Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM V

ANATOMI TUMBUHAN
(ABKC 2204)

“PEMBELAHAN SEL (MITOSIS)”

Disusun Oleh :
Nabila Ripda Maisa
NIM 1810119220025
Kelompok 10 A

Asisten Dosen :
Maei Saroh
Zainudin, S.Pd.

Dosen Pengasuh :
Amalia Rezeki, S.Pd., M.Pd
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
M. Arsyad, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
APRIL
2019
PRAKTIKUM V

Topik : Pembelahan Sel (Mitosis)

Tujuan : Untuk mengamati fase-fase pembelahan (mitosis) pada sel akar


bawang putih (Allium sativum L).

Hari / tanggal : Selasa, 2 April 2019

Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi PMIPA FKIP ULM Banjarmasin

I. ALAT DAN BAHAN


A. Alat
1. Mikroskop
2. Kaca benda dan kaca penutup
3. Silet
4. Pipet tetes
5. Gelas arloji
6. Pinset
7. Penjepit
8. Spiritus
9. Pensil bulat
B. Bahan
1. Akar bawang putih (Allium sativum L.)
2. Larutan asetokarmin / cairan buah mangsi (Phylantus reticulatus
poir)
II. CARA KERJA
1. Menumbuhkan akar bawang putih dengan cara mengiris bagian atas
bawang putih, kemudian rendam di dalam segelas air dengan bantuan
tusuk lidi agar tidak tenggelam (selama kurang lebih 1 minggu).
2. Memotong akar bawang putih kurang lebih 1 cm, kemudian merendam
ke dalam larutan asetokarmin / ekstrak buah mangsi selama 5 menit
dalam gelas arloji.
3. Ujung akar yang berada dalam rendaman asetokarmin atau ekstrak buah
mangsi pada gelas arloji selanjutnya dipanaskan menggunakan Bunsen
kira-kira 1 menit.
4. Mengambil potongan ujung akar tadi, meletakkan pada kaca benda dan
menutup dengan kaca penutup, kemudian menekan akar bawang dengan
pensil bulat sampai jaringan memipih tipis, lalu mengamati preparat di
bawah mikroskop.
5. Mengamati dan menggambar serta menentukan tahapan mitosisnya.
6. Mengamati dan menggambar hasil pengamatan.

III. TEORI DASAR


Gamet betina setelah dibuahi oleh gamet jantan membentuk zigot
dan kemudian oleh pertumbuhan dan perkembangan melalui pembelahan
sel, menjadi individu dewasa. Proses pembelahan tersebut dinamakan
meiosis. Pada suatu jenis makhluk hidup, sel itu tidak terlalu sama
bentuknya, di dalam inti sel terdapat kromosom yaitu benda-benda yang
halus dan membawa sifat menurun. Sel-sel membelah diri secara kontinu,
selain untuk menambah jumlah sel untuk pertumbuhan juga untuk
mengganti sel-sel tubuh yang rusak, kecuali sel-sel saraf. Dalam sel yang
membelah, kromosom biasanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop biasa, akan tetapi untuk mempelajari struktur yang halus baru
dapat digunakan sebuah mikroskop elektron, karena dapat memberi
pembesaran yang kuat. Salah satu bagian yang ada pada kromosom ini
disebut sentromer yaitu bagian yang membagi kromosom menjadi dua
lengan.
Sel-sel anak yang dihasilkan oleh pembelahan sel mitosis
mempunyai susunan dan fungsi yang sama dengan sel induk atau dengan
kata lain mempunyai susunan gen dan kromosom yang sama dengan sel
induknya, sehingga jumlah sel induknya tidak mengalami kerusakan.
Pembelahan mitosis ini bisa dikatakan menghasilkan sel anak dengan
jumlah kromosom tetap yaitu 2n.
Mitosis berlangsung dalam 5 taha atau fase yang berkesinambungan
sehingga tahap yang satu tidak terpisahkan dengan tahap berikutnya.
Pembagian tahap ini dimaksudkan untuk memudahkan menerangkan
peristiwa-peristiwa yang tejadi. Fase-fase tersebut adalah :
a. Interfase
Sel siap untuk membelah, tetapi belum memperlihatkan kegiatan
membelah. Inti sel tampak keruh, lambat laun kelihatan benang-benang
kromatin yang halus.
b. Profase
Benang-benang kromatin makin menjadi pendek sehingga menjadi
tebal. Terbentuklah kromosom-kromosom. Tapi lalu kromosom
memebelah memanjang dan membran inti menghilang. Sentriol (bentuk
seperti bintang dalam sitoplasma) juga membelah.
c. Metafase
Kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang ekuatorial/tengah.
d. Anafase
Kedua belah kromatid memisahkan diri dan ditarik benang gelendong
yang dibentuk ditiap kutub berlawanan. Tiap kromatid itu memiliki
sifat keturunan yang sama. Mulai saat ini kromatid-kromatid berlaku
sebagai kromosom baru.
e. Telofase
Di setiap kutub sel terbentuk sel kromosom yang serupa. Benang-
benang gelendong lenyap dan membran inti terbentuk lagi. Kemudian
plasma sel terbagi menjadi 2 bagian. Pada sel tumbuhan proses ini
ditandai dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel.

Jelaslah bahwa pada mitosis, tiap sel induk yang diploid (2n)
menghasilkan 2 buah sel anakan yang masing-masing tetap diploid serta
memiliki sifat keturunan yang sama dengan induknya.

IV. HASIL PENGAMATAN


A. Gambar Hasil Pengamatan
1. Profase
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromosom
b. Foto pengamatan
Keterangan :
1. Dinding sel
2. kromosom

Perbesaran 40x10
(Sumber : Dok. Kelas, 2019)
c. Foto literatur
Keterangan :
2
1. kromosom
2. benang-benang
spindel

1
2. Metafase
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromosom

b. Foto pengamatan
Keterangan :

2 1. Dinding sel
2. kromosom

Perbesaran 40x10
(Sumber : Dok. Pribadi, 2019)
c. Foto literatur
Keterangan :
2
1. ekuator
2. kromosom

1 3. kutub

(Admin, 2012)

3. Anafase
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromosom
b. Foto pengamatan
Keterangan :
2
1. Dinding sel
2. Kromosom

Perbesaran 40x10
(Sumber : Dok. Kelas, 2019)
c. Foto literatur
Keterangan :
2 1. ekuator
1 2. kromosom
3. mikrotubulus

(Admin, 2012)
4. Telofase
a. Gambar pengamatan
Keterangan :
1. Dinding sel
2. Kromosom

b. Foto pengamatan
Keterangan :
2
1. Dinding sel
2. Kromosom

Perbesaran 40x10
(Sumber : Dok. Pribadi, 2019)
c. Foto literatur
Keterangan :
1
1. kromatid
2. nukleolus

2 3. membran inti

(Admin, 2012)

V. ANALISIS DATA
1. Bawang putih (Allium sativum L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Alliaceae
Genus : Allium
Spesies : A. sativum
Sumber : id.wikipedia.org
Menurut hasil pengamatan, sel akar bawang putih dengan nama
ilmiah Allium sativum L. yang terlihat di bawah mikroskop dengan
perbesaran 100 terjadi pembelahan sel mitosis dengan tahapan profase,
metafase, anafase, dan telofase. Pada tahap profase, setiap krosomosm
berduplikasi, lalu sentriol bergerak ke arah kutub-kutub sel. Tahap
metafase, masing-masing kromosom dan pasangannya berjejer
berdampingan di bidang ekuator. Tahap anafase, setiap kromatid ditarik
benang spindel ke arah kutub sel. Pada tahap telofase, kromatid-
kromatid berubah kembali menjadi kromatin, benang-benang spindel
menghilang, terbentuk cekungan ke arah dalam sel sehingga membagi
sel menjadi 2, dimana hasil akhirnya yaitu terbentuk 2 sel anakan.
Menurut (Nugroho, Purnomo, & Sumardi, 2012), pada tahap
profase, ditandai dengan adanya kondensasi dari bahan-bahan yang
menyerap zat warna sampai terbentuknya kromosom. Setiap kromosom
terdiri dari 2 belahan, masing-masing disebut kromatid. Selama
kondensasi, daerah sekeliling inti bebas dari organel-organel lain
(seperti mitokondria dan plastida). Membran inti larut dan anak inti
hilang. Kromosom berjalan ke tengah ke tempat yang sebelumnya
dilingkungi oleh membran inti. Tahap metafase, kromosom telah
membelah menjadi 2 buah kromatid. Kedua kromatid tersebut
berhubungan pada suatu daerah yang disebut sentromer. Dijumpai
adanya benang-benang yang menghubungkan kromosom dengan kutub
(disebut benang spindel kromosom) dan benang-benang yang
menghubungkan antarkutub (disebut benang spindel kontinu).
Kromosom terkonsentrasi di tengah dan terkumpul di bidang
ekuatorial, yaitu suatu bidang yang tegak lurus dengan poros spindel
dan terletak di tengah-tengah antara kedua kutub. Pada fase ini
kromosom membentuk gambaran seperti bintang sehingga disebut
stadium bintang (aster). Pada tahap anafase, daerah sentromer (tempat
melekatnya benang spindel pada kromosom), 2 buah kromatid
memisahkan diri satu dengan yang lain bergerak ke arah kutub-kutub
yang berlawanan memberiksn gambaran seperti 2 deret bintang
sehingga disebut fase 2 bintang (diaster). Tahap telofase, kromosom
telah sampai di kutub dan membentuk kumpulan yang kompak,
kemudian terbentuk membran inti. Kromosom menjadi samar-samar
dan anak inti timbul kembali, kemudian terjalin kembali hubungan
antara membran luar inti dengan retikulum endoplasma. Benang-
benang spindel dan tetes-tetes kecil (dihasilkan oleh diktiosom) akan
terkumpul di daerah bidang ekuatorial dan membentuk sekat.
Terbentuklah 2 sel anakan.

VI. KESIMPULAN
1. Sel akar bawang putih mengalami pembelahan sel secara mitosis dengan
tahap profase, metafase, anafase, dan telofase.
2. Pada tahap profase, setiap krosomosm berduplikasi, lalu sentriol
bergerak ke arah kutub-kutub sel.
3. Pada tahap metafase, masing-masing kromosom dan pasangannya
berjejer berdampingan di bidang ekuator.
4. Pada tahap anafase, setiap kromatid ditarik benang spindel ke arah kutub
sel.
5. Pada tahap telofase, kromatid-kromatid berubah kembali menjadi
kromatin, benang-benang spindel menghilang, terbentuk cekungan ke
arah dalam sel sehingga membagi sel menjadi 2, dimana hasil akhirnya
yaitu terbentuk 2 sel anakan.

VII. DAFTAR PUSTAKA


Admin. (2012). Resume Pembelahan Sel Nidasi . Diakses melalui
http://ensiklopedya.blogspot.com/2012/02/resume-pembelahan-sel-
nidasi.html pada tanggal 8 April 2019
Amintarti, S., Arsyad, M., & Rezeki, A. (2019). Penuntun Praktikum Anatomi
Tumbuhan. Banjarmasin: Batang.
Nugroho, H., Purnomo, & Sumardi, I. (2012). Struktur dan Perkembangan
Tumbuhan. Yogyakarta: Penebar Swadaya.
Wikipedia. (2019). Bawang Putih. Diakses melalui
https://id.wikipedia.org/wiki/Bawang_putih pada tanggal 4 April 2019

Anda mungkin juga menyukai