Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH LAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAN JASA

NAMA: GREGORIUS GAMBUT


KELAS: XI IPS C
SEKOLAH : SMA BUDI DHARMA CANCAR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-NYA,sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas untuk mata pelajaran EKONOMI dengan judul:
LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN JASA

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki.

Demikian yang dapat saya sampaikan,


Saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi saya dan
teman-teman sekalian
Daftar isi

HALAMAN JUDUL…………………………………………………..i
KATA PENGANTAR…………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………..iii

BAB 1
PENDAHULUAN

• Latar Belakang……………………………………………………..1

BAB 2
PEMBAHASAN

• A. Laporan keuangan jasa………………………………………….2


• B. Contoh laporan keuangan jasa………………………………3
• C. Berkas penyusun laporan keuangan perusahaan jasa…………4
• D. Penjelasan pengklasifikasian……………………………………………….5

BAB 3
PENUTUP

• SIMPULAN……………………………………………………………………6
BAB 1
PENDAHULUAN
• 1. A. Latar Belakang

Pengertian Perusahaan Jasa

Melihat dari namanya saja kita sudah bisa sedikit menggambarkan bahwa
pengertian dari perusahaan jasa adalah perusahaan yang bergerak dalam
pelayanan publik atau pemberian jasa, dan bukanlah sebuah perusahaan yang
bergerak dalam jual beli barang.

Atau lebih mudahnya kita katakan barang dagang dari perusahaan jasa itu sendiri
adalah sebuah jasa yang ditawakan kepada khalyak umum atau publik.

Ada banyak contoh perusahaan yang bergerak pada bidang jasa, seperti misalnya
bank, asuransi, bengkel mobil atau motor, jasa salon, jasa pengobatan alternatif,
jasa pengiriman surat atau barang dan jasa (JNE, TIKI, J&T, dll) dan masih banyak
lagi contoh lainya, yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Demikian tadi sedikit ulasan mengenai perushaan jasa, meningkat kedalam


pembasan inti, berikut ini adalah penjelasan mengenai laporan perusahaan jasa,
yang meliputi macam-macam laporan keuangan pada perusahaan jasa, dan
contohnya.
BAB 2
• PEMBAHASAN
A. LAPORAN KEUANGAN JASA

Laporan Keungan Perusahaan Jasa


Dalam SAK atau Standar Akuntansi Keuangan, dinyatakan bahwa laporan
keuangan dapat kita indentifikasi secara jelas dari sebuah informasi yang ada
pada perusahaan jasa tersebuta. Berikut ini adalah beberapa hal yang meliputi
laporan keuangan pada perusahaan jasa:
1. Adanya laporan penghasilan komprehensif lain dan atau laporan laba rugi.
2. Laporan perubahan ekuitas.
3. Adanya laporan neraca atau posisi keuangan.
4. Adanya laporan arus kasa.
5. Catatan laporan keuangan.
6. Informasi komparatif.
Setidaknya terdapat 3 tujuan utama dari laporan keuangan pada perusahaan jasa,
berikut ini adalah ketiga tujuan dari perusahaan jasa:

1. Menghidangkan informasi yang berkaitan erat dengan posisi keuangan.


2. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pemegang saham dan
pemodal.
3. Untuk mengetaui apa yang sudah dilakukan oleh manajemen dalam
menjalankan usahanya.
• B. Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa
• C. BERKAS PENYUSUN LAPORAN KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN JASA:

4 Berkas Penyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa


Pada dasarnya penyajian laporan keuangan dilakukakan pada setiap akhir
periode berjalan. Laporan keuangan itu sendiri tersusun dari laporan laba rugi,
laporan perubahan modal atau ekuitas, laporan neraca, dan laporan arus kas.
Berukut ini adalah penjelasan dari 4 berkas penyusun laporan keuangan pada
perusahaan jasa:

1. Contoh Laporan Laba Rugi


Penjelasan laporan laba rugi tak jauh berbeda dengan pengertian laporan laba
rugi pada perusahaan dagang. Laporan laba/rugi berisi tentang laporan
keuangan yang menyajikan seluruh jumlah pendapatan dan beban perusahaan
dalam satu periode akuntansi berjalan.

Pada laporan laba rugi terdapat 2 bentuk cara penyajian, yakni dengan penyajian
bentuk Single Step, dan bentuk bertahap atau multiple step. Berikut ini adalah
penjelasan dari masing-masing bentuk penyajian laporan laba rugi pada
perusahaan jasa:
1. Bentuk Single Step
Bentuk dari laporan jenis single step ini yakni dengan menjumlahkan seluruh
pendapatan yang diperoleh perusahaan jasa dan semua beban yang
ditanggungnya. Lalu kemudian selisih antara pendapatan dan beban yang
muncul akan diketahui sebagai besarnya laba tau rugi yang diperoleh perusahaan
jasa tersebut.

2. Bentuk Multiple Step atau Bertahap


Pada dasarnya bentuk laporan pada bentuk multipe step ini tidak jauh berbeda
dengan yang sebelumnya. Perbedaanya hanya terdapat pada adanya
pengelompokan pada jenis pendapatan dan jenis beban.
Misalnya pendapatan, dalam hal ini antara pendapatan usaha serta pendapatan
diluar usaha akan dikelompokan tersendiri atau dipisah. Begitu pula pada akun
beban, dibedakan pada akun beban usaha dan akun beban diluar usaha.

Kemudian adanya selisih anatara pendapatan dan beban inilah yang akan kita
ketahui sebagai laba atau rugi perusahaan jasa tersebut.

2. Laporan Perubahan Modal atau ekuitas (Capital Statment)


Laporan perubahan modal atau perubahan ekuitas merupakan suatu bentuk
laporan keuangan perusahaan jasa yang khusus menyajikan inforsmasi mengenai
segala hal yang terjadi pada ekuitas (modal) suatu perusahaan dalam satu
periode.

Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya


perubahan modal atau ekuitas:

 Modal awal
 Laba atau rugi bersih
 Prive atau setoran/penarikan pemilik modal
 Ekuitas akhir atau modal akhir

Terjadinya perubahan modal apabila terjadinya hal sebagai berikut, laba yang
diperoleh lebih besar dari pengambilan pribadai atau prive, dan terjadinya
pengurangan modal apabila perushaan jasa tersebut mengalami dua hal berikut
ini:
 Laba lebih kecil dari prive
 Rugi ditambah dengan adanya pengambilan pribadi atau prive
3. Laporan Posisi Keuangan atau Neraca
Laporan posisi keuangan atau yang lebih akrab kita dengar dengan sebutan
neraca adalah sebuah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai
perubahan posisi keuangna seperti, adanya perubahan aset, kewajiban, dan
ekuitas atau modal untuk satu periode akuntasi berjalan pada perusahaan jasa
tersebut.

Ada 3 unsur dari laporan posisi keuangan atau neraca pada perusahaan jasa,
ketiga unsur itu adalah sebagai berikut:

Unsur-unsur laporan Neraca atau Posisi keuangan


1. Aset
2. Kewajiban atau lialibitas
3. Modal atau Equity
Dua bentuk laporan posisi keuangan yang sering digunakan:
1. Bentuk skontro
2. Bentuk staffel
Langkah-langkas Penysusunan Neraca
1.Judul Laporan

Didalam judul laporan ini meliputi:

 Nama dari perusahaan jasa


 Nama laporan, dan
 Periode laporan di bagian tengah atas halaman.
2.Isi Laporan

 Disusunya aset sedemikian rupa, hingga sesuai urutan menurut


likuiditasnya.
 Kewajiban harus disusun menurut urutan waktu jatuh temponya.
 Ekuitas harus disusun menurut sifat kekekalannya.
Contoh Laporan Neraca
1. Bentuk Skontro (kanan kiri) atau bentuk T
Neraca dengan bentuk skontro atau T adalah dengan menempatankan akun
aktiva atau harta pada posisi bagian sebelah kiri, sedangkan kelompok kewajiban
pada sebelah kanan.
2. Betuk Stafel
Bentuk laporan neraca pada bentuk stafel ini adalah dengan meletakan kelompok
akun pasiva/harta pada bagian atas, sedangkan kelompok bagian kewajiban dan
modal diletakan pada bagian bawah setelah akun akativa. Nama lain dari bentuk
ini adalah bentuk laporan vertikal.

4. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas pada perusahaan jasa merupakan laporan keuangan yang akan
menunjukan informasi arus kas masuk dan arus kas keluar, serta mencatat
transaksi yang setara dengan kas.

Kas terdiri dari uang tunai maupun saldo kas yang ada pada rekening giro.
Sedangkan yang setara dengan uang kas adalah macam-macam investasi, yang
sifatnya sangat likuid, memiliki jangka waktu yang pendek, dan dapat dicairkan
menjadi uang kas.
Jadi, sebuah laporan arus kas harus sanggup melaporkan arus kas selama periode
akuntansi tertentu, yang memiliki klasifikasi sebagai berikut:

1. Arus Kas dar Aktiva Operasi


2. Arus Kas dari Aktiva Investasi
3. Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan
Adapun tujuan dari pengklasifikasian ini adalah untuk memudahkan para
pengguna informasi laporan keuangan dalam menilai pengaruh aktivitas
terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadapa jumlah kas dan setara kas.

• D. PENJELASAN PENGKLASIFIKASIAN

Berikut ini adalah sedikit penjelasan dari ketiga pengklasifikasian tersebut:

1. Arus Kas dari Aktivitas Oprasi


Arus kas dari aktivitas oprasi ini diperoleh dari adanya transaksi atau peristiwa
yang mempengaruhi laba/rugi bersih perusahaan karena berhubungan dengan
perushaan.

Setidaknya terdapat 7 hal yang meliputi arus kas dari aktivitas oprasi:

 Penerimaan kas yang dihasilkan dari penjualan barang


 Penerimaan kas dari adanya royalty, fee, komisi dan pendapatan lainya
 Pembayaran sejumlah kas pada pemasok barang atau jasa
 Pembayaran sejumlah kas kepada para karyawan
 Adanya penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi yang
berkaitan dengan premi, kalim, anuitas dan manfaat lain yang ditawarkan
dari asuransi
 Penerimaan serta pembayaran sejumlah uang kas, dari kontrak yang telah
dilaksanakan untuk tujuan transaksi usah dan perdangangan.
2. Arus Kasa dari Ativitas Investasi
Arus kas dari aktivitas investasi menunjukan tentang adanya informasi
penerimaan dan pengeluaran kas yang berhubungan dengan sumberdaya, yang
memiliki tujuan menghasikan pendaptan dan arus kas dimasa depan.
Arus kas dari aktivitas investasi meliputi:

1. Sejumlah uang muka yang diterima akibat dari pinjaman yang diberikan
kepada pihak lain serta pelunasannya. Tekecuali yang dilakukan oleh
lembaga keuangan.
2. Adanya penerimaan kas atau penjualan aktiva tetap, seperti tanah,
bangunan, dan peralatan, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang
lainya.
3. Adanya pengeluaran kas yang digunakan dalam melakukan pembelian
aktiva tetap, aktiva jangka panjang, yang termasuk didalamnya meliputi
biaya pengembangan aktiva yang dibangun sendiri oleh perushaan jasa
tersebut.
4. Perolehan saham dari perusahaan lain atau instrumen keuangan.
5. Pebayaran sejumlah kas yang berkaitan dengan futures contracts, forward
contracts, option contracts, dan juga swap contracts. Terkecuali apabila
pelaksanaan kontrak tersebut untuk tujuan perdagangan, atau apabila
pembayaran tersebut digolongkan sebagai aktivitas pendanaan.
3. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Catatan penting dilakukannya pengungkapan yang terpisah dari arus kas akibat
dari aktivitas pendanaan. Hal ini dilakukan untuk memprediksi aduan atau klaim,
yang terjadi terhadap arus kas masa depan oleh para penyetor atau pemasok
modal perusahaan.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang termasuk kedalam arus kas dari
aktivitas pendanaan:

1. Pembayran kas dalam hal untuk mengurangi saldo kewajiban yang


berkaitan dengan sewa guna usaha.
2. Penerimaan kas dari emisi obligasi, wesel, pinjaman, hipotik dan dari
pinjaman lainnya.
3. Penerimaan kasyang berasal dari saham atau instrumen modal lainnya.
4. Pengeluaran kas yang dilakukan untuk melakukan penarikan atau menebus
saham perusahaan kepada para pemegang saham.
5. Pelunasan pinjaman.
6. Pembiayaan oleh penyewa guna usaha. Berikut dengan contoh laporan
keuangan perusahaan jasa tersebut.

BAB 3
KESIMPULAN
Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), laporan keuangan dapat
diidentifikasikan secara jelas informasi yang ada di suatu perusahaan. Laporan
keuangan meliputi:

 Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain (statement of income


and other comprehensive income).
 Laporan perubahan ekuitas( statement of change equity).
 Laporan posisi keuangan (statement of financial position)/Neraca (balance
sheet).
 Laporan arus kas (stetement of cash flow).
 Catatan atas laporan keuangan.
 Informasi komparatif.

Laporan keuangan yang dibuat oleh para akuntan di perusahaan jasa berupa
catatan setiap kegiatan dan tindakan perusahaan yang berhubungan dengan uang
dalam satu periode waktu. Komponen utama yang wajib ada dalam membuat
laporan keuangan perusahaan jasa yaitu neraca (balance sheet), laporan laba-rugi
(profit and loss statement), laporan perubahan modal, dan laporan arus kas (cash
flow statement).

Menurut International Accounting Standard Board (IASB), laporan keuangan


bertujuan memberikan informasi mengenai posisi, performa, dan perubahan posisi
keuangan sehingga secara efektif mempengaruhi manajemen perusahaan. Laporan
keuangan perusahaan jasa menjadi acuan utama investor, promotor, atau kreditor
untuk menilai kelayakan perusahaan dalam mendapat bantuan dana. Tidak hanya
itu, laporan keuangan juga bisa menjadi sumber informasi untuk mengambil
berbagai keputusan penting secara akurat.
Bagi para pemegang saham laporan keuangan berguna untuk membantu mereka
dalam mempelajari dan mengetahui aspek-aspek yang terjadi dalam perusahaan.

Lebih singkatnya, tujuan laporan keuangan perusahaan jasa, diantaranya yaitu

 Menyajikan informasi yang menyangkut posisi keuangan.


 Untuk memenuhi kebutuhan informasi bersama.
 Untuk menyatakan apa yang telah dilakukan manajemen.

Cara membuat laporan keuangan perusahaan jasa ini kurang lebih sama dengan
cara membuat laporan keuangan perusahaan dagang dan manufaktur. Perbedaan
keduanya hanya terletak pada tidak adanya harga pokok penjualan (HPP) dan juga
akuntansi biaya yang berlaku di dalam perusahaan jasa.

Anda mungkin juga menyukai