Hasan
(2006) melaporkan adanya aktifitas antibakteri yang berbeda-beda untuk setiap konsentrasi
propolis yang diujikan. Pada penelitian ini menguji efektivitas antibakteri pada propolis dengan
konsentrasi 25% yang didapat dari penelitian yang dilakukan Nugroho dkk (2013) yang menyatakan
bahwa pada konsentrasi 25% tidak terdapat pertumbuhan bakteri enterococcus faecalis pada media
agar sehingga ditetapkan minimum baktericidal concentration (kadar bunuh minimal) propolis
adalah 25%.
Athanassiadis B, Abbott PV, George N, Walsh LJ. An In Vitro Study of The Antimicrobial Activity of
Some Endodontic Medicaments Against Enteroccocus faecalis Biofilms. Australian Dent J 2010; 55:
150–15