REFERENSI
Wahid, andri setiya wahyudi, buku ajar Ilmu Keperawatan Dasar : Mitra Wacana Media
http://www.yankes.kemkes.go.id/read-teknik-batuk-efektif-4229.html
PETUNJUK
KESELAMATAN KERJA
A. Pengertian
Fisioterapi dada adalah suatu rangkaian tindakan keperawatan yang terdiri atas
perkusi dan vibrasi, postural drainase, latihan pernapasan/napas dalam, dan batuk
yang efektif. (Brunner & Suddarth, 2002: 647).
B. Tujuan
Membantu klien untuk mengencerkan secret & memudahkan untuk
mengeluarkannya.
Meningkatkan efisiensi pernapasan dan ekspansi paru
Klien dapat bernapas dengan bebas dan tubuh mendapatkan oksigen yang cukup
Mencegah infeksi pada paru pada klien yg immobilisasi dalam waktu lama.
Mengembalikan dan memelihara fungsi otot-otot pernafasan
Mengeluarkan sekret dari saluran pernapasan
Fisioterapi dada ini dapat digunakan untuk pengobatan dan pencegahan pada
penyakit paru obstruktif menahun, penyakit pernafasan restriktif termasuk
kelainan neuromuskuler dan penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim
paru seperti fibrosis dan pasien yang mendapat ventilasi mekanik.
C. Indikasi
Pemeriksaan Fisioterapi Dada diindikasikan pada pasien :
1. penyakit paru obstruktif menahun
2. penyakit pernafasan restriktif termasuk kelainan neuromuskuler
3. penyakit paru restriktif karena kelainan parenkim paru seperti fibrosis
4. pasien yang mendapat ventilasi mekanik.
D. Kontraindikasi
Pemeriksaan Fisioterapi Dada di kontraindikasikan pada pasien :
1. Kegagalan jantung
2. Status asmatikus
3. Renjatan dan perdarahan massif
4. Patah tulang iga
5. Ada luka baru bekas operasi
6. Tumor paru dengan kemungkinan adanya keganasan serta adanya kejang rangsang.
4. Atur posisi
5. Lakukan clapping atau vibrasi pada :
a. Seluruh lebar bahu atau meluas beberapa
jari ke clavicula apabila daerah paru yang
perlu di clapping atau vibrasi adalah
daerah bronkus apical
b. Lebar bahu masing-masing sisi apabila
yang akan di clapping dan vibrasi adalah
daerah bronkus posterior
c. Dada depan dibawah clavikula apabila
yang akan di clapping dan vibrasi adalah
daerah bronkus anterior
d. Anterior dan lateral dada kanan dan lipat
ketiak sampai mid anterior dada apabila
yg akan di clapping dan vibrasi adalah
daerah lobus tengah (bronkus lateral dan
medial)
e. Lipat ketiak kiri sampai mid anaterior
dada apabila yg akan di clapping dan
vibrasi adalah bronkus superior dan
inverior
f. Sepertiga bawah costae posterior kedua
sisi apabila yang akan di clapping dan
vibrasi adalah daerah bronkus apical
g. Sepertiga bawah costae posterior kedua
sisi apabila yang akan di clapping dan
vibrasi adalah daerah bronkus medial
h. Sepertiga bawah costae posterior kanan
apabila yg akan di clapping dan vibrasi
adalah daerah bronkus lateral
i. Sepertiga bawah costae posteriror kedua
sisi apabila yang akan di clapping dan
vibrating adalah daerah bronkus posterior
5. Lakukan clapping dan vibrasi selama kurang
lebih satu menit
6. Setelah dilakukan tindakan drainage postural
, clapping dan vibrasi dapat dilakukan
tindakan penghisapan lendir
7. Lakukan auskultasi pada daerah paru yang
dilakukan tindakan drainage postural ,
clapping dan vibrasi
8. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
Prosedur kerja POSTURAL DRAINAGE
1. Siapkan peralatan
Pot sputum berisi desinfeksi
Kertas tissue
Dua balok tempat tidur (untuk
drainage postural)
Satu bantal (untuk drainage postural)
Stetoskop
2. Tahap prainteraksi
1. Periksa catatan perawat dan catatan
medis pasien
2. Kaji kebutuhan pasien
3. Siapkan peralatan
4. Kaji inspirasi validasi serta eksplorasi
perasaan pasien
3. Tahap orientasi
1. Beri salam
2. Tanya keluhan
3. Jelaskan prosedur tindakan ,tujuan
yang akan dilakukan
4. Minta persetujuan sebelum tindakan
4. Tahap kerja
1. Cuci tangan
2. Atur posisi semi fowler ditempat tidur
atau duduk di kursi
3. Pasang perlak/ handuk kecil di dada
pasien
4. Berikan pasien minum air hangat
5. Anjurkan pasien bernapas pelan 2-3
kali melalui hidung dan kemudian
keluarkan melalui mulut
6. Instruksi pasien menarik napas dalam
dan ditahan selama 1-3 detik kemudian
batukkan dengan kuat dengan otot
abdominal dan otot asesoris pernapasan
lainnya.
7. Siapkan pot sputum , anjurkan pasien
untuk membuang sputum kedalam pot
sputum
8. Bersihkan mulut pasien dengan tisu
9. Anjurkan pasien istirahat sebentar
10. Anjurkan klien untuk mengulangi
prosedur kurang lebih 3 kali
11. Dokumentasikan hari , tanggal dan jam
respon klien
5. Tahap terminasi
1. Rapikan alat
2. Observasi respon pasien setelah
tindakan
3. Cuci tangan
4. Dokumentasi hasil tindakan yang
dilakukan