Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KULIAH

GEOLOGI BATUBARA

“Paper Review: A regional review and new insights into SE Asian Cenozoic
coal-bearing sediments: Why does Indonesia have such extensive coal
deposits? Oleh Mike C. Friederich, Tim A. Moore, Romeo M. Flores
(2016)”

Dian Abby Yoga


1606895732

Program Studi Geologi


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
2019
TUJUAN

Tujuan dari paper ini adalah untuk memberikan gambaran tentang endapan batubara
pada kenozoikum di asia tenggara. Penulis ingin menunjukkan bahwa masih banyak potensi
batubara di asia tenggara yang belum dieksplorasi lebih lanjut, Adapun harapannya di
kedepannya, hal ini dapat terus diperbaharui. Data-data endapan batubara pada kenozoikum
di asia tenggara ini dapat menjadi sebuah cuplikan sudah sejauh manakah perkembangan
eksplorasi batubara di asia tenggara.

ISI DAN PEMBAHASAN

1. Faktor Pembentukan Batubara di Asia Tenggara


Terdapat 3 faktor pembentukan batubara di asia tenggara pada umumnya,
yaitu tatanan tektonik, lingkungan pengendapan, dan paleogeografi dan paleoclimate.
Gabungan ketiga factor ini akan menghasilkan endapan batubara yang berbeda-beda.
Berdasarkan hal tersebut, maka cekungan penghasil batubara dapat dibagi menjadi 3
yang terbesar yaitu, Sundaland Utara, Sundaland Selatan, dan Kepulauan Filipina
2. Tektonik Asia Tenggara dan Implikasinya Terhadap Persebaran Endapan
Batubara serta Lingkungan Pengendapan

Gambar 1. Cekungan Sedimen Penghasil Batubara Utama pada Kenozoikum di


daratan Asia Tenggara.
Berikut adalah rangkuman kejadian tektonik besar yang membentuk asia
tenggara seperti sekarang:
i. Pada Eosen Awal, lempeng hindia-australia mengalami kolisi dengan intra ocean
arc yang berada di barat sumatra
ii. di sepanjang batas selatan sundaland, terjadi subduksi lempeng hindia-australia
iii. Cekungan-cekungan di Sumatra dan Kalimantan terbentuk akibat rezim tekanan
yang mendominasi pada Eosen hingga Oligosen di Sundaland
iv. Inversi pada cekungan-cekungan di asia tenggara disebabkan oleh gaya
kompresional pada Miosen
hal ini berimplikasi terhadap pembentukan endapan batubara di asia tenggara
dari segi lingkungan pengendapannya
i. Pada Sundaland utara lingkungan pengendapan dipengaruhi oleh tektonik, hal ini
terlhat dari adanya pengisian cekungan yang dicirikan dengan lingkungan fluvial,
diikuti Pada umur Oligosen akhir hingga Miosen Tengah, terdapat endapan
lacustrine dan dengan seiring tingkat subsidence menurun, danau terisi oleh
sedimen fluvial yang menimpa diatas endapan lacustrine.
ii. Sundaland selatan memiliki endapan batubara terbesar di Asia Tenggara.
Cekungan di Southern Sundaland juga berukuran lebih besar dibanding northern
Sundaland, dikarenakan cekungan terbentuk dari rifting akibat litosfer yang
bersifat lemah. Akibat hal tersebut cekungan di Sundaland selatan terbentuk oleh
transgresi dan regresi dalam lingkungan pesisir dan delta.
iii. Di kepulauan Filipina mayoritas endapan batubara terbentuk berumur Miosen.
Perbedaan dengan cekungan Asia Tenggara lainnya adalah cekungan di Filipina
tersebar antar pulau, terpisahkan oleh lautan. Sehingga banyak terdapat endapan
batubara lepas pantai. Endapan batubara di kepulauan Filipina terbentuk oleh
transgresi dan regresi dalam lingkungan pesisir dan delta.
3. Paleogeografi dan Paleoclimate Asia Tenggara

Gambar 2. Annual mean sea surface temperature


Letak ekuator sangat menentukan keterbentukan batubara, karena tumbuhan
tingkat tinggi merupakan penyusun besar batubara. Di Sundaland selatan, cekungan
berada didalam garis khatulistiwa dan memiliki iklim basah yang baik untuk
pertumbuhan gambut. Sedangkan di Sundaland utara yang terletak di utara garis
khatulistiwa tidak memiliki perkembangan gambut yang baik karena iklim yang
kering. Di kepulauan Filipina memiliki iklim dan kondisi geografi yang bervariasi,
namun pada Filipina bagian tengah dan selatan memiliki iklim yang baik untuk
perkembangan gambut seperti Sundaland selatan sehingga pertumbuhan dan
perkembangan gambut modern pada saat ini dominan pada wilayah yang dekat
dengan garis khatulistiwa.
SUMMARY

Gambar 3. Pembagian secara Regional Cekungan Penghasil Batubara di Asia


Tenggara
Terdapat 3 faktor pembentukan batubara di asia tenggara pada umumnya,
yaitu tatanan tektonik, lingkungan pengendapan, dan paleogeografi dan paleoclimate.
Gabungan ketiga factor ini akan menghasilkan endapan batubara yang berbeda-beda.
Ketiga faktor ini menyebabkan pembentukan batubara di asia tenggara, membagi
wilayah Asia Tenggara menjadi lima bagian dengan tiga dari lima wilayah tersebut
memiliki potensi terbesar endapan batubara. Dapat disimpulkan bahwa batubara yang
terdapat pada wilayah Asia Tenggara bervariasi berdasarkan tingkat kematangan,
ketebalan, kualitas, dan umur, serta lokasi pengendapan dari batubara tersebut.
KOMENTAR
Secara konten keseluruhan jurnal ini sudah terlihat sangat baik, dari segi
pembahasan yang disajikan dengan sangat jelas disertai ilustrasi dan gambar yang
informatif dan mudah dipahami serta lengkap serta dalam hal mendeskripsikan apa
yang ingin disampaikan oleh penulis. Deskripsi yang detail dan mendalam harus lebih
diperhatikan agar tidak membahas suatu poin secara terlalu spesifik sehingga tidak
melenceng dari tujuan utama jurnal ini. Hal ini tentunya akan membantu penulis
untuk mempermudah dalam hal mengkategorikan atau mengklasifikasikan tujuan
penelitiannya.

Anda mungkin juga menyukai