Anda di halaman 1dari 2

PERENCANAAN EVALUASI KURIKULUM

A. Tujuan Evaluasi Kurikulum


Peranan evaluasi kurikulum khususnya dalam penentuan kebijaksanaan
pendidikan itu berkenaan dengan tiga hal, yaitu:
1. Evaluasi sebagai moral judgment (penilaian)
Konsep utama dalam evaluasi adalah masalah nilai. Hasil dari suatu
evaluasi berisi suatu nilai yang akan digunakan untuk tindakan
berikutnya.
2. Evaluasi dan penentuan keputusan
Pengambil keputusan dalam pelaksanaan pendidikan atau kurikulum
itu sangatlah banyak, misalnya: guru, siswa, orang tua, kepala
sekolah, para pengembang kurikulum dan sebagainya. Pada
prinsipnya tiap individu di atas membuat keputusan sesuai posisinya.
Besar kecilnya peranan keputusan yang diambil itu sesuai dengan
lingkup tanggungjawabnya, serta lingkup masalah yang dihadapinya.
Misalnya siswa mengambil keputusan sesuai dengan kepentingannya,
apabila seorang siswa mendapat nilai kurang baik, maka keputusan
yang diambil adalah meningkatkan kualitas belajarnya. Beberapa hasil
evaluasi akan menjadi pertimbangan bagi pengambil keputusan
(dalam Muhammad Zaini, 2009: 146).
3. Evaluasi dan konsensus nilai
Dalam berbagai situasi pendidikan serta kegiatan pelaksanaan
evaluasi kurikulum, sejumlah nilai-nilai dibawakan oleh orang-orang
yang ikut terlibat dalam kegiatan penilaian atau evaluasi. Para
partisipan dalam evaluasi pendidikan dapat terdiri dari: orang tua,
siswa, guru, pengembang kurikulum, administrator, dan sebagainya.
Sehingga kesatuan penilaian diantara mereka (partisipan dalam
evaluasi pendidikan) hanya dapat dicapai melalui suatu konsensus.
Secara historis konsensus nilai dalam evaluasi kurikulum berasal dari
tradisi tes mental serta eksperimen. Konsensus tersebut berupa
kerangka kerja penelitian yang dipusatkan pada tujuan-tujuan khusus,
pengukuran prestasi belajar yang bersifat behavioral, analisis statistik
dari prestasi test dan post tes. Ada dua kriteria dalam penilaian
kurikulum. Pertama, kriteria berdasarkan tujuan yang telah tentukan
atau sering disebut kriteria patokan. Kedua, kriteria berdasarkan
norma-norma atau standar yang dicapai sebagai mana adanya (dalam
Muhammad Zaini, 2009: 146).

B. Kesimpulan
Dalam pengembangan kurikulum, evaluasi merupakan salah satu
komponen penting dan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk
mengetahui keefektifan kurikulum. Evaluasi kurikulum adalah suatu
tindakan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu kurikulum,
berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk
akuntabilitas pengembang kurikulum dalam rangka menentukan
keefektifan kurikulum.
Adanya perbedaan penekanan dalam kurikulum mengakibatkan
perbedaan dalam pola rancangan dan dalam pengembangannya.
Perbedaan-perbedaan dalam rancangan tersebut mempengaruhi langkah-
langkah implementasi selanjutnya.
Adapun peranan evaluasi kurikulum khususnya dalam penentuan
kebijaksanaan pendidikan itu berkenaan dengan tiga hal, yaitu: evaluasi
sebagai moral judgment, evaluasi dan penentuan keputusan, serta evaluasi
dan konpansus nilai.

Anda mungkin juga menyukai