Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN INTRANATAL

MAKALAH

Dosen Pengampu : Tri Puspa Kusumaningsih, S.S.T.,M.Kes

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas

Disusun oleh : Kelompok 5

1. Al Mar’atush Sholikhah (102017001)


2. Erwina Siti Nabilah (102017009)
3. Imelda Ika Pratiwi (102017013)
4. Kenly Zubdatan Ni’mah (102017016)
5. Ni’matul Ulya (102017023)

PROGRM STUDI D-III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN BHAKTI PUTRA BANGSA PURWOREJO
TAHUN 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Asuhan Kebidanan Komunitas” dalam menempuh
pendidikan Diploma III Kebidanan.

Dalam pembuatan makalah yang berjudul “Asuhan Intranatal di


Komunitas” penulis berharap setelah membaca makalah ini, pembaca dapat
memahami dan menambah pengetahuan yang lebih baik, sehingga dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan juga kesalahan


dalam penulisan makalah ini. Maka dari itu, penulis mengharap kritik dan saran
yang membangun untuk pembuatan makalah yang akan datang. Demikian
makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih.

Purworejo, 30 Maret 2019

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................
C. Tujuan ..................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Asuhan Intranatal di Komunitas ........................................


B. Falsafah Asuhan Ibu Bersalin di Komunitas .......................................
C. Tujuan Asuhan Intranatal Rumah ........................................................
D. Syarat Persalinan di Rumah .................................................................
E. Proses Persalinan di Rumah .................................................................
F. Persiapan Persalinan di Rumah ............................................................
G. Manajemen Asuhan Intranatal di Rumah.............................................
H. Asuhan Persalinan Kala I .....................................................................
I. Asuhan Persalinan Kala II....................................................................
J. Asuhan Persalinan Kala III ..................................................................
K. Asuhan Persalinan Kala IV ..................................................................
L. Asuhan pada Kegawatdaruratan Persalinan di Komunitas ..................

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ..............................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Asuhan Intranatal di Komunitas


Asuhan intranatal di komunitas merupakan proses pemberian asuhan
pada ibu baersalin di keluarga dan masyarakat yang dilakukan dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan (Rita dan Johan, 2014).

B. Falsafah Asuhan Ibu Bersalin di Komunitas


1. Bidan menyakini bahwa setiap individu mempunyai hak untuk merasa
aman dan puas terhadap pelayanan kesehatan dengan menghargai
martabat manusia serta perbedaan budaya.
2. Mengidetifikasi apakah ibu memiliki kontraindikasi untuk bersalin di
rumah bersalin, pondok bersalin,atau di rumah dengan deteksi dini resiko
tinggi komplikasi.
3. Yakin bahwa proses kehamilan dan persalinan dapat di tingkatkan
kualitasnya melalui pendidikan kesehatan dan intervensi berbentuk
dukungan (support).
4. Asuhan ibu bersalin berfokus pada kebutuhan perempuan baik fisik,
emosi dan sosial, serta ibu terlibat aktif dalam pengambilan keputusan.
5. Asuhan diberikan secara berkelanjutan yang menekankan pada aspek
keamanan, manajemen klinis fisiologis sesuai standar, mempertahankan
tidak adanya intervensi pada keadaan normal, serta meningkatkan
pendidikan bagi ibu dan keluarga.
6. Melakukan deteksi dini adanya resiko tinggi/komplikasi.
7. Melakukan tindakan gawat darurat dan merujuk tepat waktu.

5
C. Tujuan Asuhan Intranatal Rumah
Tujuan asuhan ini di tentukan oleh bidan bersama dengan ibu hamil,
suami, dan keluarga. Adapun tujuannya sebagau berikut :
1. Memastikan persalinan yang telah direncanakan.
2. Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam suasana yang
menyenangkan.
3. Memepersiapkan transportasi, serta biaya rujukan apabila diperlukan.

Agar tujuan tersebut dapat dicapai, ada lima hal penting yang harus
didikusikan dengan ibu dan keluarga, yaitu :

1. Membuat perencanaan persalinan yang diterapkan yang mencangkup


unsur-unsur :
a. Tempat persalinan
b. Tenaga penolong persalinan
c. Cara menjangkau tempat persalinan
d. Pendamping persalinan
e. Biaya yang dibutuhkan untuk bersalin’
f. Siapa yang mengurus keluarga saat ibu bersalin
g. Rencana metode kontrasepsi yang digunakan
2. Membuat membuat renacana pengambilan kaeputusan pada keadaan
gawat darurat, apabila pengambiln keputusan utama tidak berada di
tempat.
3. Mengatur sistem transportasi apabila terjadi kegawatdaruratan.
4. Membuat rencana tabungan bersalin (tabulin).
5. Mempersiapkan peralatan untuk melahirkan.

D. Syarat Persalinan di Rumah


Pemilihan persalinan di rumah merupakan hak dari ibu dan keluarga.
Ibu boleh memilih siapa yang mendampinginya pada saat bersalin. Meskipun
begitu, ibu dan keluarga harus memperhatikan beberapa syarat, yaitu :
1. Adanya bidan terlatih dalam melakukan pertolongan persalinan.

6
2. Bidan harus memberikan penjelasan tentang seluruh proses persalinan
dan kemungkinan komplikasi.
3. Bidan dipanggil inu bila mulai merasakan kontraksi atau air kutuban
pecah.
4. Tersedianya ruangan hangat, bersih, dan sehat.
5. Ibu mempunyai kartu menuju sehat (KMS) ibu hamil dan KIA.
6. Yerjadinya sistem rujukan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri.
7. Adanya kesepakatan atau infomerd consent antara bidan dengan
ibu/keluarga.
8. Tersedianya alat transportasi intuk merujuk.
9. Tersedia peralatan yang lengkap dan berfungsi.

E. Proses Persalinan di Rumah


Proses yang harus dilalui pada saat melakukan persalinan dirumah
yaitu:
1. Bidan mengatur pertemuan dengan ibu, suami, dan keluarga
2. Memperhatikan prinsip pencegahan infeksi.
3. Melakukan anamnesis yang lengkap tentang riwayat ibu.
4. Menginformasikan secara rinci tentang komplikasi yang kemungkinan
akan terjadi.
5. Apabila persalinan dilakukan di daerah terpencil, maka tindakan yang
dapat dilakukan yaitu :
a. Beritahukan perlengkapan yang diperlukan
b. Sediakan obat-obatan yang dibutuhkan
c. Mengatur siapa yang dipilih ibu sebagai pendamping.
d. Memberitahu tanda-tanda apabila akan memanggil bidan.
e. Memberitahu bagaimana, bilamana, dan dimana untuk merujuk.
f. Persiapan transfusi darah.
g. Mengatur transportasi apabila akan merujuk.

7
F. Persiapan Persalinan di Rumah
Persiapan persalinan dirumah meliputi persiapan keluarga, rumah dan
tempat pertolongan persalinan, serta perlengkapan peralatan.
1. Persiapan Keluarga
a. Keluarga telah mengabil keputusan bahwa persalinan dilakukan di
rumah, maka keluarga memberikan asuhan atau ide dan
bersedia/mampu memberikan dukungan yang diperlukan.
b. Kegiatan rumah tangga secara rinci perlu dibahas untuk membentuk
jaringan kerja, yaitu mengurus anak-anak yang lain.
2. Persiapan Rumah dan Tempat Pertolongan persalinan
a. Situasi dan kondisi yang perlu diketahui oleh keluarga, yaitu :
1) Apakah rumah cukup aman dan hangat?
2) Apakah tersedia ruanga yang akan digunakan untuk menolong
persalinan?
3) Apakah tersedia air mengalir?
4) Apakah kebersihannya cukup terjamin?
5) Apakah tersedia apakah tyelepon atau media komunikasi
lainnya?
b. Rumah
Apabila persalinan akan dilakukan di rumah, maka tugas bidan
adalah mengecek keadaan rumah sebelum usia kehamilan ibu 37
minggu. Rumah harus memenuhi persyaratan diantaranya :
1) Ruangan sebaiknya cukup luas
2) Adanya penerangan yang cukup
3) Tempat nyaman.
4) Tempat tidur yang layak untuk pertolongan persalinan.
3. Persiapan Peralatan
Perlengkapan perlatan yang harus disediakan oleh keluarga untuk
melakukan persalinan di rumah meliputi komponen-komponen berikut
ini :

8
a. Persiapam untuk pertolongan persalinan
1) Waskom
2) Sabun cuci
3) Handuk kering dan bersih
4) Selimut
5) Pakaian ganti
6) Pembalut
7) Kain pel
8) Lampu
b. Persiapan untuk bayi
1) Handuk bayi
2) Tempat tidur bayi
3) Botol air panas untuk menghangatkan alas
4) Pakaian bayi
5) Selimut bayi

G. Manajemen Asuhan Intranatal di Rumah


Manajemen asuhan intranatal dirumah dibagi dalam empat tahap sesuai
dengan tahap yang ada dalam persalinan yaitu kala I,II,III, dan IV. Dengan
memberikan asuhan intranatal yang baik dan sesuai dengan standar, maka
bidan dapat memberikan pertolongan persalinan yang memadai dan tepat
waktu, meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan
menurunkan angka kejadian sepsis puerpuralis pada ibu nifas, sehingga
membantu menurunkan angka kematian ataupun kesakitan ibu dan bayi.
Manajemen asuhan intranatal merupakan langkah ilmiah san
sistematik, sehingga dalam pelaksanaannya bidan harus memahami alur
pikiran manajemen asuhan intranatal di rumah. Alur pikir manajemen asuhan
intranatal seperti berikut:

9
Subjektif
Objektif
Pengumpulan
Data

Evaluasi Data Akurat Identifikasi


Kemampuan Analisis
Efektif Masalah
Pengetahuan Esensial
Pengalaman Relevan
Intuisi

Tepat waktu Ada masalah


lain yang
aman
menyertai

Melaksanakan Diagnosis
Asuhan Kerja

Rencana Menilai
Asuhan Kebutuhan

Deteksi setiap saat Dikembangkan dari data


terhadap ancaman yang diperoleh

10
H. Asuhan Persalinan Kala I
Pemberian asuhan kala I bertujuan untuk memberikan pelayanan
kebidanan yang memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan
aman. Ada tugas dan proses atau langkah-langkah yang harus dilalui dalam
memberikan asuhan persalinan pada kala I. tugas dan proses tersebut seperti
yang dijabarkan dibawah ini :
1. Melakukan penilaian secara tepat kapan persalinan dimulai
2. Mampu memberikan asuhan yang memadai dengan memperhatikan
kebutuhan ibu.
3. Terampil dalam melakukan pertolongan persalinan.
4. Menghargai hak dan pribadi ibu serta tradisi setempat.
5. Mengizinkan adanya pendamping.
Sebelum bidan melakukan manajemen asuhan kala I, bidan perlu
mengingat konsep saying ibu, rujuk apabila partograf melewati garis waspada
atau ada kejadian-kejadian lain, serta lakukan observasi ketat apabila
didaptkan penyimpangan dalam partograf.
Langkah-lagkah asuhan intranatal kala I, meliputi :
1. Mengizinkan ibu memilih pendamping persalinan
2. Bidan harus segera datang ke rumah ibu apabila dipanggil
3. Memperhatikan proses pencegahan infeksi
4. Melakukan anamnesis secara lengkap tentang kehamilan ibu
5. Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap
6. Melakukan pemeriksaan dalam sesuai kebutuhan atau indikasi
7. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan
partograf
8. Dokumentasikan secara lengkap semua kejadian dalam lembar observasi
dan partograf
9. Berikan dukungan moral pada ibu, suami, dan keluarga
10. Libatkan keluarga secara aktif dalam proses persalinan
11. Jelaskan proses persalinan yang sedang berlangsung dan beritahu setiap
kemajuan

11
12. Lakukan manajemen nyeri nonfarmakologi (masase punggung, relaksasi,
dan lain-lain)
13. Lakukan persiapan unruk pertolongan persalinan

I. Asuhan Persalinan Kala II


Manajemen asuhan persalinan kala II bertujuan untuk memastikan
proses persalinan aman, baik untuk ibu maupun bayi. Tugas yang harus
dikerjakan bidan dalam asuhan persalinan kala II adalah sebagai berikut.
1. Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan aman
2. Menghargai hak ibu sebagai pribadi
3. Menghargai tradisi setempat
4. Mengizinkan ibu untuk memilih pendamping persalinan
Langkah-langkah asuhan intranatal kala II yaitu sebagai berikut :
1. Berikan pendampingan dan hargai ibu selama proses persalinan
2. Memastikan tersedianya ruangan dan peralatan yang dibutuhkan
3. Cuci tangan dengan air mengalir sebelum dan setelah melakukan
tindakan
4. Bantu ibu memilih posisi yang diinginkan
5. Kosongkan kantong kemih setiap 2 jam
6. Anjurkan ibu mengejan hanya jika ada dorongan ingin mengejan
7. Berikan pujian pada ibu
8. Berikan minum yang mengandung gula pada saat tidak ada his
9. Lakukan observasi secara ketat denyut jantung janin setiap tidak ada his,
apabila terjadi gawat janin percepat persalinan dengan melakukan
episiotomi
10. Hindari peregangan vagina secara manual
11. Lakukan pertolongan persalinan sesuai dengan standar normal (APN)
12. Apabila rectum ibu mengeluarkan feses, bersihkan dengan kain bersih
13. Lakukan inisiasi menyusu dini
14. Berikan injeksi vitamin K pada bayi
15. Berikan salep mata pada bayi

12
16. Dokumentasikan secara lengkap semua temuan
Hal-hal yang menjadi perhatian seorang bidan pada saat memberi asuhan
intranatal kala II, antara lain sebagai berikut :
1. Hindari untuk meminta ibu mengejan jika dalam posisi telentang
2. Ingat tiga bersih, yaitu bersih alat, tempat persalinan, pengikatan dan
pemotongan tali pusat
3. Pimpin ibu mengejan apabila ada keinginan untuk mengejan
4. Hindari intervensi apabila tidak dibutuhkan
5. Terapkan konsep sayang ibu
6. Lakukan pengambilan keputusan sesegera mungkin apabila diperlukan
rujukan

J. Asuhan Persalinan Kala III


Asuhan persalinan pada kala III merupakan hal penting, mengingat
salah satu penyebab kematian ibu adalah perdarahan. Oleh karena itu, dalam
asuhan kala III ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu bidan sebagai
penolong persalinan harus terlatih dan terampil melakukan manajemen aktif
kala III, tersedianya peralatan dan perlengkapan manajemen aktif kala III dan
pencegahan infeksi, tersedianya obat-obatan dan metode efektif untuk
penyimpanan, serta system rujukan untuk kegawatdaruratan obstetric yang
efektif.
Asuhan persalinan kala III diberikan dengan tujuan untuk membantu
mengeluarkan plasenta dan selaput janin secara lengkap, mengurangi kejadian
perdarahan pascapersalinan, memperpendek kala III, mencegah terjadinya
komplikasi, dan mencegah terjadinya retensio plasenta. Dalam hal ini bidan
mempunyai tugas rutin, yaitu melakukan penatalaksanaan aktif kala III
(manajemen aktif kala III).
Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang bidan pada saat memberikan
asuhan intranatal kala III adalah sebagai berikut :
1. Penyimpanan oksitosin harus dalam lemari es pada suhu 2-8 ℃ dan
hindarkan dari paparan cahaya secara langsung.

13
2. Pada suhu 30 ℃ oksitosin dapat bertahan selama 1 bulan, pada suhu 40
℃ oksitosin dapat bertahan selama 2 minggu.
3. Tidak dianjurkan untuk memberikan ergometrin atau metergin sebelum
bayi lahir.
4. Tanda-tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan berkontraksi
dengan baik, keluarnya darah dari vagina, serta tali pusat memanjang.
5. Pada saat melahirkan plasenta, jangan mendorong fundus dan menarik
tali pusat secara berlebihan.
6. Lakukan peregangan tali pusat secara hati-hati.
7. Hentikan peregangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau tali pusat
tertahan.
8. Apabila merasa tidak yakin plasenta dapat dilahirkan dengan lengkap,
ikuti prosedur tetap penatalaksanaan plasenta rest, bila perlu dirujuk.

K. Asuhan persalinan Kalan IV


Asuhan persalinan kala IV merupakan asuhan yang mencakup pada
pengawasan satu sampai dua jam setelah plasenta lahir. Pada kala ini tidak
menutup kemungkinan terjadi perdarahan dan atonia uteri. Kehilangan darah
biasanya dikarenakan pelepasan plasenta atau robekan serviks dan perineum.
Jumlah darah yang keluar harus diukur (1 bengkok = 500 cc), apabila jumlah
perdarahan lebih dari sama dnegan 500 cc harus dicari penyebabnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada asuhan persalinan kala IV, yaitu
sebagai berikut :
1. Kontraksi uterus
2. Perdarahan
3. Kantong kemih
4. Adanya luka
5. Keadaan plasenta dan selaputnya harus lengkap
6. Tanda-tanda vital
7. Keadaan bayi

14
L. Asuhan pada Kegawatdaruratan Persalinan di Komunitas
Persalinan merupakan proses alamiah, akan tetapi dalam prosesnya tidak
menutup kemungkinan terjadi komplikasi-komplikasi atau kegawatdaruratan.
Beberapa tindakan yang harus dilakukan bidan apabila menghadapi kasus
kegawatdaruratan persalinan adalah sebagai berikut :
1. Jangan menunda-nunda untuk melakukan rujukan
2. Mengenali masalah dan memberikan instruksi dengan tepat
3. Selama proses merujuk atau menunggu kedatangan dokter, lakukan
pendampingan secara terus-menerus. Tetap berada di samping ibu dan
berikan pertolongan kegawatdaruratan secara tepat.
4. Lakukan observasi dan catat denyut nadi setiap 5 menit dan tekanan
darah setiap 15 menit
5. Rujuk dnegan segera apabila terjadi fetal distress atau persalinan
memanjang
6. Apabila memungkinkan, minta bantuan teman untuk mencatat riwayat
kasus dengan singkat

15
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran
a. Untuk Institusi Pendidikan
Agar mencetak generasi bidan yang tanggap dalam setiap penyakit
yang mungkin ada pada perempuan.
b. Untuk Mahasiswa
Lebih memahami penyakit kanker serviks, penyebab mengetahui
penanganan dari penyakit tersebut serta factor-faktor penyakit lain
yang dapat menjadikan munculnya kanker serviks, yang mungkin bisa
terjadi akibat penyakit kanker serviks yang tidak tepat dalam
penanganannya.
c. Untuk Bidan Lapangan
Bidan praktik lapangan sebainya untuk lebih meningkatkan
keterampilan dalam mendeteksi adanya penyakit-penyakit pada area
genetalia wanita.

16

Anda mungkin juga menyukai