Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

NUTRISI PADA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)


Di Poli Rawat Jalan RSUP Dr. Mohammad Hoesin
Palembang

Pembimbing :
Nita Chaerani, SKM., M.Kes

Disusun Oleh :
Nur Fadhila Istighfara
NIM. P05130213 025

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PRODI DIV GIZI
2016

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 1


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Nutrisi Pada Penyakit Jantung Koroner (PJK)


Sasaran : Pasien Rawat Jalan
Tempat : Poli Rawat Jalan RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang
Waktu : 09.50 – 10.15 WIB
Hari/Tanggal : 26 September 2016

I. Tujuan Instruksional Umum


Penyuluhan ini bertujuan meningkatkan pengetahuan pasien
tentang diet dan bahan makanan dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi
Penyakit Jantung Koroner (PJK), .

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti Penyuluhan ini diharapkan :
a. Dapat meningkatkan pengetahuan pasien mengenai penyakit jantung
koroner (PJK)
b. Meningkatkan pengetahuan mengenai diet dan bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan pada penyakit jantung koroner (PJK).

III. Sasaran
Pasien yang berada di Poli Rawat Jalan RSUP. Mohammad Hoesin
Palembang.

IV. Materi
1. Pengertian Penyakit Jantung Koroner (PJK)
2. Penyebab Penyakit Jantung Koroner (PJK)
3. Faktor resiko Penyakit Jantung Koroner (PJK)
4. Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Koroner (PJK)
5. Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan Penyakit
Jantung Koroner (PJK)

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 2


V. Metode
 Ceramah.
 Tanya jawab.

VI. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Peserta hadir di tempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan diruang Poli Rawat Jalan RSUP. Dr.
Mohammad Hoesin Palembang

2. Evaluasi proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
 Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
 Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.

3. Evaluasi hasil
Prosedur : tanya jawab
Jenis test : secara lisan
Butir soal : 2 butir soal
 Sebutkan penyebab terjadinya Penyakit Jantung Koroner (PJK)?
 Bahan makanan apa saja yang dianjurkan dan tidak dianjurkan
pada PJK?

VII. Kegiatan Pendidikan Dan Pelatihan

No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


1. 09.50 – 09.52 Pembukaan :  Menjawab salam.
(2 menit)  Membuka atau memulai
kegiatan dengan
mengucapkan salam.

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 3


 Memperkenalkan diri.  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Mendengarkan
penyuluhan  Mendengarkan
 Menyebutkan materi  Memperhatikan
penyuluhan.
 Bertanya kepada peserta  Menjawab
apakah sudah mengerti pertanyaan.
tentang Penyakit Jantung
Koroner (PJK).

2. 09.52 – 10.02 Pelaksanaan :


(10 menit)  Menjelaskan tentang  Mendengarkan
pengertian Penyakit
Jantung Koroner (PJK)
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan
penyebab PJK.
 Menjelaskan tentang  Mendengarkan
faktor resiko PJK
 Menjelaskan tentang
tanda dan gejala PJK  Mengajukan
 Menjelaskan bahan pertanyaan
makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan
pada PJK
 Memberikan kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya.
3. 10.02 – 10.05 Evaluasi :
(3 menit)  Menanyakan kepada  Menjawab
peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan dan

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 4


reinforcement peserta
kepada peserta yang
dapat menjawab.
 Menanyakan kembali  Menjawab
apakah ada peserta yang pertanyaan
kurang jelas mengenai isi
penyuluhan.

4. 10.05 – 10.15 Terminasi :


(5 menit)  Mengucapkan terima  Mendengarkan
kasih atas peran sertanya.
 Mengucapkan salam
penutup.  Menjawab salam

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 5


MATERI PENYULUHAN
“PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)”

1.1 Definisi Penyakit Jantung Koroner


Penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan disebabkan oleh
penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke
otot jantung. Bilamana penyempitan ini menjadi parah maka dapat terjadi
serangan jantung. Adapun penyempitan pembuluh arteri ke otak dapat
menimbulkan stroke. Otot jantung diberi oksigen dan nutrisi yang diangkut
oleh darah melalui arteri-arteri koroner utama yang bercabang menjadi sebuah
jaringan pembuluh lebih kecil yang efisien. Sedangkan arteri ke otak yang
mengangkut subtansi yang sama (Mila, 2010).
Seperti telah disebutkan, untuk berfungsi dengan baik dan memompa
darah ke seluruh tubuh, otot jantung membutuhkan penyedian darah yang
cukup untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari seperti berjalan kaki dan
gerak badan. Dengan tubuh yang semakin tua dan memburuk oleh bermacam-
macam factor risiko seperi tekanan darah tinggi, merokok dan konsentrasi
kolesterol darah yang abnormal, pembuluh menjadi using, dan pembuluh arteri
koroner menjadi sempit dan tersumbat persis seperti karatan pada korosi pipa
air (Joewono, 2003).

Gambar 1.1 Arteri Koroner Jantung

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 6


Mengeras dan menyempitnya pembuluh darah oleh pengendapan
kolesterol, kalsium, dan endapan lemak berwarna kuning dikenal sebagai
aterosklerosis (atherosclerosis). Disamping itu, dinding pembuluh arteri
koroner oleh sesuatu sebab dapat berkerut (spasm) dengan akibat
menyempitnya saluran pembuluh secara tiba-tiba, sehingga penderita
merasakan nyeri dada, bahkan sampai terjadi serangan jantung mendadak
(Irawan, 1998).
Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Untuk itu otot
jantung memerlukan oksigen dan nutrisi yang cukup. Oksigen dan nutrisi
diangkut oleh darah melalui pembuluh darah khusus yang disebut arteri
koroner. Persoalan akan timbul bila oleh sesuatu sebab terdapat halangan atau
kelainan di arteri koroner, sehingga tidak cukup suplai darah, yang berarti
juga kurangnya suplai oksigen dan nutrisi untuk menggerakkan jantung
secara normal. Keadaan di atas dikenal sebagai penyakit jantung koroner
(PJK). Apabila aliran darah terhalang di arteri yang menuju ke otak, akan
terjadi stroke. Dengan tubuh semakin tua dan memburuk oleh bermacam-
macam faktor risiko seperti te kanan darah tinggi, merokok, kadar kolesterol
darah yang abnormal—pembuluh menjadi usang, dan pembuluh arteri
menjadi sempit, kaku, tidak elastis dan tersumbat, persis seperti karatan pada
korosi pipa air (Fahmi, 2004).

1.2 Penyebab Terjadinya Penyakit Jantung Koroner


Makanan mempengaruhi kadar kolesterol total dan karena itu
makanan juga mempengaruhi resiko terjadinya penyakit arteri koroner.
Merubah pola makan (dan bila perlu mengkonsumsi obat dari dokter) bisa
menurunkan kadar kolesterol. Menurunkan kadar kolesterol total dan
kolesterol LDL bisa memperlambat atau mencegah berkembangnya penyakit
arteri koroner (Madiyono, 2003).
Menurunkan kadar LDL sangat besar keuntungannya bagi seseorang
yang memiliki faktor resiko berikut:
 Merokok sigaret
 Tekanan darah tinggi

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 7


 Kegemukan/obese
 Malas berolah raga
 Kadar trigliserida tinggi
 Keturunan
 Steroid pria (androgen)

1.3 Faktor Resiko


Faktor resiko ada yang dapat dimodifikasi dan ada yang tidak dapat
dimodifikasi
1. Faktor Risiko Yang Dapat Dimodifikasi :
a. Merokok
Merokok dapat merangsang proses aterosklerosis karena efek
langsung pada dinding arteri, karbon monoksida menyebabkan hipoksia
arteri, nikotin menyebabkan mobilisasi katekolamin yang menimbulkan
reaksi trombosit, glikoprotein tembakau dapat menimbulkan reaksi
hipersensitivitas dinding arteri.
b. Hiperlipoproteinemia
Diabetes melitus, obesitas dan hiperlipoproteinemia behubungan
dengan pengendapan lemak.
c. Hiperkolesterolemia
Kolesterol, lemak dan substansi lainnya dapat menyebabkan
penebalan dinding pembuluh darah arteri, sehingga lumen dari pembuluh
darah tersebut menyempit dan proses ini disebut aterosklerosis.
d. Hipertensi
Peningkatan tekanan darah merupakan beban yang berat untuk
jantung, sehingga menyebabkan hipertropi ventrikel kiri atau pembesaran
ventrikel kiri (faktormiokard). Tekanan darah yang tinggi menimbulkan
trauma langsung terhadap dinding pembuluh darah arteri koronaria,
sehingga memudahkan terjadinya aterosklerosis koroner (faktor koroner).
e. Diabetes mellitus
f. Obesitas dan sindrom metabolic
g. Inaktifitas fisik

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 8


h. Perubahan keadaan sosial dan stress
i. Kelenjar tiroid yang kurang aktif
j. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti
estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu)
2. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dimodifikasi :
a. Usia
b. Jenis kelamin laki-laki
c. Riwayat keluarga

1.4 Tanda Penyakit Jantung Koroner (PJK)


a. Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-
kadang, jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk
suatu penumpukan lemak yang disebut xantoma di dalam tendo (urat
daging) dan di dalam kulit.
b. Demam, suhu tubuh umumnya sekitar 38°C
c. Mual-mual dan muntah, perut bagian atas kembung dan sakit
d. Muka pucat
e. Kulit menjadi basah dan dingin
f. Gerakan menjadi lamban (kurang semangat)
g. Sesak nafas
h. Cemas dan gelisah
i. Pingsan (Krisnatuti, 2002).

1.6 Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan


Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat Beras tim/disaring; roti, mi, Makanan yang mengandung
kentang, makaroni, biskuit, gas atau alkohol seperti :
tepung beras/terigu/sagu tape singkong, ubi,
aren/ sagu ambon, kentang, singkong, dan tape ketan
gula pasir, gula merah, madu
dan sirup
Sumber protein Daging sapi, ayam dengan Daging sapi dan ayam yang
hewani lemak rendah (tanpa kuit), berlemak; gajih, sosis, ham,
ikan, telur, susu rendah hati, limpa, babat, otak,
lemak kepiting, dan kerang; keju,
dan susu penuh

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 9


Sumber protein nabati Kacang-kacangan kering, Kacang-kacangan kering
seperti : kacang kedelai dan yang mengandung lemak
hasil olahannya seperti tahu cukup tinggi seperti kacang
dan tempe tanah, kacang mete, dan
kacang bogor
Sayuran Sayuran yang tidak Sayuran yang mengandung
mengandung gas, seperti: gas seperti: kol, kembang
bayam, kangkung, kacang kol, lobak, sawi dan nangka
buncis, kacang panjang, muda
wortel, tomat, labu siam, dan
tauge
Buah-Buahan Semua buah-buahan segar Buah-buahan yang
seperti: pisang, pepaya, mengandung alkohol atau
jeruk, apel, melon, gas seperti: durian dan
semangka, dan sawo nangka matang
Lemak Minyak jagung, minyak Minyak kelapa sawit dan
kedelai, margarin, mentega santan kental
dalam jumlah terbatas dan
hanya untuk menumis;
kelapa atau santan encer
dalam jumlah terbatas/sedikit
Minuman Teh encer, coklat, sirup Teh/kopi kental, minuman
dalam jumlah sedikit yang mengandung soda dan
alkohol, seperti bir dan wiski
Bumbu Semua bumbu selain bumbu Cabe, cabe rawit, dan bumbu
tajam dalam jumlah terbatas yang tajam (merica, dll)
Sumber : Sunita Almatsier, 2006.

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 10


DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2008. Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan RS Dr.
Cipto mangun kusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama
Budiman, H. 1999. Peranan Gizi Pada dan Penanggulangan Hipertensi.
Jakarta: Medika No12.
Anwar, T. Bahri. 2004. Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. Bagian Ilmu
Gizi
Fakultas Kedokteran : Universitas Sumatra Utara Digitized By USU Digital
Library.
Hull, A. 1993. Penyakit Jantung Hipertensi dan Nutrisi. Terjemahan oleh
Wendr
Soeharto,I. 2001. Pencegahan Dan Penyembuhan Penyakit Jantung Koroner.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sukaman, 1986. Kelainan Jantung Pada Penderita Hipertensi, Pendekatan
Praktis dan Penatalaksanaan.

Satuan Acara Penyuluhan, PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) 11

Anda mungkin juga menyukai