Anda di halaman 1dari 9

PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BUAH JAMBU METE BERBASIS PRODUK

OLAHAN PERTANIAN DI DESA BELANTING KECAMATAN SAMBELIA


KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PROCESSING OF AGRICULTURAL FRUIT PRODUCTS BASED ON AGRICULTURAL


PRODUCTS IN BELANTING VILLAGE, SAMBELIA KABUPATEN, LOMBOK TIMUR

Abstrak
hbjzvjkdgjkd
Abstract
dnvdkjvjks
PENDAHULUAN
NTB adalah salah satu produsen utama jambu mete di kawasan timur Indonesia. Sejumlah perusahaan
makanan nasional mengandalkan pasokan dari kawasan itu. NTB mampu memproduksi hingga 20 ribu
ton kacang mete pertahun. Lombok memegang peranan penting dalam penyediaan komoditas ini,
karena pohon jambu mete telah ditanam sejak belasan tahun lalu.
METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilakukan selama 45 hari mulai bulan Januari-Maret 2019 di Desa Belanting,
Kecamatan Sambelia, Lombok Timur

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada program ini adalah alat pembuatan sirup: pisau, talenan,
ember, blender, saringan kain, corong, gas, panci, gayung, botol. Bahan :buah jambu mete, gula
pasir, NaCl 2% (garam dapur), asam sitrat, natrium benzoate, pewarna sunset yrllw FCF, serbuk
glatin. Sedangkan untuk alat dan bahan untuk pembuatan abon jambu mete adalah alat: pisau,
talenan, wajan, gas, sutil, baskom, kemasan alufoil. Dan untuk baha: buah jambu mete, gula
pasir, santan, daun salam, bawang merah, bawang putih, merica, ketumbar, jahe, asam jawa,
daun jeruk.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Program ini dilakukan secara terstruktur dan melibatkan masyarakat secara langsung.
Kegiatan ini dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki kebun jambu mete di Desa Belanting.

Pelaksanaan Program Pengolahan Jambu Mete


Kegiatan program pengolahan jambu mete ini dimulai dari persiapan program yang
meliputi sosialisasi ke masyarakat langsung, mengundang masyarakat yang memiliki kebun
untuk melaksanakan sosialisasi dan pengolahan menjadi olahan cair (sirup) dan olahan padat
(abon), semua kegiatan dilaksanakan di kantor Desa Belanting Kecamatan Sambelia, Lombok
Timur .

Sosialisasi mengenai pengolahan jambu mete


Program kerja ini merupakan pogram kerja awal yang diterapkan, yang berisikan tentang
sosialisasi pengolahan hasil alam di Desa Belanting Kecamatan Sambalia Kabupaten Lombok
Timur, sekaligus memperluas silaturahmi dengan masyarakat setempat. Dalam program kerja ini
akan disosialisasikan secara langsung kepada 60 warga tentang cara pengolahan hasil pertanian
jambu mete agar menjadi produk olahan pertanian yang berkualitas tinggi dan berdaya jual
tinggi. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa KKN akan bekerjasama dengan staf desa untuk
menghubungi seluruh kepala dusun di Desa Belanting lalu, selama pelaksanaannya seluruh
warga akan dibagikan sebuah modul yang berisi cara pengolahan jambu mete sembari
dipaparkan materi yang berkaitan dengan pengolahan jambu mete ini oleh pemateri sosialisasi
ini.

Gambar.1 wawancara hasil panen jambuh mente dan cara pengolahan.

Pelatihan pengolahan buat jambu mete menjadi produk cair

Program ini merupakan program lanjutan dari program kerja sosialisasi mengenai
pengolahan jambu mete. Yang berisi tentang pelatihan cara mengolah jambu mete hasil pertanian
di desa belanting kec samabalia kab lombok timur. Dalam pelaksanaannya, seluruh alat dan
bahan akan mahasiswa siapkan lalu mahasiswa akan menjelaskan kepada warga (peserta
pelatihan) tentang cara pengolahan jambu mete menjadi jus jambu mete.
Gambar.2 PembuatanalatPengeringan

Gambar. 3 Alat Penjemuran

Pengolahan Produk Ikan Potensial


Mengenai bahan baku yang akan dijadikan produk, data yang didapatkan itulah yang menjadi
dasar untuk membuat produk makanan. Karena data yang didapatkan tersebut merupakan data
yang valid dan sesuai dengan kondisi Desa Ketapang Raya. Dengan demikian Produk ikan
potensial yang diolah berdasarkan bahan baku ikan yang tersedia. Hasil survey dan kondisi
lapangan memperlihatkan bahwa ikan tongkol merupakan ikan tangkap yang paling banyak pada
masa kegiatan berlangsung, sehingga ikan tongkol yang digunakan dalam transfer teknologi
pengolahannya. Beberapa produk ikan tongkol yang dibuat yaitu: abon ikan tongkol dan dendeng
ikan tongkol. Pengolahan ikan tongkol menjadi dendeng dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Ikan tongkol segar dibuang kotorannya dan dicuci hingga bersih.
2. Ikan tongkol yang telah dicuci bersih ditaburi garam diatasnya kemudian dikukus dalam panic
selama kurang lebih 30 menit
3. Lumuri ikan tongkol yang telah dikukus dengan bumbu yang sudah disediakan sebelumnya
(bumbu pelecingan atau bumbu kuning)
4. Diamkan ikan tongkol yang sudah dilumuri bumbu selama 2 jam sampai bumbunya meresap
kedalam ikan tongkol.
5. Setelah 2 jam, masukan ikan tongkol kedalam oven dengan pengeaturan suhu dalam oven 100º
c.
6. Oven ikan tongkol selama 20 menit hingga ikan tongkol terlihat kering. (waktu pengovenan bias
disesuaikan dengan pengaturan suhu pada open)
7. Setalah ikan tongkol matang, didiamkan dalam suhu normal sehingga ikan tongkol dingin.
8. Langkah terakhir dendeng ikan tongkol dimasukan dalam kemasan yang telah disediakan
sebelumnya dan siap untuk dipasarkan.
Pengolahan ikan kering menggunakan penjemuran dengan cara sebagai berikut:
1. Ikan dicuci bersih dengan air yang mengalir.
2. Lumuri ikan yang sudah bersih dengan garam atau Royco (bumbupenyedap) secukupnya
3. Diamkan selama kurang lebih 10 menit agar garam menyerap ke ikan
4. Tata rapi ikan diatas kelabang (sejenis papan untuk mengeringkanikan yang terbuat dari bambu)
5. Masukan ikan kedalam green house atau rumah pengeringan ikan yang telah dibuat sebelumnya.
6. Setelah 3-4 hari ikan kering siap untuk dikemas kemudian dipasarkan.
Pengolahan abon ikan tongkol dengan cara sebagai berikut:
a. Bersihkan ikan tongkol menggunakan air bersih
b. Taruh di atas panci lalu taburkan garam
c. Kukus ikan tongkol sampai matang dengan api sedang selama 30 menit
d. Angkat dan dinginkan ikan tongkol kurang lebih 15 menit
e. Sewir lalu tumbuk dengan tekstur sesuai keinginan
Gambar.4 Proses pembuatanproduk dendeng ikan tongkol

Gambar.5 Proses penjemuran ikan

Pengemasan&Pembuatan Label
Pengemasan yang digunakan adalah menggunakan plastik dan botol yang sudah sterilkan.
Hal tersebut bertujuan agar produk yang di hasilkan bersih dan aman untuk di konsumsi
konsumen. Kemudian agar tidak masuknya bakteri-bakteri yang membuat produk cepat rusak,
digunakanlah alat sealer yang membantu untuk tidak masuknya bakteri pada kemasan produk.
Dalam hal pembuatan label, label tersebut dibuat dengan desain yang sesuai dengan produk
(Kemasan produk berlabel seperti terlihat pada Gambar.4) yang dibuat sehingga konsumen
mudah mengerti produk yang akan dibeli dan juga dapat menarik

Konsumen untuk membeli karena pengemasan dan labelnya yang menarik.

Gambar.6Kemasan produk berlabel

Promosi & Pemasaran


Promosi & Pemasaran dilakukan menggunakan dua
carayaitu Online dan Offline. Promosi Online dilakukan melalui media social teman-teman,
keluarga, kerabat dan warganet. Dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram yang
kami buat khusus untuk KKN desa Ketapang Raya (@kknketapangraya18), facebook masing-
masing anggota KKN, dan blog KKN Tematik Ketapang Raya sendiri dengan link
(https://kkntematikketapangraya2018.blogspot.com). Sedangkan secara Offline atau secara
langsung melakukan promosi di berbagai tempat, seperti di Warung Ibu Endang langsung,
carfreeday udayana, dosen-dosen dikampus masing-masing anggota KKN dan di
masyarakatsekitar, hingga promosi dilakukan ke Dinas Perikanan dan Kelautan.

Gambar.7 Promosi dan Pemasaran Produk

Akses Perizinan
Akses perizinan merupakan bagian yang sangat penting untuk mendorong keberanjutan program
agar produk UMK dapat dipasarkan dengan baik.
Melakukan Perizinan ke Dinas Kesehatan kota Selong Kabupaten Lombok Timur.
Adapun dokumen yang dipersiapkan oleh UMK yakni 1. Surat permohonan yang didalamnya
terdapat pernyataan kebenaran dan keabsahan dokumen dan data diatas kertas bermatrai 6000. 2.
Identitas pemohon/penanggungjawab (KTP dan KK fotocopy), 3. Surat kuasa diatas kertas
bermatrai Rp. 6000 dan KTP orang yang diberi kuasa, 4. NPWP perorangan (fotocopy), 5.
Persetujuan tetangga kiri kanan depan belakang disertai KTP. 6. Surat keterangan atau izin usaha
dari instansi yang berwenang (fotocopy), 7. Dokumen lingkungan (SPPL/UKL-UPL/AMDAL),
sesuai perundang-undangan yang berlaku (fotocopy), 8. Bukti Kepemilikan Tanah, 9. Sertifikat
penyuluhan keamanan pangan (PKP), 10. Surat keterangan dari asal produk, khusus untuk
repack, 11. Proposal teknik yang dilengkapi dengan: peta lokasi, denah ruangan, rancangan
etiket, data produk makanan yang akan diproduksi, pas foto pemilik ukuran 3x4cm sebanyak 3
lembar, 12. Sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SP-PIRT). Produk yang
dipersiapkan oleh UMK yakni produk abon ikan tongkol, ikan kering layanng, ikan lose kering,
ikan kering mujair, ikan kering bajo, bakso ikan, dendeng ikan kuning dan dendeng ikan
plecingan. Cara mengurus perizinan ini dengan melengkapi formulir tersebut dengan data yang
dibutuhkan antara lain fotocopy KTP penanggung jawab usaha, lokasi usaha, jenis produk, dan
membawa label kemasan produk. Pihak dinas kesehatan akan melakukkan kunjungan ke lokasi
produksi untuk meninjau dan memberi arahan mengenai proses dan layout ruang produksi yang
baik sesuai standar kebersihan dan kesehatan. Pihak Dinas Kesehatan juga akan membawa
beberapa sampel produk untuk diuji lebih lanjut kandungannya. Setelah itu peserta akan diminta
mengikuti training tentang produksi home industri, termasuk pengemasan produk, sebelum
sertifikat PIRT dikeluarkan. Kegiatan (Perizinan produk seperti terlihat pada Gambar.8) ini
dilakukan sekaligus memperknalkan produk-produk hasil olahan ikan UMK.

Gambar.8 Kegiatan memperkenalkan produk


perikanan untuk pengurusan nomor PIRT di Dinas Kesehatan Kota Selong Kabupaten Lombok
Timur

ProsedurPengolahan Hasil IkanTangkap


Untuk prosedur pengolahan hasil ikan tangkap yang ada berbeda-beda seperti
halnya,sebagai salah satu produk yaitu abon ikan tongkol memiliki prosedur seerti1) bersihkan
ikan tongkol menggunakan air bersih, 2) taruh di atas panci lalu taburkan garam, 3) kukus ikan
tongkol sampai matang dengan api sedang selama 30 menit, 4) angkat dan dinginkan ikan
tongkol kurang lebih 15 menit, 5) Sewir lalu tumbuk dengan tekstur sesuai keinginan, 6)
sementara menunggu ikan tongkol kukus dingin, bumbu-bumbu dihaluskan (kecuali bawang
merah dan santan pati), 7) Panaskan santan pati menggunakan wajan, masukkan irisan bawang
merah ketika santan sudah mendidih, aduk hingga rata lalu goreng ikan tongkol sampai kering
menggunakan santan pati tersebut kurang lebih 1 jam (tergantung banyak atau sedikitnya bahan
utama ikan tongkol), dan 8)Setelah kering angkat ikan yang sudah di goring lalu keringkan lagi
dengan kain penyaring dan spiner sehingga abon menjadi lebih kering.
SIMPULAN
Program pemberdayaan masyarakat pesisir dilakukan dengan melibatkan mahasiswa
KKN dengan kelompok pengolah perikanan desaKetapang Raya “Generasi Kreatif”. Kegiatan
program pemberdayaan meliputi kegiatan utama yang terdiri dari : Survey data hasil tangkap
nelayan, pembuatan alat penjemur sederhana yang dapat membantu kelompok menghasilkan
ikan kering dengan sanitasi yang lebih baik, pengolahan beberapa produk ikan potensial
(tongkol), pelatihan sanitasi, pelatihan penggunaan asap cair, sistim pengemasan dan pelabelan,
promosi dan koordinasi dengan dinas instansi terkait, pengurusan perijinan dan pemasaran.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terimakasih di sampaikan kepada LPPM Unram, Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala
Desa Belanting, Kepala Dusun Desa Belanting, staf Desa Belanting, karang taruna Desa
Belanting, yang telah memberikan izin dan membantu kami untuk melaksanakan semua program
sampai akhir.

DAFTAR PUSTAKA
Handayani B.R., Dipokusumo B., Werdiningsih W.2018. Kumpulan Teknologi Tepat Guna
:Inovasi Teknologi Pengolahan Produk Perikanan. Universitas Mataram. Mataram

Anda mungkin juga menyukai