Anda di halaman 1dari 11

KONSEP KELUARGA

1. Definisi
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan
sosial masyarakat. Berikut ini definisi keluarga menurut beberapa ahli dalam
(Jhonson R, 2010) :
1. Raisner
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dan dua orang atau lebih masing
– masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu, kakak, dan
nenek.
2. Duval
Menguraikan bahwa keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan,
mempertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional
serta sosial dari setiap anggota keluarga.
3. Spradley dan alllender
Satu atau lebih yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional
dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.
4. Departemen Kesehatan RI
Keluarga merupakan unti terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

2. Karakteristik Keluarga
Dari beberapa pengertian tentang keluarga maka dapat disimpulkan bahwa
karakteristik keluarga adalah:
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan
atau adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika berpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain da masing-masing mempunyai
peran social,: suami, isteri, anak, kakak, adik.
4. Mempunyai tujuan; menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota.

3. Ciri-Ciri Keluarga
Robert Maclver dan Charles Morton Page yang dikutip oleh Ali (2010)
menjelaskan ciri-ciri keluarga sebagai berikut :
1. Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
2. Keluarga berbentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan
perkawinan yang sengaja dibentuk atau dipelihara.

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
3. Keluarga mempunyai suatu sistem tata nama (nomenclatur), termasuk perhitungan
garis keturunan.

4. Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya


berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan
anak.

5. Keluarga mempunyai tempat tinggal bersama, rumah, atau rumah tangga.

Ciri-ciri keluarga disetiap negara berbeda-beda bergantung pada kebudayaan,


falsafah hidup, dan ideologi negaranya. Menurut Suprajitno (2004) keluarga di
Indonesia mempunyai ciri – ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat yang dilandasi semangat kegotong
royongan.
2. Merupakan satu kesatuan utuh yang dijiwai oleh nilai budaya ketimuran yang
kental yang mempunyai tanggung jawab besar.

3. Umumnya dipimpin oleh suami sebagai kepala rumah tangga yang dominan
dalam mengambil keputusan walaupun prosesnya melalui musyawarah dan
mufakat.

4. Sedikit berbeda antara yang tinggal di pedesaan dan perkotaan. Keluarga di


pedesaan masih bersifat tradisional, sederhana, saling menghormati satu sama
lain, sedikit sulit menerima inovasi baru.

4. Struktur Keluarga
Dalam keluarga terdapat struktur seperti dibawah ini;
1. Berdasarkan garis keturunan
a. Patriliner
Keluarga yang berada pada jalur garis ayah. Dimana seorang wanita (ibu)
memiliki lebih dari 1 suami (polianri) yang tinggal dalam 1 rumah.
b. Matrilinear
Keluarga yang berada pada jalur garis ibu. Dimana seorang pria (ayah)
memiliki lebih dari 1 istri (poligami) yang tinggal dalam 1 rumah.

c. Keluarga Kawinan
Keluarga yang terbentuk dari pernikahan antar keluarga atau pernikahan yang
tidak melewati silsilah atau garis keturunan dari keluarganya sendiri.
2. Berdasarkan jenis perkawinan
a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan istri.
b. Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan lebih dari orang
istri.

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
3. Berdasarkan pemukiman
a. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat keluarga
sedarah suami.
b. Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan
sedarah istri.
c. Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami
maupun istri.
4. Berdasarkan kekuasaan
a. Keluarga kabapaan. Dalam keluarga suami memegang peranan paling
penting.
b. Keluarga keibuan. Dalam hubungan keluarga istri memegang peranan paling
penting.
c. Kaluarga setara. Peranan suami istri kurang lebih seimbang.
Sedangkan ciri-ciri struktur keluarga adalah :
1. Terorganisasi
saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga
2. Ada keterbatasan
setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai
keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing
3. Ada perbedaan dan kekhususan
setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing.

5. Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga


1. Patriakal (Ayah)
Keputusan berada pada ayah sebagai kepala keluarga. keputusan seperti ini
merupakan keputusan yang dominan digunakan dalam pengambilan
keputusan keluarga di Indonesia.

2. Matriakal (Ibu)
Keputusan berada pada Ibu. Biasanya cara pengambilan keputusan seperti ini
diterapkan pada keluarga dengan latar belakang Ibu (isteri) memiliki garis
keturunan bangsawan/raja.
3. Equalitarian (Ayah dan Ibu)
Pengambilan keputusan bersama antara ayah dan Ibu yang sebelumnya telah
dibicarakan bersama.

6. Tipe Keluarga
Keluarga merupakan salah satu bagian dari bidang garap dunia keperawatan,
oleh karena itu supaya perawat bisa memberikan asuhan keperawatan dengan tepat,
perawat harus memahami tipe keluarga yang ada yaitu sebagai berikut :
1. Tipe Keluarga Tradisional

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
a. The Nuclear family (keluarga inti) : keluarga yang terdiri dari suami, istri
dan anak.
b. The dyad family : keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak)
yang hidup bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga usila : Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua
dengan anak yang sudah memisahkan diri.
d. The childless family : Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang disebabkan karena
mengejar karier/pendidikan yang terjadi pada wanita.
e. The extended family : Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang
hidup bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman,
tante, orang tua (kakek-nenek), keponakan
f. The single parent family : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah
atau ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian,
kematian dan ditinggalkan (menyalahi hokum pernikahan)
g. Commuter family : Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja
di luar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat ”weekend”.
h. Multigenerational family : Keluarga dengan beberapa generasi atau
kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
i. Kin-network family : Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu
rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan
pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar mandi, televisi, telepon,dll).
j. Blended family : Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya.
k. The single adult living alone/single adult family : Keluarga yang terdiri dari
orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan
(perceraian atau ditinggal mati).

2. Non-Tradisional
a. The unmarried teenage mother : Keluarga yang terdiri dari orang tua
(terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. The stepparent family : Keluarga dengan orang tua tiri.
c. Commune family : Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui
aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.
d. The nonmarital heterosexsual cohabiting family : Keluarga yan ghidup
bersamaberganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan
e. Gay and lesbian families : Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup
bersama sebagaimana ”marital pathners”.
f. Cohabitating couple : Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan
pernikahan karena beberapa alasan tertentu.

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
g. Group-marriage family : Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat
rumah tangga bersama, yang saling merasa telah saling menikah satu dengan
yang lainnya, berbagi sesuatu termasuk sexsual dan membesarkan anak.
h. Group network family : Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai,
hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang
rumah tangga bersama, pelayanan, dan bertanggung jawab membesarkan
anaknya.
i. Foster family : Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara di dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut
perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.
j. Homeless family : Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai
perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan
dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental.
k. Gang : Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang-orang muda yang
mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi
berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

7. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak
bila kelak dewasa.
2. Fungsi Sosialisasi Anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang
baik.
3. Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung
dan merasa aman.
4. Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam
berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling
pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5. Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan
tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain
yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6. Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-
sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala
keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu,
sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
7. Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu
pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana
yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan
cara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
8. Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk
meneruskan keturunan sebagai generasi penerus. Memberikan kasih
sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan
kepribadian anggota keluarga.

Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :


1. Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
d. Memberikan Identitas anggota keluarga.
3. Fungsi Sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak.
b. Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak.
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
4. Fungsi Ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga dimasa yang akan
datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.
5. Fungsi Pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan
membentuk perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
b. Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa.
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.
6. Fungsi perawatan
Pertahankan keadaan kesehatan keluarga agar tetap produktif tinggi.

Dari berbagai fungsi di atas ada 3 fungsi pokok keluarga terhadap keluarga
lainnya, yaitu :
1. Asih adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman,
kehangatan,pada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh
dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
2. Asuh adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara sehingga memungkinkan menjadi anak-anak
sehat baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
3. Asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
8. Peran Keluarga
a. Peran- peran formal
Peran- peran formal bersifat eksplisit yaitu setiap kandungan struktur peran
kelurga, Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut :
1. Peranan Ayah :
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual

b. Peran- peran informal


Peran- peran informal bersifat implisit biasanya tidak tampak ke permukaan dan
dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan emosional individu dan
atau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga.misalnya: pendorong, penguat,
pendamai, pengharmonis.

9. Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan


Menurut Friedman (2010) sesuai dengan Fungsi Pemeliharaan Kesehatan,
keluarga mempunyai Tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang perlu dipahami
dan dilakukan, yaitu :
1. Mengenal masalah kesehatan setiap anggota keluarganya.
2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.
3. Memberikan perawatan bagi anggotanya yang sakit atau yang tidak mampu
membantu dirinya sendiri karena kecacatan atau usianya yang terlalu muda.
4. Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga
kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
10. Tahapan dan Perkembangan Keluarga
Perkembangan Keluarga
Minichin – 1974
Siklus perkembangan keluarga merupakan komponen kunci dalam setiap kerangka
kerja yang memandang keluarga sebagai suatu sistem.
Duvall – 1950
Keluarga adalah unit dasar perkembangan.
Sistem keluarga tumbuh dan berubah serta mempunyai tugas perkembangan sendiri.
Siklus Perkembangan Keluarga Dan Tugasnya (Duvall) :
1. Keluarga Baru (Berginning Family)
Pasangan yang belum mempunyai anak.
Tugas :
a. Membina hubungan dan kepuasan bersama.
b. Menetapkan tujuan bersama.
c. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok sosial.
d. Merencanakan anak – KB.
e. Prenatal Care – Pengertiankehamilan, persalinan dan menjadi orang tua.
2. Child Bearing.
Anak I umur kurang dari 30 bulan.
Tugas :
a. Membagi peran dan tanggung jawab.
b. Menata ruang untuk anak.
c. Biaya/dana Child Bearing.
d. Memfasilitasi role learing anggota keluarga.
e. Bertanggung jawab merawat anak.
f. Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin.
3. Keluarga dengan Anak Pra Sekolah (Families With Preschool).
Usia anak I antara 30 bulan sampai 6 tahun.
Tugas Keluarga :
a. Menyesuaikan pada kebutuhan dan minat anak pra sekolah.
b. Perhatikan tukem, kebutuhan fisik, belajar, berfikir dan kontak sosial yang
dibutuhkan anak.
c. Merencanakan kelahiran berikut.
d. Anak bertambah
e. Peningkatan tanggung jawab.
4. Keluarga dengan Anak Usia Sekolah (Families With School Children).
Usia anak 6 – 13 tahun.
Tugas Keluarga :
a. Mendorong anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
b. Menyediakan aktifitas untuk anak.
c. Menyesuaikan pada aktivitas komuniti dengan mengikutsrtakan anak.
5. Keluarga dengan Anak Remaja (Families With Teenagers).
Usia anak 13 – 20 tahun.Tugas Keluarga :
a. Pengembangan terhadap remaja.
b. Sertakan remaja dalam bertanggung jawab.
c. Memelihara komunikasi terbuka
d. Cegah gep komunikasi.
6. Keluarga dengan Anak Dewasa (Launching Center Families).
Anak I meninggalkan rumah.Tugas Keluarga :
a. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
b. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada pada keluarga.
c. Berperan suami-istri kakek dan nenek.

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
d. Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-
anaknya.
7. Keluarga Usia Pertengahan(Middle Age Families)
Tugas Keluarga :
a. Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan ®Mengolah minat sosial dan
waktu santai.
b. Memulihkan hubungan antara generasi muda tua.
c. Keakrapan dengan pasangan.
d. Memelihara hubungan/kontak dengan anak dan keluarga.
e. Persiapan masa tua/pensiun.
8. Keluarga Lanjut usia.
Pensiun, saling rawat, kematian pasangan, sepi.
Tugas Keluarga :
a. Penyesuaian tahap masa pensiun, cara hidup.
b. Menerima kematian pasangan, kawan dan mempersiapkan kematian.

11. Tahapan Keluarga Sejahtera


A. Keluarga pra sejahtera.
Yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal. Pada Keluarga pra sejahtera kebutuhan dasar belum seluruhnya
terpenuhi yaitu :
1. Melaksanakan ibadah menurut agamanya oleh masing-masing anggota
keluarga.
2. Pada umumnya seluruh anggota keluarga makan dua kali atau lebih.
3. Seluruh anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk
aktifitas di rumah, bekerja, sekolah dan bepergian.
4. lantai rumah terluas bukan lantai tanah.
5. Bila anak sakit dan atau pasangan usia subur ingin ber KB dibawa ke
sarana kesehatan.
B. Keluarga Sejahtera I.
Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara
minimal tetapi belum bapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya. Pada
Keluarga Sejahtera I kebutuhan dasar 1 sampai dengan 5 telah terpenuhi namun
kebutuhan sosial psikologisnya belum terpenuhi yaitu :
1. Anggota keluarga melaksanakan ibadah secara teratur.
2. Paling kurang sekali seminggu, keluarga menyediakan daging/ikan/telur.
3. Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru
pertahun.
4. Luas lantai rumah paling kurang 8 M persegi untuk tiap penghuni rumah.
5. Seluruh anggota keluarga dalam 3 bulan terakhir dalam keadaan sehat.
6. Paling kurang satu anggota keluarga 15 tahun keatas berpenghasilan tetap.
7. Seluruh anggota keluarga yang berumur 10-60 tahun bisa baca tulis huruf
latin.
8. Seluruh anak berusia 5 – 15 tahun bersekolah pada saat ini.

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
9. Bila anak hidup 2 atau lebih, keluarga yang masih pasangan usia subur
memakai kontrasepsi (kecuali sedang hamil).
C. Keluarga Sejahtera II.
Yaitu keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya, juga telah dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya, tetapi
belum dapat memenuhi kebutuhan pengembangannya, seperti kebutuhan untuk
menabung dan memperoleh informasi. Pada Keluarga Sejahtera II, kebutuhan
fisik dan sosial psikologis telah terpenuhi (1 s/d 14 terpenuhi), namun kebutuhan
pengembangan belum sepenuhnya terpenuhi antara lain :
1. Mempunyai upaya untuk meningkatkan pengetahuan agama.
2. Sebagian dari penghasilan dapat disisihkan untuk tabungan keluarga.
3. Biasanya makan bersama paling kurang sekali sehari dan kesempatan itu
dapat dimanfaatkan untuk berkomunikasi antar anggota keluarga.
4. Ikut serta dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya.
5. Mengadakan rekreasi bersama di luar rumah paling kurang 1 X / 6 bulan.
6. Dapat memperoleh berita dari surat kabar/radio/TV/majalah.
7. Anggota
8. keluarga mampu menggunakan sarana transportasi sesuai kondisi daerah.
D. Keluarga Sejahtera III.
Yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar,
sosial psikologis dan pengembangan keluarganya, tetapi belum dapat
memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat, seperti sumbangan
materi, dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Pada Keluarga
Sejahtera III, kebutuhan fisik, sosial psikologis dan pengembangan telah
terpenuhi (1 s/d 21 terpenuhi), namun keperdulian sosial belum terpenuhi,
yaitu :
1. Secara teratur atau pada waktu tertentu dengan sukarela memberikan
sumbangan bagi kegiatan sosial masyarakat dalam bentuk materiil.
2. Kepala keluarga atau anggota keluarga aktif sebagai pengurus
perkumpulan/yayasan/institusi masyarakat.
E. Keluarga Sejahtera III Plus.
Keluarga Sejahtera III Plus, yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi
seluruh kebutuhan dasar, sosial psikologis dan pengembangannya telah
terpenuhi serta memiliki keperdulian sosial yang tinggi (1 s/d 3 terpenuhi).

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018
DAFTAR PUSTAKA

http://raflessbencoolen.blogspot.com/2011/03/08/keperawatan-keluarga.html. diakses
pada tanggal 18 juni 2018 pukul 19.00 WIB.
https://widantivirgian.wordpress.com/2013/03/29/konsep-keperawatan-keluarga/
diakses pada tanggal 18 juni 2018 pukul 19.030 WIB.

http://faizalnizbah.blogspot.co.id/2014/01/definisi-struktur-dan-tipe-keluarga.html
diperoleh pada tanggal 18 juni 2018 pukul 19.20 WIB.

http://www.rajawana.com/artikel/pendidikan-umum/391-konsep-keluarga.html
diakses pada tanggal 18 juni 2018 pukul 19.40 WIB

http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html diakses pada tanggal 18 juni


2018 pukul 20.00 WIB

Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta : Salemba Medika.
Sudiharto. 2007. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Perawatan Keperawatan
Transkultural. Jakarta: EGC.

Program Profesi Ners STIKes Ganesha Husada Kediri Stase Komunitas & Keluarga
Tahun 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai