Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM IV

MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)

“BENTUK BATANG, ARAH TUMBUH, PERMUKAAN DAN


MODIFIKASI BATANG”

Disusun Oleh :
Nabila Ripda Maisa
NIM 1810119220025
Kelompok 3 A

Asisten Dosen :
Amalia Mardatillah
Anjeli

Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
APRIL
2019
PRAKTIKUM IV

Topik : Bentuk Batang, Arah Tumbuh, Permukaan Dan Modifikasi Batang

Tujuan : Untuk mengetahui bermacam-macam bentuk batang, arah tumbuh


batang, permukaan dan modifikasinya.

Hari / tanggal : Kamis/27 Maret 2019

Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Baki/nampan
2. Alat tulis
B. Bahan
1. Rumput teki (Cyperus esculentus)
2. Mendong (Fimbrystilis sp)
3. Pisang (Musa paradisiaca L)
4. Kembang telang (Clitoria ternatea L)
5. Sirih (Piper betle L)
6. Bambu (Bambusa sp)
7. Kaktus (Opuntia vulgaris)
8. Pepaya (Carica papay L)
9. Jambu biji (Psidium guajava L)
10. Cemara (Casuarina equisetifolia L)
11. Ketapang (Terminalia cattapa L)
12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
II. CARA KERJA
A. Melakukan pengamatan terhadap bentuk batang, arah tumbuh,
permukaan dan modifikasi batang pada tumbuhan yang telah ditetapkan
diatas atau tumbuhan lain yang punya karakter sama.
B. Pengamatan tumbuhan dapat dilakukan di Laboratorium atau di
lingkungan sekitar.
C. Pengamatan meliputi :
1. Habitus keseluruhan herba : herba, herba berkayu, perdu, rumput-
rumputan, teki-tekian.
2. Tipe batang : herbaceous, berkayu, batang rumput, batang mendong.
3. Bentuk batang : bulat, persegi, pipih.
4. Permukaan batang : licin, berusuk, beralur, bersayap, berambut,
berduri, dll.
5. Arah tumbuh batang : tegak lurus, menggantung, berbaring,
menjalar, membelit, memanjat, condong, mengangguk.
6. Tipe percabangan : monopodial, sympodial, dikotom.
7. Arah tumbuh batang.
8. Membuat gambar dari hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III. TEORI DASAR


Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang sangat penting, dan
mengingat tempat serta kedudukan batang bagi tumbuh tumbuhan, batang
adalah sumbu tumbuh tumbuhan.
Sifat-sifat batang antara lain adalah sebagai berikut :
a. Berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula berbentuk lain,
tetapi selalu bersifat aktinomorf.
b. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan
tiap buku-buku terdapat daun.
c. Tumbuhnya keatas menuju cahaya atau bersifat fototrof atau heliotrof.
d. Bertambah panjang di ujung.
e. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak
digugurkan kecuali cabang atau ranting kecil.
f. Tidak berwarna hijau kecuali pada tumbuhan yang umumnya pendek.
Fungsi batang bagi tumbuhan :
a. Mendukung bagian-bagian yang ada di atas tanah.
b. Memperluas asimilasi.
c. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan
jalan pengangkutan hasil asimilasi dari atas ke bawah.
d. Tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
Tumbuhan dibedakan tumbuhan berbatang jelas dan tidak berbatang :
Tumbuhan berbatang jelas :
1. Batang basah (herbaceous)
2. Batang berkayu (lignosus)
3. Batang rumput (calmus)
4. Batang mendong (calamus)
Macam-macam bentuk batang :
1. Bulat (teres)
2. Bersegi (angularis)
3. Pipih
Macam-macam permukaan batang :
1. Licin (laevis)
2. Berusuk (costatus)
3. Beralur (sulcatus)
4. Bersayap (alatus)
5. Berambut (pilesus)
6. Berduri (spinosus)
7. Memperlihatkan bekas-bekas daun
8. Memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu
9. Memperlihatkan banyak lentisel
10. Keadaan-keadaan lain misalnya lepas kerak
Arah tumbuh batang dibedakan 8 macam :
1. Tegak lurus (erectus)
2. Menggantung (dependens, pendulus)
3. Berbaring (humifusus)
4. Menjalar atau merayap (repens)
5. Serong ke atas atau condong (ascendens)
6. Mengangguk (nutans)
7. Memanjat (scandes)
8. Membelit (volubilis)
 Membelit ke kiri (sinistrorsum volubilis)
 Membelit ke kanan (dextrorsum volubilis)

Percabangan dibedakan :

1. Percabangan monopodial
2. Percabangan sympodial
3. Percabangan dikotom/menggarpu
Arah tumbuh cabang dibedakan :
1. Tegak (fastigiatus)
2. Condong ke atas (patens)
3. Mendatar (horizontalis)
4. Terkulai (declinatus)
5. Bergantung (pendulus)

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Tabel Hasil Pengamatan
No. Nama tumbuhan Habitus Tipe Bentuk Permukaan Arah Tipe
batang batang batang tumbuh percabangan
1. Rumput teki Teki- Batang Bangun Berusuk Tegak Geragih
(Cyperus tekian mendong segitiga lurus
esculentus)
2. Mendong Teki- Batang Bangun Licin Tegak Monopodial
(Fimbrystilis sp) tekian mendong segitiga lurus
3. Pisang (Musa Herba Batang Bangun Licin (semu) Tegak Monopodial
paradisiaca L) basah bulat kasar (sejati) lurus
4. Kembang telang Herbaceus Batang Bangun Licin Membelit Monopodial
(Clitoria basah bulat ke kiri
ternatea L)
5. Sirih (Piper Herbaceus Batang Bangun Berusuk Memanjat Simpodial
betle L) rumput bulat
6. Bambu Lignosus Batang Bangun Licin Tegak Monopodial
(Bambusa sp) berkayu bulat lurus
7. Kaktus (Opuntia Herbaceus Batang Pipih Licin berduri Tegak Monopodial
vulgaris) basah lurus
8. Pepaya (Carica Pohon Batang Bangun Memperlihatkan Tegak Monopodial
papay L) berkayu bulat bekas-bekas lurus
daun
9. Jambu biji Pohon Batang Bangun Lepasnya kerak Tegak Monopodial
(Psidium berkayu bulat lurus
guajava L)
10. Cemara Pohon Batang Bangun Kasar Tegak Monopodial
(Casuarina berkayu bulat lurus
equisetifolia L)
11. Ketapang Pohon Batang Bangun Kasar Tegak Monopodial
(Terminalia berkayu bulat lurus
cattapa L)
12. Bogenvil Lignosus Batang Bangun Kasar Memanjat Monopodial
(Bougainvillea berkayu bulat
spectabilis)
B. Gambar Hasil Pengamatan
1. Rumput teki (Cyperus esculentus)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
3
1. batang
2. daun
3. ujung daun

2
1

(dokumentasi pribadi, 2019)

c. Foto literatur
Keterangan :
1. batang
3 2. daun
3. ujung daun
2

(Botany, 2011)
2. Mendong (Fimbrystilis sp)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
2
1. batang
2. daun
3
3. ujung daun

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
1. batang

(District, 2016)
3. Pisang (Musa paradisiaca L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang semu
2. batang sejati
3. daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
3
1. batang semu
2. batang sejati

1 3. daun

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
2
1. batang semu
2. daun
3. ujung daun
3

(Devani, 2017)
4. Kembang telang (Clitoria ternatea L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
2 1. batang
2. daun

3 3. ujung daun

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
1
1. batang
2. daun
3. ujung daun

3 2

(Garden, 2019)
5. Sirih (Piper betle L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
2
1. batang
2. daun
3. ujung daun
3

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
3
1. batang
2. daun
3. ujung daun

2 1

(HGS, 2018)
6. Bambu (Bambusa sp)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
1
3 1. batang
2. daun
3. ujung daun

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
1
2 1. batang
2. daun
3. ujung daun

(Alamy, 2019)
7. Kaktus (Opuntia vulgaris)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
3
1. batang
2. daun
1
3. ujung daun

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
3
1. batang
2. daun
3. percabangan

2
1

(Maria, 2008)
8. Pepaya (Carica papaya L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. tangkai

b. Foto pengamatan
Keterangan :
2 1. batang
2. daun

3 3. tangkai

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
2
1. batang
2. daun
3. tangkai

3
1

(ku, 2018)
9. Jambu biji (Psidium guajava L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
2 1. batang
2. daun
3. ujung daun
3

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
2
1. batang
2. daun
3. ujung daun

1
3

(Graveson, 2012)
10. Cemara (Casuarina equisetifolia L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
1
3 1. batang
2. daun
3. ujung daun

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
3
1. batang
2. daun
2 3. ujung daun

(Kinsey, 2019)
11. Ketapang (Terminalia cattapa L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
1. batang
2 2. daun
3. ujung daun
3

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
3
1. batang
2. daun
3. ujung daun

(Okpala, 2016)
12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun

b. Foto pengamatan
Keterangan :
2
1. batang
2. daun
3 3. ujung daun

(dokumentasi pribadi, 2019)


c. Foto literatur
Keterangan :
3
1. batang
2. daun
3. ujung daun

1 2

(Commons, 2007)
V. ANALISIS DATA
1. Rumput teki (Cyperus esculentus)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus esculentus L.
Sumber : (Cronquist, 1981)
Menurut hasil pengamatan, rumput teki dengan nama ilmiah
Cyperus esculentus merupakan habitus teki-tekian. Memiliki tipe
batang mendong atau calamus dengan bentuk batang bangun segitiga,
dan permukaan batang berusuk. Arah tumbuh ruput teki tegak lurus
dengan tipe percabangan geragih.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang mendong (calamus), seperti
batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang.
Permukaan batang berusuk (costatus), jika pada permukaannya terdapat
rigi-rigi yang membujur. Arah tumbuh tegak lurus (erectus) yaitu jika
arahnya lurus ke atas. Geragih (flagellum, stolo), yaitu cabang-cabang
kecil yang panjang yang tumbuh merayap, dan dari buku-bukunya ke
atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. Tunas pada
buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-masing dapat terpisah
merupakan suatu tumbuhan baru.

2. Mendong (Fimbristylis sp)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Fimbristylis
Spesies : Fimbristylis globulosa
Sumber : www.scribd.com
Menurut hasil pengamatan, tanaman mendong dengan nama ilmiah
Fimbristylis sp merupakan habitus teki-tekian. Memiliki tipe batang
mendong atau calamus dengan bentuk batang bangun segitiga, dan
permukaan batang licin. Arah tumbuh tanaman mendong tegak lurus
dengan tipe percabangan monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang mendong (calamus), seperti
batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang,
misalnya pada mendong (Fimbristylis globulosa Kunth). Arah tumbuh
tegak lurus (erectus) yaitu jika arahnya lurus ke atas. Cara percabangan
monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih
besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.

3. Pisang (Musa paradisiaca L)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L
Sumber : (Cronquist, 1981)
Menurut hasil pengamatan, tanaman pisang dengan nama ilmiah
Musa paradisiaca L merupakan habitus herba. Memiliki tipe batang
basah atau herbaceous dengan bentuk batang bangun bulat, permukaan
batang semu licin, sedangkan batang sejati kasar. Arah tumbuh tanaman
pisang tegak lurus dengan tipe percabangan monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang basah (herbaceus) adalah
salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang basah yaitu batang
yang lunak dan berair. Tegak lurus (erectus) yaitu jika arahnya lurus ke
atas. Cara percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu
tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-
cabangnya.

4. Kembang telang (Clitoria ternatea L)


Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Mangnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Clitoria L
Spesies : Clitoria ternatea
Sumber : seminar.uny.ac.id
Menurut hasil pengamatan, tumbuhan kembang telang dengan nama
ilmiah Clitoria ternatea L merupakan habitus herbaceus. Memiliki tipe
batang basah atau herbaceous dengan bentuk batang bangun bulat, dan
permukaan batang licin. Arah tumbuh tumbuhan kembang telang
membelit ke kiri dengan tipe percabangan monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang basah (herbaceus) adalah
salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang basah yaitu batang
yang lunak dan berair. Arah tumbuh membelit ke kiri (sinistrorsum
volubilis) jika dilihat dari atas arah belitan berlawanan dengan arah
putaran jarum jam, misalnya pada kembang telang (Clitoria ternatea
L). Cara percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu
tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-
cabangnya.

5. Sirih (Piper betle L)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopsida
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Piperales
Famili : Piperaceae
Genus : Piper
Spesies : Piper betle L
Sumber : tangkaikayu.com
Menurut hasil pengamatan, tumbuhan sirih dengan nama Piper betle
L merupakan habitus herbaceus. Memiliki tipe batang rumput atau
calmus dengan bentuk batang bangun bulat, dan permukaan batang
berusuk. Arah tumbuh tumbuhan sirih memanjat dengan tipe
percabangan simpodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang rumput (calmus) adalah
salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang rumput yaitu batang
yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali
berongga. Permukaan batang berusuk (costatus) yaitu jika pada
permukaannya terdapar rigi-rigi yang membujur. Arah tumbuh
memanjat (scandens) yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan
menggunakan penunjang berupa akar pelekat, contohnya sirih (Piper
betle L). Percabangan simpodial yaitu batang pokok sukar ditentukan,
karena dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan
pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya
dibandingkan dengan cabangnya.

6. Bambu (Bambusa sp)


Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Bambusa Schreb
Spesies : Bambusa vulgaris Schrad
Sumber : www.materipertanian.com
Menurut hasil pengamatan, tumbuhan bambu dengan nama ilmiah
Bambusa sp merupakan habitus lignosus. Memiliki tipe batang berkayu
atau lignosus dengan bentuk batang bangun bulat, dan permukaan
batang licin. Arah tumbuh tumbuhan bambu tegak lurus dengan tipe
percabangan monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang berkayu (lignosus)
merupakan salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang berkayu
yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri
atas kayu, yaitu terdapat pada pohon-pohon dan semak-semak pada
umumnya. Bentuk batang bulat (teres) misalnya bambu (Bambusa sp).
Arah tumbuh tegak lurus (erectus) yaitu jika arahnya lurus ke atas. Cara
percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas,
karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.

7. Kaktus (Opuntia vulgaris)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllidae
Famili : Caryophyllales
Genus : Opuntia
Spesies : Opuntia vulgaris Mill.
Sumber : www.slideshare.net
Menurut hasil pengamatan, tanaman kaktus dengan nama ilmiah
Opuntia vulgaris merupakan habitus herbaceus. Memiliki tipe batang
basah atau herbaceous dengan bentuk batang pipih (kladodia), dan
permukaan batang licin berduri. Arah tumbuh tanaman kaktus tegak
lurus dengan tipe percabangan monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang basah (herbaceus) adalah
salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang basah yaitu batang
yang lunak dan berair. Bentuk batang pipih biasanya melebar
menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun, kladodia
(cladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan,
misalnya sebangsa kaktus (Opuntia vulgaris Mill.). Tegak lurus
(erectus) yaitu jika arahnya lurus ke atas. Cara percabangan
monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih
besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.

8. Pepaya (Carica papaya L)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cystales
Famili : Caricaceae
Genus : Carica
Spesies : Carica papaya L.
Sumber : ccrc.farmasi.ugm.ac.id
Menurut hasil pengamatan, tanaman pepaya dengan nama ilmiah
Carica papaya L merupakan habitus pohon. Memiliki tipe batang
berkayu atau lignosus dengan bentuk batang bangun bulat, dan
permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun. Arah tumbuh
tanaman pepaya tegak lurus dengan tipe percabangan monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang berkayu (lignosus)
merupakan salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang berkayu
yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri
atas kayu, yaitu terdapat pada pohon-pohon dan semak-semak pada
umumnya. Permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun,
misalnya pada pepaya (Carica L). Menurut (Nugroho, Purnomo, &
Sumardi, 2012), tegak lurus (erect) arah tumbuhnya tegak lurus
terhadap dataran tempat hidupnya, contoh batang pokok tanaman
pepaya (Carica papaya). Batang pokok tipe monopodial yaitu batang
yang pertumbuhannya didominir oleh kuncup ujung. Kuncup lateral
tumbuh, tetapi pertumbuhannya kurang baik dibandingkan kuncup
ujung. Dalam hal ini, batang pokok akan tampak jelas.

9. Jambu biji (Psidium guajava L)


Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava L
Sumber : repository.uin-suska.ac.id
Menurut hasil pengamatan, tanaman jambu biji dengan nama ilmiah
Psidium guajava L merupakan habitus pohon. Memiliki tipe batang
berkayu atau lignosus dengan bentuk batang bangun bulat, dan
permukaan batang memperlihatkan keadaan lepasnya kerak. Arah
tumbuh tanaman jambu biji tegak lurus dengan tipe percabangan
monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang berkayu (lignosus)
merupakan salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang berkayu
yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri
atas kayu, yaitu terdapat pada pohon-pohon dan semak-semak pada
umumnya. Permukaan batang dengan keadaan lepasnya kerak (bagian
kulit yang mati) seperti terlihat pada jambu biji (Psidium guajava L.).
Tegak lurus (erectus) yaitu jika arahnya lurus ke atas. Cara percabangan
monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih
besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.
10. Cemara (Casuarina equisetifolia L)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Casuarinales
Famili : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Spesies : Casuarina equisetifolia L.
Sumber : www.biodiversitywarriors.org
Menurut hasil pengamatan, tanaman cemara dengan nama ilmiah
Casuarina equisetifolia L merupakan habitus pohon. Memiliki tipe
batang berkayu atau lignosus dengan bentuk batang bangun bulat, dan
permukaan batang kasar. Arah tumbuh tanaman cemara tegak lurus
dengan tipe percabangan monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang berkayu (lignosus)
merupakan salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang berkayu
yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri
atas kayu, yaitu terdapat pada pohon-pohon dan semak-semak pada
umumnya. Tegak lurus (erectus) yaitu jika arahnya lurus ke atas. Cara
percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas,
karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya,
misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia L). arah tumbuh
cabang condong ke atas (patens), jika cabang dengan batang pokok
membentuk sudut kurang lebih 45o, misalnya pada pohon cemara
(Casuarina equisetifolia L).

11. Ketapang (Terminalia catappa L)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Combretaceae
Genus : Terminalia
Spesies : Terminalia catappa L
Sumber : (Cronquist, 1981)
Menurut hasil pengamatan, tanaman ketapang dengan nama ilmiah
Terminalia catappa L merupakan habitus pohon. Memiliki tipe batang
berkayu atau lignosus dengan bentuk batang bangun bulat, dan
permukaan batang kasar. Arah tumbuh tanaman ketapang tegak lurus
dengan tipe percabangan monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang berkayu (lignosus)
merupakan salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang berkayu
yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri
atas kayu, yaitu terdapat pada pohon-pohon dan semak-semak pada
umumnya. Tegak lurus (erectus) yaitu jika arahnya lurus ke atas. Cara
percabangan monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas,
karena lebih besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.
Dalam pertumbuhannya cabang dan ranting (ramulus) dapat dibentuk
oleh tumbuhan secara berselang waktu (rythmis) misalnya pada pohon
ketapang (Terminalia catappa).

12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)


Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies : Bougainvillea spectabilis
Sumber : chyrun.com
Menurut hasil pengamatan, tanaman bogenvil dengan nama ilmiah
Bougainvillea spectabilis merupakan habitus lignosus. Memiliki tipe
batang berkayu atau lignosus dengan bentuk batang bangun bulat, dan
permukaan batang kasar. Arah tumbuh tanaman bogenvil memanjat
dengan tipe percabangan monopodial.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang berkayu (lignosus)
merupakan salah satu tumbuhan yang jelas berbatang. Batang berkayu
yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena sebagian besar terdiri
atas kayu, yaitu terdapat pada pohon-pohon dan semak-semak pada
umumnya. Arah tumbuh memanjat (scandens) yaitu jika batang tumbuh
ke atas dengan menggunakan penunjang berupa duri, misalnya
bugenvil (Bougainvillea spectabilis Willd). Cara percabangan
monopodial yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih
besar dan lebih panjang daripada cabang-cabangnya.

VI. KESIMPULAN
1. Rumput teki merupakan habitus teki-tekian, tipe batang mendong, bentuk
batang bangun segitiga, permukaan batang berusuk, arah tumbuh tegak
lurus, dan tipe percabangan geragih.
2. Mendong merupakan habitus teki-tekian, tipe batang mendong, bentuk
batang bangun segitiga, permukaan batang licin, arah tumbuh tegak lurus,
dan tipe percabangan monopodial.
3. Pisang merupakan habitus herba, tipe batang basah, bentuk batang bangun
bulat, permukaan batang semu licin dan batang sejati kasar, arah tumbuh
tegak lurus, dan tipe percabangan monopodial.
4. Kembang telang merupakan habitus herbaceus, tipe batang basah, bentuk
batang bangun bulat, permukaan batang licin, arah tumbuh membelit ke kiri,
dan tipe percabangan monopodial.
5. Sirih merupakan habitus herbaceus, tipe batang rumput, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang berusuk, arah tumbuh memanjat, dan tipe
percabangan simpodial.
6. Bambu merupakan habitus lignosus, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang licin, arah tumbuh tegak lurus, dan tipe
percabangan monopodial.
7. Kaktus merupakan habitus herbaceus, tipe batang basah, bentuk batang
pipih kladodia, permukaan batang licin berduri, arah tumbuh tegak lurus,
dan tipe percabangan monopodial.
8. Pepaya merupakan habitus pohon, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun, arah
tumbuh tegak lurus, dan tipe percabangan monopodial.
9. Jambu biji merupakan habitus pohon, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang memperlihatkan lepasnya kerak, arah
tumbuh tegak lurus, dan tipe percabangan monopodial.
10. Cemara merupakan habitus pohon, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang kasar, arah tumbuh tegak lurus, dan tipe
percabangan monopodial.
11. Ketapang merupakan habitus pohon, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang kasar, arah tumbuh tegak lurus, dan tipe
percabangan monopodial.
12. Bogenvil merupakan habitus lignosus, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang kasar, arah tumbuh memanjat, dan tipe
percabangan monopodial.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Alamy. (2019). Bamboo Bambusa sp leaves and stems. Diakses melalui
https://www.alamy.com/ pada tanggal 3 April 2019
Botany, G. (2011). Cyperus esculentus L. Diakses melalui
https://gobotany.newenglandwild.org/ pada tanggal 3 April 2019
Budiasih, K. S. (2017). KAJIAN POTENSI FARMAKOLOGIS BUNGA TELANG
(Clitoria ternatea). Diakses melalui http://seminar.uny.ac.id/ pada tanggal
1 April 2019
Commons, W. (2007). File:Bougainvillea spectabilis (11069194393).jpg. Diakses
melalui https://commons.wikimedia.org/ pada tanggal 3 April 2019
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants.
New York: Columbia University Press.
Devani. (2017). Ripe Yellow Bananas on a Tree. Diakses melalui
https://ilmubudidaya.com/ pada tanggal 3 April 2019
District, E. O. (2016). Fimbristylis miliacea (L.) Vahl. Diakses melalui
http://www.eflorakkl.in/ pada tanggal 3 April 2019
Dra. Hj. Sri Amintarti, M., & Riefani, S.Si., M.Sc., M. K. (2019). Penuntun
Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Batang.
Gaol, R. C. (2011). KLASIFIKASI, DESKRIPSI DAN MANFAAT Fimbristylis
globulosa. Diakses melalui https://www.scribd.com/doc/ pada tanggal 3
April 2019
Garden, E. (2019). Bibit Tanaman Bunga Telang - Kembang Teleng. Diakses
melalui https://www.bukalapak.com/ pada tanggal 2 April 2019
Graveson, R. (2012). Psidium guajava Linnaeus. Diakses melalui
http://www.saintlucianplants.com/ pada tanggal 1 April 2019
HGS. (2018). Bibit Tanaman Sirih Piper Betle. Diakses melalui
https://www.bukalapak.com/ pada tanggal 3 April 2019
Indah, I. A., & Sulistyorini, E. (2014). Papaya (Carica papaya L.). Diakses
melalui http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/ pada tanggal 2 April 2019
Kinsey, B. (2019). Casuarina equisetifolia – Common Ironwood. Diakses melalui
https://wildlifeofhawaii.com/ pada tanggal 3 April 2019
ku, P. (2018). Penjelasan Lengkap Tentang Tanaman Pepaya (Carica papaya L.).
Diakses melalui http://www.pembelajaranku.com/ pada tanggal 3 April
2019
Maria, A. (2008). Opuntia vulgaris. Diakses melalui https://www.flickr.com/ pada
tanggal 3 April 2019
Nugroho, H., Purnomo, & Sumardi, I. (2012). Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Yogyakarta: Penebar Swadaya.
Okpala, B. (2016). 17 AWESOME BENEFITS OF THE TROPICAL ALMOND.
Diakses melalui https://globalfoodbook.com/ pada tanggal 3 April 2019
Pasaribu, D. (2017). Cemara Laut. Diakses melalui
https://www.biodiversitywarriors.org/ pada tanggal 1 April 2019
Pertanian, M. (2015). KLASIFIKASI DAN MORFOLOGI TANAMAN BAMBU.
Diakses melalui http://www.materipertanian.com/ pada tanggal 1 April
2019
Pertanian, S. I. (2015). Mengenal Klasifikasi dan Morfologi Daun Sirih. Diakses
melalui https://tangkaikayu.com/ pada tanggal 1 April 2019
Ripani, M. (2013). LAPORAN PRAKTIKUM IV MORFOLOGI TUMBUHAN.
Diakses melalui https://www.slideshare.net/ pada tanggal 3 April 2019
Rochmasari, Y. (2011). Studi Isolasi Dan Penentuan Struktur Molekul Senyawa
Kimia Dalam Fraksi Netral Daun Jambu Biji Australia (Psidium Guajava
L.). Diakses melalui http://repository.uin-suska.ac.id/ pada tanggal 1 April
2019
Tjitrosoepomo, G. (2016). Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Tohir. (2019). Bunga Bugenvil Putih (Bougainvillea spectabilis). Diakses melalui
http://chyrun.com/ pada tanggal 2 April 2019

Anda mungkin juga menyukai