Anda di halaman 1dari 29

JENIS-JENIS ISO

(International Organization for Standardization)


Dosen Pengampu : Warsiyah, M. Sc.

Disusun Oleh :

Alan Purwanto Moko’o (15250012)

Amalia Nanda Pertiwi (15250017)

Arditya Fajar Perdana Baduge (15250023)

Arif Hidayat (15250024)

Arif Sofandi (15250025)

Bambang Aji Prihatmoko (15250028)

Brian Lemon (15250031)

David Rama Araini (15250034)

Davit Eko Saputra (15250035)

Mata Kuliah : Manajemen Lingkungan (PK7237)

FAKULTAS TEKNIK LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2018
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-

Nya kepada kita sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul

“Macam-Macam ISO (International Organization for Standardization)” sebagai tugas

mata kuliah manajemen lingkungan.

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Warsiyah, M. Sc.

selaku dosen pembimbing mata kuliah manajemen lingkungan yang telah

membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan

mendukung penyusunan makalah ini.

Kami berharap semoga tugas makalah ini bermanfaat untuk para pembaca.

Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat kami

harapkan demi perbaikan dalam penyusunan tugas makalah untuk kedepannya.

Yogyakarta, 26 Maret 2018

Penyusun

i
Daftar Isi

Cover

Kata pengantar ..................................................................................................... i

Daftar isi ................................................................................................................ ii

Bab I Pendahuluan ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Tujuan ............................................................................................................ 2

1.3 Manfaat .......................................................................................................... 2

Bab II Tinjauan Pustaka ................................................................................... 3

2.1 Pengertian ISO ............................................................................................... 3

2.2 Sejarah ISO .................................................................................................... 4

2.3 Kebutuhan Standar Internasional ................................................................... 8

2.4 Manfaat Penerapan ISO ................................................................................. 10

Bab III Pembahasan .......................................................................................... 12

3.1 ISO 9000 ........................................................................................................ 12

3.2 ISO 140001 ..................................................................................................... 13

3.3 OHSAS 180001............................................................................................... 14

3.4 ISO 22000 ....................................................................................................... 15

3.5 ISO/IEC 17025 ................................................................................................ 16

3.6 ISO/TS 16949 ................................................................................................. 17

3.7 ISO 13485 ....................................................................................................... 18

3.8 ISO 28000 ....................................................................................................... 19

ii
3.9 ISO 50001 ....................................................................................................... 20

3.10 ISO 27001 .................................................................................................... 21

Bab IV Penutup ................................................................................................... 22

4.1 Kesimpulan .................................................................................................... 22

4.2 Saran ............................................................................................................... 22

Daftar Pustaka .................................................................................................... 23

Lampiran

iii
Daftar Gambar

Gambar 4.1 Iso 9000 ............................................................................................ 12

Gambar 4.2 Iso 140001 ......................................................................................... 13

Gambar 4.3 OHSAS 180001 ................................................................................. 14

Gambar 4.4 ISO 22000 ......................................................................................... 15

Gambar 4.5 ISO/IEC 17025 .................................................................................. 16

Gambar 4.6 ISO /TS 16949 .................................................................................. 17

Gambar 4.7 ISO 13485 ......................................................................................... 18

Gambar 4.8 ISO 28000 ......................................................................................... 19

Gambar 4.9 ISO 50001 ......................................................................................... 20

Gambar 4.10 ISO 27001 ....................................................................................... 21

iv
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Saat ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi harus

memberikan perhatian penuh kepada mutu produk atau jasa yang dihasilkannya.

Mutu yang baik tersebut hanya bisa dihasilkan melalui proses internal organisasi

yang baik pula, di antaranya dengan memiliki sistem maupun program-program

mutu. Salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan sistem manajemen mutunya

adalah dengan mengadopsi standar ISO tergantung dari kebutuhan pada perusahaan

tersebut, ISO saat ini telah menjadi standar sistem mutu yang paling diakui oleh dunia

internasional. Perusahaan yang telah menerapkan ISO bisa menjaga konsistensi mutu

produk/ jasa yang telah diklaim. Dengan demikian, bisa mengurangi komplain oleh

para pembeli ataupun pengguna jasanya (Wiryodiningrat, 1997).

Dalam perkembangannya, ISO juga menjadi alat pemasaran ataupun promosi

dalam kegiatan bisnis, dan turut meningkatkan image perusahaan yang memilikinya.

Perusahaan yang telah menerapkan ISO maka kredibilitas dan imagenya semakin

meningkat. Berbagai kalangan kemudian mempromosikan pentingnya sertifikasi ISO

dengan menekankan mengenai manfaat yang dapat diperoleh. Perusahaan yang

menerapkan ISO memperoleh manfaat eksternal berupa pengakuan dari masyarakat

(konsumen), reputasi perusahaan, dan peningkatan permintaan konsumen/ pangsa

pasar di samping itu, perusahaan yang menerapkan ISO juga memperoleh manfaat

1
internal berupa peningkatan kesadaran mutu karyawan, peningkatan efisiensi operasi,

dan pengurangan biaya (akibat produk gagal).

“Pentingya ISO Bagi Perusahaan”.http://www.mutusertifikasi.com/sertifikasi/81-

artikel/78-pentingnya-standar-iso-bagi-perusahaan. Diakses pada 21.00 WIB, 06

Maret 2018.

1.2 Tujuan Penyusunan

Maksud dan tujuan dari tugas ini adalah untuk mengetahui jeni-jenis ISO

(International Organization for Standardization) yang ada serta penerapanya didalam

perusahaan, sehingga dapat diketahui jenis-jenis ISO (International Organization for

Standardization) tersebut dengan baik.

1.3 Manfaat Penyusunan

Manfaat dari tugas ini adalah selain sebagai bentuk persyaratan untuk

menyelesaikan tugas mata kuliah manajemen lingkungan, juga untuk menambah

pengetahuan serta sebagai bentuk melatih diri mengenai tugas matakuliah yang telah

dikerjakan.

2
Bab II
Tinjauan Pustaka

2.1 Pengertian ISO (International Organization for Standardization)

Gambar 2.1 Lambang ISO Sumber: http://www.gdd.solutions


ISO adalah Internasional untuk Standardisasi (International Organization for

Standardization) dan disingkat ISO. ISO adalah badan penetap standar internasional

yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standardisasi nasional setiap negara. Sebelum

menjadi nama ISO pada awalnya lembaga tersebut bernama IOS. Tetapi sekarang

lebih sering menggunakan singkatan ISO, karena dalam bahasa Yunani isos berarti

sama (equal). Penggunaan ini dapat dilihat pada kata isometrik atau isonomi

(Gaspersz, 2002).

Organisasi Standar Internasional (ISO) ini merupakan suatu asosiasi global

yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional yang beranggotakan tidak kurang

dari 140 negara. ISO merupakan suatu organisasi di luar pemerintahan (Non-

Government Organization/NGO) yang berdiri sejak tahun 1947. Misi dari ISO adalah

3
untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait lainnya

dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga untuk

membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu pengetahuan,

teknologi dan kegiatan ekonomi. Kegiatan pokok ISO adalah menghasilkan

kesepakatan-kesepakatan internasional yang kemudian dipublikasikan sebagai standar

internasional (Rahmawaty, 2009).

2.2 Sejarah ISO (International Organization for Standardization)

ISO berasal dari bahasa Yunani isos yang berarti sama rata, seragam (equal,

homogeneouse,uniform). Perkataan dalam bahasa Inggris yang mempunyai

pendahuluan iso juga mempunyai artiyang sama.

Selama Perang Dunia II, terdapat beberapa masalah kualitas di berbagai

industri high-tech diInggris, seperti pabrik mesiu misalnya. sering terjadi ledakan di

pabrik selama perakitan bom.Solusi yang dipakai yaitu mensyaratkan pabrik untuk

mendokumentasikan prosedur manufaktur mereka dan membuktikan dengan

merekam bahwa prosedur yang ada benar-benar diikuti. Nama untuk standar tersebut

adalah BS 5750. Ini dikenal sebagai standar manajemen karena ini tidak khusus untuk

manufaktur. Tapi BS 5750 digunakan untuk mengatur proses manufaktur.

MenurutSeddon, Pada tahun 1987, Pemerintah Inggris mengajak International

Organization forStandaridzation untuk mengadopsi BS 5750 sebagai standar

Internasional yaitu ISO 9000.ISO (International Organization for Standaridzation)

adalah sebuah badan pembuat standar internasional yang terdiri dari berbagai

4
organisasi standarisasi nasional. Kalau Indonesia sepertiBSN. ISO didirikan pada

tanggal 23 Februari 1947. Organisasi ini mengeluarkan secara resmi standar industri

dan komersial seluruh dunia. Kantor pusatnya berada di Geneva, Swiss.

ISO (International Organization for Standaridzation) Organisasi internasional

untuk standarisasi, agensi internasional yang mengkhususkan dirinya dalam hal

standarisasi yang dibentuk oleh badan-badan standar nasional dari 156 negara dan

telah menghasilkan 15.649 standar (posisi 31 Desember 2005). Jumlah standar yang

telah dihasilkan,berdasarkan sektor (posisi 31 Desember 2004), adalah :

Umum, infrastruktur, dan sains 1.406 standar

 Kesehatan, keselamatan, dan lingkungan 658 standar

 Teknik/teknologi 4.099 standar

 Elektronik, teknologi informasi, dan telekomunikasi 2.447 standar

 Transportasi dan distribusi barang 1.710 standar

 Pertanian dan teknologi pangan 954 standar

 Teknologi material 3.943 standar

 Konstruksi 311 standar

 Teknologi khusus 121 standar

ISO adalah jaringan institusi standar nasional dari 148 negara, pada dasarnya

satu anggota pernegara, dengan sekretariatan pusat berada di Geneva, Switzerland,

yang mengkoordinasikan sistem.ISO bukan organisasi pemerintahan. ISO menempati

posisi spesial diantara pemerintah dan swasta.Hal ini disebabkan karena di satu sisi,

5
banyak anggota institusi adalah bagian dari strukturpemerintahan negaranya atau

ditugaskan oleh pemerintah. Tetapi di sisi lain, anggota lainnya berasal dari sektor

privat, yaitu industri. Oleh karena itu, ISO dapat bertindak sebagai organisasi yang

menjembatani dimana konsensusdapat diperoleh pada pemecahan masalah yang

mempertemukan kebutuhan bisnis dan kebutuhan masyarakat.

Standarisasi internasional dimulai dari bidang elektronik: the International

Electrotechnical Commission (IEC) yang didirikan pada tahun 1906. Pada tahun

1946, delegasi dari 25 negarabertemu dan memutuskan membuat organisasi

internasional baru, dengan tujuan ”untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan

penyatuan standar industri.” Organisasi baru, ISO, resmi mulai beroperasi pada 23

Februari 1947.

ISO 9000 dan ISO 14000 telah diimplementasikan oleh 610000 organisasi di

160 negara. ISO9000 telah menjadi referensi internasional untuk keperluan

manajemen kualitas dan ISO 14000 untuk manajemen lingkungan.

Pokok besar standar ISO sangat spesifik pada hasil, bahan, dan proses.

Reputasi ISO 9000 dan 14000 dikenal sebagai ”standar sistem manajemen umum”.

Umum disini maksudnya adalah standar yang sama dapat diaplikasikan pada

organisasi apapun, besar atau kecil, apapun produk yang dihasilkannya.

Sistem manajemen berarti struktur organisasi untuk mengatur prosesnya, atau

aktifitasnya, untuk mengubah input sumber daya alam menjadi barang atau jasa yang

mempertemukan tujuan organisasi, seperti kualitas kepuasan konsumen, mematuhi

aturan, dan tujuan lingkungan.

6
International Organization for Standardization pada dasarnya mempunyai ±

230 technical committee. Dan setiap technical committee mempunyai beberapa

standard. Sebagai contoh: Yang membidangi Quality Management System :TC

176/SC 2-Quality systems terdapat beberapa Sub Commitee yaitu :

a. Sub Commitee 1 : Menangani Standardisasi konsep dan terminology dalam

bidang manajemen mutu, ISO 9001:2000 (Quality management systems –

Requirements),

b. Sub Commitee 2 : Menangani Quality System, ISO 9001:2000 & ISO 9004:2000

, termasuk perubahan-perubahannya (revisi atau pengembangan bila diperlukan),

c. Sub Commitee 3 : Bertanggung jawab terhadap standard pendukung ini, misalnya

menangani beberapa standard antara lain: Standard QMS (ISOISO 10005:1995

(Quality management — Guidelines for quality plans), ISO 10006:2003 (Quality

management systems — Guidelines for quality management in projects), ISO

10007:2003- Quality management systems — Guidelines for configuration

management dan lain-lain.

akan tetapi ISO yang bersifat general dan banyak dipergunakan antara lain ISO

9001:2000 (Quality Management System) dan ISO 14001:2004 (Environment

Management System).

7
2.3 Kebutuhan Standar Internasional
Dengan adanya standar-standar yang belum diharmonisasikan terhadap

teknologi yang sama dari beberapa negara atau wilayah yang berbeda, kiranya dapat

berakibat timbulnya semacam “technical barriers to trade (TBT)” atau “hambatan

teknis perdagangan”. Industri-industri pengekspor telah lama merasakan perlunya

persetujuan terhadap standar dunia yang dapat membantu mengatasi hambatan-

hambatan tersebut dalam proses perdagangan internasional. Dari timbulnya

permasalahan inilah awalnya organisasi ISO didirikan. Standardisasi internasional

dibentuk untuk berbagai teknologi yang mencakup berbagai bidang, antara lain

bidang informasi dan telekomunikasi, tekstil, pengemasan, distribusi barang,

pembangkit energi dan pemanfaatannya, pembuatan kapal, perbankan dan jasa

keuangan, dan masih banyak lagi. Hal ini akan terus berkembang untuk kepentingan

berbagai sektor kegiatan industri pada masa-masa yang akan datang.

Perkembangan ini diperkirakan semakin pesat antara lain karena hal-hal

sebagai berikut :

 Kemajuan dalam perdagangan bebas di seluruh dunia

 Penetrasi teknologi antar sektor

 Sistem komunikasi di seluruh dunia

 Standar global untuk pengembangan teknologi

 Pembangunan di negara-negara berkembang

8
Standardisasi industri adalah suatu kenyataan yang diperlukan di dalam suatu

sektor industri tertentu bila mayoritas barang dan jasa yang dihasilkan harus

memenuhi suatu standar yang telah dikenal. Standar seperti ini perlu disusun dari

kesepakatan-kesepakatan melalui konsensus dari semua pihak yang berperan dalam

sektor tersebut, terutama dari pihak produsen, konsumen, dan seringkali juga pihak

pemerintah. Mereka menyepakati berbagai spesifikasi dan kriteria untuk

diaplikasikan secara konsisten dalam memilih dan mengklasifikasikan barang, sarana

produksi, dan persyaratan dari jasa yang ditawarkan. Tujuan penyusunan standar

adalah untuk memfasilitasi perdagangan, pertukaran, dan alih teknologi melalui :

 Peningkatan mutu dan kesesuaian produksi pada tingkat harga yang layak

 Peningkatan kesehatan, keamanan dan perlindungan lingkungan, dan

pengurangan limbah

 Kesesuaian dan keandalan inter-operasi yang lebih baik dari berbagai

komponen untuk menghasilkan barang maupun jasa yang lebih baik

 Penyederhanaan perancangan produk untuk peningkatan keandalan kegunaan

barang dan jasa

 Peningkatan efisiensi distribusi produk dan kemudahan pemeliharaannya

Pengguna (konsumen) lebih percaya pada barang dan jasa yang telah mendapatkan

jaminan sesuai dengan standar internasional. Jaminan terhadap kesesuaian tersebut

dapat diperoleh baik dari pernyataan penghasil barang maupun melalui pemeriksaan

oleh lembaga independen.

9
2.4 Manfaat Yang Diperoleh Dari Penerapan ISO
Penerapan ISO sendiri dapat emberikan keuntungan baik bagi

produsen/perusahaan maupun bagi konsumen. Keuntungan-keuntungan yang

diperoleh antara lain sebagai berikut:

 Meningkatkan citra perusahaan

 Meningkatkan kinerja lingkungan perusahaan

 Meningkatkan efisiensi kegiatan

 Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan,


pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check, act)

 Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan


dalam hal pengelolaan lingkungan

 Mengurangi risiko usaha

 Meningkatkan daya saing

 Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai pihak


yang berkepentingan

 Mendapat kepercayaan dari konsumen/mitra kerja/pemodal

 Membuat pengembangan, produksi dan penyediaan produk dan layanan yang

lebih efisien, aman dan bersih

 Memfasilitasi perdagangan antar negara dan membuatnya lebih adil

10
 Menyediakan pemerintah dengan dasar teknis untuk kesehatan, keselamatan

dan undang-undang lingkungan, dan penilaian kesesuaian

 Berbagi kemajuan teknologi dan praktek manajemen yang baik

 Menyebarkan inovasi

 Melindungi konsumen, dan pengguna pada umumnya, produk dan jasa

 Membuat hidup lebih sederhana dengan menyediakan solusi untuk masalah

umum

11
Bab III
Pembahasan

Badan Akreditasi ISO mengeluarkan sejumlah sistem manajemen ISO yang

banyak dipakai oleh industri dan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Beberapa

jenis-jenis ISO tersebut antara lain sebagai berikut:

3.1 ISO 9000

Gambar 3.2 Sumber : http://tsakaizenconsulting.com


ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu dan merupakan persyaratan sistem

manajemen yang paling populer di dunia. ISO 9001 telah mengalami beberapa kali

revisi dan revisi yang paling akhir adalah ISO 9001:2015. Salah satu ciri penerapan

ISO 9001 adalah diterapkannya pendekatan proses. Pendekatan proses ini bertujuan

untuk meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu. Pendekatan ini

mensyaratkan organisasi untuk melakukan identifikasi, penerapan, pengelolaan dan

melakukan peningkatan berkesinambungan (continual improvement).

12
3.2 ISO 140001

Gambar 3.2 Sumber http://kumitukonsultan.com


Berbeda dengan standar ISO 9001 yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu,

maka ISO 14001 merupakan standar yang berisi persyaratan-persyaratan sistem

manajemen lingkungan. Konsep yang dipakai dalam ISO 14001 pada prinsipnya

sama dengan ISO 9001, yaitu perbaikan berkesinambungan hanya dalam ISO 14001

adalah dalam mengelola lingkungan. Perusahaan yang menerapkan ISO 14001 harus

dapat melakukan identifikasi terhadap aspek dan dampak lingkungan yang

diakibatkan oleh kegiatan atau operasi perusahaannya terhadap aspek lingkungan.

Dalam hal ini bukan hanya pengelolaan terhadap limbah atau polusi, namun juga

termasuk upaya-upaya kreatif untuk menghemat pemakaian energi, air dan bahan

bakar.

13
3.3 OHSAS 180001

Gambar 3.3 Sumber : http://haccplab.gr


Perkembangan perusahaan dan industri mempunyai korelasi dengan pekerja,

Banyak Industri yang prosesnya berdampak negatif terhadap keselamatan dan

kesehatan pekerjanya seperti industri bahan kimia, jasa konstruksi, plastik, besi baja,

dsb. Hal tersebut dapat berpengaruh pada meningkatnya biaya pekerja dan

berpengaruh pada citra. Sejalan dengan hal ini maka industri-industri yang

berdampak bagi pekerjanya harus mengelola lingkungan kerja nya agar dapat

menurunkan dampak. Sikap kritis dari masyarakat dunia juga mendorong industri

yang beresiko ke pekerja untuk menerapkan suatu sistem pengelolaan yang aman bagi

pekerjanya. Latar belakang inilah yang melandasi pembentukan OHSAS 18001.

OHSAS 18001 diakomodasikan untuk pengendalian operasional proses yang aman

bagi pekerja.

14
OHSAS 18001 adalah suatu standard internasional untuk menerapkan Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja/perusahaan. Banyak

organisasi di berbagai negara telah mengadopsi OHSAS 18001 untuk mendorong

penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dengan melaksanakan prosedur yang

mengharuskan organisasi secara konsisten mengidentifikasi dan mengendalikan

resiko bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan di tempat kerja; serta

memperbaiki kinerja dan citra perusahaan.

3.4 ISO 22000

Gambar 3.4 Sumber : https://www.indiamart.com

Perusahaan makanan atau minuman dituntut untuk memperhatikan aspek

kesehatan dan keselamatan pelanggannya, sehingga harus meningkatkan

pengendalian kontrol internalnya terutama dalam proses produksi.

ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan sistem

manajemen keamanan pangan. Standar ini fokus terhadap pengendalian dalam sistem

15
dan proses produksi produk makanan dan minuman. Setiap jenis produk baik

makanan atau minuman harus dibuatkan rencana proses dan pengendaliannya. Pada

dasarnya ISO 22000 tidaklah berbeda jauh dengan ISO 9001, hal yang membedakan

terdapat dalam klausul 7: perencanaan dan realisasi produk dan klausul 8: validasi,

verifikasi dan perbaikan sistem.

3.5 ISO/IEC 17025

Gambar 3.5 Sumber: http://biroperizinan.co.id


ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang berisi persyaratan untuk

diterapkan oleh suatu lembaga pengujian atau laboratorium. Kata kunci yang

dikendalikan dalam standar ini adalah kompetensi laboratorium pengujian dan

kalibrasi. Keberadaan standar ini sangat penting terutama untuk memastikan validitas

dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang kesehatan, perdagangan,

produksi sampai upaya perlindungan pelanggan.

Laboratorium pengujian dan kalibrasi biasanya dituntut untuk menerapkan

ISO/IEC 17025 dalam kegiatannya sampai dilakukan proses akreditasi. Akreditasi

16
ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium pengujian atau lembaga kalibrasi akan

meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil uji atau kalibrasi yang

dikeluarkannya.

3.6 ISO/TS 16949

Gambar 3.6 Sumber: http://biroperizinan.co.id


Upaya perusahaan otomotif dalam menjaga mutu produk salah satunya dengan

menerapkan ISO/TS 16949. Pada dasarnya ISO/TS 16949 merupakan Technical

Specification yang dikeluarkan oleh ISO sebagai sistem manajemen mutu untuk

industri otomotif. Sebagaimana jenis-jenis standar yang dikeluarkan oleh The

International Organization for Standardization, ISO/TS 16949 mempunyai konsep

perbaikan berkesinambungan, pengendalian terhadap rantai pasok, tindakan

perbaikan dan pencegahan.

17
3.7 1S0 13485

Gambar 3.6 Sumber: http://biroperizinan.co.id


ISO 13485 Medical Devices – Quality Management System – Requirements

for Regulatory Purposes adalah standar sistem manajemen mutu yang paling diterima

di seluruh dunia diperuntukkan bagi industri peralatan medis (medical devices).

Standar ini didasari dari ISO 9001, tetapi mencakup persyaratan tambahan khusus

untuk sektor bisnis peralatan medis/ alat kesehatan. Penerapan ISO 13485 dapat

membantu mengurangi risiko tak terduga dan dapat meningkatkan manajemen

perusahaan. Hal ini berlaku tidak hanya untuk perusahaan yang memproduksi

peralatan kesehatan, tetapi juga untuk perusahaan yang mendistribusikan dan

menggunakan peralatan kesehatan tersebut. Standar ini bertujuan untuk meningkatkan

reputasi organisasi di mata pelanggan dan pemerintah.

Revisi terakhir ISO 13485 dirilis pada pertengahan 2003. ISO 13485 sekarang

menjadi standar independen yang dapat digunakan tanpa pertimbangan ISO 9001.

18
Walaupun demikian, dalam ISO 13485 mencakup banyak persyaratan yang

sebenarnya berasal dari ISO 9001.

3.8 ISO 28000

Gambar 3.6 Sumber: http://biroperizinan.co.id


ISO 28000:2007 menetapkan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan,

termasuk aspek-aspek penting mengenai jaminan keamanan rantai pasokan.

Manajemen keamanan terkait dengan banyak aspek lain dari manajemen bisnis.

Aspek mencakup semua kegiatan yang dikendalikan atau dipengaruhi oleh organisasi

yang berdampak pada keamanan rantai pasokan. Aspek-aspek lain yang harus

dipertimbangkan secara langsung, di mana dan kapan mereka berdampak pada

manajemen keamanan, termasuk mengangkut barang-barang di sepanjang rantai

pasokan.

19
3.9 ISO 50001

Sumber Gambar : http://phitagoras.co.id

ISO 50001 adalah standar internasional untuk manajemen energi. Standar ini

menyediakan kerangka kerja yang efektif untuk mengoptimalkan penggunaan energi

dan membentuk komitmen organisasi untuk terus meningkatkan manajemen energi.

Organisasi yang ingin untuk memahami daerah yang signifikan dalam penggunaan

energi, mengintegrasikan efisiensi energi dalam praktek manajemen dan melihat

perbaikan yang sedang berlangsung di kinerja energi harus sesuai dengan sertifikasi

standar ini.

Peningkatan kinerja energi dapat membawa manfaat langsung dan Anda yang

memiliki sistem manajemen energi bersertifikat menunjukkan bahwa berkomitmen

untuk pengurangan energi, praktik terbaik dan keberlanjutan.

20
3.10 ISO 27001

Kemajuan dalam dunia teknologi informasi atau yang lebih dikenal dengan IT telah

membawa perubahan yang sangat besar dalam dunia bisnis. Dimulai dengan adanya

penerapan internet dalam dunia bisnis misalnya website, email sampai penggunaan

jejaring sosial lainnya. Perubahan ini menjadikan dikenal adanya transaksi on-line,

data-data dan informasi dalam bentuk file komputer dan sebagainya.

Pada tahun 2005, The International Organization for Standardization menerbitkan

standar yang kenal dengan ISO/IEC 27001. ISO/IEC 27001 merupakan standar

sistem manajemen keamanan informasi atau dikenal juga dengan Information

Security Management System (ISMS). ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak

diterapkan oleh perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan aplikasi IT dalam

kegiatan bisnisnya.

21
Bab IV
Penutup

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan Pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya ISO akan

membuat perusahaan- perusahaan berusaha untuk membuat menjadi lebih baik dari

perusahaan-perusahaan lainya. Hal ini tentu saja berdampak positif .Terlebih dengan

adanya investasi-investasi dari perusahaan asing, maka perusahaan lokal dituntut

untuk dapat meningkatkan daya saingnya.Untuk dapat menghadapi era globalisasi

dengan persaingan yang sengit, maka dibutuhkan strategi bisnis yang tepat, terlebih

terkait dengan meningkatkan daya saing produk . Strategi bisnis yang dapat

diterapkan oleh perusahaan dapat bersifat eksternal atau internal. Salah satu langkah

peningkatan kinerja internal adalah dengan meningkatkan sistem manajemen

perusahaannya agar menjadi lebih baik dengan penerapan ISO.

4.2 Saran
Kedepanya harapan untuk masalah standarisasi ini bisa diterapkan di seluruh

perusahaan yang ada di Indonesia, sehingga nantiya dapat bersaing dengan semua

perusahaan yang ada di dunia dan dapat menjamin kulaitas dan kuantitas baik dari

segi produk maupun pekayanan.

22
Daftar Pustaka

http://belajar-iso.blogspot.co.id/2009/02/sejarah-iso.html “”.Diakses pada 21.10 WIB,

06 Maret 2018

http://www.trainingproper.com.2011."Tentang Sistem Manajemen Energi ISO 50001:

2011".http://www.trainingproper.com/sistem-manajemen-energi-iso-50001-

2011-2/. Diakses pada 21.08 WIB, 06 Maret 2018

Indrawata.2006.terampil dan sukses melakukan audit mutu internal ISO

90001:2000.bandung.Alfabeta

Kusuma, N.P.2016.Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT.

Insera Sena. Surabaya.Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia.

Ramadhanhttp://titisramadhani.blog.spot.co.id/2015/03/pengertianisodanmacammam

iso.html.diaksespada21.11wib.06maret2018i.titis.blogspot.co.id.2015.pengerti

andanjenis-jenis ISO.

Widdyanto, A. B.“Sejarah ISO”.https://id.scribd.com/doc/85082637/Sejarah-Iso.

Diakses pada 21.12 WIB, 06 Maret 2018

www.bikasolusi.co.id.2012.Mengenaljenis-jenisISO. Diakses pada 21.30 WIB, 06

Maret 2018

23
www.mutusertifikasi.com“PentingyaISOBagiPerusahaan”.http://www.mutusertifikas

i.com/sertifikasi/81-artikel/78-pentingnya-standar-iso-bagi-perusahaan.

Diakses pada 21.00 WIB, 06 Maret 2018.

www.safety house.com.“ISO 9001”.http://www.safetyshoe.com/tag/macam-macam-

sertifikasi-iso/. Diakses pada 21.07 WIB, 06 Maret 2018

24

Anda mungkin juga menyukai