Abstrak
hbjzvjkdgjkd
Abstract
dnvdkjvjks
PENDAHULUAN
NTB adalah salah satu produsen utama jambu mete di kawasan timur Indonesia. Sejumlah perusahaan
makanan nasional mengandalkan pasokan dari kawasan itu. NTB mampu memproduksi hingga 20 ribu
ton kacang mete pertahun. Lombok memegang peranan penting dalam penyediaan komoditas ini,
karena pohon jambu mete telah ditanam sejak belasan tahun lalu.
METODE PELAKSANAAN
Waktu dan Tempat
Kegiatan ini dilakukan selama 45 hari mulai bulan Januari-Maret 2019 di Desa Belanting,
Kecamatan Sambelia, Lombok Timur
Program ini merupakan program lanjutan dari program kerja sosialisasi mengenai
pengolahan jambu mete. Yang berisi tentang pelatihan cara mengolah jambu mete hasil pertanian
di desa belanting kec samabalia kab lombok timur. Dalam pelaksanaannya, seluruh alat dan
bahan akan mahasiswa siapkan lalu mahasiswa akan menjelaskan kepada warga (peserta
pelatihan) tentang cara pengolahan jambu mete menjadi jus jambu mete.
Gambar.2 PembuatanalatPengeringan
Pengemasan&Pembuatan Label
Pengemasan yang digunakan adalah menggunakan plastik dan botol yang sudah sterilkan.
Hal tersebut bertujuan agar produk yang di hasilkan bersih dan aman untuk di konsumsi
konsumen. Kemudian agar tidak masuknya bakteri-bakteri yang membuat produk cepat rusak,
digunakanlah alat sealer yang membantu untuk tidak masuknya bakteri pada kemasan produk.
Dalam hal pembuatan label, label tersebut dibuat dengan desain yang sesuai dengan produk
(Kemasan produk berlabel seperti terlihat pada Gambar.4) yang dibuat sehingga konsumen
mudah mengerti produk yang akan dibeli dan juga dapat menarik
Akses Perizinan
Akses perizinan merupakan bagian yang sangat penting untuk mendorong keberanjutan program
agar produk UMK dapat dipasarkan dengan baik.
Melakukan Perizinan ke Dinas Kesehatan kota Selong Kabupaten Lombok Timur.
Adapun dokumen yang dipersiapkan oleh UMK yakni 1. Surat permohonan yang didalamnya
terdapat pernyataan kebenaran dan keabsahan dokumen dan data diatas kertas bermatrai 6000. 2.
Identitas pemohon/penanggungjawab (KTP dan KK fotocopy), 3. Surat kuasa diatas kertas
bermatrai Rp. 6000 dan KTP orang yang diberi kuasa, 4. NPWP perorangan (fotocopy), 5.
Persetujuan tetangga kiri kanan depan belakang disertai KTP. 6. Surat keterangan atau izin usaha
dari instansi yang berwenang (fotocopy), 7. Dokumen lingkungan (SPPL/UKL-UPL/AMDAL),
sesuai perundang-undangan yang berlaku (fotocopy), 8. Bukti Kepemilikan Tanah, 9. Sertifikat
penyuluhan keamanan pangan (PKP), 10. Surat keterangan dari asal produk, khusus untuk
repack, 11. Proposal teknik yang dilengkapi dengan: peta lokasi, denah ruangan, rancangan
etiket, data produk makanan yang akan diproduksi, pas foto pemilik ukuran 3x4cm sebanyak 3
lembar, 12. Sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (SP-PIRT). Produk yang
dipersiapkan oleh UMK yakni produk abon ikan tongkol, ikan kering layanng, ikan lose kering,
ikan kering mujair, ikan kering bajo, bakso ikan, dendeng ikan kuning dan dendeng ikan
plecingan. Cara mengurus perizinan ini dengan melengkapi formulir tersebut dengan data yang
dibutuhkan antara lain fotocopy KTP penanggung jawab usaha, lokasi usaha, jenis produk, dan
membawa label kemasan produk. Pihak dinas kesehatan akan melakukkan kunjungan ke lokasi
produksi untuk meninjau dan memberi arahan mengenai proses dan layout ruang produksi yang
baik sesuai standar kebersihan dan kesehatan. Pihak Dinas Kesehatan juga akan membawa
beberapa sampel produk untuk diuji lebih lanjut kandungannya. Setelah itu peserta akan diminta
mengikuti training tentang produksi home industri, termasuk pengemasan produk, sebelum
sertifikat PIRT dikeluarkan. Kegiatan (Perizinan produk seperti terlihat pada Gambar.8) ini
dilakukan sekaligus memperknalkan produk-produk hasil olahan ikan UMK.
DAFTAR PUSTAKA
Handayani B.R., Dipokusumo B., Werdiningsih W.2018. Kumpulan Teknologi Tepat Guna
:Inovasi Teknologi Pengolahan Produk Perikanan. Universitas Mataram. Mataram