Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

PENGARUH RUTE PEMBERIAN TERHADAP EFEK OBAT

Disusun oleh : Kelompok 4


Kelas Praktikum Farmakologi A

Ardhea Pramesti 1606923912


Benedictus 1606889105
Nur Chrysanti Monita 1606833444
Safira Indriati 1606874955

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK
2019
I. Judul Percobaan

Judul percobaan ini adalah : ‘Pengaruh Rute Pemberian Terhadap Efek Obat’.

II. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini antara lain :

1. Praktikan mampu memberikan obat secara peroral dan parenteral dengan dosis yang
sesuai pada mencit atau tikus.
2. Praktikan mampu menerangkan perbedaan efek obat pada mencit atau tikus akibat
pemberian secara Oral, I.V, I.P, I.M, dan S.K.

III. Tinjauan Pustaka / Teori Dasar

Farmakologi merupakan sifat dari mekanisme kerja obat pada sistem tubuh
termasuk menentukan toksisitasnya. Jalur pemakaian obat yang meliputi secara
oral, rektal, dan parenteral serta yang lainnya harus ditentukan dan ditetapkan
petunjuk tentang dosis-dosis yang dianjurkan bagi pasien dalam berbagai umur,
berat dan status penyakitnya serta teknik penggunaannya atau petunjuk
pemakaiannya. Dalam arti luas farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh
senyawa terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Dalam
ilmu kedokteran senyawa tersebut disebut obat, dan lebih menekankan
pengetahuan yang mendasari manfaat dan resiko penggunaan obat. Obat dapat
didefinisikan sebagai zat kimia yang dapat mempengaruhi proses hidup. Obat yang
masuk ke dalam tubuh melalui berbagai cara pemberian umumnya mengalami
absorpsi, distribusi, dan pengikatan untuk sampai di tempat kerja dan menimbulkan
efek. Kemudian, dengan atau tanpa biotransformasi, obat diekskresi dari dalam
tubuh. Seluruh proses ini disebut proses farmakokinetik dan berjalan serentak.
Efek yang timbul setelah pemberian obat akan berbeda untuk setiap individu.
Faktor yang menyebabkan perbedaan respon setelah pemberian obat, antara lain:

1. Umur

Bayi (terutama neonatus) mempunyai metabolisme obat yang kurang baik karena
seluruh organ dan sistem enzimnya belum sempurna. Pada orang tua, mekanisme
obat sudah tidak baik lagi karena organ sudah banyak yang tidak dapat bekerja
lagi secara sempurna (organ sudah rusak).
2. Barat Badan

Pemberian obat dengan dosis yang sama pada individu dengan berat badan yang
berbeda akan menghasilkan perbedaan konsentrasi obat dalam darah.

3. Jenis Kelamin

Berdasarkan penelitian terhadap hewan coba pada jenis kelamin yang berbeda
dalam memberikan respon obat, umumnya wanita lebih sensitif terhadap obat
dibandingkan dengan pria.

4. Spesies yang Berbeda

Pada spesies yang berbeda akan memberikan perbedaan juga terhadap respon
obat yang diberikan. Perbedaan ini disebabkan karena setiap spesies mempunyai
sistem metabolisme yang berbeda dengan spesies yang lain.

5. Faktor Genetik

Variasi gen pada spesies yang sama menyebabkan efek obat akan berbeda dari
satu individu ke individu lain.

6. Rute Pemberian Obat

Kecepatan absorpsi, distribusi, dan metabolisme tergantung pada cara pemberian


obat, apakah secara intravena, intraperitonial, intramuscular, subkutan, atau oral.

7. Waktu Pemberian Obat

Dalam praktikum kali ini, praktikan menggunakan larutan uretan. Larutan


uretan tersebut diberikan kepada hewan uji dengan beberapa cara pemberian,
diantaranya :

IV. Metode Percobaan


V. Hasil Pengamatan

VI. Pembahasan

VII. Kesimpulan

VIII. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai