MAKALAH
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah “Asuhan Kebidanan Komunitas” dalam menempuh
pendidikan Diploma III Kebidanan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Simpulan ..............................................................................................
B. Saran ....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
5
C. Tujuan Asuhan Intranatal Rumah
Tujuan asuhan ini di tentukan oleh bidan bersama dengan ibu hamil,
suami, dan keluarga. Adapun tujuannya sebagau berikut :
1. Memastikan persalinan yang telah direncanakan.
2. Memastikan persiapan persalinan bersih, aman, dan dalam suasana yang
menyenangkan.
3. Memepersiapkan transportasi, serta biaya rujukan apabila diperlukan.
Agar tujuan tersebut dapat dicapai, ada lima hal penting yang harus
didikusikan dengan ibu dan keluarga, yaitu :
6
2. Bidan harus memberikan penjelasan tentang seluruh proses persalinan
dan kemungkinan komplikasi.
3. Bidan dipanggil inu bila mulai merasakan kontraksi atau air kutuban
pecah.
4. Tersedianya ruangan hangat, bersih, dan sehat.
5. Ibu mempunyai kartu menuju sehat (KMS) ibu hamil dan KIA.
6. Yerjadinya sistem rujukan untuk penanganan kegawatdaruratan obstetri.
7. Adanya kesepakatan atau infomerd consent antara bidan dengan
ibu/keluarga.
8. Tersedianya alat transportasi intuk merujuk.
9. Tersedia peralatan yang lengkap dan berfungsi.
7
F. Persiapan Persalinan di Rumah
Persiapan persalinan dirumah meliputi persiapan keluarga, rumah dan
tempat pertolongan persalinan, serta perlengkapan peralatan.
1. Persiapan Keluarga
a. Keluarga telah mengabil keputusan bahwa persalinan dilakukan di
rumah, maka keluarga memberikan asuhan atau ide dan
bersedia/mampu memberikan dukungan yang diperlukan.
b. Kegiatan rumah tangga secara rinci perlu dibahas untuk membentuk
jaringan kerja, yaitu mengurus anak-anak yang lain.
2. Persiapan Rumah dan Tempat Pertolongan persalinan
a. Situasi dan kondisi yang perlu diketahui oleh keluarga, yaitu :
1) Apakah rumah cukup aman dan hangat?
2) Apakah tersedia ruanga yang akan digunakan untuk menolong
persalinan?
3) Apakah tersedia air mengalir?
4) Apakah kebersihannya cukup terjamin?
5) Apakah tersedia apakah tyelepon atau media komunikasi
lainnya?
b. Rumah
Apabila persalinan akan dilakukan di rumah, maka tugas bidan
adalah mengecek keadaan rumah sebelum usia kehamilan ibu 37
minggu. Rumah harus memenuhi persyaratan diantaranya :
1) Ruangan sebaiknya cukup luas
2) Adanya penerangan yang cukup
3) Tempat nyaman.
4) Tempat tidur yang layak untuk pertolongan persalinan.
3. Persiapan Peralatan
Perlengkapan perlatan yang harus disediakan oleh keluarga untuk
melakukan persalinan di rumah meliputi komponen-komponen berikut
ini :
8
a. Persiapam untuk pertolongan persalinan
1) Waskom
2) Sabun cuci
3) Handuk kering dan bersih
4) Selimut
5) Pakaian ganti
6) Pembalut
7) Kain pel
8) Lampu
b. Persiapan untuk bayi
1) Handuk bayi
2) Tempat tidur bayi
3) Botol air panas untuk menghangatkan alas
4) Pakaian bayi
5) Selimut bayi
9
Subjektif
Objektif
Pengumpulan
Data
Melaksanakan Diagnosis
Asuhan Kerja
Rencana Menilai
Asuhan Kebutuhan
10
H. Asuhan Persalinan Kala I
Pemberian asuhan kala I bertujuan untuk memberikan pelayanan
kebidanan yang memadai dalam pertolongan persalinan yang bersih dan
aman. Ada tugas dan proses atau langkah-langkah yang harus dilalui dalam
memberikan asuhan persalinan pada kala I. tugas dan proses tersebut seperti
yang dijabarkan dibawah ini :
1. Melakukan penilaian secara tepat kapan persalinan dimulai
2. Mampu memberikan asuhan yang memadai dengan memperhatikan
kebutuhan ibu.
3. Terampil dalam melakukan pertolongan persalinan.
4. Menghargai hak dan pribadi ibu serta tradisi setempat.
5. Mengizinkan adanya pendamping.
Sebelum bidan melakukan manajemen asuhan kala I, bidan perlu
mengingat konsep saying ibu, rujuk apabila partograf melewati garis waspada
atau ada kejadian-kejadian lain, serta lakukan observasi ketat apabila
didaptkan penyimpangan dalam partograf.
Langkah-lagkah asuhan intranatal kala I, meliputi :
1. Mengizinkan ibu memilih pendamping persalinan
2. Bidan harus segera datang ke rumah ibu apabila dipanggil
3. Memperhatikan proses pencegahan infeksi
4. Melakukan anamnesis secara lengkap tentang kehamilan ibu
5. Melakukan pemeriksaan fisik secara lengkap
6. Melakukan pemeriksaan dalam sesuai kebutuhan atau indikasi
7. Melakukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan
partograf
8. Dokumentasikan secara lengkap semua kejadian dalam lembar observasi
dan partograf
9. Berikan dukungan moral pada ibu, suami, dan keluarga
10. Libatkan keluarga secara aktif dalam proses persalinan
11. Jelaskan proses persalinan yang sedang berlangsung dan beritahu setiap
kemajuan
11
12. Lakukan manajemen nyeri nonfarmakologi (masase punggung, relaksasi,
dan lain-lain)
13. Lakukan persiapan unruk pertolongan persalinan
12
16. Dokumentasikan secara lengkap semua temuan
Hal-hal yang menjadi perhatian seorang bidan pada saat memberi asuhan
intranatal kala II, antara lain sebagai berikut :
1. Hindari untuk meminta ibu mengejan jika dalam posisi telentang
2. Ingat tiga bersih, yaitu bersih alat, tempat persalinan, pengikatan dan
pemotongan tali pusat
3. Pimpin ibu mengejan apabila ada keinginan untuk mengejan
4. Hindari intervensi apabila tidak dibutuhkan
5. Terapkan konsep sayang ibu
6. Lakukan pengambilan keputusan sesegera mungkin apabila diperlukan
rujukan
13
2. Pada suhu 30 ℃ oksitosin dapat bertahan selama 1 bulan, pada suhu 40
℃ oksitosin dapat bertahan selama 2 minggu.
3. Tidak dianjurkan untuk memberikan ergometrin atau metergin sebelum
bayi lahir.
4. Tanda-tanda pelepasan plasenta adalah fundus naik dan berkontraksi
dengan baik, keluarnya darah dari vagina, serta tali pusat memanjang.
5. Pada saat melahirkan plasenta, jangan mendorong fundus dan menarik
tali pusat secara berlebihan.
6. Lakukan peregangan tali pusat secara hati-hati.
7. Hentikan peregangan tali pusat apabila ibu mengeluh nyeri atau tali pusat
tertahan.
8. Apabila merasa tidak yakin plasenta dapat dilahirkan dengan lengkap,
ikuti prosedur tetap penatalaksanaan plasenta rest, bila perlu dirujuk.
14
L. Asuhan pada Kegawatdaruratan Persalinan di Komunitas
Persalinan merupakan proses alamiah, akan tetapi dalam prosesnya tidak
menutup kemungkinan terjadi komplikasi-komplikasi atau kegawatdaruratan.
Beberapa tindakan yang harus dilakukan bidan apabila menghadapi kasus
kegawatdaruratan persalinan adalah sebagai berikut :
1. Jangan menunda-nunda untuk melakukan rujukan
2. Mengenali masalah dan memberikan instruksi dengan tepat
3. Selama proses merujuk atau menunggu kedatangan dokter, lakukan
pendampingan secara terus-menerus. Tetap berada di samping ibu dan
berikan pertolongan kegawatdaruratan secara tepat.
4. Lakukan observasi dan catat denyut nadi setiap 5 menit dan tekanan
darah setiap 15 menit
5. Rujuk dnegan segera apabila terjadi fetal distress atau persalinan
memanjang
6. Apabila memungkinkan, minta bantuan teman untuk mencatat riwayat
kasus dengan singkat
15
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
a. Untuk Institusi Pendidikan
Agar mencetak generasi bidan yang tanggap dalam setiap penyakit
yang mungkin ada pada perempuan.
b. Untuk Mahasiswa
Lebih memahami penyakit kanker serviks, penyebab mengetahui
penanganan dari penyakit tersebut serta factor-faktor penyakit lain
yang dapat menjadikan munculnya kanker serviks, yang mungkin bisa
terjadi akibat penyakit kanker serviks yang tidak tepat dalam
penanganannya.
c. Untuk Bidan Lapangan
Bidan praktik lapangan sebainya untuk lebih meningkatkan
keterampilan dalam mendeteksi adanya penyakit-penyakit pada area
genetalia wanita.
16