Anda di halaman 1dari 2

Gejala insomnia cukup beragam, dan dapat berlangsung dalam hitungan bulan bahkan tahun.

Pada
umumnya, penderita insomnia mengalami sulit tidur atau sering terbangun di malam hari, bangun
terlalu dini di pagi hari, dan tidur yang terasa tidak nyenyak atau tidak cukup. Sejumlah gejala tersebut
dapat memicu gejala lain, seperti mengantuk atau lelah di siang hari, mudah marah dan depresi, serta
sulit fokus dalam beraktivitas.

Insomnia dapat berlangsung singkat (akut), atau terjadi dalam jangka panjang (kronis). Insomnia akut
berlangsung satu malam hingga beberapa minggu. Sedangkan insomnia kronis terjadi sedikitnya 3
malam dalam sepekan, dan berlangsung dalam hitungan bulan.

Komplikasi Insomnia

Kualitas dan kuantitas tidur yang cukup, sangat penting bagi kesehatan fisik serta mental. Oleh karena
itu, kualitas hidup penderita insomnia umumnya menurun, disebabkan oleh kurangnya konsentrasi saat
beraktivitas. Risiko kecelakaan juga meningkat, akibat kurang fokus dalam berkendara. Selain itu,
insomnia juga dapat memengaruhi daya ingat dan gairah seks penderitanya.

Komplikasi lain yang dapat terjadi pada penderita insomnia antara lain:

Gangguan fisik – asma, berat badan berlebih, diabetes, kejang, penyakit jantung, stroke, dan tekanan
darah tinggi.

Gangguan mental – depresi, frustrasi, dan kecemasan.

Insomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya sulit tidur, atau tidak cukup tidur,
meskipun terdapat cukup waktu untuk melakukannya. Gangguan tersebut menyebabkan kondisi
penderita tidak prima untuk melakukan aktivitas keesokan harinya.

Insomnia-alodokter

Kualitas dan kuantitas tidur memengaruhi kualitas hidup, serta kesehatan seseorang secara keseluruhan.
Tidur yang tidak cukup akan menimbulkan gangguan fisik dan mental. Pada umumnya, butuh 8 jam tidur
dalam sehari untuk menjaga kondisi tubuh tetap fit.
Terdapat dua tipe insomnia yaitu insomnia primer dan insomnia sekunder. Insomnia primer adalah
insomnia yang tidak terkait dengan kondisi medis lain. Sedangkan insomnia sekunder adalah insomnia
yang disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, misalnya radang sendi, asma, depresi, kanker, atau
refluks asam lambung (GERD). Insomnia sekunder juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan
atau alkohol.

Pencegahan Insomnia

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah insomnia, di antaranya adalah dengan
menjaga konsistensi waktu tidur dan bangun tidur setiap hari, termasuk di hari libur. Langkah
pencegahan lainnya adalah:

Hindari banyak makan dan minum sebelum tidur.

Hindari atau batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein.

Usahakan aktif di siang hari agar terhindar dari tidur siang.

Jangan merokok.

Jaga kenyamanan kamar tidur, dan usahakan hanya masuk ke dalamnya bila ingin tidur.

Periksa obat-obatan yang dikonsumsi, apakah kandungannya menyebabkan sulit tidur.

Anda mungkin juga menyukai