Oleh:
Indri Devita
NIM 1708436416
Pembimbing :
dr. Handoko Pratomo, Sp.M
0
BAB I
PENDAHULUAN
menghalangi sinar masuk kedalam mata.1 Katarak atau kekeruhan karna lensa
seiring dengan peningkatan usia harapan hidup dan banyaknya jumlah orang
Riau sebesar 1,9 %, dan prevalensi tertinggi terlihat di indra giri hilir (3,1%) di
lensa kristalin bersifat jenih selama masa pertumbuhan hingga usia kurang dari
45 tahun, setelah itu akan terjadi progresifitas kekeruhan lensa kristalina oleh
karena kerusakan protein dan sel lensa. Katarak dapat terjadi pada semua umur
Sedangkan beberapa faktor yang terkait dengan kejadian katarak antara lain jenis
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi
2.1.1 Lensa
Lensa berbentuk bikonveks dan transparan. Lensa menyumbang kekuatan
refraksi sebanyak 15-20 dioptri dalam penglihatan. Kutub anterior dan posterior
lensa dihubungkan oleh garis khayal yang disebut axis, sedangkan equator
merupakan garis khayal yang mengelilingi lensa. Lensa merupakan struktur yang
tidak memiliki pembuluh darah dan tidak memiliki pembuluh limfe. Di dalam
mata, lensa trfiksir pada serat zonula yang berasal dari badan silier. Serat zonula
tersebut menempel dan menyatu dengan lensa pada bagian anterior dan posterior
dari kapsul lensa. Kapsul ini merupakan membran dasar yang melindungi
tersusun dari kolagen tipe IV yang berasal dari sel-sel epitel lensa. Kapsul
ini mengandung isi lensa serta mempertahankan bentuk lensa pada saat
akomodasi. Bagian paling tebal kapsul berada di bagian anterior dan
posterior zona pre- equator dan bagian paling tipis berada di bagian
2. Serat Zonula
Lensa terfiksir oleh serat zonula yang berasal dari lamina basal pars Plana
dan pars plikata badan silier. Serat-serat zonula ini menyatu dengan lensa
Sel - sel epitel ini dapat melakukan aktivitas seperti yang dilakukan sel-
2
sel lainnya, seperti sintesis DNA, RNA, protein dan lipid. Sel-sel tersebut
juga dapat membentuk ATP untuk memenuhi kebutuhan energi lensa. Sel-
sel epitel yang baru terbentuk akan menuju equator lalu berdiferensiasi
serat paling tua yang terbentuk merupakan lensa fetus yang diproduksi
yang baru akan membentuk korteks dari lensa. Palpebra superior maupun
lapisan tipis air mata. Ketika mata terbuka, palpebra superior menutupi
1/6 bagian kornea dan palpebra inferior hanya menutupi bola mata
memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot – otot siliaris relaksasi,
sampai ukurannya yang terkecil, daya refraksi lensa diperkecil sehingga berkas
cahaya paralelel atau focus ke retina. Untuk memfokuskan cahaya dari benda
lensa yang elastic kemudian mempengaruhi lensa mnjadi lebih sferis diirtingi
oleh peningkatan daya biasnya. Kerja sama fisiologik tersebut antara korpus
siliaris, zonula dan lensa untuk memfokuskan benda dekat ke retina dikenal
3
sebagai akomodasi. Seiiring dengan bertambahnya usia, kemampuan refraksi
lensa perlahan – lahan berkurang. Selain itu juga terdapat fungsi refraksi, yang
mana sebagian optik bola mata untuk memfokuskan sinar ke bitnik kuning. 5,6
lebih cembung. Ketika otot silier berkontraksi, ketebalan axial lensa meningkat,
kekuatan dioptri meningkat, dan terjadi akomodasi. Saat otot silier relaksasi,
serat zonular menegang, lensa lebih pipih dan kekuatan dioptri menurun.3
(okulomotorius).
2.2 Katarak Senilis
2.2.1 Definisi
4
Katarak Senilis adalah semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia
lanjut, yaitu usia di atas 50 tahun. Pada katarak senilis terjadi penurunan
2.2.2 Etiologi
menyebabkan lensa mata menjadi keras dan keruh. Pengaruh lensa dapat
diperberat oleh faktor resiko lain seperti bahan toksik khusus ( kimia dan fisik),
hipertensi. 7
2.2.3 Klasifikasi
1. Katarak Insipien
yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bentuk ini kadang
5
Gambar 1 . katarak insipiens 7
2. Katarak Imatur
maka akan terlihat bayangn iris pada lensa, sehingga hasil uji
6
3. Katarak Matur
iris pada lensa yang keruh, sehingga uji bayangan iris negative.
4. Katarak Hipermatur
7
komplikasi uveitis dan glaukoma karena aliran melalui COA
bola mata.
2.2.4 Patofisiologi
Komponen terbanyak dalam lensa adalah air dan protein. Dengan tuanya
seseorang maka lensa mata akan kekurangan air dan menjadi lebih padat. Lensa
melihat benda dekat berkurang. Pada usia tua akan terjadi pembentukan lapisan
kortikal yang baru pada lensa yang mengakibatkan nukleus lensa terdesak dan
mengeras (sklerosis nuklear). Pada saat ini terjadi perubahan protein lensa yaitu
8
pembentukan pigmen pada nuklear lensa.Pada keadaan normal lensa mata
bersifat bening. Seiring dengan pertambahan usia lensa mata dapat mengalami
perubahan warna menjadi kuning keruh atau coklat keruh. Proses ini dapat
putih dan abu-abu. Kekeruhan ini juga dapat ditemukan pada berbagai lokalisasi
di lensa seperti korteks dan nukleus. Fundus okuli menjadi semakin sulit dilihat
seiring dengan semakin padatnya kekeruhan lensa bahkan reaksi fundus bisa
2.2.4 Diagnosis
1. Pandangan kabur
2. Penglihatan silau
yang menurun dengan latar belakang yang terang hingga merasa silau di
siang hari atau merasa silau terhadap lampu mobil yang berlawanan arah
atau sumber cahaya lain yang mirip pada malam hari. Keluhan ini sering
9
3. Sensitifitas terhadap kontras
berbeda warna, penerangan dan tempat. Cara ini akan lebih menjelaskan
fungsi mata sebagai optik dan uji ini diketahui lebih bagus daripada
5. Miopisasi
katarak.
6. Variasi Diurnal
10
perifer kadang-kadang mengeluhkan pengelihatan lebih baik pada sinar
7. Distorsi
8. Diplopia monokule
dibedakan dengan diplopia binocular dengan cover test dan pin hole. 9.
sebenarnya.
Pemeriksaan oftalmoskop.
11
Cataract Extraction (ICCE) atau ekstraksi intrakapsular dan Extracapsular
melalui insisi limbus superior 140 hingga 160 derajat. Pembedahan ini
dapat dilakukan pada zonula Zinn yang telah rapuh atau berdegenerasi
dan mudah putus. Pada ekstraksi ini tidak akan terjadi katarak sekunder.
merobek kapsul lensa anterior sehingga masa lensa dan korteks lensa
paling sering dilakukan karena apabila kapsul posterior utuh, maka lensa
utuh. 10
3. Fakoemulsifikasi
untuk mengangkat nukleus dan korteks melalui insisi limbus yang kecil
Prognosis
12
Katarak senilis biasanya berkembang lambat. Jika katarak dapat dengan
RAHASIA
13
IDENTITAS PASIEN
Keluhan Utama :
Kedua mata kabur tanpa mata merah sejak 3 bulan SMRS
Riwayat pengobatan :
Pasien mengkonsumsi amlodipine 1 x 10 mg sejak 15 tahun
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Tanda – tanda vital : TD : 140/90mmHg
Nadi : 88x/menit
Nafas : 20x/menit
Suhu : 36,60C
STATUS OPTHALMOLOGI
14
OD OS
20/50 Visus tanpa 20/60
koreksi
PH (-) Visus dengan PH (-)
koreksi
Normal Posisi bola mata Normal
Gerakan bola
mata
RESUME :
Ny. An 73 tahun, Kedua mata kabur sejak 3 bulan, pandangan kedua mata
mulai terasa kabur perlahan, pandangan seperti melihat asap, awalnya pasien
agak kesulitan untuk melihat jauh. Pandangan semakin lama semakin kabur dan
silau pada siang hari sehingga mengganggu pengelihatan pasien Pemeriksaan
ofthalmologi pada mata kiri visus 20/50 dan mata kanan visus 20/60 mata kanan
15
dan mata kiri didapatkan shadaw test positif, pada pemeriksaan funduskopi
dalam batas normal.
Pemeriksaan anjuran :
Diagnosis Kerja:
Katarak senilis imatur ODS
Hipertensi grade 1
Penatalaksanaan
Nonfarmakologi :
- Katarak senilis imatur ODS
Anjuran Operasi Fekoemulsifikasi dan pemasangan intra ocular lens (IOL)
- Hipertensi grade 1 terkontrol
Amlodipin 1 x 10 mg
Prognosis
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad kosmetikum : bonam
16
Daftar Pustaka
17
18
19