Anda di halaman 1dari 15

Collaboration Communication and Convergence

(Kolaborasi Komunikasi dan Konvergensi)

Makalah

Oleh
Nama : Arief Wijaya Kusuma
NIM : 11351102898
Kelas : TIF B

Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Pekanbaru
T.P 2013/2014
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang mana telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas di Mata Kuliah Pengantar
Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan judul “Collaboration
Communication and Convergence (Kolaborasi Komunikasi dan
Konvergensi)”
Atas selesainya tugas makalah ini, penulis menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, sebagai seorang mahasiswa baru yang pengetahuannya
masih seberapa dan masih perlu belajar dalam penulisan makalah, bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik di masa
yang akan datang.

Pekanbaru, 11 Desember 2013

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pesatnya pertumbuhan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin
memanjakan manusia, segala kebutuhan manusia saat ini sudah disediakan suatu
layanan teknologi. Saat ini manusia hanya dengan menggunakan suatu media,
masyarakat sudah dapat melakukan segala kebutuhan, seperti membeli sayur
online, dan lain sebagainya. Kebutuhan yang tidak hanya terbatas pada pada
kebutuhan konvensional seperti telepon atau sms saja, tapi juga dapat melakukan
kebutuhan kerja, hubungan sosial, transfer uang, belanja, mengakses informasi
teraktual, berhubungan dengan orang lain yang nun jauh disana dan lain
sebagainya. Kemudahan dan kemanjaan oleh teknolgi tersebut tidak mungkin
tanpa adanya konvergensi teknologi.
Konvergensi merupakan sebuah tahapan yang mengglobal. Hampir semua
media di dunia berusaha untuk melakukan konvergensi demi menunjang
performanya. Sebagai sebuah kajian penting dalam perkembangan media
komunikasi, konvergensi memiliki sisi positif dan sisi negatif yang kemudian
berdampak bagi penggunaan media komunikasi dalam masyarakat. Pada
dasarnya, ide konvergensi merupakan upaya untuk menjawab keterbatasan yang
dialami oleh indera manusia dalam menangkap sinyal (baik suara maupun cahaya)
di lingkungannya. Dengan tujuan tersebut, konvergensi dianggap mampu
memperpanjang indera manusia dan memudahkan manusia dalam melakukan
pekerjaannya. Ini pula yang terjadi dalam media komunikasi. Konvergensi media
analog ke digital telah menghasilkan ‘pengalaman’ baru bagi manusia dalam
menggunakan teknologi. Berkat hadirnya kamera digital, sinyal cahaya yang pada
awalnya tidak dapat diproses oleh indera manusia karena kecepatan gelombang
yang tidak dapat ditangkap retina mata menjadi dapat diproses melalui lensa
kamera digital, membuat manusia mampu melihat gambar yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kolaborasi komunikasi dan konvergensi?
2. Apa dasar pembentukan konvergensi?
3. Bagaimana kolaborasi komunikasi dan konvergensi itu?
4. Apa dampak yang ditimbulkan?

1.3 Tujuan dan manfaat

Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang


diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca tentang pengaruh
teknologi informasi dalam kehidupan bermasyarakat.

Secara terperinci tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Mengetahui apa itu kolaborasi komunikasi dan konvergensi.


2. Mengetahui dampak yang ditimbulkannya.
3. Mengetahui bagaimana kolaborasi komunikasi dan konvergensi itu.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Konvergensi berasal dari bahasa Inggris yaitu convergence. Kata


konvergensi merujuk pada dua hal/benda atau lebih bertemu dan bersatu dalam
suatu titik (Arismunandar, 2006: 1) . Konvergensi akan mudah dibayangkan jika
menggunakannya dalam ilmu fisika khususnya tentang cahaya. Cahaya matahari
datang dari berbagai sudut yang kemudian dikumpulkan atau dibiaskan oleh loop
(kaca pembesar) pada satu titik. Penggabungan berkas-berkas cahaya tersebut
adalah peritiwa konvergensi.
Konvergensi merupakan integrasi yang progresif dari beberapa platform
jaringan yang berbeda untuk menyalurkan layanan yang serupa dan atau layanan-
layanan yang berbeda yang disalurkan pada platform jaringan yang sama.
Konvergensi adalah bersatunya layanan telekomunikasi, teknologi
informasi, dan penyiaran. Penyelenggaraan jasa telekomunikasi merupakan
kegiatan penyediaan atau pelayanan jasa telekomunikasi yang memungkinkan
terselenggaranya telekomunikasi melalui media apa aja, termasuk TV, siaran,
radio dan multimedia.
Konvergensi yang sempurna terjadi pada jaringan masa depan. Dalam era
konvergensi semua instrumen jaringan berbasis IP atau packet-based network.
Aplikasi dan layanan akan terpisah dari jaringan transport / core. Di sisi lain,
jaringan akan bersifat terbuka, jaringan pita lebar terintegrasi, serta jaringan
ubiquitous. Sedangkan network intelligence terdistribusi.

2.1 Dasar terbentuknya Konvergensi


John Fiske dalam bukunya Cultural and Communication Studies
mengungkapkan kode-kode digital lebih mudah dipahami karena unit-unitnya
dibedakan dengan jelas, berlainan dengan kode-kode analog yang bekerja dalam
suatu skala kontinu. Jadi tidaklah heran jika dalam orientasi perkembangan
peradaban manusia mengarah pada proses digitalisasi atau dengan kata lain proses
menuju kemudahan, kelengkapan, dan kecepatan dalam mendapatkan dan
memahami berbagai informasi.
Dari sisi bisnis, digitalisasi menjanjikan efisiensi biaya yang cukup
signifikan dengan area cakupan yang lebih luas, kualitas pelayanan yang lebih
baik dan mampu melayani pengguna jasa media berdasarkan kebutuhan mereka.
Namun yang jauh lebih penting adalah digitalisasi mampu mendesak kelahiran
beragam kreativitas dalam penyajian konten sehingga area cakupan bisnis dapat
lebih diperluas.

2.3 Kolaborasi Komunikasi dan Konvergensi


Konvergensi dalam Teknologi Komunikasi
Konvergensi merupakan proses bersatunya layanan telekomunikasi, teknologi
informasi, dan teknologi penyiaran/penerbitan. Penyelenggaraan jasa
telekomunikasi merupakan kegiatan penyediaan atau pelayanan jasa
telekomunikasi yang memungkinkan terselenggaranya telekomunikasi melalui
media apa saja, termasuk TV, siaran, radio dan multimedia. Di dalam
konvergensi, teknologi digital yang memungkinkan semua kemajuan teknis
modern bisa menyatu. Internet merupakan salah satu capaian di bidang
telekomunikasi yang mampu menyatukan berbagai bentuk teknologi yg terpisah-
pisah sebelumnya.
Konvergensi merupakan akar perkembangan teknologi informasi yang akhir-
akhir ini berjalan begitu pesat. Bahkan dapat dikatakan sebagai sebuah evolusi
teknologi informasi yang efeknya tidak hanya mendorong konvergensi pada
media, tapi juga berlanjut pada konvergensi antar-pelaku komunikasi (khalayak &
komunikator).

Teknologi Digital dan Konvergensi


Dalam konvergensi teknologi informasi akhir-akhir ini, Teknologi digital-lah
yang menjadi cikal bakal bagi perubahan menyeluruh untuk mengembangkan
ekstensi yang lebih mendekati komunikasi manusia. Secara ringkas perubahan itu
mencakup:
1. Sistem koding. Penyederhanaan sistem analog yang kompleks – tetapi otonom,
berdiri sendiri-sendiri untuk setiap jenis informasi – diubah menjadi sistem satu
jenis koding bagi semua informasi. Semua jenis informasi yang tadinya masing-
masing dipecah oleh teknologi/media tersendiri secara terpisah, diubah kedalam
binary digit yang dapat mewakili satuan terkecil dari informasi jenis apapun juga.

2. Teknologi informasi. Pengembangan sistem binary digit untuk mengolah, meng-


gabung, mengurai, menyusun, menganalisis, menyimpan, merekam semua
informasi secara bersama-sama. Perubahan mendasar dalam TI: konvergensi
format > coding > pengolahan > penampilan. Semua jenis informasi yang
tadinya berbeda bentuk dapat dimanipulasi/diolah bersama-sama menjadi
informasi baru

3. Teknologi komunikasi. Sistem digital yang sama diterapkan pula dalam


transmisi, satu format informasi dipakai untuk pengiriman, penerimaan, dan
infrastruktur yang menyalurkannya. Dengan demikian, satu jenis coding dan
format dapat dipakai bersama, baik guna mengolah informasi maupun
mengomunikasikannya. Dengan kata lain, ini melahirkan konvergensi teknologi,
yaitu antara teknologi informasi atau informatika (IT) dengan teknologi
komunikasi (IC).

Efek Konvergensi dalam Perkembangan Teknologi Komunikasi


Konvergensi dari dua teknologi atau lebih saat ini sebegitu rupa, sehingga
sukar dipisahkan. Semua piranti hasil teknologi yang satu juga mencakup
teknologi yang lainnya. Komputer yang pada awalnya adalah piranti untuk
mengolah informasi, sekarang juga sekaligus berkemampuan untuk
berkomunikasi – mengirim dan menerima informasi.
Dengan konvergensi ICT ini, terbuka pula berbagai perkembangan
konvergensi komunikasi yang lainnya, antara lain :
1. Konvergensi media. Dengan satu format digital, maka semua jenis informasi
yang tadinya diolah dan dipersiapkan secara terpisah-pisah (tulisan, suara, gerak,
gam-bar diam, video) dapat disatukan dalam proses TI dan komunikasi yang
sama, dan ditampilkan melalui satu media yang sama. Satu media = multimedia;
terminal yang sama sekaligus dapat menampilkan media yang berbeda-beda
(cetak, surat, suara, gambar, video, dsb.) bersama-sama pada waktu yang sama,
baik dalam bentuk yang sama, terpisah, gabungan keseluruhan atau bagian-
bagiannya, atau bentuk yang sama sekali baru.

2. Konvergensi tataran komunikasi. Konvergensi tidak hanya terbatas pada media


komunikasi massa saja, tetapi menjangkau segala jenis komunikasi manusia (ter-
masuk tataran antarpribadi, kelompok, organisasi, dan jaringan hubungan sosial
yang sangat beranekaragam). Dengan infrastruktur internet dan mobilitas pendu-
duk umpamanya, jaringan persahabatan tidak lagi dipagari oleh tapalbatas desa
atau daerah, tetapi dapat merambah jauh secara global – baik yang bersifat riil
atau maya (mis. Facebook, blogs, jaringan minat). Karena memakai infrastruktur
dan teknologi yang sama (berikut piranti lunak sep. links, search engine, dsb.),
jangkauan hubungan antarpribadi seseorang bisa jauh lebih luas dari jangkauan
media massa lama. Komunikasi antarpribadi dengan mudahnya masuk ke media
massa, media organisasi, dsb., simpangsiur. (Ingat kasus Prita)

3. Konvergensi pelaku komunikasi. Pemisahan lama antara pengelola media


dengan khalayak juga berubah; kekuatan media baru justru terletak pada
partisipasi kha-layak yang bebas dari kontrol, bahkan ada yang sepenuhnya
memuat isi berasal dari khalayak (user-generated content seperti YouTube, dsb.)

4. Konvergensi terminal. Media penampilan/penerima komunikasi mulanya meru-


pakan “terminal” khusus untuk satu format komunikasi (koran kertas, layar bios-
kop, pesawat TV, dsb.), kemudian berubah menjadi terminal khusus multimedia
(komputer). Trend ke depan: konvergensi semua terminal bagi semua media,
media apapun dapat diakses/ditampilkan melalui semua jenis platform – baik yang
berlayar lebar (home theatre, televisi), layar menengah (komputer) atau layar kecil
(ponsel berbagai ukuran) yang juga mampu memproyeksikan tampilan gambar
atau isinya ke dinding yang lebih besar untuk dilihat bersama.

Dari Konvergensi Teknologi menuju Konvergensi Komunikasi


Dengan adanya konvergensi teknologi melalui satu media yang sedang popular
akhir-akhir ini, misalnya melalui communicator, iPhone atau smartphone, dimana
berbagai fasilitas dan teknologi bergabung di dalamnya semua orang bisa
melakukan apa saja; dari mulai kirim sms, layanan telepon, kirim foto, ambil
gambar, bikin film pendek, nonton cinta fitri, liputan 6, layanan internet mobile,
transfer uang, kirim artikel ke Koran, baca berita, baca buku melalui google page
book kirim tugas, blogging, cek saldo, cek pesanan barang, pesan makan siang
melalui counter fastfood online, beli sepatu dan lain sebagainya. Dengan internet
mobile hasil teknologi seperti radio, televisi, media cetak; Koran, majalah,
tabloid, jurnal, bulletin bisa muncul dalam layer telepon genggam, Perconal
Computer atau notebook sehingga kita tidak perlu lagi berlangganan Koran,
majalah, dengan radio konvensional, nonton televisi, karena hal itu sudah tersedia
dalam satu media. Dengan adanya konvergensi teknologi orang bisa melakukan
dan menyediakan kebutuhan sehari-hari hanya dari satu media konvergen. Dengan
adanya konvergensi teknologi orang begitu bebas melakukan interaksi komunikasi
dengan siapapun. Meminjam Istilah David Giles (Media Pshychology; 2003;
266), era konvergensi teknologi mendorong orang berbuat apa yang dinamakan
dengan liberating dan emancipatory, kebebasan dan persamaan. Kita bebas
berkomunikasi dengan siapapun, dimanapun, kapanpun tanpa memandang siapa
lawan bicara kita. Dengan layanan teknologi konvergensi para user bisa online 24
jam dengan siapapun tanpa memandang jenis kelamin, ras, warna kulit, negara
tanpa mesti takut dihakimi oleh warga karena berinteraksi dengan lawan jenis jam
12 malam. Kita juga tidak mesti takut digerebeg oleh pihak keamanan karena
membuat focus group discussion dalam dunia maya yang menyangkut mobilisasi
massa untuk aksi besar-besaran pada hari buruh misalnya.
Di masa depan, menurut Giles, media massa bisa langsung berinteraksi langsung
dengan para user. Hal tersebut belakangan terbukti, bagaimana misalnya setiap
media massa menyediakan fasilitas citizen journalism, seperti halnya Koran-koran
besar sekelas Pikiran Rakyat di Jawa Barat sebagai Koran regional dan Kompas—
koran nasional. Setiap warga dapat menjadi user dan berinteraksi langsung dengan
media besar tersebut serta menjadi seorang wartawan langsung media tersebut
dengan mengirimkan berbagai bentuk tulisan dari sudut pandangnya masing-
masing.
Kehadiran personal homepage, web pribadi, blog dan semacamnya,
seseorang dapat menjadi pemilik sebuah media yang sejatinya sebagai media
massa. Melalui Personal homepage, web, atau blog tersebut seseorang dapat
menjadi sorang jurnalis, kolumnis, propagandis, da’i, pengkritik media, pengkritik
pemerintahan, juru iklan, bahkan seorang user dapat menceritakan pengalaman
yang sangat pribadi sekalipun kepada milyaran orang di dunia, kepada massa yang
tak dikenalinya. Sebaliknya Feedbak/ respon pun berdatangan, baik berupa
nasihat, komentar positif dan negative dari orang-orang yang tak dikenalinya pula.
Seseorang bisa masuk dalam komunitas tertentu yang tidak terbatas jumlahnya
untuk mendiskusikan dan membahas satu topik tertentu, semua orang bebas
melemparkan masalah, semua orang bebas menanggapinya dari sudut pandangnya
masing-masing. Di sinilah letak konvergensi komunikasi, di mana telah terjadi
konvergensi antara komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi
massa bahkan bisa pula seseorang melakukan komunikasi bisnis dan ini diketahui
oleh milyaran orang.
Konvergensi juga memungkinkan terjadinya kolaborasi. Dewasa ini,
kebanyakan organisasi media besar cenderung melakukan kolaborasi atau
kerjasama dengan sesama media besar lainnya dibanding melihat hal tersebut
sebagai ancaman atau kompetitor.
Hubungan kolaboratif harus saling menguntungkan untuk bertahan.
Kekuatan eksternal juga berdampak pada awal dan akhir dari upaya kolaboratif
tersebut, hal ini termasuk dari tujuan korporasi dan tawaran dari kompetisi. Untuk
mencegahnya dari kecenderungan monopoli, hal ini dapat dicegah dengan adanya
pengaturan atau regulasi.
Selain kolaborasi, konvergensi juga memungkinkan adanya koordinasi.
Apa yang membedakan antara dimensi kolaborasi dan koordinasi? Kalau
kolaborasi cenderung dilakukan oleh antar media besar, koordinasi lebih kepada
praktek konvergensi jurnalisme, misalnya berbagi konten berita, personil atau
SDM, dsb. Hal ini sering terjadi antar media besar nasional dengan media kecil
atau lokal. Motivasi dari koordinasi ini biasanya tidak untuk mencapai skala
ekonomi melainkan untuk mencapai visibilitas yang lebih besar di pasar melalui
promosi silang atau untuk mengakses sumber daya yang seharusnya tidak
tersedia.
Interaktivitas manusia menuntut terciptanya perkembangan teknologi yang
dapat memenuhi kebutuhan manusia untuk terus berinteraksi. Lebih dari itu,
kebutuhan akan informasi pun kemudian meningkat seiring dengan
berkembangnya interaktivitas manusia. Internet dan konvergensi menyediakan
ruang untuk itu. Sedangkan bagi organisasi media, terdapat beberapa alasan
kenapa media melakukan konvergensi, diantaranya sebagai berikut; Pertama
adalah shared reporting. Dalam ide bisnis konvergensi media dapat menghemat
pengluaran. Konvergensi media menekankan sisi efektivitas dan keefisienan
dalam sebuah organisasi media karena dapat menggunakan staf sedikit. Kedua
adalah Audience, dengan menggabungkan berbagai media sebagai sumber
penyebaran informasi, organisasi berita yang terkonvergensi mampu
meningkatkan cakupan pembaca atau audience. Ketiga adalah visibilitas, yakni
meningkatkan kapabilitas dan kualitas berita.
2.4 Dampak
Selain hal-hal diatas, konvergensi media juga memiliki sisi negatif (the
dark side of convergence) yakni adanya kemungkinan tertutupnya persaingan
karena bentuk konvergensi berbanding lurus dengan pola konglomerasi media dan
akuisisi media oleh organisasi media yang lebih besar sehingga muncul sebuah
kepemilikan tunggal dalam sebuah industri media informasi. Lebih jauh, beberapa
hal tersebut merupakan hal-hal yang mengancam terciptanya suatu kondisi
masyarakat yang demokratis.
Banyak keuntungan yang bisa di dapat dari jejaring sosial. Keberadaan
situs jejaring sosial ini memudahkan kita untuk berinteraksi dengan mudah
dengan orang-orang dari seluruh belahan dunia dengan biaya yang lebih murah
dibandingkan menggunakan telepon. Selain itu, dengan adanya situs jejaring
sosial, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat. Bertemu dengan
teman - teman lama. Bahkan untuk mencari uang, seperti menjual barang melalui
bisnis online, iklan produk dan jasa, serta mempromosikan sesuatu.
Jejaring sosial juga membantu para fans artis, musik olahraga dan lainnya
untuk selalu update tentang kegiatan idola mereka, atau membuat suatu komunitas
– komunitas sosial yang dapat mempertemukan banyak orang dimanapun berada
dan saling bertukar informasi.
Jejaring sosial juga bisa untuk menunjukan bakat – bakat kita melalui
video – video, foto, rekaman suara atau tulisan yang kita unggah ke profil kita
yang dapat di lihat banyak orang.
Jejaring sosial juga dapat untuk menarik simpati dan empati banyak orang seperti
yang di lakukan para politisi dalam berkampanye atau untuk masalah social
seperti “Koin Untuk Prita”.
Tetapi setiap ada keuntungan pasti ada kerugiannya. Kemunculan situs
jejaring sosial ini menyebabkan interaksi interpersonal secara tatap muka (face-to-
face) cenderung menurun. Orang lebih memilih untuk menggunakan situs jejaring
sosial karena lebih praktis. Di lain pihak, kemunculan situs jejaring sosial ini
membuat anak muda tidak dapat tidak mengakses internet. Dalam kadar yang
berlebihan, situs jejaring sosial ini secara tidak langsung membawa dampak
negatif, seperti kecanduan (addiksi) yang berlebihan dan terganggunya privasi
seseorang.
Dampak jejaring sosial bagi anak di bawah umur lebih mengkawatirkan.
Banyaknya anak-anak yang tertarik dengan jejaring sosial mengarahkan mereka
kepada para pemangsa sex dalam dunia maya itu (cybersex criminal). Mereka
(cybersex criminal) mengetahui/mendapatkan informasi mengenai keberadaan
korban (anak-anak) berdasarkan informasi yang mereka pasang dalam situs
jejaring sosial. Beberapa dari para cybersex criminal tanpa ragu untuk
menanyakan langsung keinginannya agar dapat bertemu langsung dalam dunia
nyata dan cybersex criminal tersebut juga tidak segan-segan menanyakan status
kewanitaan korban.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan teknologi Komunikasi dan informasi mendorong para


pelaku dan praktisi di bidang teknologi untuk mengefektifkan dan
mengefisiensikan penggunaan teknologi sehingga menjadi sebuah media yang
benar-benar multifungsi. Kemultifungsian sebuah teknologi media komunikasi
melahirkan apa yang dinamakan konvergensi teknologi. Dengan kemunculan
teknologi komunikasi tersebut melahirkan konvergensi media komunikasi
sehingga berefek pada peleburan bentuk komunikasi seperti meleburnya
komunikasi antarpribadi bahkan intrapribadi menjadi semacam komunikasi massa
seperti terlihat pada personal homepage, chating, blog.
Daftar Pustaka

http://konvergensi.komunikasi.or.id/9/post/2011/09/konvergensi-ideologi-media-
baru.html

http://kombinasi.net/konvergensi-media/

http://huruf.blog.friendster.com/2007/05/konvergensi-media-massa/

http://abunavis.wordpress.com/2007/12/09/tantangan-masa-depan-konvergensi-media/

Anda mungkin juga menyukai