Anda di halaman 1dari 4

Pancasila, pembukaan UUD 1945, dan UUD 1945 :

Pancasila terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti
prinsip atau asas. Pancasila adalah ideologi, landasan atau dasar bagi negara Indonesia.
Pancasila sumber dari segala sumber hukum Indonesia. Pancasila merupakan rumusan dan
pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Undang-Undang Dasar 1945 beserta pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam


pembukaannya merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum yang berlaku di Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 juga merupakan sumber motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad
bangsa Indonesia mencapai tujuannya.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, atau disingkat UUD
1945 atau UUD '45, adalah hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara
Republik Indonesia saat ini. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh
PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.

Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 sebagai pokok kaidah negara yang
fundamental mempunyai hakikat dan kedudukan hukum yang tetap, maka secara hukum tidak
dapat diubah. Karena mengubah pembukaan UUD 1945 sama halnya dengan pembubaran
negara RI, sedangkan Batang Tubuh bisa diubah (diamandeman). kedudukan pembukaan uud
1945 adalah lebih tinggi dari Batang Tubuh UUD 1945.
Kenapa Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diamandemen yaitu karena Pembukaan
UUD 1945 memuat dasar-dasar filosofis dan dasar normatif yang mendasari seluruh pasal
dalam UUD 1945. Pembukaan UUD 1945 mengandung staatidee berdirinya Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), tujuan (Haluan) negara serta dasar Negara yang harus tetap
dipertahankan. Oleh sebab itu Pembukaan UUD 1945 tidak diamandemen dengan alasan-
alasan tersebut.

Berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011 yang mengatur tentang Sumber Hukum dan Tata
Urutan Peraturan Perundang-Undangan:

1. Undang-Undang Dasar 1945

UUD 1945 ialah dasar hukum atau konstitusi dalam dunia hukum di Indonesia. hal ini
dikarenakan salah satu hubungan Pancasila dengan UUD 1945 berdasarkan sejarah, yaitu
UUD 1945 merupakan perwujudan dari Pancasila. Seperti yang kita ketahui bersama,
Pancasila ialah dasar negara yang menjadi dasar bagi setiap hal dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Maka dari itu, setiap peraturan perundang-undangan yang ada di bawah UUD
1945 tidak boleh bertentangan dengannya.

2. Ketetapan MPR

Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat ialah salah satu bentuk putusan yang
dibuat oleh MPR yang berisi tentang hal-hal yang bersifat beschikking atau penetapan.
Karena ia merupakan ketetapan, maka kekuatan hukum dari Tap MPR ialah mengikat ke
dalam dan ke luar. Saat ini terdapat 139 Ketetapan MPR dan MPRS yang dikelompokkan ke
dalam enam pasal atau kategori sesuai dengan materi dan status hukumnya.

3. Undang-Undang / Perpu

Undang-Undang atau UU ialah peraturan perundang-undangan yang disusun oleh


DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) dengan persetujuan bersama presiden. Penyusunan UU ini
merupakan salah satu fungsi DPR RI menurut UUD 1945. Materi yang dimuat di dalam UU
ialah mengatur lebih lanjut ketentuan di dalam UUD 1945 seperti HAM, keuangan negara
dan lain sebagainya. Selain itu, UU juga mengatur setiap ketentuan yang diamanatkan oleh
UUD 1945.

Sementara itu, Perpu atau Peraturan Pemerintah Pengganti UU ialah peraturan yang
ditetapkan Presiden dalam hal terjadi kegentingan yang memaksa. Materi yang diatur pun
sama dengan materi dalam UU.

4. Peraturan Pemerintah

PP ialah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh presiden dan materi


yang dimuat di dalam PP ialah materi yang diamanatkan oleh UU untuk melaksanakan
ketentuan di dalam UU.

5. Peraturan Presiden
Peraturan Presiden atau Perpres ialah peraturan perundang-undangan yang dibuat atau
disusun oleh presiden. Ada pun materi yang dimuat dalam peraturan ini ialah materi yang
diperintahkan oleh UU atau juga materi untuk menjelaskan pelaksanaan peraturan
pemerintah.

6. Peraturan Daerah

Peraturan daerah atau biasa dikenal dengan Perda ialah peraturan perundang-undangan yang
disusun oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama dari kepala
daerah (dapat dilakukan oleh gubernur, bupati, atau walikota).

Materi yang dimuat di dalam perda ialah seluruh materi yang diperlukan dalam
penyelenggaraan otonomi daerah dan asas tugas pembantuan, menampung kondisi khusus
dari daerah, dan penjabaran lebih lanjut dari hierarki peraturan perundang-undangan yang
lebih tinggi. contoh dari peraturan daerah yang menampung kekhususan daerah ialah Qanun
di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Lembaga Legislatif, Eksekutif, Yudikatif

Pemisahan kekuasaan merupakan suatu cara pembagian dalam tubuh pemerintahan agar tidak
ada penyalahgunaan kekuasaan, antara legislatif, eksekutif dan yudikatif. Pemisahan
kekuasaan juga disebut dengan istilah trias politica adalah sebuah ide bahwa sebuah
pemerintahan berdaulat harus dipisahkan antara dua atau lebih kesatuan kuat yang bebas,
mencegah satu orang atau kelompok mendapatkan kuasa yang terlalu banyak.

Berikut adalah pengertian dan contoh dari lembaga Legislatif, Eksekutif, Yudikatif:

Lembaga Legislatif

Adalah sebuah lembaga yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan, peraturan dan
undang-undang.

Lembaga Legislatif merupakan badan deliberatif pemerintah dengan kuasa membuat


hukum. Badan deliberatif merupakan organisasi yang secara bersama membuat keputusan
setelah debat dan diskusi.
Contoh Lembaga Legislatif

 MPR: Majelis Permusyawaratan Rakyat.


 DPD: Dewan Perwakilan Daerah.
 DPRD: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Lembaga Eksekutif

Adalah lembaga yang bertugas untuk melaksanakan kebijakan, peraturan, dan undang-
undang yang dibuat oleh lembaga legislatif.

Lembaga Eksekutif merupakan salah satu cabang pemerintahan yang memiliki kekuasaan dan
bertanggungjawab untuk menerapkan hukum.

Contoh Lembaga Eksekutif

 Presiden.
 Menteri dan seluruh staffnya.

Lembaga Yudikatif

Adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengadili para pelanggar yang melanggar
kebijakan yang dibuat oleh lembaga legislatif.

Lembaga kehakiman (atau kejaksaan) terdiri dari hakim, jaksa dan magistrat dan sebagainya
yang biasanya dilantik oleh kepala negara masing-masing. Mereka juga biasanya
menjalankan tugas di mahkamah dan bekerjasama dengan pihak berkuasa terutamanya polisi
dalam menegakkan undang-undang.

Contoh Lembaga Yudikatif

 MA: Mahkamah Agung.


 MK: Mahkamah Konstitusi.

Anda mungkin juga menyukai