Kelas : III B
NIM : 170160033
TUGAS FINAL
b. garis
Garis merupakan suatu titik yang diperpanjang Pada suatu garis hanya memiliki panjang
tetapi tidak memiliki lebar dan tinggi.
Elemen garis terbagi menjadi 4 yaitu sebagai berikut:
a. Garis vertical
Garis vertical mempunyai kesan tinggi, kaku, formal, dan tegas.
Contohnya seperti bentuk dari tiang, kolom, menara, dan lain-lain.
b. Garis Horizontal
Garis horinzontal mempunyai kesan lebar, luas, dan lapang.
Contohnya seperti bentuk dari denah
c. Garis Diagonal
Garis diagonal mempunyai kesan dinamis dan tidak tenang.
d. Garis Lengkung
Garis lengkung memiliki kesan dinamis, lembut, dan gembira.
c. bidang
Bidang merupakan suatu garis yang diteruskan kearah yang berbeda dari garis
asalnya. Sebuah bidang memimiliki panjang dan lebar tetapi tidak memiliki tinggi.
Dalam unsur desain, bidang berfungsi sebagai:
Ruang adalah kumpulan dari susunan beberapa bidang. Dalam unsur desain ruang
terbagi atas beberapa komponen pembentuk ruang yaitu:
Lantai
Dinding (dinding pasif, dinding transparan, dan dinding semu)
2. Ruang yang saling berkait Hubungan dari kedua ruang yang sling berkait di hasilkan dan
overlapping dari dua daerah ruang yang membentuk daerah ruang yang bersama. Dua
buah ruang tersebut membentuk volume berkaitan dan masing – masing masih
mempertahankan identitas dan definisinya sebagai suatu ruang. Bagian yang saling
berkait tersebut dapat melebur dan dapat mengembangkan integritasnya sebagai
sebuah ruang yang mempunyai fungsi menghubungkan kedua ruang yang asli
3. Ruang yang bersebelaha Jenis hubungan ruang ini adalah jenis hubungan ruang yang
umum. Dilihat dari tingkat kontinutas visual yang terjadi dari ruang tersebut masih
membawa sifat alamiah dari dari bidang yang memisahkan sekaligus yang
menghubungkan keduanya.
Membatasi pencapaian visual maupun fisik dari ruang yang bersebelahan dapat
memperkuat individualitas yang ada dan menampung perbedaan yang ada.
Pandangan para ahli teori yang menganalogikan arsitektur sebagai analogi biologis
berpendapat bahwa membangun adalah proses biologis…bukan proses estetis. Analogi biologis
terdiri dari dua bentuk yaitu ‘organik’ (dikembangkan oleh Frank Lloyd Wright). Bersifat umum
; terpusat pada hubungan antara bagian-bagian bangunan atau antara bangunan dengan
penempatannya/penataannya. dan ‘biomorfik’. Lebih bersifat khusus. ; terpusat pada
pertumbuhan proses-proses dan kemampuan gerakan yang berhubungan dengan organisme.
a. Berkembang dari dalam ke luar, harmonis terhadap sekitarnya dan tidak dapat dipakai begitu
saja.
b, Pembangunan konstruksinya timbul sesuai dengan bahan-bahan alami, apa adanya (kayu
sebagai kayu, batu sebagai batu, dll).
Secara asli dalam arsitektur istilah organik berarti sebagian untuk keseluruhan – keseluruhan
untuk sebagian. Arsitektur Biomorfik kurang terfokus terhadap hubungan antara bangunan dan
lingkungan dari pada terhadap proses-proses dinamik yang berhubungan dengan pertumbuhan
dan perubahan organisme. Biomorfik arsitektur berkemampuan untuk berkembang dan tumbuh
melalui : perluasan, penggandaan, pemisahan, regenerasi dan perbanyakan. Contoh : kota yang
dapat dimakan (Rudolf Doernach), struktur pnemuatik yang bersel banyak (Fisher, Conolly,
Neumark, dll).
b. Analogi mekanik
Menurut Le Corbusirr, sebuah rumah adalah mesin untuk berhuni
merupakan contoh analogi mekanik dalam arsitektur. Bangunan seperti halnya
dengan mesin hanya akan menunjukkan apa sesungguhnya mereka, apa yang
dilakukan, tidak menyembunyikan fakta melalui hiasan yang tidak relevan
dengan bentuk dan gaya-gaya, atau dengan kata lain keindahan adalah fungsi
yang akan menyatakan apakah mereka itu dan apa yang mereka lakukan.
c. Bahasa pola
Bahasa pola adalah Manusia secara biologis adalah serupa, dan dalam suatu
kebudayaan tertentu terdapat kesepakatan-kesepakatan untuk perilaku dan juga untuk
bangunan. Jadi arsitektur harus mampu mengidentifikasi pola-pola baku kebutuhan-kebutuhan
agar dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Pendekatan tipologis atau pola
menganggap bahwa hubungan lingkungan perilaku dapat dipandang dalam pengertian satuan-
satuan yang digabungkan untuk membangun sebuah bangunan atau suatu rona kota.
4. Tiga perubahan bentuk/ transformasi dan contohnya
1. Transformasi dimensional Merubah satu atau lebih dimensinya namun masih
mempertahankan identitasnya sebagai satu bentuk dasar tertentu.
Pada contoh bangunan di atas, transformasi dimensional ditunjukkan dengan
mempertahankan bentuk dasar kotak
2. Transformasi substraktif
Pengurangan sebagian volume, tetap terlihat bentukan dasarnya
maupun berubah dari bentukan dasar masa tersebut.
Pada contoh bangunan di samping, transformasi ditunjukkan dengan
pengurangan pada gubahan massa dengan bentuk kotak.
3. Transformasi aditif
Penambahan bentuk dasar masa tertentu dengan bentukan lain, sejenis
maupun yang berlainan. Bisa juga menjadi KOMBINASI bentukan tertentu.
Pada contoh bangunan di bawah ini, transformasi diperlihatkan dengan
tonjolan pada bangunan yang juga difungsikan sebagai ruangan.