Literasi Visual adalah kemampuan pembelajar untuk menganalisis sebuah
pesan visual dalam pembelajaran. Sedangkan istilah melek dulu hanya digunakan untuk merujuk pada membaca dan menulis informasi verbal, menggunakan istilah visual literasi untuk merujuk pada kemampuan belajar untuk menginterpretasikan pesan visual secara akurat dan untuk membuat pesan tersebut. Penelitian tentang keaksaraan visual menguji pengaruh dari sistem pengolahan visual pada perolehan pengetahuan, keterampilan dan sikap. Literasi Visual dapat dikembangkan melalui dua macam pendekatan: 1. Input strategies. Membantu pembelajar untuk decode atau "membaca" dengan cara mempraktekkan kemampuan analisis visual (misalnya, melalui analisis gambar dan diskusi film dan program video). 2. Output strategies. Membantu pemelajar untuk encode, atau "menulis" secara visual untuk mengekspresikan diri mereka dan berkomunikasi dengan orang lain. (misalnya, melalui perencanaan dan menghasilkan foto dan video presentasi).