0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
54 tayangan5 halaman
Tugas 2 membahas tentang 3 topik utama yaitu perbedaan gram positif dan negatif, karakteristik archaea, dan contoh bakteri beserta penjelasan singkat. Topik tersebut dijelaskan dengan tabel perbandingan dan daftar contoh organisme.
Deskripsi Asli:
Bakteri jenis mikroorganisme yang menyukai tempat lembab, hangat dan gelap. Bakteri banyak ditemukan di air, udara, makanan dll. Bakteri memiliki ciri seperti autrotrof, heterotrof, uniseluler, dan prokariotik. Bakteri juga terbagi atas 2, yaitu yang baik dan yang jahat. Bakteri juga memiliki banyak bentuk ada seperti coccus, bacillus dan spirilium Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah
a. Sumber energi, yang diperlukan untuk reaksi – reaksi sintesis yang membutuhkan energi
Tugas 2 membahas tentang 3 topik utama yaitu perbedaan gram positif dan negatif, karakteristik archaea, dan contoh bakteri beserta penjelasan singkat. Topik tersebut dijelaskan dengan tabel perbandingan dan daftar contoh organisme.
Tugas 2 membahas tentang 3 topik utama yaitu perbedaan gram positif dan negatif, karakteristik archaea, dan contoh bakteri beserta penjelasan singkat. Topik tersebut dijelaskan dengan tabel perbandingan dan daftar contoh organisme.
NIM : G031191023 Prodi : Ilmu dan Teknologi Pangan 1. Perbedaan gram positif dan gram negatif
No Karaketeristik Gram Positif Gram Negatif
1 Reaksi Gram Mempertahankan warna ungu Dapat didekolorisasi untuk
kristal dan biru. menerima (hasil) dan noda pink atau merah. 2 Dinding sel Tebal Dinding Sel 20-30 nm. Tebal Dinding Sel 8-12 nm. Dinding sel halus. Dinding sel Bergelombang. 3 Lapisan Tebal (berlapis-lapis) Tipis (hanya satu lapis) Peptidoglikan 4 Asam Teichoic Ada Tidak ada
5 Ruang Tidak ada Ada
Periplasma 6 Membran luar Tidak ada Ada 7 Porins Tidak ada Terjadi di Membran Luar 8 Lipopolisakarida Hampir idak ada Tinngi 9 Lipid dan Rendah (bakteri asam-cepat Tinggi (karena adanya lipoprotein memiliki lipid terkait dengan membran luar) peptidoglikan) 10 Mesosom Cukup menonjol Sedikit menonjol 11 Struktur 2 cincin di tubuh basal 4 cincin di tubuh basal Flagella 12 Racun yang Exotoxin Endotoksin atau Exotoksin Diproduksi 13 Resistensi Tinggi Rendah terhadap Gangguan Fisik 14 Gangguan Redah Rendah (membutuhkan Dinding Sel oleh pretreatment untuk Lisosom mengacaukan membran luar) 15 Kerentanan Tinggi Rendah terhadap Penisilin dan Sulfonamid 16 Penghambatan Tinggi Rendah oleh Pewarna Dasar 17 Ketahanan Tinggi Rendah terhadap Pengeringan 2. Archae Archae merupakan domain organisme bersel tunggal. Mikroorganisme ini tidak memiliki inti sel dan karenanya prokariota. Archaea awalnya diklasifikasikan sebagai bakteri, menerima nama archaebacteria (dalam kerajaan Archaebacteria), tetapi klasifikasi ini sudah ketinggalan zaman. Mereka telah berganti nama untuk mengklarifikasi bahwa archaea bukan hanya bukan bakteri, tetapi lebih terkait dengan eukariota (kehidupan yang sel-selnya dapat memiliki nukleus, termasuk manusia) daripada bakteri nyata. Sel archaea memiliki sifat unik yang memisahkannya dari dua domain lainnya, Bacteria dan Eukaryota. Archaea selanjutnya dibagi menjadi beberapa filum yang dikenal. Klasifikasi sulit karena sebagian besar belum diisolasi di laboratorium dan hanya terdeteksi oleh analisis asam nukleat mereka dalam sampel dari lingkungan mereka. Berikut ini contoh dari archae : N Jenis Keterangan o 1 Methanosphaera stadtmanae Methanosphaera stadtmaniae adalah arkeon metanogen. Ini adalah organisme non- motil, Gram-positif, berbentuk bola yang memperoleh energi dengan menggunakan hidrogen untuk mereduksi metanol menjadi metana. Ia tidak memiliki sitokrom dan merupakan bagian dari biota usus besar. https://en.wikipedia.org/wiki/Methanosphaera_stadtm aniae
2 Haloferax volcanii H. volcanii ditemukan oleh ahli mikrobiologi
Benjamin Elazari Volcani taahun 1930 dan saat itu diberi nama ekstrimofile. H. volcanii adalah archaeon mesofil halofilik yang dapat diisolasi dari lingkungan hipersalin seperti: Laut Mati, Danau Garam Besar, dan lingkungan laut dengan konsentrat natrium klorida tinggi. Haloferax volcanii patut diperhatikan karena dapat dibiakkan tanpa banyak kesulitan, jarang terjadi pada ekstrofil. H. volcanii adalah chemoorganotrophic. https://en.wikipedia.org/wiki/Haloferax_volcanii 3 Thermoplasma acidophilum Thermoplasma acidophilum adalah archaeon, jenis spesies dari genusnya. T. acidophilum awalnya diisolasi dari tumpukan sampah batubara yang dipanaskan sendiri, pada pH 2 dan 59 ° C. Ukuran sel sekitar 1 μm. T. acidophilum tidak memiliki dinding sel dan membran sel terkena langsung di luar. Pertumbuhan flagelanya juga optimal. https://microbewiki.kenyon.edu/index.php/Th ermoplasma_acidophilum 3. Bakteri Bakteri jenis mikroorganisme yang menyukai tempat lembab, hangat dan gelap. Bakteri banyak ditemukan di air, udara, makanan dll. Bakteri memiliki ciri seperti autrotrof, heterotrof, uniseluler, dan prokariotik. Bakteri juga terbagi atas 2, yaitu yang baik dan yang jahat. Bakteri juga memiliki banyak bentuk ada seperti coccus, bacillus dan spirilium Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri adalah a. Sumber energi, yang diperlukan untuk reaksi – reaksi sintesis yang membutuhkan energi dalam pertumbuhan dan restorasi, pemeliharaan keseimbangan cairan, gerak dan sebagainya. b. Sumber karbon c. Sumber nitrogen, sebagian besar untuk sintesis protein dan asam-asam nukleat. Berikut ini contoh dari bakteri : No Jenis Keterangan 1 Norovirus Norovirus adalah patogen yang dapat menyebabkan muntah dan diare. Bakteri ini dapat menular. Gejalanya pun bisa Anda alami selama 60 jam.
2 Salmonella Bakteri ini biasanya terdapat pada daging,
makanan laut, keju, susu yang tidak dipasteurisasi, jus, dan produk mentah.
3 E. Coli E. coli secara alami hidup di dalam tubuh
manusia dan hewan. Sebagian besar bakteri ini tidak berbahaya. Tetapi beberapa strain, termasuk O157 atau H7 dapat mendatangkan malapetaka pada lapisan usus kecil ketika tertelan. Walhasil, Anda bisa mengalami diare, muntah dan kram perut parah.
4 Shigella Bakteri ini menyebar melalui tinja. Biasanya
penderitanya akan mengalami diare walaupun rasa sakit perut akan hilang sendiri dalam 5-7 hari. 5 Bacillus cereus Bakteri ini dapat menyebabkan diare dan muntah. Untungnya, gejala ini hanya berlangsung selama sekitar 24 jam. Selagi Anda buang air, cobalah untuk tetap terhidrasi
6 Lactobacillus acidophilus Lactobacillus acidophilus merupakan salah
satu jenis bakteri baik yang umum dikenal. Probiotik Lactobacillus acidophilus pun telah digunakan untuk menangani infeksi bakteri di vagina dan diberikan dokter secara supositoria (tabung khusus yang dimasukkan ke dalam vagina atau anus untuk memasukkan obat). Selain menangani infeksi, Lactobacillus acidophilus juga dikonsumsi dalam bentuk pil untuk mencegah dan menangani diare. Dalam makanan, Lactobacillus acidophilus dapat ditemukan pada produk kedelai yang difermentasikan, seperti miso dan tempe.
7 Streptococcus thermophilus Probiotik Streptococcus thermophilus dapat
menghasilkan enzim laktase. Enzim ini diperlukan tubuh untuk mencerna gula yang ada dalam susu dan produk susu lain. Beberapa studi pun menunjukkan bahwa bakteri ini mampu mencegah intoleransi laktosa.
8 Bifidobacteria bifidum Bakteri ini menguntungkan manusia karena
dapat membantu melawan bakteri yang tak sehat. Menurut studi, Bifidobacteria bifidum juga membantu meredakan gejala irritable bowel syndrome (IBS), gangguan kronis pada usus besar. Apabila dikombinasikan dengan Lactobacillus acidophilus, probiotik Bifidobacteria bifidum berpotensi untuk mencegah eksim