Timbang Terima 2019
Timbang Terima 2019
PENDAHULUAN
SITUATION
Background
Riwayat Keperawatan
Assesement :
KU : TTV ; GCS ; Skala
nyeri; Skala Resiko Jatuh ;
dan ROS (pin yang
penting)
Rekomendation :
1. Tindakan yang sudah
2. Dilanjutkan
3. Stop
4. Modifikasi
5. Strategi Baru
BAB III
KEGIATAN TIMBANG TERIMA
3.1 Perencanaan Timbang Terima
a. Pelaksanaan Timbangg Terima
Hari/ tanggal : Selasa, 26 Februari 2019
Pukul : 0:00 s/d selesai
Topik : Pelaksanaan Timbang Terima
Tempat : Ruang Panjalu A RSUD Gambiran Kota Kediri
b. Media
1. Status klien
2. Buku timbang terima
3. Alat tulis
c. Pengorganisasian
Kepala ruangan : Jovi Sulaiman, S.Kep
Perawat associate 1 (malam) : Eka Ama P. J, S.Kep
Perawat associate 2 (malam) : Yunita Puspita S, S.Kep
Perawat associate (malam) : Linda Azar S, S.Kep
Perawat primer 1 (pagi) : Elya Puji R, S.Kep
Perawat associate (pagi) : Teguh Darmawan S, S.Kep
Perawat primer 2 (pagi) :Isna Nailul’I, S.Kep
Perawat associate (pagi) :Agnes Tasia F. W, S.Kep
d. Uraian kegiatan
1. Prolog
Pada hari senin jam 08.00 seluruh perawat ( PA dan PP) shift malam dan pagi
serta kepala ruangan berkumpul di nurse station untuk melakukan operan.
2. Sesi I di Nurse station
Kepela ruangan memimpin dan membuka acara yang didahului dengan doa
dan kemudian mempersilahkan PA dinas malam untuk melaporkan keadaan
dan perkembangan pasien selama bertugas kepada PP yang akan berdinas
selanjutnya (pagi). PP dan PA shift pagi memberikan klarifikasi keluhan,
intervensi keperawatan yang sudah dan belum dilaksanakan (secara umum),
intervensi kolaboratif dan dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu
dilakukan (persiapan operasi, pemeriksaan penunjang dll), hal yang belum
jelas atas laporan yang telah disampaikan. Setelah melakukan timbang terima
di nurse station berupa laporan tertulis dan lisan, kemudian diteruskan di ruang
perawatan pasien
3. Sesi II di Ruang Perawatan pasien
Seluruh perawat dan kepala ruangan bersama-sama melihat ketempat pasien.
PP dinas selanjutnya mengklarifikasi dan memvalidasi data langsung kepada
pasien atau keluarga yang mengalami masalah khusus. Untuk pasien yang
tidak mengalami masalah khusus, kunjungan tetap dilaksanakan. Lama
kunjungan tidak lebih lima menit perpasien. Bila terdapat hal-hal yang bersifat
rahasia bagi pasien dan keluarga perlu diklarifikasi, maka dapat dilakukan di
nurse station setelah kunjungan kepasien berakhir.
4. Epilog
Kembali ke nurse station. Diskusi tentang keadaan pasien yang bersifat
rahasia. Setelah proses operan selesai dilakukan, maka kedua PP
menandatangani laporan operan dengan diketahui oleh kepala ruangan.
e. Evaluasi
1. Struktur (input)
Pada operan, sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia antara lain:
catatan timbang terima, status klien dan kelompok shift operan. Kepala ruang
selalu memimpin kegiatan operan yang dilaksanakan pada pergantian shift,
yaitu malam ke pagi dan pagi ke sore. Kegiatan operan pada shift sore ke
malam dipimpin oleh perawat primer yang bertugas pada saat itu.
2. Proses
Proses operan dipimpin oleh kepala ruang dan dilaksanakan oleh seluruh
perawat yang bertugas maupun yang akan mengganti shift. Perawat primer
mengoperkan ke perawat primer berikutnya yang akan mengganti shift.
Operan pertama dilakukan di nurse station kemudian ke ruang perawatan
pasien dan kembali lagi ke nurse station. Isi operan mencakup jumlah pasien,
diagnosis keperawatan, dan intervensi yang belum/sudah dilakukan. Waktu
unutuk setiap pasien tidak lebih dari lima menit saat klarifikasi ke pasien.
3. Hasil
Operan dapat dilaksanakan setiap pergantian shift. Setiap perawat dapat
mengetahui perkembangan pasien. Komunikasi antar perawat berjalan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA.
Masalah
Keperawatan
S: S: S:
Data Fokus O: O: O:
(Subyektif & A: A: A:
Obyektif) P: P: P:
Karu: Karu: