MORFOLOGI TUMBUHAN
(ABKC 2203)
Disusun Oleh :
Nabila Ripda Maisa
NIM 1810119220025
Kelompok 3 A
Asisten Dosen :
Amalia Mardatillah
Anjeli
Dosen Pengasuh :
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
Maulana Khalid Riefani, S.Si., M.Sc.
Percabangan dibedakan :
1. Percabangan monopodial
2. Percabangan sympodial
3. Percabangan dikotom/menggarpu
Arah tumbuh cabang dibedakan :
1. Tegak (fastigiatus)
2. Condong ke atas (patens)
3. Mendatar (horizontalis)
4. Terkulai (declinatus)
5. Bergantung (pendulus)
b. Foto pengamatan
Keterangan :
3
1. batang
2. daun
3. ujung daun
2
1
c. Foto literatur
Keterangan :
1. batang
3 2. daun
3. ujung daun
2
(Botany, 2011)
2. Mendong (Fimbrystilis sp)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
2
1. batang
2. daun
3
3. ujung daun
(District, 2016)
3. Pisang (Musa paradisiaca L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang semu
2. batang sejati
3. daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
3
1. batang semu
2. batang sejati
1 3. daun
(Devani, 2017)
4. Kembang telang (Clitoria ternatea L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
2 1. batang
2. daun
3 3. ujung daun
3 2
(Garden, 2019)
5. Sirih (Piper betle L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
2
1. batang
2. daun
3. ujung daun
3
2 1
(HGS, 2018)
6. Bambu (Bambusa sp)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
1
3 1. batang
2. daun
3. ujung daun
(Alamy, 2019)
7. Kaktus (Opuntia vulgaris)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
3
1. batang
2. daun
1
3. ujung daun
2
1
(Maria, 2008)
8. Pepaya (Carica papaya L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. tangkai
b. Foto pengamatan
Keterangan :
2 1. batang
2. daun
3 3. tangkai
3
1
(ku, 2018)
9. Jambu biji (Psidium guajava L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
2 1. batang
2. daun
3. ujung daun
3
1
3
(Graveson, 2012)
10. Cemara (Casuarina equisetifolia L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
1
3 1. batang
2. daun
3. ujung daun
(Kinsey, 2019)
11. Ketapang (Terminalia cattapa L)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
1. batang
2 2. daun
3. ujung daun
3
(Okpala, 2016)
12. Bogenvil (Bougainvillea spectabilis)
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. batang
2. daun
3. ujung daun
b. Foto pengamatan
Keterangan :
2
1. batang
2. daun
3 3. ujung daun
1 2
(Commons, 2007)
V. ANALISIS DATA
1. Rumput teki (Cyperus esculentus)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus esculentus L.
Sumber : (Cronquist, 1981)
Menurut hasil pengamatan, rumput teki dengan nama ilmiah
Cyperus esculentus merupakan habitus teki-tekian. Memiliki tipe
batang mendong atau calamus dengan bentuk batang bangun segitiga,
dan permukaan batang berusuk. Arah tumbuh ruput teki tegak lurus
dengan tipe percabangan geragih.
Menurut (Tjitrosoepomo, 2016), batang mendong (calamus), seperti
batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang.
Permukaan batang berusuk (costatus), jika pada permukaannya terdapat
rigi-rigi yang membujur. Arah tumbuh tegak lurus (erectus) yaitu jika
arahnya lurus ke atas. Geragih (flagellum, stolo), yaitu cabang-cabang
kecil yang panjang yang tumbuh merayap, dan dari buku-bukunya ke
atas keluar tunas baru dan ke bawah tumbuh akar-akar. Tunas pada
buku-buku ini beserta akar-akarnya masing-masing dapat terpisah
merupakan suatu tumbuhan baru.
VI. KESIMPULAN
1. Rumput teki merupakan habitus teki-tekian, tipe batang mendong, bentuk
batang bangun segitiga, permukaan batang berusuk, arah tumbuh tegak
lurus, dan tipe percabangan geragih.
2. Mendong merupakan habitus teki-tekian, tipe batang mendong, bentuk
batang bangun segitiga, permukaan batang licin, arah tumbuh tegak lurus,
dan tipe percabangan monopodial.
3. Pisang merupakan habitus herba, tipe batang basah, bentuk batang bangun
bulat, permukaan batang semu licin dan batang sejati kasar, arah tumbuh
tegak lurus, dan tipe percabangan monopodial.
4. Kembang telang merupakan habitus herbaceus, tipe batang basah, bentuk
batang bangun bulat, permukaan batang licin, arah tumbuh membelit ke kiri,
dan tipe percabangan monopodial.
5. Sirih merupakan habitus herbaceus, tipe batang rumput, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang berusuk, arah tumbuh memanjat, dan tipe
percabangan simpodial.
6. Bambu merupakan habitus lignosus, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang licin, arah tumbuh tegak lurus, dan tipe
percabangan monopodial.
7. Kaktus merupakan habitus herbaceus, tipe batang basah, bentuk batang
pipih kladodia, permukaan batang licin berduri, arah tumbuh tegak lurus,
dan tipe percabangan monopodial.
8. Pepaya merupakan habitus pohon, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun, arah
tumbuh tegak lurus, dan tipe percabangan monopodial.
9. Jambu biji merupakan habitus pohon, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang memperlihatkan lepasnya kerak, arah
tumbuh tegak lurus, dan tipe percabangan monopodial.
10. Cemara merupakan habitus pohon, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang kasar, arah tumbuh tegak lurus, dan tipe
percabangan monopodial.
11. Ketapang merupakan habitus pohon, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang kasar, arah tumbuh tegak lurus, dan tipe
percabangan monopodial.
12. Bogenvil merupakan habitus lignosus, tipe batang berkayu, bentuk batang
bangun bulat, permukaan batang kasar, arah tumbuh memanjat, dan tipe
percabangan monopodial.