PEWARNAAN, MEDIUM BIAKAN, PENANAMAN DAN ISOLASI BAKTERI
Nama : Alya Namira
NIM : 1713521060
“Saya pasti bisa memahami materi ini”
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS UDAYANA BUKIT JIMBARAN 2018 PEWARNAAN Pewarnaan : suatu teknik untuk mempelajari morfologi bakteri dengan cara pemberian zat warna kepada sel bakteri atau latar belakangnya Pewarnaan Feulgen : pewarnaan inti Pewarnaan Giemsa : mewarnai sel darah Pewarnaan Gram : membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, gram-positif dan gram-negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisik dinding sel Pewarnaan Neisser : melihat granula TUJUAN PEWARNAAN Mempermudah melihat bentuk bakteri atau fungi Memperjelas ukuran bakteri atau fungi Melihat struktur luar Melihat reaksi bakteri terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat fisik dan kimia akan dapat diketahui MACAM-MACAM PEWARNAAN 1. Pewarnaan Sederhana / tunggal Menggunakan 1 macam zat warna (metilen biru, gentianviolet, fuhsin basa, safranin) Warna bakteri hanya 1 Tidak dapat membedakan sifatnya Untuk melihat ukuran dan bentuknya 2. Pewarnaan Differensial Menggunakan beberapa zat warna secara bertahap Pewarnaan gram, pewarnaan struktur sel (spora, flagella,kapsula, granula) Melihat bagian-bagian bakteri Dapat digunakan untuk identifikasi bakteri tahap awal →membedakan kelompok bakteri MACAM-MACAM ZAT WARNA BAKTERI No. Nama Zat Pewarna Warna Bakteri 1. Sapranin Merah 2. Gentian Violet Ungu 3. Methylene Blue Biru 4. Malachit Green Hijau 5. Karbon Fuchsin Merah PEWARNAAN GRAM Pewarnaan dasar dan rutin dalam identifikasi bakteri lebih lanjut. Bakteri dibagi dua : - Gram positif berwarna ungu - Gram negatif berwarna merah PRINSIP PEWARNAAN GRAM Mewarnai mikroorganisme dg pewarna dasar : gentian/kristal violet Fiksasi warna, untuk menguatkan perlekatan dasar warna,misal dengan garam iodine Pencucian atau penghapusan warna dasar dengan alkohol, aseton atau campurannya Pewarnaan kembali dg pewarna pembanding atau kontrasyang berbeda dg pewarna dasar, yaitu mewarnai sel yang telah hilang warnanya oleh penghapusan warna. Misal : safranin Fiksasi Proses melekatkan bakteri pada objek glass Bakteri mati, tetapi tidak lisis Secara Kimia Secara Fisika : pemanasan diatas nyala api, pengeringan secara dingin PEWARNAAN SPORA Ada 2 tipe spora : endospora (bakteri) dan eksospora (jamur, mikroalgae) Bakteri penghasil endospora dibagi menjadi dua kelompok, yaitu termasuk genus Bacillus (gram positif), dan Clostridium (gram negatif ) Pewarnaan : larutan hijau malakhit, safranin PEWARNAAN KAPSULA Merupakan lapisan yg melekat di luar dinding sel, tdd : polisakaridaatau polipeptida dengan ketebalan 1 – 2 μ Fungsi : merekatkan diri pada permukaan sel dan melindungi bakteriterhadap sel fagosit Kapsula tidak menyerap warna Larutan : formol-gentian violet Raibiger PEWARNAAN FLAGEL Struktur bakteri untuk bergerak Ketebalan flagel 0,025 μm MEDIA BIAKAN/KULTUR Untuk menumbuhkan dan mengembangbiakkan mikroorganisme (bakteri) diperlukan suatu substrat yang disebut media Terdiri dari campuran nutrisi atau zat - zat hara (nutrien) yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme diatas maupun didalamnya Media dapat digunakan untuk isolasi, perbanyakan, pengujian sifat– sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah mikroorganisme Media biakan berisi air, sumber energi, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, fosfat, oksigen, hidrogen dan trace element. Dalam bahan dasar media dapat ditambahkan faktor pertumbuhan berupa asam amino, vitamin atau nukleotida Media Kultur dibedakan : 1. Media Tumbuh, yang berfungsi untuk menumbuhkan bakteri a) Media Umum : untuk menumbuhkan berbagai jenis bakteri contoh : NA, TSA, PDA b) Media Selektif : menumbuhkan bakteri tertentu contoh : TCBS, SSA, EMBA 2. Media Uji, yang berfungsi untuk menguji sifat-sifat atau karakteristik bakteri Contoh : Sulfit Indole Motility (SIM) : untuk pengujian motilitas (pergerakan) bakteri. Bentuk Media: 1. Media hidup 2. Media mati Media padat Media setengah padat Media cair PENANAMAN DAN ISOLASI (TEKNIK BIAKAN MURNI) Tujuan isolasi: untuk mendapatkan kultur bakteri murni Tahap isolasi bakteri : 1. Plating methode (pengenceran) Mengencerkan suatu suspensi yg berupa campura bermacam-macam spesies kemudian diencerkan dlm suatu tabung tersendiri. Tujuan : mempermudah perhitungan mikroba dan mengisolasi mikroba dalam sampel. Teknik penanaman suspensi ada 2 yaitu spread plate dan pour plate. 2. Streak for single Colony Hasil inkubasi dari sampel yang menggunakan teknik pour plate/spread plate dilanjutkan dengan streak for single colony. Tujuan : untuk memisahkan koloni bakteri atu dengan koloni bakteri murni lainnya sehingga didapatkan koloni bakteri murni (langkah pemurnian) → Teknik penggoresan (Teknik goresan “T”, Kuadran, Radian) 3. Penyimpanan Bakteri Murni ke media nutrient agar/tcbs miing KESIMPULAN Setelah meringkas materi pewarnaan, medium biakan, penanaman dan isolasi baketri dapat disimpulkan bahwa pewarnaan pada bakteri dilakukan agar mudah mempelajari atau melihat morfologi dari bakteri karena bakteri sulit dilihat dan tidak mempunyai zat warna. Selain itu ada medium biakan pada bakteri, medium biakan digunakan untukmembiakkan atau menumbuhkan bakteri. Media kultur dibedakan menjadi 2 yaitu media tumbuh dan media uji. Bentuk media dibedakan menjadi media hidup dan media mati. Selain itu juga kita mempelajari Penanaman dan isolasi bakteri atau merupakan teknik biakan murni yang ertujuan untuk mendapatkan kultur bakteri murni. Tahap isolasi ada 3 yaitu plating method atau pengenceran (spread plate dan pour plate), streak for single colony, dan purifikasi/pemurnian.