Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Rancangan Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasional

dengan menggunakan pendekatan cross-sectional design yaitu jenis penelitian

yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel

independen dan dependen hanya satu kali saja, pada satu waktu. Melalui

pendekatan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara tingkat

pengetahuan kanker payudara dengan sikap SADARI pada akseptor KB

hormonal di Pustu Tegalweru,Kecamatan Dau Malang pada responden dilakukan

dengan mengambil data satu kali saja menggunakan kuisioner.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Polpulasi adalah wilayah generalisasi yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya yang terdiri atas subyek atau

obyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu (Sugiyono, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah akseptor KB hormonal di Pustu Tegalweru,

Kecamatan Dau yaitu sebanyak 101 orang.

4.2.2 Sampel

Pengambilan sampel untuk penelitian ini menggunakan metode

probability Sampling (Sampling Probabilitas) dengan teknik simple random

sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi, sehinga setiap subyek

dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih

sebagai sampel penelitian (Sugiyono, 2013). Dari jumlah populasi yang ada

43
44

terdapat kurang lebih 101 pengguna kontrasepsi hormonal di Pustu

Tegalweru,Kecamatan Dau. Sehingga peneliti mengambil 81 pengguna

kontrasepsi hormonal untuk dijadikan sampel.

4.2.2.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili

sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Nursalam, 2013).

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu yang bersedia menjadi responden penelitian

2. Ibu pengguna kontrasepsi hormonal

3. Bertempat tinggal di wilayah Pustu Tegalweru,Kecamatan Dau

4. Memiliki kemampuan membaca dan menulis

4.2.2.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat

mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian dan

tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian (Nursalam, 2013). Kriteria

eksklusi dalam penelitian ini adalah :

1. Ibu yang memiliki keterbatasan fisik, mental, atau kognitif yang dapat

mengganggu penelitian (buta, tuli, cacat mental)

2. Ibu menolak menjadi responden penelitian

4.2.2.3 Besar Sampel

Penentuan besarnya sampel (Sample Size) dalam penelitian ini

menggunakan rumus perhitungan dari Slovin (Siswanto, dkk. 2013) :

n= N
1+N (d)2

Keterangan :

n = Jumlah Sampel
45

N = Jumlah Populasi

D = Presisi (ditetapkan 5% dengan tingkat kepercayaan 90%)

n= 101
1+ 101 (0,05)2

101
n=
1,252

n = 80,67 = 81

4.3 Variabel Penelitian

4.3.1 Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab perubahannya

atau yang mempengaruhi variabel terikat (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel bebas adalah tingkat pengetahuan akseptor KB hormonal

tentang kanker payudara.

4.3.2 Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat atau yang

dipengaruhi karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2013). Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel terikat adalah sikap melakukan SADARI (Pemeriksaan

Payudara Sendiri) pada akseptor KB hormonal.

4.4 Lokasi dan Waktu

Lokasi penelitian ini adalah Pustu Tegalweru, Kecamatan Dau,

Kabupaten Malang.

4.5 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini, instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar

kuesioner dan lembar persetujuan penelitian yang disampaikan langsung kepada

responden untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang kanker payudara dan


46

sikap melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) pada akseptor

kontrasepsi hormonal.

1. Kuesioner untuk mengidentifikasi pengetahuan respnden tentang kanker

payudara dan SADARI yang terdiri dari 25 item pernyataan dengan

kategori “Sangat Setuju, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju” dan

diberikan skor 1,2,3, dan 4 yang artinya sebagai berikut :

Tabel 4.1 Skor penilaian pengetahuan kanker payudara

Jawaban Favourable Unfavourable

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

Untuk mengukur pengetahuan, setiap jawaban benar (sesuai dengan

kunci jawaban) bernilai 1 dan jawaban salah (tidak sesuai dengan kunci

jawaban) bernilai 0. Berdasarkan skoring tersebut jawaban dari masing-

masing responden dijumlahkan dan dibandingkan dengan jumlah

jawaban nilai yang diharapkan kemudian dikalikan 100% dan hasilnya

berupa prosentase. (Arikunto, 2006).

Rumus yang digunakan adalah :

F
100 %
P=
N

Keterangan :

P= Prosentase

F = Jumlah jawaban yang benar

N = jumlah soal
47

2. Kuesioner untuk mengidentifikasi sikap responden tentang deteksi dini

kanker payudara terdiri dari 20 item pertanyanan dengan 4 skala

penilaian yang diberikan skor sebagai berikut :

Tabel 4.2 Skor penilaian sikap SADARI

Skala Sangat Setuju Tidak setuju Sangat tidak

setuju setuju

Positif (+) 4 3 2 1

Negatif (-) 1 2 3 4

Dari hasil pengolahan data yang didapatkan, akan diberi penilaian melalui skor,

selanjutnya diinterpretasikan menggunakan skala Likert, yaitu membandingkan

harga rata-rata atau mean skor kelompok. Agar perbandingan itu mempunyai arti,

haruslah dinyatakan dalam suatu deviasi standar kelompok itu sendiri, yang

berarti skala individu harus diubah menjadi skala kelompok itu sendiri sebagai

skor standar,salah satu skor standar yang biasanya digunakan dalam skala

model likert adalah skor-T, yaitu :


X- X
T = 50+10 ( )
S

Keterangan :

X = mean skor

X = skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T

S= deviasi standar skor kelompok

Selanjutnya dari nilai T tersebut diinterpretasikan :

a. Jika nilai T ≥ median T, berarti responden memiliki sikap positif/ favorable


48

b. Jika nilai T < median T, berarti responden memiliki sikap negatif/

unfavorable

Selanjutnya, data diinterpretasikan dalam bentuk pencapaian hasil kelompok

menurut Nursalam (2008) yaitu :

Seluruhnya : 100%

Hampir seluruhnya : 76-99%

Sebagian besar : 51%-75%

Setengahnya : 50%

Hampir setengahnya : 26%-49%

Sebagian kecil : 1%-25%

Tidak satupun : 0%
49

4.6 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Tingkat Tingkat pengetahuan Pengetahuan akseptor KB Kuisioner 1. Tingkat pengetahuan Ordinal

pengetahuan akseptor KB hormonal hormonal mengenai : modifkasi kategori

akseptor KB tentang kanker 1. Definisi kanker tingkat Baik jika nilainya 76-100%

hormonal payudara, etiologi kanker payudara pengetahuan benar

pada kanker payudara, faktor resiko 2. Faktor resiko (Nursalam, 2. Tingkat pengetahuan

payudara kanker payudara, kanker payudara 2014) kategori

penyebaran kanker 3. Tanda dan gejala Cukup baik jika nilainya 56-

payudara, dan kanker payudara 75% benar

pencegahan kanker 4. Stadium kanker 3. Tingkat pengetahuan

payudara payudara kategori

5. Diagnosis kanker Kurang baik jika nilainya 40-

payudara 55% benar


50

6. Penyebaran 4. Tingkat pengetahuan

kanker payudara kategori

7. Pencegahan Tidak Baik jika nilainya <

kanker payudara 40% benar

(Arikunto, 2006 dalam

Budiman dan Riyanto, 2013)

Sikap Merupakan reaksi atau Respon akseptor KB Kuisioner (Budiman dan Riyanto, 2013) Ordinal

SADARI respn akseptor KB hormonal dalam sikap modifkasi - Jika nilai T ≥ median T,

pada tentang SADARI untuk melakukan SADARI yang sikap berarti responden

akseptor KB mendeteksi adanya dapat berupa respon (Nursalam, memiliki sikap positif /

hormonal kanker payudara mendukung atau tidak 2014) favorable

mendukung meliputi - Jika nilai T < median T,

domain : berarti responden

- Kognitif, yaitu memiliki sikap negatif /

presepsi dan unfavorable


51

kepercayaan

yang dimiliki

akseptor KB

hormonal
52

4.7 Prosedur Penelitian

Populasi Target

Seluruh pengguna akseptor KB hormonal yang berada di


Pustu Tegalweru,Kecamatan Dau Malang

Kriteria inklusi
eksklusi

Sampel

Ibu yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi


Simple
sebanyak 81 responden
Random
sampling

Penelitian memberi informed consent dan


dilakukan penandatanganan surat persetujuan
untuk bersedia menjadi responden

Pembagian Lembar
Kuesioner

Pengumpulan Hasil Pengisian


Kuesioner

Analisa data menggunakan uji


Spearman

Kesimpulan Hasil Penelitian

Gambar 4.4 Prosedur Penelitian


53

4.8 Validitas dan Reliabilitas

4.8.1 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu tes untuk mengukur sejauh mana alat tes itu dapat

mengukur apa yang seharusnya diukur, dan semakin tinggi validitas alat tes, semakin tepat

mengenai sasaran. Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan teknik komputer

SPSS 16 for Windows. Valid tidaknya suatu instrumen dapat diketahui dengan cara

membandingkan indeks korelasi product moment pearson, dengan taraf kepercayaan 95%

atau level signifikasi 5% (p=0,05) (Arikunto, 2006) dengan kriteria apabila probabilitas

kurang dari 0,05 maka instrumen tersebut dinyatakan valid (Arikunto, 2002). Butir

pernyataan dinyatakan valid jika Hasil pengujian validitas untuk masing-masing instrument

dikatakan valid jika R hitung lebih besar dari R table dengan nilai signifikansi lebih dari alpha

0,05.

4.8.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas yang digunakan adalah Alpha Cronbach yang dibantu aplikasi statistik

SPSS 16 for windows. Apabila nilai kurang dari 0,6 maka dianggap memiliki reliabilitas

kurang, jika nilai 0,7 dapat diterima dan jika nilai diatas 0,8 maka dianggap baik. Butir

pertanyaan dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya (r11) lebih dari 0,6 (Siregar,

2014).

4.9 Metode Pengumpulan Data

4.9.1 Sumber Data

4.9.1.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pihak pertama, biasanya dapat

melalui wawancara, jejak pendapat dan lain-lain (Arikunto, 2013). Data primer dalam

penelitian ini diperoleh dari kuesioner tingkat pengetahuan dan sikap akseptor KB hormonal

yang diberikan kepada responden untuk diisi. Kuesioner tersebut kemudian dikembangkan

lagi ke peneliti.

4.9.1.2 Data Sekunder


54

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan melalui pihak kedua, biasanya

diperoleh melalui instansi yang bergerak dibidang pengumpulan data seperti Badan Pusat

Statistik dan lain-lain (Arikunto, 2013). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data

responden akseptor KB hormonal di wilayah Pustu Tegalwer,Kecamatan Dau, Kabupaten

Malang.

4.9.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Peneliti mengajukan surat izin permohonan surat studi pendahuluan dan

penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya yang di tujukan kepada

Bakesbangpol

2. Kemudian melakukan penyusunan proposal penelitian

3. Mengajukan proposal penelitian tim etik Fakultas Kedokteran Universitas

Brawijaya

4. Peneliti mengajukan surat penelitian yang ditujukan kepada Pustu

Tegalweru,Kecamatan Dau, Kabupaten Malang

5. Peneliti mengajukan surat penelitian yang ditujukan kepada Kelurahan Tegalweru

6. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak Kelurahan, peneliti mulai

mempersiapkan untuk melakukan pengumpulkan data.

7. Dalam melakukan pengumpulkan data, pengukuran tingkat pengetahuan kanker

payudara dan sikap SADARI pada akseptor KB hormonal diukur menggunakan

kuesioner

8. Peneliti melakukan pengumpulan data sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi

9. Peneliti menemui pikah kelurahan untuk melakukan kerjasama dan koordinasi

dalam menghubungkan peneliti kepada ibu akseptor KB hormonal di wilayah

Pustu Tegalweru,Kecamatan Dau Malang

10. Peneliti menjelaskan mengenai tujuan penelitian, manfaat penelitian, hak-hak

responden serta prosedur penelitian kepada responden

11. Peneliti meminta persetujuan untuk menjadi responden melalui lembar informed

consent.
55

12. Jika responden menyetujui dengan dibuktikan tanda tangan pada lembar

informed consent, peneliti akan memulai penelitian. Jika responden tidak

menyetujui maka peneliti harus menghormati hak responden

13. Responden mengisi semua bagian lembar kuesioner

14. Peneliti mengumpulkan kembali kuesioner yang telah diisi oleh responden

15. Setelah mendapatkan data, peneliti mengolah data yang diperoleh dan

menyimpulkan hasil dari penelitian

4.10 Analisa Data

a. Pengkoreksian (editing)

Pengkoreksian data dilakukan setelah data dikumpulkan karena

kemungkinan data yang masuk atau data yang terkumpul tidak logis dan

meragukan. Tujuan dari pengkoreksian adalah untuk menghilangkan kesalahan-

kesalahan yang ada pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi. Pada hal

ini peneliti memastikan kuesioner yang diberikan pada ibu telah terisi tiap

pertanyaan sehingga tidak ada kuesioner yang perlu dibuang karena tidak

lengkap dalam menjawab dan kuesioner yang telah dibagikan kembali semua.

b. Pengkodean (coding)

Pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas dasar kode

dan artinya dalam satu buku (code book). Dilakukan dengan memberi tanda

pada masing-masing jawaban dengan kode berupa angka, sehingga

memudahkanproses pemasukan data di komputer.

c. Penilaian (scoring)

Scoring adalah pemberian skor terhadap jawaban responden untuk

memperoleh data kuantitatif yang diperlukan

d. Entry Data

Dengan memasukkan data ke dalam program pengolahan data untuk

kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan program statistik dalam


56

komputer yaitu Software SPSS for Windows. Setelah melakukan pengkodean,

peneliti memasukkan data ke dalam program pengolahan data statistik.

e. Tabulating

Yaitu membuat tabel-tabel data agar mudah dijumlahkan, disusun untuk

disajikan dan dianalisa

4.10.1. Analisis Data

a. Univarat

Analisa ini bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik

variabel penelitian dimana untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan kanker

payudara dengan sikap melakukan SADARI pada akseptor hormonal yang kemudian

menggambarkan frekuensi dari seluruh variabel yang diteliti tersebut. Peneliti akan

mengolah data tersebut menjadi bentuk proporsi dan presentasi dalam tabel.

Rumus yang digunakan :

Keterangan :

N : nilai yang didapat

Sp : skor yang didapat

Sm : skor maksimal

b. Bivariat

Dilakukan untuk mencari mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan

sikap SADARI pada akseptor KB hormonal, dilakukan uji statistik menggunakan

Spearman product Moment pengolahan data dan analisis statistik mengunakan alat

bantu komputer SPSS for Windows. Dengan level signifkan α = 0,05 dan untuk

mengetahui derajat hubungan atau kekuatan antar variabel diukur dengan koefisien

korelasi dengan derajad kemaknaan p < 0,05. Bila p > 0,05 maka H0 diterima, berarti

tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan kanker payudara dengan sikap

SADARI pada akseptor KB hormonal. Jika p <0,05 maka H0 ditolak, berarti terdapat
57

hubungan antara tingkat pengetahuan kanker payudara dengan sikap SADARI pada

akseptor KB hormonal

4.11 Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin kepada Kepala

Puskesmas Dau Malang untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian dilakukan penelitian

dengan memperhatikan masalah etika yang meliputi:

4.11.1 Respect for Persons

Prinsip Menghormati Harkat dan Martabat Manusia (Respect for Persons)

merupakan suatu penghormatan terhadap kebebasan bertindak, dimana seseorang

mengambil keputusan sesuai dengan rencana yang ditentukan sendiri.

Sebelumnya peneliti menjelaskan manfaat, tujuan pengambilan data, prosedur

pengambilan data, dan hak hak responden secara lisan maupun tulisan dari penelitian

hubungan dukungan sosial dengan tingkat stres kerja perawat ini. Bagi yang bersedia

menjadi responden penelitian maka diberikan lembar kesediaan menjadi subjek penelitian

(informed consent). Selanjutnya responden menandatangani lembar inform consent dan

peneliti menyampaikan terima kasih atas partisipasi responden dalam penelitian.

4.11.2 Beneficience

Prinsip Berbuat Baik (Beneficience) merupakan segi positif dari prinsif

nonmaleficience, tetapi kewajiban berbuat baik ini bukan tanpa batas. Penekanan prinsip ini

adalah pada manfaat suatu penelitian yang harus secara nyata lebih besar kadarnya

dibanding risiko yang mungkin akan dialami oleh subjek penelitian, dan harus dilakukan

dengan metode yang benar secara ilmiah serta harus dilaksanakan oleh mereka (peneliti)

yang kompeten di bidangnya.

Responden kooperatif pada saat pengambilan data dan responden mengatakan

mendapatkan manfaat dari dari keikutsertaan penelitiaan ini yaitu menambah pengetahuan

tentang kanker payudara dengan sikap SADARI pada akseptor KB hormonal.


58

4.11.3 Nonmaleficience

Prinsip Tidak Merugikan (Nonmaleficience) merupakan etika penelitian dimana

peneliti meminimalisasi tindakan yang merugikan memperburuk keadaan responden. Dalam

penelitian ini, peneliti tidak melakukan intervensi langsung kepada responden, sehingga

tidak akan merugikan responden.

4.11.4 Right To Justice

Prinsip Keadilan (Right ToJustice) berupa perlakuan yang sama untuk orang-orang

dalam situasi yang sama artinya menekankan persamaan dan kebutuhan, bukannya

kekayaan, kedudukan social dan politik

Pada penelitian ini responden diperlakukan secara adil sejak sebelum, selama,

hingga sesudah keikutsertaannya dalam penelitian. Penelitian ini diselenggarakan tanpa

adanya diskriminasi , terutama bagi perawat yang tidak bersedia untuk menjadi responden

karena alasan tertentu.

Anda mungkin juga menyukai