Energi adalah kapasitas atau daya yang digunakan untuk melakukan suatu
pekerjaan atau kegiatan. Energi dibagi menjadi dua, yaitu :
II. The free-energy change of a reaction tells us whether or not the reaction
occurs spontaneously
Energi bebas adalah bagian dari suatu energi sistem yang dapat
bekerja ketika suhu dan tekanan seragam di seluruh sistem, seperti dalam
kehidupan sel.
Perubahan energi bebas, ΔG, dapat dihitung untuk reaksi kimia
dengan menerapkan persamaan berikut:
∆G = ∆H - T∆S
Dimana ∆H melambangkan perubahan entalpi sistem (dalam sistem
biologis, setara dengan total energi); ∆S adalah perubahan dalam entropi
sistem; dan T adalah suhu absolut dalam satuan Kelvin (K)
∆G < 0 , maka prosesnya akan spontan (itu menguntungkan secara
energik dan akan terjadi tanpa masukan energi)
Persamaan tersebut membuat kita dapat memprediksi jenis
perubahan apa yang bisa terjadi tanpa bantuan energi dari luar. Hal ini
sangat penting dalam studi tentang metabolisme, di mana tujuan utamanya
adalah menentukan reaksi mana yang dapat memasok energi untuk aktifitas
Sel
∆G juga dapat digunakan untuk menentukan kestabilan system,
dimana jika sistem memiliki lebih sedikit energi bebas maka system
cenderung tidak berubah, oleh karena itu system lebih stabil daripada
sebelumnya.
Ini berguna untuk menentukan kecenderungan system berubah
menjadi keadaan yang lebih stabil. System yang memiliki energi bebas besar
cenderung berubah sedemikan rupa menjadi lebih stabil dengan menurunnya
energi bebas.
Contohnya ketika penyelam berada diatas papan lompat, penyelam
tersebut memiliki energi bebas yang besar dan kestabilan yang rendah
karena lebih mudah untuk jatuh daripada didekat permukaan air, begitu juga
dalam reaksi kimia seperti perubahan molekul glukosa yang memiliki
kestabilan rendah karena lebih mudah dipecah daripada molekul sederhana.
Tiap system akan menuju ke keadaan stabil kecuali ada sesuatu yang
mencegahnya
Istilah lain untuk mendeskripsikan kestabilan maksimum adalah
kesetimbangan. Terdapat hubungan penting antara energi bebas dengan
kesetimbangan, termasuk kesetimbangan kimia. Kebanyakan reaksi kimia
dapat berjalan dua arah dengan kecepatan yang sama. Reaksi ini disebut
kesetimbangan kimia, dimana tidak perubahan lebih lanjut pada konsentrasi
relative dari reaktan dan produk.
Saat reaksi bergerak menuju keseimbangan, energi bebas dari
campuran reaktan dan produk menurun. Energi bebas bertambah ketika
sebuah reaksi didorong menjauhi kesetimbangan, seperti mengurangi
beberapa produk sehingga konsentrasi relative reaktan ikut berubah. System
kesetimbangan memiliki energi bebas yang kecil dalam system. Perubahan
dari keadaan setimbang akan memiliki ∆G >0 sehingga tidak akan terjadi
secara spontan. Oleh karena itu, system tidak akan spontan bergerak
menjauhi kesetimbangan. Proses yang dapat terjadi secara spontan dan dan
dapat digunakan untuk melakukan aktifitas hanya ketika proses itu bergerak
menuju keseimbangan.
Pada system tertutup akhirnya akan mencapai keseimbangan dan tidak bisa
melakukan kerja.
Reaksi kimia dari metabolisme adalah reaksi yang dapat berjalan dua arah,
dan tidak akan mencapai keseimbangan selama sel tersebut masih hidup, hal ini
menggambarkan keistimewaan dari kehidupan.
Sel hidup tidak bisa mencapai keseimbangan karena terdapat arus masuk
dan keluar material yang menyebabkan terjadinya reaksi dua arah.
Proses katabolisme dalam sel melepaskan energi di setiap reaksi yang terjadi
dan digunakan untuk aktifitas dari sel tersebut, contohnya respirasi sel didalam
mitokondria.
III. ATP powers cellular work by coupling exergonic reactions to endergonic
reaction
ATP mendukung kerja seluler dengan alat penghubung reaksi
eksergonik terhadap reaksi endergonik.
Sel melakukan tiga jenis pekerjaan utama, yaitu pekerjaan kimia,
transportasi dan pekerjaan mekanis. Agar melakukan pekerjaan, sel-sel
mengelola sumber daya energi dengan alat penghubung energi, penggunaan
proses eksergonik untuk menggerakkan endergonik itu sendiri. Kebanyakan
alat penghubung dalam sel dimediasi oleh ATP.
Struktur dan hidrolisis ATP. ATP(Adenosine triphospate) adalah sel
pengantar energi. ATP terdiri dari ribose (gula), adenine(basa nitrogen), dan
kelompok 3 fosfat. Ikatan anatara kelompok fosfat.
Energi dilepaskan dari ATP ketika ikatan terminal fosfat rusak
Pelepasan energi ini berasal dari perubahan kimia ke keadaan
bebas yang lebih rendah energi, bukan dari iktan fosfat itu
sendiri.
Enzim adalah protein yang disusun oleh gen. perubahan dalam gen
dikenal sebagai mutasi, mutasi dalam gen menyebabkan pembentukan asam
amino yang merupakan penyusun dari suatu enzim. Perubahan asam amino
menjadi enzim dapat merubah kekhususan substrat. Dalam kondisi
lingkungan baru suatu bentuk baru suatu enzim akan lebih disukai.
Allosteric aktivasi dan inhibisi dibangun dari dua atau lebih subunit,
pada masing-masing subunit terdiri dari rantai polipetida dengan tempat
aktifnya tersendiri. Pada tiap tiap enzim memiliki bagian aktif dan tidak
aktifnya. Pada pengikatan suatu activator akan menstabilkan bentuk aktif dari
enzim, sedangkan pengikatan pada inhibitor akan menstabilkan bentuk enzim
yang tidak aktif. Regulas allosteric terdapat mekanisme yang dapat
memperkuat enzim yang di sebut kooperatifitas. Bekerja mnguatkan enzim ke
subtract. Bersifat pesis seperti Allosteric di mana terikat oleh a subtract aktif
yang mempengaruhi katais di subtract aktif lainnya.
Pada penghambatan umpan balik jalur metabolism dinonaktifkan oleh
pengikatan penghambatan produk akhirnya ke enzim itu.