A. PENDAHULUAN
1. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini akan membahas tentang mikroorganisme yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan kesehatan lingkungan, baik mikroorganisme yang hidup di air maupun di tanah.
2. RELEVANSI
Materi pada bab ini berkaitan dengan mata kuliah mengenai sampah dan pengelolaan
limbah, dimana pada pengelolaan sampah dan limbah mikroorganisme pengurai sangat berperan
di dalamnya.
B. PENYAJIAN
1. JENIS MIKROORGANISME DAN KEBERADAANNYA DI AIR
Air tanah mengandung zat-zat anorganik maupun zat-zat organik dan oleh karena itu
merupakan tempat baik bagi kehidupan mikroorganisme. Mikroorganisme-mikroorganisme yang
autotrof merupakan penghuni pertama didalam air yang mengandung zat-zat anorganik. Sel-sel
yang mati merupakan bahan organik yang memungkinkan kehidupan mikroorganisme-
mikroorganisme yang heterotrof. Temperatur turut menentukan popuIasi dalam air. Temperatur
sekitar 300 C atau lebih sedikit baik sekali bagi kehidupan bakteri patogen yang berasal dari
hewan maupun manusia.
Sinar matahari, terutama sinar ultra-ungunya, memang dapat mematikan bakteri, akan
tetapi daya tembus sinar ultra-ungu ke dalam air itu tidak seberapa. Air yang mengalir deras dan
bergolak karena menerjang batu-batuan kurang baik bagi kehidupan bakteri. Air sumur (hal ini
bergantung kepada lingkungan) pada umumnya lebih bersih dari pada air permukaan, karena air
yang berembes kedalam tanah itu telah tersaring oleh lapisan tanah yang dilewatinya.
Mikroorganisme autotrof merupakan penghuni dalam air yang mengandung zat-zat
anorganik. Sel-sel yang mati merupakan bahan organik untuk kehidupan mikroorganisme
heterotroph. Populasi mikroorganisme dalam lingkungan perairan tergantung pada berbagai
faktor:
a. Suhu
Suhu air permukaan berkisar sekitar 30-400 C di daerah ekuator. Sebagian besar lingkungan
air asin mempunyai suhu di bawah 50 C sehingga banyak ditemukan bakteri psikrofilik.
b. Tekanan hidrostatik
Tekanan hidrostatik antara air permukaan dengan air di lautan yang sangat dalam amatlah
berbeda. Bakteri barofilik adalah bakteri yang tumbuh dalam tekanan hidrostatik tinggi.
Mikroorganisme ini pada umumnya juga berifat psikrofilik.
c. Cahaya
Kehidupan mikroorganisme dalam lingkungan air tergantung pada mikroorganisme
fotosintetik. Biasanya primary producers adalah kelompok algae yang biasanya terdapat
pada bagian permukaan air, karena cahaya dapat menembus lapisan ini.
d. Salinitas
Air laut memiliki konsentrasi garam tinggi. Mikroorganisme di laut biasanya bersifat halofilik
dan mampu tumbuh pada konsentrasi garam 2,5-4%.
e. Kekeruhan
Bahan terlarut yang menyebabkan kekeruhan diantaranya:
- Partikel mineral yang berasal dari darat
- Detritus seperti selulosa, hemiselulosa, khitin
- Mikroorganisme terlarut
f. pH
Mikroorganisme aquatik dapat ditumbuhkan pada pH 6,5-8,5. Untuk mikroorganisme laut, pH
optimum sekitar 7,2-7,6. Mikroorganisme yang hidup di danau atau sungai mempunyai
kisaran pH optimum yang luas.
Air dapat sebagai wahana penyakit menular. Temperatur yang optimum sepanjang tahun
di daerah Tropis seperti di Indonesia menyebabkan air di alam terbuka selalu mengandung
mikroorganisme. Air yang menghijau disebabkan karena banyaknya algae yang tumbuh disitu air
semacam ini tidak baik bagi kesehatan manusia. Hasil metabolisme algae sering memberikan
bau-bauan tertentu kepada air. Sel-sel ganggang yang telah mati merupakan persediaan
makanan bagi bakteri saprofit.
Kecuali itu, air juga dapat mengandung protozoa dan bakteri patogen, meskipun bakteri
patogen itu umumnya tidak dapat bertahan lama di dalam perairan bebas. Namun pengalaman
membuktikan bahwa air dapat merupakan wahana berbagai penyakit seperti disenteri, tipus dan
kolera.
Ketiga penyakit ini masih tetap merajalela di Indonesia, sedangkan di negara-negara yang
lebih maju penyakit-penyakit ini telah lama lenyap, bagi kita masih berlaku anjuran merebus air
minum, lebih-lebih di waktu ketiga penyakit tersebut seclang berjangkit.
Beberapa genus mikroorganisme patogen yang dapat dibawa oleh air antara lain
1. Salmonella typhosa adalah basil yang tidak begitu panjang. Gram negatif bergerak, flagel
peritrik, tidak membentuk spora, lekas mati di dalam terik matahari, tidak dapat bertahan lama
di dalarn perairan bebas. Bakteri ini penyebab penyakit tipus perut. Disamping itu di kenal S.
paratyphi (A. B. C) yang masing-masing menyebabkan penyakit serupa tipus tersebut yaitu
paratipus (A, B, C)
2. Shigella dysenteriae adalah basil yang Gram negatif, tidak bergerak. Bakteri ini menyebabkan
penyakit disentri (mejen). Spesies yang lain seperti S. sonnei dan S. paradysenteriae
menyebabkan penyakit disenteri pula.
3. Entamoeba histolytica, bukan bakteri melainkan tergolong protozoa. Spesies ini dan
beberapa spesies lainnya dari genus ini menyebabkan penyakit disentri pula.
4. Vibrio comma adalah bakteri yang bentuknya agak melengkung, Gram negatif monotrik;
bakteri ini menyebabkan penyakit kolera yang endemis di Indonesia dan sewaktu-waktu dapat
berjangkit dapat menelan banyak korban jiwa.
5. Costridium tetani adalah basil yang hidupnya anaerob, mernbentuk spora mengha silkan
toksin yang menyebabkan penyakit rahang kejang (tetanus). Infeksi kepada manusia lewat
luka.
Beberapa macam mikroorganisme patogen yang mengkontaminasi air, antara lain:
1. Salmonella typhi. Bakteri ini adalah bakteri gram negatif berbentuk batang, tidak membentuk
spora namun bersifat patogen, baik pada manusia ataupun hewan. Dapat menyebabkan
demam typhoid (typhoid fever). Air dapat terkontaminasi oleh bakteri ini karena kesalahan
metode pemurnian air atau kontaminasi silang (Cross contaminant) antara pipa air dengan
saluran air limbah.
2. Clostridium prefringens adalah bakteri gram positif pembentuk spora yang sering ditemukan
dalam usus manusia, tetapi kadang-kadang juga ditemukan di luar usus manusia (tanah,
debu, lingkungan dan sebagainya).
3. Escherichia coli adalah bakteri gram negatif berbentuk batang yang tidak membentuk spora
dan merupakan flora normal di dalam usus. E.coli termasuk bakteri komensal yang umumnya
bukan patogen penyebab penyakit namun bilamana jumlahnya melampaui normal maka
dapat pula menyebabkan penyakit.
4. Leptospira merupakan bakteri berbentuk spiral dan lentur yang merupakan penyebab
penyakit leptosporosis. Penyakit ini merupakan penyakit zoonosis atau penyakit hewan yang
bisa berpindah ke manusia. Pada umumnya penyebaran bakteri ini adalah pada saat banjir.
5. Shigella dysentriae adalah basil gram negatif, tidak bergerak. Bakteri ini menyebabkan
penyakit disentri. Spesies lain seperti S. Sonnei dan S. paradysentriae juga menyebabkan
penyakit disentri.
6. Vibrio comma adalah bakteri yang berbentuk agak melengkung, gram negatif dan monotrik.
Bakteri ini menyebabkan penyakit kolera yang endemis di Indonesia.
Mikologi Lingkungan
Banyak kelompok jamur yang dapat digunakan dalam bidang lingkungan, salah satunya
Aspergillus niger. Aspergilus niger dapat dikembangkan untuk memetabolisme pestisida tertentu
seperti endosulfan dan karbofuran. Penggunaan biopestisida ini dalam budidaya pertanian
sangat menguntungkan dari segi lingkungan. Hal ini dikarenakan biopestisida dapat didegradasi
oleh mikroorganisme tanah atau air menjadi komponen kimiawi yang lebih sederhana yang tidak
lagi mempunyai efek toksik kepada manusia maupun hewan.
Virologi Lingkungan
Beberapa virus telah dikembangkan agar dapat digunakan dalam bidang lingkungan,
salah satunya adalah untuk bioinfektan melalui mekanisme bakteriophage. Virus ini akan
menginfeksi bakteri yang patogen pada tanaman sehingga akan mengurangi penggunaan bahan
kimia sintetik untuk memberantas penyakit tanaman. Penggunaan bioinfektan ini dalam budidaya
pertanian sangat menguntungkan dari segi lingkungan.
C. LATIHAN
Kerjakan latihan di bawah ini dengan baik!
1. Berikan contoh mikroorganisme dalam air dan penyakit yang ditimbulkannya!
2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi populasi mikroorganisme dalam tanah!
3. Bagaimana bentuk interaksi mikroorganisme tanah?
D. RANGKUMAN
1. Temperatur yang optimum sepanjang tahun di daerah Tropis menyebabkan air di alam
terbuka selalu mengandung mikroorganisme, sehingga air dapat menjadi wahana berbagai
penyakit menular. Air dapat mengandung protozoa dan bakteri patogen, meskipun bakteri
patogen pada umumnya tidak bertahan lama di perairan bebas. Namun pengalaman
membuktikan air dapat menjadi wahana berbagai penyakit misalnya disentri, tipus, kolera,
tetanus.
2. Populasi mikroorganisme dalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme yaitu:
Jumlah dan macam zat hara
Kelembaban
Tingkat aerasi
Suhu
pH
Perlakuan pada tanah
E. PENUTUP
TES FORMATIF
Pilih jawaban yang paling tepat !
1. Populasi mikroorganisme di tanah dipengaruhi faktor berikut kecuali ….
a. Kelembaban
b. Mutualisme
c. pH
d. Suhu
e. Unsur hara
2. Interaksi mikroorganisme tanah dapat bersifat positif, antara lain ….
a. Komensalisme
b. Antagonisme
c. Kompetisi
d. Parasitisme
e. Predasi
3. Penyakit yang disebabkan oleh Entamoeba hystolitica adalah ….
a. Disentri
b. Kolera
c. Tetanus
d. Tipus
e. Paratypus
4. Air merupakan wahana bagi penyakit berikut, kecuali ….
a. Colera
b. Disentri
c. Tipus
d. Paratypus
e. Tuberkulosis
5. Bentuk sel bakteri Vibrio comma adalah…
a. Bulat
b. Batang
c. Lonjong
d. Melengkung
e. Bulat bergerombol
G. REFERENSI
1. Dwidjoseputro D, Dasar-dasar Mikrobiologi, djambatan, 1987, Malang
2. Suendra N, Buku Pedoman mata Ajaran Mikrobiologi Lingkungan, Depkes RI, 1991,
Jakarta
3. Budiyanto MAK, Mikrobiologi Terapan, Universitas Muhamadiyah Malang, 2002, Malang
BERBAGAI MACAM PARAMETER MIKROBIOLOGI (UDARA DAN LIMBAH CAIR), JENIS
DAN DAMPAK TERHADAP KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
1. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini akan membahas tentang mikroorganisme yang merugikan kesehatan lingkungan
baik yang ada di udara maupun limbah cair.
2. RELEVANSI
Dengan mempelajari bab ini Anda akan mengetahui mikroorganisme yang merugikan
kesehatan, dengan demikian jika nanti terjun ke lapangan dan menghadapi suatu masalah,
maka dapat melakukan tindakan penanggulangan atau pencegahan.
B. PENYAJIAN
1. JENIS MIKROORGANISME DAN KEBERADAANNYA DI UDARA
Udara bukan merupakan habitat jasad renik sel-sel jasad renik terdapat dalam udara
sebagai kontaminan atau sebagai spora jamur yang tersebar di udara banyak patogen tersebar
di udara melalui butir-butir debu atau melalui residu tetesan air ludah yang kering. Karena itu
perlu dilakukan tindakan-tindakan pengendalian.
Eutrofikasi
Dalam ekosistem perairan yang sehat, baik danau maupun sungai, terdapat 3 komponen
biotic dalam kondisi seibang, yaitu produsen, konsumen dan decomposer. Jasad produsen
mencakup tumbuhan hijau, alga dan bakteri fotosintetik serta Cyanobacteria. Konsumer meliputi
hewan akuatik herbivore dan karnivora. Jasad composer memanfaatkan bangkai consumer yang
menjadi sumber nutrient dan menghasilkan bahan yang dapat dimanfaatkan kembali oleh primer
produser.
Eutrofikasi adalah pengkayaan badan air oleh bahan-bahan organic (nutrient) dan
peledakan pertumbuhan jasad serta pengaruhnya terhadap keseimbangan ekologi. Eutrofikasi
pada umumnya disebabkan oleh kenaikan konsentrasi ortophospat (PO43). Bahan tersebut
berasal dari sumber yaitu effluent unit program pengolahan air limbah yang jarang dapat diuraikan
karena bukan senyawa karbon atau non sumber.
Limbah cair baru, mengandung banyak fosfat seperti sodium tripolifosfat (STPP). Sabun
cuci sintetis mengandung STPP konsentrasi tinggi. STPP terhidrolisis menjadi ortofosfat dalam
pengolahan air limbah. Penggunaan detergen yang banyak, menyebabkan eutrofikasi.
1) Produksi biogas
a) Bakteri pembentuk asam merombak bahan organik dan menghasilkan asam-asam
lemak. Dilakukan oleh: Pseudomonas, Flavobacterium, Alcaligenes, Eschricia,
Aerobacter
b) Selanjutnya asam lemak akan dirombak oleh bakteri metan dan menghasilkan gas bio
(sebagian besar menghasilkan metan). Bakteri tersebut : Methanobacterium,
Methanosarcina, Methanococcus.
c. Mikroorganisme yang telah direkayasa dapat digunakan untuk memproses limbah tertentu
untuk menghasilkan suatu produk yang bernilai gizi (pangan) lebih tinggi.
LATIHAN
Kerjakan latihan ini dengan baik!
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi daya tahan jasad renik di udara?
2. Jelaskan beberapa penyakit yang ditularkan lewat udara !
RANGKUMAN
1. Mikroorganisme dapat berada di udara dan limbah cair.
2. Udara dan limbah cair dapat menjadi wahana dalam penularan penyakit.
3. Populasi mikroorganisme dipengaruhi oleh banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhannya.
E. PENUTUP
TES FORMATIF
Pilih jawaban yang paling tepat !
1. Jasad renik yang biasanya terdapat di udara adalah ….
a. Entamoeba hystolitica
b. Mycobacterium tuberculosis
c. Salmonella typhosa
d. Shigella dysenteriae
e. Vibrio comma
2. Di bawah ini termasuk peranan mikroorganisme sebagai pembersih, kecuali ….
a. Bioinfektan
b. Mengatasi limbah minyak bumi
c. Mengatasi limbah logam berat
d. Mengolah limbah yang kaya protein
e. Produksi biogas
3. Dalam produksi biogas, bakteri pembentuk asam yang merombak bahan organik dan
menghasilkan asam lemak antara lain ….
a. Bacillus subtilis
b. Methanococcus
c. Methanobacterium
d. Methanosarcina
e. Pseudomonas
4. Dalam produksi biogas, bakteri yang merombak asam lemak antara lain ….
a. Aerobacter
b. Alcaligenes
c. Eschericia
d. Methanobacterium
e. Pseudomonas
5. Clostridium butyrium berperan dalam ….
a. Mengatasi limbah minyak bumi
b. Mengatasi limbah logam berat
c. Produksi hidrogen
d. Pengolahan limbah PCP
e. Produksi biogas
F. REFERENSI
1. Dwidjoseputro D, Dasar-dasar Mikrobiologi, djambatan, 1987, Malang
2. Suendra N, Buku Pedoman mata Ajaran Mikrobiologi Lingkungan, Depkes RI, 1991,
Jakarta
3. Budiyanto MAK, Mikrobiologi Terapan, Universitas Muhamadiyah Malang, 2002, Malang
BERBAGAI MACAM PARAMETER MIKROBIOLOGI (MAKANAN MINUMAN DAN
PERALATAN), JENIS DAN DAMPAK TERHADAP KESEHATAN
A. PENDAHULUAN
1. DESKRIPSI SINGKAT
Bab ini akan membahas tentang mikroorganisme yang merugikan kesehatan lingkungan
baik yang ada di makanan minuman maupun peralatan.
2. RELEVANSI
Dengan mempelajari bab ini Anda akan mengetahui mikroorganisme yang merugikan
kesehatan, dengan demikian jika nanti terjun ke lapangan dan menghadapi suatu masalah,
maka dapat melakukan tindakan penanggulangan atau pencegahan.
B. PENYAJIAN
1. JENIS MIKROORGANISME DAN KEBERADAANNYA DI MAKANAN MINUMAN
Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia, karena di dalamnya terkandung
senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan tubuh
yang rusak, mengatur proses di dalam tubuh, perkembangbiakan dan menghasilkan energi untuk
kepentingan berbagai keiatan dalam kehidupannya.
Komposisi umum bahan makanan baik yang berasal dari hewan maupun dari tumbuhan
terdiri atas protein, karbohidrat dan lemak. Bahan makanan dengan komposisi demikian
merupakan medium pertumbuhan mikroba. Dalam pertumbuhannya, jasad renik ini tergantung
kepada jenisnya, dapat membusukkan protein, memfermentasikan karbohidrat, menjadikan
lemak dan minyak berbau tengik. Populasi mikroorganisme dalam setiap makanan dipengaruhi
oleh berbagai faktor, seperti nutrien, air, suhu, pH, oksigen, potensial oksidasi reduksi dan zat
penghambat.
Bila jasad renik populasinya meningkat, dapat menimbulkan, antara lain:
a. Dapat menurunkan taraf mutu bahan makanan
b. Mengakibatkan kerusakan pangan
c. Dapat digunakan membuat produk-produk pangan khusus
d. Sarana penularan penyakit
e. Keracunan makanan
Dari segi kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan adalah dapat
sebagai media/agen penyakit yangg ditularkan makanan dan minuman (food and milk-borne
disease):
a. Parasit: Taenia solium, T. saginata, Diphylobotrium latum, Trichinella spiralis
b. Mikroorganisme: Salmonella thypi, Shigella dysentriae, virus hepatitis
c. Toksin yg diproduksi oleh bakteri
d. Zat-zat tambahan
e. Tanaman atau bahan lain yg beracun: jamur beracun, tempe bongkrek
Pencemaran bahan makanan oleh mikroba dibagi dalam dua macam yaitu:
1. Infeksi saluran pencernaan oleh mikroba karena si korban menelan mikroba yang mencemari
makanan dengan jumlah banyak.
2. Keracunan makanan yang disebabkan oleh toksin mikroba dalam makanan (intoksikasi oleh
mikroba).
Keracunan makanan adalah suatu penyakit yang disebabkan Karena memakan makanan
yang berbahaya atau terkontaminasi/tercemar. Gejala yang paling umum adalah sakit perut,
muntah dan diare. Ada tiga tipe keracunan makanan yaitu: keracunan kimiawi, biologic dan
bacterial. Baik infeksi maupun intoksikasi, dapat menimbulkan akibat yang fatal, tergantung pada
patogenitas dan jumlah mikroba serta kerentanan orang yang terkena.
Bakteri pathogen Streptococcus agalactiae dan Streptococcus pyogenes pada tetek
lembu yang menderita mastitis bisa menyebabkan penyakit tenggorokan pada manusia
Mycobacterium tuberculosis yang berasal dari lembu , dari pemerah, atau dari pengantar susu
dapat menjalar kemana-mana melalui susu. Juga Brucella abortus dan Bruscella melitensis.
Penyakit tifus yang disebabkan Salmonella Typhosa, keracunan oleh Staphylococcus aureus
dapat berasal dari susu yang terkontaminasi.
C. LATIHAN
Kerjakan soal Latihan di bawah ini!
1. Sebutkan dan beri contoh parameter pencemar makanan!
2. Jelaskan dengan singkat mekanisme penyebaran kontaminan pada makanan minuman!
3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi populasi mikroorganisme pada makanan!
4. Mengapa makanan kaleng harus dipanaskan dulu sebelum dimakan?
5. Sebutkan beberpa bakteri yang dapat menyebabkan keracunan!
D. RANGKUMAN
Jenis parameter penyebab pencamaran makanan meliputi parameter fisika, kimia dan
biologis. Pencemaran makanan oleh ketiga jenis parameter tersebut dapat membawa dampak
yang merugikan bahkan dapat menimbulkan kematian.
Pencemaran bahan makanan oleh mikroba dibagi dalam dua macam yaitu:
1. Infeksi saluran pencernaan oleh mikroba karena si korban menelan mikroba yang mencemari
makanan dengan jumlah banyak.
2. Keracunan makanan yang disebabkan oleh toksin mikroba dalam makanan (intoksikasi oleh
mikroba).
3. Peralatan yang kontak langsung dengan makanan yang siap disajikan tidak boleh
mengandung angka kuman yang melebihi ambang batas dan tidak boleh mengandung E. coli
per 0 cm2 permukaan alat
E. PENUTUP
TES FORMATIF
1. Penularan penyakit melalui makanan/minuman dikenal dengan istilah …
a. Water borne disease
b. Food borne disease
c. Air borne disease
d. Quarantinable disease
e. Food poisoning
2. Dari sudut kesehatan lingkungan, pengaruh makanan terhadap kesehatan yang harus
diperhatikan adalah peranana makanan minuman sebagai agen penyakit seperti di bawah ini,
kecuali ....
a. Parasit
b. Mikroorganisme
c. Tanaman beracun
d. Toksin
e. Semua jawaban salah
3. Mikroorganisme penyebab keracunan yang terkandung dalam tempe bongkrek yaitu:
a. Streptococcus lactis
a. Pseudomonas aeruginosa
b. Pseudomonas cocovenenans
c. Eschericia coli
d. Clostridium botulinum
4. Mikroorganisme penyebab penyakit tyfus perut yaitu :
a. Salmonella
b. Shigella
c. Diphylobotrium
d. Staphilococcus
e. Streptococcus
5. Tanah yang mengandung mikroorganisme dapat mengontaminasi makanan. Kontaminasi
tersebut dapat melalui…
a. Air pencuci peralatan
b. Air pencuci bahan makanan
c. Plastik pembungkus yang baru
d. Peralatan makanan yang dicuci dengan sabun
e. Terikut dalam bagian lapisan sayuran yang tidak dicuci dengan bersih
G. REFERENSI
1. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor
Hk.00.06.1.52.4011 Tentang Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dan Kimia
Dalam Makanan
2. Daryanto. 2004. Masalah Pencemaran. Penerbit Tarsito, Bandung.
3. Lennette EH, Manual of Clinical Microbiology. Washington DC; American Society for
Microbiology, 1985.
4. World Health Organization, Health Hazards of the Human Environment. Geneva; WHO, 1972.
5. Cermin Dunia Kedokteran No. 62, 1990 35
6. Tumelap, H. 2011. Kondisi Bakteriologik Peralatan Makan Di Rumah Makan Jombang Tikala
Manado, JKL Volume 1 No. 1 Oktober 2011