)
Pasien 5 .............................
(tindakan)
Pasien 6 .............................
(tindakan)
12.00 19.00 Melakukan evaluasi terhadap
tindakan yang telahdilakukan dan
mendokumentasikan.Istirahat
13.00 20.00 06.00 Post Conference
(jika tim lebih dari satu orang)
dandokumentasi askep
14.00 21.00 07.00 operan
b. Penilaian rencana harian perawat
Untuk menilai keberhasilan dari perencanaan harian dilakukan
melalui observasi menggunakan instrumen jurnal rencana harian
(Tabel 1.4).Setiap ketua tim mempunyai instrumen dan mengisinya
setiap hari. Pada akhir  bulan dapat dihitung presentasi pembuatan
rencana harian masing-masing perawat

Tabel 1.4. Jurnal Pembuatan Rencana Harian (RH) Perawat


No Nama perawat bulan jmlh %
1 2 3 4 5 6 30
1 Noni v v v v o o - - v 5 90
2 dwi o v v v - v v v v 7 100
3 iyut v v v o - v v v v 7 100
4 lia
Keterangan
(v)= Perawat membuat rencana harian
(-)= Perawat tidak membuat rencana harian
(0)= Perawat Libur 

C. Jelaskan cara pembuatan laporan kerja


Cara Membuat Action Plan
Action Plan memang diperlukan di berbagai aspek kehidupan, baik
saat seseorang ingin mencapai suatu tujuan, ataupun saat suatu kelompok
dilibatkan ke dalam sebuah proyek. Action Plan tetap penting untuk dibuat,
tidak peduli proyek tersebut merupakan proyek skala kecil ataup pun proyek
berskala besar. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diikuti untuk
membuat Action Plan:
1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai
Sebelum menuliskan Action Plan, langkah pertama yaitu
menentukan tujuan yang ingin dicapai. Tujuan ini bisa berupa tujuan
umum atau pun tujuan yang lebih detail. Tentukan hasil akhir yang
ingin dicapai apabila Action Plan ini dijalankan.

2. Tentukan tugas-tugas yang harus diselesaikan

Langkah berikutnya yaitu menentukan tugas-tugas yang harus


diselesaikan untuk mencapai tujuan tersebut. Cari tahu langkah mana
yang akan menjadi langkah awal. Kemudian tentukan tugas-tugas
selanjutnya secara berurutan

Cari tahu apakah ada tugas yang harus menjadi prioritas.


Urutkan tugas-tugas ini berdasarkan prioritas dan urutan waktunya.
Tugas yang menjadi prioritas utama tentu harus dikerjakan dan
diselesaikan terlebih dahulu. Tugas yang harus diselesaikan lebih
dahulu sebelum bisa melakukan tugas lain juga harus didulukan.

3. Analisa dan membagi tugas-tugas tersebut

Jika tugas-tugas tersebut sudah ditulis, analisa dan bagi tugas-


tugas tersebut. Jika tujuan yang akan dicapai merupakan tujuan
individu, tentukan batas waktu untuk mengerjakan tugas tersebut. Jika
tujuan yang akan dicapai merupakan tujuan kelompok, tentukan batas
waktunya juga serta tentukan siapa yang akan bertanggung jawab
akan tugas tertentu. Sesuaikan juga dengan kemampuan masing-
masing orang yang terlibat.

Cari tahu apakah tugas tersebut bisa diselesaikan sendiri, atau


akan memerlukan bantuan dari orang lain. Jika memerlukan bantuan
orang lain, tentukan orang seperti apa yang bisa membantu, di mana
bisa menemukan orang tersebut, lalu tentukan siapa saja yang bisa
untuk membantu.
Jika bingung saat membuat Action Plan, gunakan
template Action Plan yang sudah banyak tersedia di buku agenda atau
di internet. Banyak template Action Plan yang bisa didapatkan secara
gratis. Uraian lengkap mengenai hal ini akan dibahas pada poin
berikutnya.

4. Cek kembali Action Plan yang telah dibuat

Setelah langkah-langkah sebelumnya dikerjakan, penting untuk


mengecek kembali Action Plan yang telah dibuat. Periksa
apakah Action Plan tersebut sudah memenuhi kriteria Action Plan yang
baik yang telah dijabarkan sebelumnya. Apakah Action Plan yang
dibuat ini sudah lengkap, jelas, dan relevan? Jika masih ada yang
kurang, perbaiki kembali Action Plan tersebut.

5. Menjalankan Action Plan dengan baik

Setelah Action Plan selesai dibuat dan dicek kembali, langkah


yang tersisa yaitu menjalankan Action Plan dengan baik. Sebagus
apapun Action Plan yang dibuat, jika tidak dilaksanakan maka akan
menjadi percuma dan memang tantangan terbesarnya adalah
menjalankan apa yangtelah ditulis. Jalani Action Plan yang telah dibuat
dengan baik dan berkomitmen. Jika memang ada perubahan, catat
perubahan tersebut dan analisa apakah memang relevan dengan
situasinya.

Anda mungkin juga menyukai