Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR LINGKUNGAN

(FISIKA, KIMIA DAN


BIOLOGI) YANG
MEMPENGARUHI
KEHIDUPAN
MIKROORGANISME
KELOMPOK 2
O Amayliana Ajeng Nastiti 1713521001
O Irvan Ryan Evendi 1713521004
O Redja Prayoga Wirya 1713521038
O Alya Namira 1713521060
O Felicia Augustine 1713521073
O Angga Wahyu Dinata 1713521074
FAKTOR FISIKA
A. TEMPERATUR
O Beberapa jenis mikroba dapat hidup di daerah
temperatur yang luas sedang jenis lainnya pada daerah
yang terbatas.
O Pada umumnya batas daerah tempetur bagi kehidupan
mikroba terletak di antara 0oC dan 90oC, sehingga
untuk masin -masing mikroba dikenal nilai temperatur
minimum, optimum dan maksimum.
O Daya tahan mikroba terhadap temperatur tidak sama
untuk tiap-tiap spesies. Ada spesies yng mati setelah
mengalami pemanasan beberapa menit didalam
medium pada temperature 60oC; sebaliknya bakteri
yang membentuk spora seperti genus Bacillus dan
genus Clostridium tetap hidup setelah dipanasi dengan
uap 100oC atau lebih selama 30 menit.
B. KELEMBAN DAN PENGARUH
KEBASAHAN SERTA KEKERINGAN

O Bakteri sebenarnya mahluk yang suka akan keadaan


basah, bahkan dapat hidup di dalam air. Hanya di dalam
air yang tertutup mereka tak dapat hidup subur, hal ini di
sebabkan karena kurangnya udara bagi mereka.
O Pada proses pengeringan, air akan menguap dari
protoplasma. Sehingga kegiatan metabolisme berhenti.
Pengeringan dapat juga merusak protoplasma dan
mematikan sel. Tetapi ada mikrobia yang dapat tahan
dalam keadaan kering, misalnya mikrobia yang
membentuk spora dan dalam bentuk kista.
C. pH
O Mikroba umumnya menyukai pH netral (pH 7)
O Hanya beberapa bakteri yang bersifat toleran terhadap
kemasaman, misalnya Lactobacilli,
Acetobacter, dan Sarcina ventriculi.
O Apabila mikroba ditanam pada media dengan pH 5 maka
pertumbuhan didominasi oleh jamur, tetapi apabila pH
media 8 maka pertumbuhan didominasi oleh bakteri.
O Berdasarkan pH-nya mikroba dapat dikelompokkan
menjadi 3 yaitu
(a) mikroba asidofil, adalah kelompok mikroba yang dapat
hidup pada pH 2,0-5,0
(b) mikroba mesofil (neutrofil), adalah kelompok mikroba
yang dapat hidup pada pH 5,5-8,0
(c) (c) mikroba alkalifil, adalah kelompok mikroba yang
dapat hidup pada pH 8,4-9,5
D. TEGANGAN MUKA
O Tegangan muka mempengaruhi cairan sehingga
permukaan cairan tersebut menyerupai membran yang
elastis.
O Protoplasma mikroba terdapat di dalam sel yang
dilindungi dinding sel, maka apabilaada perubahan
tegangan muka dinding sel akan mempengaruhi pula
permukaan protoplasma. Akibat selanjutnya dapat
mempengaruhi pertumbuhan mikroba dan bentuk
morfologinya.
O Umumnya mikroba cocok pada tegangan muka yang
relatif tinggi.
E. PENGARUH PENGUBAHAN NILAI
OSMOTIK
O Tekanan osmose sebenarnya sangat erat
hubungannya dengan kandungan air.
O Apabila mikroba diletakkan pada larutan hipertonis,
maka selnya akan mengalami plasmolisis, yaitu
terkelupasnya membran sitoplasma dari dinding sel
akibat mengkerutnya sitoplasma.
O Apabila diletakkan pada larutan hipotonis, maka sel
mikroba akan mengalami plasmoptisa, yaitu pecahnya
sel karena cairan masuk ke dalam sel, sel
membengkak dan akhirnya pecah.
F. TEKANAN HIDROSTATIK
O Tekanan hidrostatik mempengaruhi metabolisme dan
pertumbuhan mikroba.
O Tekanan hidrostatik yang lebih tinggi lagi dapat
menghambat atau menghentikan pertumbuhan, oleh
karena tekanan hidrostatik tinggi dapat menghambat
sintesis RNA, DNA, dan protein, serta mengganggu fungsi
transport membran sel maupun mengurangi aktivitas
berbagai macam enzim.
O Tekanan diatas 100.000 pound/inchi2 menyebabkan
denaturasi protein. Akan tetapi ada mikroba yang tahan
hidup pada tekanan tinggi (mikroba barotoleran), dan
ada mikroba yang tumbuh optimal pada tekanan tinggi
sampai 16.000 pound/inchi2 (barofil
G. PENGARUH SINAR
O Kebanyakan bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis,
bahkan setiap radiasi dapat berbahaya bagi kehidupannya.
O Lampu air rasa banyak memancarkan sinar bergelombang
pendek ini. Lebih dekat, pengaruhnya lebih buruk. Dengan
penyinaran pada jarak dekat sekali, bakteri bahkan dapat
mati seketika, sedang pada jarak yang agak jauh mungkin
sekali hanya pembiakannya sajalah yang terganggu.
O Spora-spora dan virus lebih dapat bertahan terhadap sinar
ultra-ungu.
O Sinar ultra-ungu biasa dipakai untuk mensterilkan udara,
air, plasma darah dan bermacam-macam bahan lainya.
O Suatu kesulitan ialah bahwa bakteri atau virus itu mudah
sekali ketutupan benda-benda kecil, sehingga dapat
terhindar dari pengaruh penyinaran..

Anda mungkin juga menyukai