Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAN PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BANGSA


INDONESIA
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Nasional
Dosen Pengampu : Sungkono, M.Pd

Disusun oleh :
Afif Garin Nugroho (16105241001)
Rama Faiz Pangestu (16105241008)
Aprillia Dwi Wulandari (16105241006)
Novian Cahyo Utomo (16105241031)

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada
penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua sumber yang telah membantu dan
berkontribusi dalam penulisan makalah ini, terutama kepada dosen pembimbing saya pada
mata kuliah Pendidikan Nasional Bapak Sungkono, M.Si. yang telah memberikan tugas untuk
membuat makalah tentang Peran Pendidikan Nasional yang berjudul “PERAN
PENDIDIKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS BANGSA INDONESIA”,
sehingga kami dapat belajar untuk memperdalam materi tentang Peran Pendidikan Nasional.
Penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Nasional
diharapkan juga dapat menjadi bahan referensi kajian bagi mahasiswa yang lain.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini
agar penulisan makalah selanjutnya lebih baik.

Yogyakarta, 2 Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul……………………………………………………………………..…i
Kata Pengantar………………………………………………...…………………….ii
Daftar Isi…………………………………………………………………..…............iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………………...............4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….......5
C. Tujuan Penulisan………………………………………………….........................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendidikan Nasional .............................…………………………………..............6
B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional .............................................................6-7
C. Gambaran Umum Pendidikan di Indonesia ............................................................8
D. Faktor-faktor yang Menyebabkan Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia
.........................................………………..............................................................8-9
E. Pendidikan Nasional Sebagai Pendidikan Pendidikan Bermakna ........................8-9
F. Kontribusi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia ...........8-9

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………………………........10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan gejala semesta (fenomena universal) dan berlangsung
sepanjang hayat manusia, di manapun manusia berada. Di mana ada kehidupan manusia
di situ pasti ada pendidikan (Driyarkara, 1980: 32). Pendidikan sebagai usaha sadar
bagi pengembangan manusia dan masyarakat, mendasarkan pada landasan pemikiran
tertentu. Dengan kata lain, upaya memanusiakan manusia melalui pendidikan,
didasarkan atas pandangan hidup atau filsafat hidup, bahkan latar belakang
sosiokultural tiap-tiap masyarakat, serta pemikiran-pemikiran psikologis tertentu.
Dapat dikatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu kunci untuk
melakukan pengembangan manusia agar mampu beradaptasi dan menghadapi
persaingan global yang semakin maju. Dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat dan ketidakpastiaan lingkungan di masa datang yang semakin tinggi dibutuhkan
sumber daya manusia yang berkualitas, dan karenanya salah satu upaya yang harus
diutamakan dalam meningkatkan kualitas bangsa dalam arti kualitas sumber daya
manusia tersebut adalah melalui pendidikan. Dengan sumber daya manusia yang
berkualitas serta menguasai IPTEK mereka dapat menikmati kemakmuran bangsanya.
Namun kemakmuran bangsa dirasa tak pernah datang dan terasa kepada mereka
baik yang mengenyam pendidikan atau tidak. Lambatnya pertumbuhan dan
pembangunan di indonesia selama ini sesungguhnya mencirikan masih lemahnya
kualitas sumber daya manusia di indonesia, yang sekaligus juga mencerminkan masih
kurangnya kontribusi pendidikan di indonesia. Ketinggalan bangsa indonesia dalam
pendidikan merupakan salah satu penyebab lambatnya pertumbuhan dan pembangunan
serta rendahnya kualitas sumber daya manusia di indonesia.
Pendidikan adalah kata kunci dalam mengembangkan pengetahuan dan kualitas
kemampuan masyarakat. Ini artinya pendidikan merupakan kunci utama dalam
meningkatkan kualitas suatu bangsa. Dukungan terhadap pentingnya kontribusi
pendidikan dalam membangun bangsa indonesia sebagai bangsa yang besar di antara
negara-negara di dunia ini, sesungguhnya telah tertuang di dalam Undang-Undang
Dasar (UUD) 1945, yang mengamanatkan bahwa pendidikan merupakan hak dan
kewajiban bagi seluruh warga indonesia. Oleh karena itu, maka pendidikan harus
menjadi prioritas utama dalam proses keseluruhan pembangunan nasional.
Berdasarkan latar belakang di atas, selanjutnya penulis tertarik untuk membuat
suatu makalah dengan judul: “Peran Pendidikan Untuk Meningkatkan Kualitas
Bangsa Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Pendidikan Nasional?
2. Apa Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional?
3. Bagaimana Gambaran Umum Pendidikan di Indonesia?
4. Faktor-faktor yang Menyebabkan Rendahnya Kualitas Pendidikan di Indonesia?
5. Apa Kontribusi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Menjelaskan Definisi Pendidikan Nasional.
2. Untuk Menjelaskan Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional.
3. Untuk Menjelaskan Gambaran Umum pendidikan di Indonesia.
4. Untuk Menjelaskan Faktor-faktor yang Menyebabkan Rendahnya Kualitas
Pendidikan di Indonesia
5. Untuk Menjelaskan Kontribusi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pendidikan Nasional
Menurut UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 Pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara.
Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup
tumbuhnya anak-anak.
Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya. Menurut UU
SISDIKNAS No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 Pendidikan nasional adalah pendidikan
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
B. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap
dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pasal 3 menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Menurut UNESCO dalam upaya meningkatkan kualitas suatu bangsa, tidak ada
cara lain kecuali melalui peningkatan mutu pendidikan. Berangkat dari pemikiran itu,
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui lembaga UNESCO (United Nations,
Educational, Scientific and Cultural Organization) mencanangkan empat pilar
pendidikan baik untuk masa sekarang maupun masa depan, yakni: (1) learning to
Know, (2) learning to do (3) learning to be, dan (4) learning to live together.
Oleh karenanya untuk dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah
ditetapkan perlu adanya suatu lembaga-lembaga pendidikan yang memiliki tujuan
pendidikan yang selaras dengan tujuan pendidikan nasional. Pendidikan nasional
memiliki tujuan yang sangat tinggi untuk menghasilkan sebuah manusia. Tujuan
pendidikan nasional sendiri berarti tujuan umum yang akan dicapai oleh keseluruan
bangsa Indonesia yang juga telah ditetapkan sebagai rumusan kualifikasi terbentuknya
setiap warga negara yang dicita-citakan bersama.
C. Gambaran Umum Pendidikan di Indonesia
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih tertinggal jika dibandingkan
dengan negara negara Asia lainnya, seperti China, Jepang, Singapura, bahkan Malaysia,
hal ini dibuktikan dengan indeks pengembangan manusia Indonesia yang semakin
menurun. Berdasarkan laporan Education for All Global Monitoring Report yang dirilis
UNESCO 2011 yang dimuat dalam situs indonesiaberkibar.org, bahwa Indonesia
berperingkat 67 dari 127 negara dalam Education Development Index dan
menghasilkan empat orang anak putus sekolah dalam setiap menitnya. Masih dikutip
dari situs yang sama, kualitas guru di Indonesia juga mendapat sorotan tajam sebab
lebih dari 50 % guru tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk mengajar, sebuah
angka yang sangat fantastis, apabila kita melihat kembali tujuan negara ini yang katanya
“mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Pendidikan memang menjadi faktor utama dan penentu dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia agar tidak terus-terusan kalah bersaing dengan sumber
daya manusia dari negara lain. Dalam laporan Acara Pembangunan PBB tahun 2013,
Indonesia menempati posisi 121 dari 185 negara dalam Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) dengan angka 0,629. Berbagai macam cara dilakukan pemerintah guna
memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia guna menghadapi pasar bebas yang
diterapkan sejak 2015. Oleh karena itu, sebenarnya kita dapat meningkatkan sumber
daya manusia indonesia dengan memperbaiki buruknya Pendidikan yang ada di
Indonesia, baik itu berupa pendidikan formal maupun pendidikan inforrmal, agar
manusia Indonesia tidak kalah lagi dalam bersaing dengan sumber daya manusia bangsa
lain.
Sasaran pendidikan di Indonesia pada tahun 2003 berjumlah 104.376.163 orang.
Dari jumlah tersebut yang terlayani oleh Lembaga-lembaga pendidikan formal
sebanyak 46.929.690 orang (44, 96%), sedangkan yang tidak terlayani adalah
57.446.473 orang (55,04%). khususnya untuk usia 16 sampai 24 tahun sebagian besar
atau dominan masyarakat kita tidak mengecap pendidikan di tingkat SMU dan
perguruan tinggi. Ini artinya sebagian besar masyarakat kita berdasarkan data tersebut
mempunyai tingkat pendidikan yang masih rendah, yaitu kebanyakan hanya mengecap
pendidikan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan sebagian di tingkat SMP. Dengan
demikian dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat Indonesia secara umum
menunjukkan angka yang masih rendah. Keadaan ini menunjukkan besarnya tantangan
yang harus dihadapi bangsa Indonesia dalam bidang pendidikan, baik dalam tingkat
pendidikan dasar, menengah, dan terutama jenjang pendidikan tinggi.
Selain itu gambaran umum ini memperlihatkan perlunya keterpaduan di antara
pihak-pihak yang berkepentingan, terutama para pengelola pendidikan termasuk
swasta, pemerintah, dan masyarakat dalam memacu pertumbuhan pendidikan di
Indonesia ke arah yang lebih baik, dalam arti meningkatkan daya serap usia didik untuk
mengikuti pendidikan guna meningkatkan kualitas bangsa Indonesia di masa-masa
mendatang. Perlu diketahui bahwa, salah satu kelemahan bangsa ini dalam pendidikan
karena kurangnya pemahaman akan arti pentingnya pendidikan sebagai investasi
bangsa yang berharga. Negara Malaysia menyatakan, walaupun anda kaya tapi kalau
pendidikan rendah maka sesungguhnya anda miskin. Jadi pendidikan adalah hal yang
utama. Selama ini mutu pendidikan kita belum menggembirakan, salah satunya adalah
karena rendahnya political commitment dari pemerintah.
Berbagai cara dilaukan antara lain dengan terus memperbaiki system/kurikulum
yang diterapkan di Indonesia, juga menyiapkan banyak beasiswa bagi siswa yang mau
melanjutkan pendidikan kejenjang yang labih tinggi. Semua dilakukan guna
mempersiapkan tunas-tunas muda Indonesia mampu bersaing dengan di dunia
internasional. Tentunya selain peran dari pemerintah juga harus di dukung dengan
masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan, sekarang ini main banyak orang
tua yang sudah sadar akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya, banyak berita
yang berisi seorang anak dari orang tua yang terbilng kurang mampu, dapat
melanjutkan pendidikan sampai gelar sarjana bahan mampu meraih prestasi yang luar
biasa, hal ini karena kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan bagi
anaknya.Sumber daya manusia Indonesia menggunakan waktu yang lebih singkat
untuk belajar dibandingkan dengan sumber daya manusia di negaranegara ASEAN
lainnya. Penduduk dewasa yang buta aksara, pada tahun 1990 sebesar 16%, sedangkan
di beberapa negara Asia seperti Korea Selatan, Thailand, Filipina, Srilangka, dan
Singapura sekitar 2 sampai 12%. Angka partisipasi pada jenjang SLTP, SLTA, dan
Perguruan Tinggi sama dengan angka partisipasi di beberapa negara ASEAN lainnya
pada waktu 15 sampai dengan 20 tahun yang lalu. Penguasaan bahasa Inggris dan
komunikasi dengan dunia Internasional masih lemah menyebabkan daya saing
masyarakat Indonesia di tingkat Internasional berada di belakang negara-negara
ASEAN lainnya.
D. Faktor Rendahnya Kualitas Pendidikan Indonesia
Pada umumnya faktor yang mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia antara lain masalah efektifitas, efisiensi dan standarisasi pengajaran. Faktor-
faktor lain yang mempengaruhi adalah sebagai berikut:
Pertama, rendahnya sarana fisik, Kualitas sarana fisik dalam menunjang
pendidikan di Indonesia sangat memprihatinkan, terbukti dengan masih banyaknya
sekolah dan perguruan tinggi kita yang gedungnya rusak, kepemilikan dan penggunaan
media belajar rendah, koleksi buku perpustakaan yang tidak lengkap, laboratorium
yang tidak sesuai dengan standard, serta pemakaian teknologi informasi yang tidak
memadai. Bahkan masih ada sekolah yang tidak mempunyai gedung sendiri, tidak
mempunyai perpustakaan serta tidak mempunyai laboratorium.
Kedua, rendahnya kualitas guru, Tugas guru sebagaimana diatur dalam UU No.
20 tahun 2003 pasal 39 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan
pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat, namun banyak
guru di Indonesia yang belum memiliki profesionalisme yang memadai dalam
menjalankan tugasnya sebagai seorang guru.
Ketiga, rendahnya kesejahteraan guru, Pasal 10 UU guru dan dosen
menyebutkan bahwa guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan
memadai, antara lain meliputi : gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan
profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan
tugasnya. UU No. 14 Tahun 2005 mengenai guru dan dosen, UU tersebut merupakan
salah satu upaya dalam meningkatkan profesionalisme guru serta meningkatkan
kesejahteraan guru atau meningkatkan kualitas hidup ekonomi para guru. Namun
muncul masalah lain yang terjadi dilingkungan pendidikan swasta kesejahteraan
gurunya masih sulit untuk mencapai taraf yang ideal.
Keempat, rendahnya prestasi siswa, Dengan rendahnya sarana fisik, kualitas
guru dan kesejahteraan guru pencapaian prestasi siswa pun menjadi tidak memuaskan.
United Nations for Development Programme (UNDP) mengumumkan hasil studi
tentangt kualitas manusia melalui laporannya yang berjudul Human Development
Report 2004 pada tanggal 15 september 2004, dalam laporan tersebut Indonesia
menempati peringkat ke-111 dari 177 negara. Ternyata anak-anak Indonesia hanya
mampu menguasai 30% dari materi bacaan dan mereka sulit untuk menjawab soal-soal
yang berbentuk uraian yang memerlukan penalaran.
Kelima, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, Mahalnya biaya untuk
memperoleh pendidikan di Indonesia itu menyebabkan masyarakat yang berpendapatan
atau yang kondisi ekonominya rendah lebih memilih untuk tidak menyekolahkan
anaknya dan anak-anak tersebut pun lebih memilih bekerja untuk membantu orang
tuanya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal tersebut adalah salah satu faktor
yang menyebabkan rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan di Indonesia.
Keenam, mahalnya biaya pendidikan, mahalnya biaya pendidikan membuat
masyarakat miskin lebih memilih untuk tidak sekolah. Semakin mahalnya pendidikan
di Indonesia tidak terlepas dari kebijakan pemerintah yang menerapkan MBS
(Manajemen Berbasis Sekolah). Pada realitanya MBS di Indonesia lebih dimaknai
sebagai suatu usaha untuk melakukan mobolisasi dana. Oleh karena itu, komite
sekolah/dewan pendidikan sebagai organ MBS memiliki syarat adanya unsur
pengusaha.
E. Menjadikan pendidikan nasional sebagai pendidikan bermakna
Sejarah peradaban bangsa bangsa maju di dunia tidak bisa dipungkiri diawali
melalui sebuah ilmu pengetahuan. Dijaman dahulu negara-negara pelopor kekuatan
dunia sekarang melewati proses menjadi dikdaya melalui sebuah pendidikan.
Menjadikan ilmu epngetahuan sebagai landasan dalam meraih sebuah kejayaan bangsa.
Contohnya adalah negara jepang dan cina. Negara yang masih serumpun dengan
indonesia ini sekarang menjadi pusat perekonomian atau bahkan perkembangan dunia.
Namun prosesnya tidak mudah dan melalui banyak cibiran atau hujatan yang datang
dari mana saja. jepang memulai perkembangananya dengan meniru semangat mencari
ilmu pengetahuan yang ditularakan oleh bangsa eropa.
Demikian pula dilakukan oleh cina yang memiliki visi bahwa hanya alam
semesta yang menjadi ciptaan tuhan selebihnya adalah made in china. Melalui
semangat untuk menjadikan negara maju, china dan jepang rela dicap sebagai negara
peniru. Mereka dengan gigih menjadikan eropa atau negara barat menjadi pusat dari
peradaban. Mencari ilmu dengan semangat yang ditularkan oleh negara barat demi cita-
cita menjadikan negaranya maju. Terbukti bahwa sekarang bahwa kedua negara
tersebut menjadi pelopor atau bahkan pusat perekonomian dan perkembangan dunia
yang mampu menandingi kekuatan barat.
Hal ini berbeda dengan yang ada di indonesia. Sejak zaman kolonialisme
indonesia sudah di bungkam dan dikerdilkan sejarah perkembangan peradabannya.
Melalui penjajahan yang ada, pemerolehan ilmu pengetahuan menjadi sangat minim.
Kala itu pendidikan hanya difokuskan untuk kaum kaum atas saja, sedangkan rakyat
indonesia hanya dijadikan budak yang dianggap tak layak memeroleh pendidikan.
Tentu hal ini sangat bertolak belakang dengan yang terjadi di cina dan jepang. Dimana
saat bangsa tersebut berkembang melalui pendidikan, bangsa indonesia dibungkam tuk
mendapatkan pendidikan melalui sebuah penjajahan. Memang hal tersebut tidak semata
melahirkan kaum kaum budak yang patuh saja. banyak juga yang menjadi kritis dan
bahkan menjadi tokoh pelopor pergerakan bangsa. Namun semangat untuk menjadikan
bangsa maju belum mampu terbebas dari belenggu penjajah.
Kemudian muncul semangat pembaharuan demi memperoleh kejayaan dengan
anti blok barat yang justru condong ke blok timur. Tentu hal ini bukan solusi karena
kita secara tidak sadar menjauh dari pusat peradaban dan condong ke blok timur yang
menjadikan kita kaum terjajah kembali. Sempat muncul ide besar yang dicetuskan bung
karno yakni kekuatan non blok. Yakni menjadi maju tanpa bantuan blok manapun, akan
tetapi semangat tersebut luntur akan gempuran blok barat maupun timur. Indonesia
menjadi serasa di dikte oleh negara barat maupun timur melalui perkembangan kedua
blok. Akibatnya yang muncul sekarang adalah ketergantungan yang luar biasa di tengah
proses pemerolehan ilmu pengetahuan.
Sumber daya alam indonesia sungguh sangat melimpah tetapi SDM indonesia
belum mampu bersaing dengan negara barat. Oleh karena itu diperlukan semangat
berkelanjutan untuk mencapai kejayaan bangsa. Melalui sebuah usaha sadar untuk
menjadikan SDM indonesia yang lebih unggul. Mencari ilmu pengetahuan guna
kejayaan bangsa menjadi wajib disaat indonesia ingin menjadi negara yang mandiri dan
makmur. Pendidikan harus digalakan sebagai usaha sadar untuk mencari ilmu
pengetahuan yang bermakna guna memperoleh hasil yang maksimal. Pendidikan yang
bermakan juga harus dibangun melalui sebuah semangat dan tatanan sistem yang biaik
pula. Sehingga indonesia mampu melahirkan generasi yang inovatif, kreatif, arif dan
memiliki kesadaran tinggi akan melimpahnya sumber daya alam yang ada. Demi
terciptanya indonesia yang berdaulat di mata dunia.
F. Kontribusi Pendidikan dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia
Kontribusi pendidikan untuk peningkatan kualitas bangsa indonesia adalah:
Pertama, pendidikan untuk menyiapkan manusia sebagai manusia. Maksudnya
manusia menjadi manusia yang utuh dalam potensi dan utuh dalam wawasan. Utuh
dalam potensi maksudnya bahwa manusia sebagai subyek yang berkembang, memiliki
potensi jasmani dan rokhani. Potensi manusia meliputi (1) badan dengan pancaindera,
(2) potensi berfikir, (3) potensi rasa, (4) potensi cipta meliputi daya cipta, kreativitas,
fantasi, khayal dan imajinasi, (5) potensi karya, (6) potensi budi nurani yaitu kesadaran
budi, hati nurani, dan kata hati. Utuh dalam wawasan dalam arti manusia yang sadar
nilai, yaitu (1) wawasan dunia akherat, (2) wawasan jasmani rokhani, (3) wawasan
individu dan sosial, dan (4) wawasan akan waktu, yaitu masa lalu, sekarang dan yang
akan datang.
Kedua, pendidikan untuk menyiapkan manusia sebagai tenaga kerja. Pernyataan
ini dapat dimengerti karena dalam hidupnya manusia pasti harus melakukan suatu karya
demi hidupnya. Untuk dapat berkarya atau tegasnya tenaga kerja yang bekerja untuk
mencari nafkah, maka ia harus disiapkan. Penyiapan manusia menjadi tenaga kerja ini
dilakukan melalui pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Ketiga, pendidikan menyiapkan manusia sebagai warga negara yang baik.
Maksudnya pernyataan ini adalah agar manusia sebagai warga suatu negara menjadi
warga negara yang baik, yang dapat melaksanakan semua kewajiban dan menyadari
akan haknya secara baik. Melalui pendidikan dimaksudkan agar para warga negara ini
menjadi patriotisme nasional.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan merupakan salah satu kunci dalam mengembangkan pengetahuan,
sikap dan kualitas kemampuan masyarakat. Dan merupakan faktor penentu terhadap
kualitas pertumbuhan dan pembangunan bangsa indonesia sendiri. Oleh karena itu,
maka pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam proses keseluruhan pertumbuhan
dan pembangunan nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Siswoyo, Dwi dkk. 2013. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
bobsusanto. 2015. 40 Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli Lengkap.
http://www.sepengetahuan.com/2015/02/15-pengertian-pendidikan-menurut-para-
ahli.html Diakses pada 22 september 2018 pukul 10.00 WIB
Paozi, Muhammad. 2018. Definisi Pendidikan Nasional. d
https://www.intipendidikan.com/2017/12/definisi-pendidikan-nasional.html Diakses
pada 22 september 2018 pukul 10.30 WIB
Kulsum Umi. 2013. Rendahnya Kualitas Pendidikan Di Indonesia. Dalam
http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/rendahnya-kualitas-pendidikan-
di_29.html, diakses pada 22 september 2018 pukul 17:04 WIB.
Muhardi. 2004. KONTRIBUSI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS
BANGSAINDONESIA.Dalamhttps://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/do
wnload/153/pdf, diakses pada 22 september 2018 pukul 16:34 WIB.

Anda mungkin juga menyukai