DI SUSUN OLEH :
MAHASISWA : CUT WILDA HANUM
NIM : (1704104010020)
DOSEN : HUSNUS SAWAB, S.T., M.T.
PRODI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN ARSITEKTUR DAN
PERENCANAAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
A. Bangunan Sebagai Pengontrol Iklim
Dalam setiap kasus, bahan bangunan bertindak sebagai
pengontrol iklim, mengendalikan sejauh mana kondisi dapat
mentransmisikan antara bagian luar dan bagian dalam. Tingkat
modifikasi ini tergantung pada berbagai faktor, termasuk; yang
bahan yang digunakan, ketebalan dan bentuk mereka, cara unsur-
unsur cocok bersama dan berinteraksi, permukaan kondisi ,
bukaan dan sebagainya.
Dalam iklim dingin, bangunan menawarkan perlindungan
terhadap angin, hujan, dingin, salju, dan sebagainya. Bentuk igloo
melengkung menghadirkan area permukaan minimum untuk
volume terbesar .
Dalam iklim panas dan kering, ada lebih banyak kebutuhan
untuk bangunan berat dan naungan. Halaman yang teduh adalah
umum, dan lubang memungkinkan ventilasi silang . Dinding batako
tebal dapat digunakan untuk menahan panas di siang hari dan
melepaskannya ke interior karena suhu dingin di malam hari. Lihat
Massa termal untuk informasi lebih lanjut. Fitur yang lebih
kompleks, seperti dinding trombe , menggunakan kombinasi massa
termal dan kaca untuk mengumpulkan dan menyimpan radiasi
matahari sehingga dapat digunakan untuk memanaskan tersebut
interior.
Sebelum kita membahas bangunan sebagai pengontrol iklim kita
harus mengetahui terlebih dahulu apa itu iklim dana apa-apa saja
iklim yang ada di dunia.
IKLIM
Iklim mengandung pengertian kebiasaan cuaca yang terjadi di
suatu tempat atau daerah, dan juga memberi pengertian bahwa
iklim adalah ciri kecuacaan suatu daerah atau tempat, dan bukan
cuaca rata-rata. Setiap daerah memiliki iklim yang berbeda.
Perbedaan tersebut karena bumi berbentuk bulat sehingga sinar
matahari tidak dapat diterima serbasama oleh setiap permukaan
bumi. Selain itu permukaan bumi yang beraneka ragam jenisnya
dan beraneka ragam bentuk topografinya tidak sama caranya
menanggapi sinar matahari yang diterimanya.
Dari aspek wilayah dibedakan iklim kutub (polar climate ), iklim
tengah (temperate climate), iklim subtropis (subtropical climate),
iklim tropis (tropical climate), iklim khatulistiwa
(equatorialclimate).
Dari jenis atau ciri yang dibentuk oleh lingkungan dikenal iklim,
yaitu iklim benua, iklim bahari, iklim monsoon, iklim mediteran,
iklim thundra, dan iklim gunung.
Tentunya iklim akan sangat mempengaruhi bentuk bangunan
dan bahan-bahan apa yang harus dipakai untuk mengontrol iklim
terhadap bangunan.