Anda di halaman 1dari 38

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULASI PERSEPSI (HALUSINASI) SESI I - IV

A. Latar Belakang

Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan

pada pasien gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa

di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi

palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien

merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang

diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman

dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan

melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi

halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ daerah provinsi Lampung

khususnya Ruang cendrawasih sebanyak 5 pasien menderita halusinasi. Oleh

karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok tentang halusinasi.

B. Landasan Teori

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang

menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan

berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk

didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa

kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

1
Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi halusinasi dibagi dalam 4

sesi, yaitu:

1. Sesi I : Klien mampu mengidentifikasi halusinasi

Klien mempu mengontroil halusinasi dengan menghardik

2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap

dengan orang lain

4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas

Terjadwal

C. Tujuan

1. Tujuan umum

2. Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi

dalam kelompok secara bertahap.

3. Tujuan khusus

a. Klien dapat mengenal halusinasi.

b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.

c. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan obat

d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap

dengan orang lain.

e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas

terjadwal.

f. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

2
D. Sesi yang digunakan

Sesi I : Klien mampu mengidentifikasi halusinasi

Klien mempu mengontroil halusinasi dengan menghardik

Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat

Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap

dengan orang lain

Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal

E. Klien

1. Kriteria klien

a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol

b.Klien yang mengalami perubahan persepsi.

2. Proses seleks

a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

b.Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

d.Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:

menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan

aturan main dalam kelompok

F. Kriteria Hasil

1. Evaluasi Struktur

a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan

memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan

3
b. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar

c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan

d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik

e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana

mestinya.

2. Evaluasi Proses

a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga

akhir.

b. Leader mampu memimpin acara.

c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan

bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.

f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada

kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok

g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

3. Evaluasi Hasil

Diharapkan 75% dari kelompok mampu:

a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat

b. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

4
G. Antisipasi Masalah

1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas

a. Memanggil klien

b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat

atau klien lain

2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin

a. Panggil nama klien

b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

3. Bila klien lain ingin ikut

a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien

yang telah dipilih

b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin

didikuti oleh klien tersebut

c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak

memberi pesan pada kegiatan ini

5
H. Pengorganisasian

1. TOPIK

Sesi 1 : Mengenal Halusinasi dan menghardik

2. TUJUAN

a) TUJUAN UMUM

Setelah dilakukan TAK sesi I diharapkan klien dapat mengenal

halusinasinya.

b) TUJUAN KHUSUS

 Klien dapat mengenal halusinasi

 Klien mengenal waktu terjadinya halusinasi

 Klien mengenal situasi terjadinya halusinasi

 Klien mengenal perasaannya pada saat terjadi halusinasi

3. LANDASAN TEORI

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang

menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan

berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk

didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa

kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah

4. KLIEN

 Karakteristik/kriteria klien

 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.

 Klien yang mengalami perubahan persepsi.

6
 Proses seleksi

 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria

 Jumlah klien : 5 orang

- NAMA KLIEN

1. Bapak sofyan

2. Bapak samsuri

3. Bapak edi purnomo

4. Bapak supriadi

5. Bapak sugeng

5. PENGORGANISASIAN

 Waktu

Tanggal : 1 Desember 2015

Hari : Senin

Jam : 09.00-09.45 WIB

Lama tiap langkah kegiatan :45 menit

 Tim terapis

Leader : Fatrur Khorip

 Mengkoordinasi seluruh kegiatan

 Memimpin jalannya terapi kelompok

 Memimpin diskusi

7
Co.leader : Tri Putra Purnomo

 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

 Membantu memimpin jalannya kegiatan

 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator : Yayan Aprianto

Septina Rahmayati

Paulina Manalu

Ratih Purnama

Prima

 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan

kegiatan

 Membimbing kelompok selama permainan diskusi

 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

8
Observer : Reni Yulita

 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,

tempat dan jalannya acara

 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota

kelompok denga evaluasi kelompok

 Seetting tempat :

a) terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

b) tempat tenang dan nyaman.

Gambar Setting Tempat

L CL

K K

F F

K K

F K F

9
Keterangan gambar:

L
: Leader : Tikar

CL : Co-Leader

O
: Observer

F
: Fasilitator

K
: Klien

 Metode dan media

a. Media

 spidol

 Papan tulis/whiteboard/flipchart

b. Metode

 Diskusi dan tanya jawab

 Bermain peran atau simulasi

10
6. PROSES PELAKSANAAN

A. Persiapan

1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan

sensori persepsi : halusinasi

2) Membuat kontrak dengan klien

3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

B. Orientasi

1) Salam terapeutik

a) Salam dari terapis kepada klien

b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)

c) Menanyuakan nama dan panggilan semua klien (beri papan

nama)

2) Evaluasi/ validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

3) Kontrak

a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan

yaitu mengenal suara-suara yang didengar.

b) Terapis menjelaskan aturan main berikut.

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus

meminta izin pada terapis

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

11
C. Tahap kerja

1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal

suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu

terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.

2) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan

terjadinya, situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat

terjadi halusinasi. Mulai dari klien dari sebelah kanan, secara

berurutan sampai semua klien mendapat klien. Hasilnya tulis di

whiteboard.

3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan klien dari

suara yang biasa didengar

D. TAHAP TERMINASI

1) Evaluasi

 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2) Tindak lanjut

Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi,

dan perasaannya jika terjadi halusinasi.

3) Kontrak yang akan datang

12
 Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara

mengontrolhalusinasi

 Menyepakati waktu dan tempat

4) Format evaluasi

TAK SESI 1 IDENTIFIKASI HALUSINASI

No Nama klien Menyebut isi Menyebut Menyebut Menyebut

halusinasi waktu situasi terjadi perasaan

terjadi halusinasi saat

halusinasi halusinasi

13
Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi: isi,

waktu situasi, dan perasaan. Beri tanda  jika klien mampu dan tanda X

jika klien tidak mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan

proses keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:

halusinasi sesi 1. Klien mampu menyebutkan isi halusinasi (menyuruh memukul),

waktu (pukul 9 malam), situasi (jika sedang sendiri), perasaan (kesal dan geram)

anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan

kepada perawat.

SESI 2

1. TOPIK

Sesi 2 : mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat

2. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah dilakukan TAK sesi 1 diharapkan klien dapat menjelaskan cara

yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi

b. Tujuan Khusus

1) klien memahami pentingnya patuh minum obat

2) klien memahami akibat tidak patuh minum obat

14
3) klien dapat menyebutkan lima benar cara minum obat

3. LANDASAN TEORI

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang

menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan

berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan

untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa

kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah

4. KLIEN

a. Karakteristik/kriteria klien

 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.

 Klien yang mengalami perubahan persepsi.

b. Proses seleksi

 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:

menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok

dan aturan main dalam kelompok

15
c. Jumlah klien

5 orang

5. PENGORGANISASIAN

a. Waktu

Tanggal : 1 Desember 2015

Hari : Selasa

Jam : 09.00-09.45 wib

Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit

b. Tim terapis

Leader :Fatrur Khorip

 Mengkoordinasi seluruh kegiatan

 Memimpin jalannya terapi kelompok

 Memimpin diskusi

Co.leader : Tri Putra Purnomo

 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

 Membantu memimpin jalannya kegiatan

 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator : Yayan Aprianto

Septina Rahmayati

Paulina Manalu

16
Ratih Purnama

Prima

 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan

kegiatan

 Membimbing kelompok selama permainan diskusi

 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer : Reni Yulita

 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,

tempat dan jalannya acara

 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota

kelompok denga evaluasi kelompok

c. Setting tempat

- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

- Ruangan nyaman dan tenang

d. Metode dan media

Alat

- spidol dan whiteboard/papan tulis/flipchart

- jadwal kegiatan harian

17
- beberapa contoh obat

Metode

- diskusi dan tanya jawab

- melengkapi jadwal harian

6. PROSES PELAKSANAAN

a. persiapan

- mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4

- mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

b. orientasi

- salam teraupetik

 salam dari terapis kepada klien

 terapis dan klien memakai papan nama

- evaluasi/validasi

 menanyakan perasaan klien saat ini

 terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol

halusinasi setelah menggunakan tiga cara yang telah di

pelajari (menghardik,menyibukkan diri dengan kegiatan,dan

bercakap cakap)

- kontrak

 terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi

dengan patuh minum obat

18
 menjelaskan aturan main tersebut

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,

harus meminta izin kepada petugas

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai

selesai

- tahap kerja

a) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat,yaitu

mencegah kambuh karena obat memberi perasaan tenang,dan

memperlambat kambuh.

b) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat,yaitu

penyebab kambuh

c) Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang di makan

dan waktu memakanya. Buat daftar di whiteboard

d) Menjelaskan lima benar minum obat,yaitu benar obat, benar

waktu minum obat,benar orang yang minum obat,benar cara

minum obat,benar dosis obat

e) Minta klien menyebutkan lima benar cara minum obat secara

bergiliran

f) Berikan pujian pada klien yang benar

g) Mendiskusikan perasaan klien sebelum minum obat (catat d

whiteboard)

19
h) Mendiskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (catat

d whiteboard)

i) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat,yaitu salah satu

cara mencegah halusinasi/kambuh

j) Menjelaskan akibat/kerugian tidak patuh minum obat,yaitu

kejadian halusinasi/kambuh

k) Minta klien menyebutkan kembali keuntungan patuh minum

obat dan kerugian tidak patuh minum obat

l) Memberi pujian tiap kali klien benar

- tahap terminasi

a) evaluasi

1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti

TAK

2. Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi

yang sudah d pelajari

3. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b) tindak lanjut

mengajurkan klien menggunakan empat cara mengontrol

halusinasi,yaitu menghardik,melakukan kegiatan

harian,bercakap cakap dan patuh minum obat

c) kontrak yang akan datang

1. Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi pesepsi untuk

mengontrol halusinasi

20
2. Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai

dengan indikasi klien

- Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK

berlangsung,khususnya pada tahap kerja.aspek yang dievaluasi

adalah kemampuan halusinasi sesi 2,kemampuan klien yang di

harapakan adalah menyebutkan 6 benar minum obat keuntungan

minum obat dan akibat tidak patuh minum obat formulir evaluasi

sebagai berikut

Sesi 2: TAK

Stimulasi persepsi :halusinasi

Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

no Nama klien Menyebutkan 5 Menyebutkan Menyebutkan

benar cara keuntungan akibat tidak

minum obat minum obat patuh minum

obat

21
2

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien

2. Untuk tiap klien,beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan lima

benar cara minum obat.beri tanda V jika klien mampu dan tanda x jika

klien tidak mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang memiliki klien pada catatan

proses keperawatan tiap klien.contoh : mengikuti sesi 5, TAK

stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan 5 benar cara

minum obat, manfaat minum obat, dan akibat tidak patuh minum obat

(kambuh) anjurkan klien minum obat dengan cara yang benar

22
7. TOPIK

Sesi 3: Mencegah Halusinasi dengan Bercakap-cakap

8. TUJUAN

c. Tujuan Umum

Setelah dilakukan TAK sesi 3 diharapkan klien dapat menjelaskan cara

yang selama ini dilakukan untuk mengatasi halusinasi

d. Tujuan Khusus

- Klien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain

untuk mencegah munculnya halusinasi

- Klien dapat bercakap – cakap dengan orang lain untuk mencegah

halusinasi.

9. LANDASAN TEORI

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang

menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan

berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan

untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa

kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah

10. KLIEN

d. Karakteristik/kriteria klien

 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.

 Klien yang mengalami perubahan persepsi.

e. Proses seleksi

23
 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:

menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok

dan aturan main dalam kelompok

f. Jumlah klien : 5 Klien

11. PENGORGANISASIAN

e. Waktu

Tanggal : 2 desember 2015

Hari : Rabu

Jam : 09.00 – 09.45 WIB

Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit

f. Tim terapis

Leader : Fatrur Khorip

 Mengkoordinasi seluruh kegiatan

 Memimpin jalannya terapi kelompok

 Memimpin diskusi

Co.leader : Tri Putra Purnomo

 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

24
 Membantu memimpin jalannya kegiatan

 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator : Yayan Aprianto

Septina Rahmayati

Paulina Manalu

Ratih Purnama

Prima

 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan

kegiatan

 Membimbing kelompok selama permainan diskusi

 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer : Reni Yulita

 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,

tempat dan jalannya acara

 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota

kelompok dengan evaluasi kelompok

g. Setting tempat

- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

25
- Ruangan nyaman dan tenang

h. Metode dan media

Alat

- Spidol dan whiteboard/papan tulis / flipchart

- Jadwal kegiatan harian

Metode

- Diskusi kelompok

Bermain peran / stimulasi

12. PROSES PELAKSANAAN

1. Persiapan

 Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 3

 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

- Salam terapeutik

 Mengingatkan kontrak dengan klien yang yang mengikuti

sesi.

 Terapis membuat kontrak dengan klien 3

 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

- Evaluasi / validasi

 Menanyakan perasaan klien saat ini

26
 Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara

yang telah dipelajari ( menghardik, menyibukan diri, dengan

kegiatan terarah ) untuk mencegah halusinasi

- Kontrak

 Terapis menjelaskan tujuan , yaitu mengontrol halusinasi

dengan bercakap-cakap

 Terapis menjelaskan aturan main berikut

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,

harus meminta izin kepada terapis

 Lama kegiatan 45 menit

 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap kerja

o Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang

lain untuk mengontrol dan mencegah halusinasi

o Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan

bisa diajak bercakap-cakap

o Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokokpembicaraan

yang biasa dan bisa dilakukan

o Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi

muncul “suster,ada suara ditelinga, saya mau ngobrol saja

dengan suster”atau” suster saya mau ngobrol tentang kapan

saya boleh pulang “

o Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan

dengan orang di sebelahnnya

27
o Berikan pujian atas keberhasilan klien

o Ulangi e dan f sampai semua klien dapat giliran

4. Tahap terminasi

- Evaluasi

 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti

TAK

 Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang

sudah dilatih

 Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

- Tindak lanjut

 Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol

halusinasi, yaitu menghardik , melakukan kegiatan

harian , dan bercakap-cakap

- Kontrak yang akan datang

 Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK

berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi

dengan patuh minum obat.

 Terapis menyepakati waktu dan tempat.

- Evaluasi dan Dokumen

28
Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada

tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai

dengan tujuan TAK. Untuk stimulus persepsio halusinasi Sesi 3,

kemampuan yang diharapkan adalah mencegah halusinasi dengan

bercakap-cakap. Folmulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 3: TAK

Stimulasi persepsi: halusinasi

Kemampuan bercakap- cakap untuk mencegah halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama klien

1 Menyebutkan orang

yang bisa di ajak bicara

2 Memperagakan

percakapan

3 Menyusun jadwal

percakapan

4 Menyebutkan tiga cara

mengontrol dan

mencegah halusinasi

29
Petunjuk:

1. tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.

2. untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang

bisa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal

percakapan, menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada

catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh. Klien mengikuti TAK

stimulasi persepsi halusinasi sesi 4. Klien belum mampu secara lancer

bercakap- cakap dengan orang lain. Anjurkan klien bercakap- cakap

dengan perawat dank lien lain di ruang rawat.

13. TOPIK

Sesi 4 : Melakukan halusinasi dengan melakukan kegiatan

14. TUJUAN

e. Tujuan Umum

Setelah dilakukan TAK sesi 4 diharapkan klien dapat Melakukan

halusinasi dengan melakukan kegiatan

f. Tujuan Khusus

- Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk

mencegah munculnya halusinasi

30
- Klien dapat menyusul jadwalkegiatan untuk mencegah terjadinya

halusinasi

15. LANDASAN TEORI

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang

menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan

berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan

untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa

kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah

16. KLIEN

g. Karakteristik/kriteria klien

 Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.

 Klien yang mengalami perubahan persepsi.

h. Proses seleksi

 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.

 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:

menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok

dan aturan main dalam kelompok

31
i. Jumlah klien : 5 orang

17. PENGORGANISASIAN

i. Waktu

Tanggal : 2 desember 2015

Hari : Rabu

Jam : 09.00 -09.45

Lama tiap langkah kegiatan : 45 menit

j. Tim terapis

Leader : Fatrur Khorip

 Mengkoordinasi seluruh kegiatan

 Memimpin jalannya terapi kelompok

 Memimpin diskusi

Co.leader : Tri Putra Purnomo

 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

 Membantu memimpin jalannya kegiatan

 Menggantikan leader jika terhalang tugas

Fasilitator : Yayan Aprianto

Septina Rahmayati

Paulina Manalu

Ratih Purnama

Prima

32
 Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

 Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan

kegiatan

 Membimbing kelompok selama permainan diskusi

 Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

Observer : Reni Yulita

 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,

tempat dan jalannya acara

 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota

kelompok denga evaluasi kelompok

k. Setting tempat

- Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran

- Ruangan nyaman dan tenang

l. Metode dan media

Alat

1. Jadwal kegiatan harian.

2. Pulpen.

3. Spidol dan whiteboard/papan tulis/flifchart

33
Metode

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Bermain peran/simulasi dan latihan

18. PROSES PELAKSANAAN

1. Persiapan

a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2.

b. Mempersiapkan alat dan alat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

 Salam dari terapis kepada klien

 Klien dan terapis pakai papan nama

b. evaluasi/validasi

 terapis menanyakan keadaan klien saat ini .

 terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah

dipelajari

 terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara

menghardik halusinasi

c. kontrak

34
 terapis menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu mencegah terjadinya

halusinasi dengan melakukan kegiatan.

 menjelaskan aturan main berikut.

 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus

meminta ijin kepada terapis

 Lama kegiatan 45 menit.

 Setiap klien mengikuti kegiatan dara awal sampai selesai

3. Tahap kerja

1. terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan

sehari hari.jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan

yang teratur akan mencegah munculnya halusinasi.

2. Terapi meminta setiap klien menyampaikan kegiatan yang

bisa dilakukan sehari hari dan tulis di whiteboard.

3. terapis membagikan formulir jadwal kegiatan seharian

.terpis menulis formulir yang sama di whiteboard.

4. terapis membingbing satu persatu klien untuk membuat

jadual kegiatan harian dari bangun pagi sampai tidur

malam.klien menggunakan formulir terapis menggunakan

whiteboard.

5. terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah

disusun.

6. berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien

yang sudah selesai membuat jadualdan mempragakan

kegiatan.

35
4. tahap terminasi

a. evaluasi

 terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun

jadual kegiatan dan mempragakannya.

 terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. tindak lanjut

terapis meganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol

halusinasi yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.

c. Kontrak yang akan datang

 terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK

berikutnya ,yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan

bercakp cakap.

 terapis membuat waktu dan kesepakatan

5. Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap

kerja.aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan

tujuanTAK.untuk TAK stimulasi halusinasi persepsi sesi 3 kemampuan yang

di harapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah

timbulnya halusinasi.formulir evaluasi sebagai berikut

Sesi 4 TAK stimulasi persepsi halusinasi

Kemampuan mencegah halusinasi dengan melukan kegiatan

36
Nama klien

No Aspek yang dinilai

1 Menyebut kegiatan yang biasa

dilakukan

2 Mempragakan percakapan yang

biasa dilakukan

3 Menyusun jadwal kegiatan

harian

4 Menyebut dua cara mengontrol

dan mencegah halusinasi

Petunjuk

1.tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom nama klien

2.untuk setiap klien ,beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan

harian yang biasa dilakukan ,memperagakan salah satu kegiatan

,menyusun jadwal kegiatan harian dan menyebutkan dua cara mencegah

halusinasi .beri tanda ceklis jika klien mampu dan tanda silang jika klien

tidak mampu

37
Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses

keperawatan pada tiap klien .contoh:klien mengikuti TAK stimulasi persepsi

halusinasi sesi 4.klien mampu mempragakan kegiatan harian dan menyusun jadual

.anjurkan klien melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

38

Anda mungkin juga menyukai