Santi Sidhartani
Abstrak
Sebuah pesan visual seringkali dianggap lebih menarik untuk dicermati dan lebih mudah dipahami daripada pesan
verbal. Sebenarnya, pemahaman dan pemaknaan pesan visual tidaklah sederhana karena sebuah pesan visual dapat
memiliki berbagai kemungkinan makna yang tergantung dari latar belakang pengamatnya. Aspek lainnya juga dapat
dilihat dari bagaimana cara pesan tersebut disampaikan, terkait dengan aspek-aspek penyusunan (komposisi) dan
lainnya. Dalam tulisan ini akan dijelaskan mengenai pentingnya pemahaman dan pemaknaan pesan visual yang sangat
dipengaruhi oleh kemampuan literasi visual. Dengan didukung penguasaan literasi visual akan membantu seseorang
dalam pemaknaan sebuah pesan dan mempengaruhi kemampuan untuk mewujudkan sebuah pesan visual. Apabila
dikaitkan dengan dunia pendidikan seni dan desain, maka literasi visual ini akan sangat bermanfaat dalam
pengembangan proses apresiasi dan kreasi sebuah karya visual.
Abstract
A visual message is often is considered more interesting and easier to understand than the verbal message.
Actually, understanding the meaning of an visual message is not easy and simple because a visual message
could have many posssible meaning depends on the background of the viewer. The meaning of the message
also depends on how the message is delivered, in an art and design field it it depends on how the message
is arrange. This paper will explain about the importance of understanding the meaning of the visual
message that is strongly related and influenced by visual litteracy skill. Visual literacy can help someone
to understand the meaning of a visual message and also affect the ability to create a visual message. In the
field of art and design education, visual literacy will be very useful on development process of the
appreciation and creation of visual art.
Gambar 2.“Fleksibel”
Nanda Agustia Farzi (201546500171)
Apabila dicermati, pemilihan bentuk dan PENUTUP
material yang digunakan disesuaikan
dengan makna dari kata sifat yang dipilih Dari penjelasan tersebut dapat diketahui
sebagai judul. Terlihat penggunaan bagaimana pemaknaan visual yang di-
bentuk yang mencerminkan garis dasari oleh pengalaman dan didukung
lengkung dengan komposisi bentuk yang dengan kemampuan teknis akan sangat
asimetris serta penggunaan tekstur yang berpengaruh pada suatu proses kreasi
berbeda. Kesan garis lengkung yang maupun apresiasi karya dalam bidang
dapat dimaknai sebagai penggambaran seni rupa. Sebagaimana dijelaskan se-
sifat luwes ditampilkan melalui tampilan belumnya, sebuah proses memaknai
garis semu yang terlihat pada outline visual dimulai dari pengamatan yang
bentuk karya secara menyeluruh serta berlanjut pada proses mendeskripsi atau
garis-garis dari material benang yang dpat dipahami sebagai proses memapar-
terlihat pada tekstur permukaannya. kan. Maryanto (2015:93) berpendapat
Secara keseluruhan garis-garis memberi- bahwa kegiatan mendeskripsi merupakan
kan penekanan makna yang lebih men- sesuatu yang membutuhkan keterampilan
dukung judul tersebut. dan perlu dipraktikkan secara terus me-
nerus. Kegiatan atau aktivitas men-
Dari pemaparan dan deskripsi yang di- deskripi ini seringkali tidak dianggap
berikan oleh mahasiswa, terlihat bahwa penting, padahal pada tahap inilah
pemaknaan dan interpretasi karya yang apresiasi terhadap sebuah karya seni
dihasilkan tidak hanya melihta sebuah berawal.
objek melalui makna sintaksisnya tetapi
juga makna semantiknya. Sebagaimana Berdasarkan pendapat tersebut, dapat ter-
dijelas-kan oleh Kazmiercak dalam lihat pentingnya kemampuan untuk me-
Bamford (2003:3) bahwa visual merupa- ngamati secara visual sehingga seseorang
kan sebuah sistem representasi dan pe- dapat memberikan deskripsi yang jelas
maknaan tanda yang memungkinkan kita mengenai sebuah objek visual. Dari hasil
untuk menghasilkan dan menyampaikan dekripsi yang diberikan oleh beberapa
pemikiran dan gambaran mengenai mahasiswa pada saat menyelesaikan
sebuah kenyataan. Bamford menambah- tugas di atas, terlihat bahwa setiap
kan bahwa simbol-simbol yang diguna- individu akan memiliki pola dan pe-
kan dalam sebuah proses komunikasi nekanan yang berbeda pada saat proses
visual ridak dapat dimaknai secara mendeskripsi. Hal ini tentu saja di-
mengikat, dalam arti bahwa tidak ada pengaruhi oleh latar belakang dan
suatu kamus pasti yang menjelaskan arti pengalaman individu yang semakin mem-
dari sebuah simbol visual. Hal ini karena perjelas bagaimana pentingnya ke-
wujud suatu simbol dapat dikatakan tidak mampuan untuk melatih pemahaman
terbatas dan teragntung dari ke-mampuan visual dalam sebuah proses apresiasi.
imajinatif maupun kemampuan teknis Melalui hasil deskripsi tersebut terliihat
dari seseorang dalam membentuk dan bahwa tingkat pengamatan yang menjadi
menghasilkan sebuah simbol visual. dasar pemahaman untuk mengapresiasi
Selain itu sebuah simbol juga selalu sebuah objek masih perlu untuk di-
dimaknai secara kontekstual sebagai kembangkan lebih optimal.
bagian dari rangkaian sebuah pesan
kompleks.
DAFTAR PUSTAKA Teaching and Learning. Vol 15
No.1 February 2015 (p 1-9).
Maryanto, M. D. (2006). Quantum Seni. Indiana University dalam
Semarang : Dahara Prize www.iupui.edu/~josotl diakses
tanggal 11 Mei 2015
(2015). Art &
Levitation, Seni dalam Bamford, A. (2001). The Grammar
Cakrawala. Yogyakarta: Pohon within the world of Interactive
Cahaya Media. Education Researh
Network Conference on Learning
Jamieson, H. (2007). Visual (8th, Spetses, Greece). 4-8 Juli
Communivation, More Than 2001:1-10
Meets the Eye. United Kingdom:
Intellect Books . (2003) The Visual
Literacy White Paper dalam
Palmer, M.S. & Tatiana M. (2015). https://www.adobe.com/content/
Learning to See the Infinite: dam/Adobe/en/education/pdfs/vis
Measuring Viual Literacy Skills ual-literacy-wp.pdf diakses
in a 1st year Seminar Course. tanggal 11 Mei 2015
Journal of the Scholarship of