Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ernawati

Nim :P1337424818054
Kelas : B Profesi
Praktek : Puslesmas Pulokulon II

JENIS POSISI OKSIPUT POSTERIOR


Presentasi belakang kepala dengan petunjuk ubun-ubun kecil disegmen depan,
disebelah kiri depan (kira-kira 2/3), disebelah kanan depan (kira-kira 1/3) ini
merupakan posisi yang normal atau normoposisi. Sedangkan presentasi belakang
kepala dengan petunjuk ubun-ubun kecil dibelakang dapat di sebelah kiri belakang,
kanan belakang dan dapat pula ubun-ubun kecil terletak melintang baik kanan maupun
kiri ini adalah posisi yang tidak normal atau malposisi.
Malpresentasi adalah bagian terendah janin yang berada disegmen bawah rahim,
bukan belakang kepala. Malposisi adalah petunjuk (presenting part) tidak berada
dianterior diantaranya yaitu posisi oksiput posterior.
1. Posisi Oksiput Posterior
Pada letak belakang kepala biasanya ubun-ubun kecil akan memutar ke depan
dengan sendirinya dan janin lahir secara spontan. Kadang-kadamg UUK tidak
berputar kedepan tetapi tetap berada dibelakang, yang disebut positio ociput
posterior.
Dalam mengahadapi persalinan dimana UUK terdapat dibelakang kita harus sabar,
sebab rotasi kedepan kadang-kadang baru terjadi didasar panggul.
2. Etiologi
a. Sering dijumpai pada panggul anthropoid, endroid dan kesempitan midpelvis.
b. Letak punggung janin dorsoposterior
c. Putar paksi salah satu tidak berlangsung pada : Perut gantung, janin kecil atau
janin mati, arkus pubis sangat luas, dolichocephali, panggul sempit
3. Diagnosis
a. Pemeriksaan abdomen : Bagian bawah perut mendatar, ekstremitas janin teraba
anterior
b. Auskultasi : DJJ terdengar disamping
c. Pemeriksaan vagina :Fontanella posterior dekat sakrum, fontanella anterior
dengan mudah teraba jika kepala dalam keadaan defleksi.

4. Pimpinan Persalinan
a. Sabar menunggu, karena ada harapan UUK akan memutar kedepan dan janin
akan lahir spontan.
b. Ibu berbaring miring kearah punggung janin.
c. Bila ada indikasi dan syarat telah terpenuhi, dilakukan ekstraksi forsep, ada
2 cara :
1) Menurut SCANZONI
2) Menarik saja dengan UUK dibelakang
5. Penanganan Khusus
a. Rotasi secara spontan menjadi oksiput anterior terjadi pada 90% kasus.
Persalinan yang terganggu terjadi jika kepala janin tidak rotasi atau turun. Para
persalinan dapat terjadi robekan perineum yang tidak teratur atau ekstensi
episiotomi.
b. Jika ada tanda-tanda persalinan macet atau DJJ lebih dari 180 atau kurang dari
100 pada fase apapun, lakukan seksio sesarea.
c. Jika ketuban utuh, pecahkan ketuban dengan pengait amnion atau klem kocher.
d. Jika pembukaan serviks bekum lengkap dan tidak ada tanda obstruksi, akselerasi
persalinan dengan oksitoksin.
e. Jika pembukaan serviks lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran
periksa kemungkinan adanya obstruksi. Jika tidak ada obstruksi, akselerasi
persalinan dengan oksitoksin.
f. Jika pembukaan lengkap dan jika :
- Kepala janin teraba 3/5 atau lebih diatas simfisis pubis (PAP) atau kepala
diatas stasion (-2) lakukan seksio sesarea.
- Kepala janin diantara 1/5 dan 3/5 diatas simfisis pubis atau bagian terdepan
kepala janin diantara stasion 0 dan -2 maka lakukan ekstraksi vakum atau
seksio sesarea
- Kepala tidak lebih dari 1/5 diatas simfisis pubis atau bagian terdepan dari
kepala janin berada di stasion 0, lakukan ekstraksi vakum atau ekstraksi
cunam.

Referensi :
Prawirohardjo S, (2010), Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo, edisi ke 4, cetakan
ketiga, YBP-SP, Jakarta, ISBN : 978-979-8150-25-8
Saifuddin BA, Hanifa G, Waspodo J, YBPSP, Afandi B, (2014), Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, YBP-SP, Jakarta, ISBN : 979-
8150-13-9
Mochtar R, (1998), Sinopsis Obstetri : Obstetri Fisiologi, Obstetri Patologi, jilid1 edisi
2, EGC, Jakarta, ISBN/ISSN: 979-448-399-0

Anda mungkin juga menyukai