Anda di halaman 1dari 9

DEMAM BERDARAH

Memasuki musim pancaroba dengan


cuaca yang tidak menentu membuat
Anda harus was-was
dengan penyakit demam berdarah.
Pasalnya, nyamuk Aedes
aegypti yang membawa penyakit
demam berdarah ini memiliki
DEMAM BERDARAH

kemampuan terbang sejauh 100


meter sehingga proses penularannya
berlangsung sangat cepat.
Selain mengetahui ciri-ciri nyamuk
demam berdarah beserta gejala
penyakitnya, Anda juga perlu tahu
fase demam berdarah yang biasa
dialami ketika seseorang terjangkit
virus ini. Jadi, Anda bisa lebih
waspada terhadap penyakit ini. Nah,
apa saja fase demam berdarah itu

1. Fase demam
Gejala yang paling khas saat terkena
demam berdarah adalah demam
tinggi. Karena itulah fase awal
DEMAM BERDARAH

demam berdarah disebut dengan


fase demam. Pada fase ini, penderita
akan mengalami demam secara tiba-
tiba hingga mencapai 40 derajat
celcius selama 2 sampai 7 hari.
Munculnya demam tinggi pada kasus
demam berdarah sering kali disertai
dengan muka kemerahan, kulit
memerah, nyeri seluruh tubuh, nyeri
otot, dan sakit kepala. Namun, bila
demam berlangsung selama lebih
dari 10 hari, maka kemungkinan
demam tersebut bukanlah gejala
demam berdarah.
Pada beberapa kasus lainnya
ditemukan gejala berupa nyeri dan
infeksi tenggorokan, sakit di sekitar
DEMAM BERDARAH

bola mata, anoreksia, mual dan


muntah. Gejala-gejala inilah yang
menyebabkan penurunan jumlah sel
darah putih dan trombosit yang
mengarahkan dokter pada diagnosis
demam berdarah.
Gejala-gejala demam berdarah yang
dirasakan membuat penderita
menjadi sulit untuk menjalani
aktivitas sehari-hari, misalnya
menjadi tidak mampu untuk pergi ke
sekolah, melakukan pekerjaan
kantor, dan kegiatan rutin lainnya.
Untuk mencegah hal negatif lainnya,
penderita demam berdarah
dianjurkan untuk memperbanyak
minum air putih untuk membantu
DEMAM BERDARAH

menurunkan suhu tubuh dan


mencegah terjadinya dehidrasi.
Pasien juga harus terus dipantau
karena hal ini rentan untuk memasuki
fase kritis.
2. Fase kritis
Setelah melewati fase demam,
pasien demam berdarah akan
mengalami fase kritis. Nah, fase ini
biasanya menjadi ‘pengecoh’ karena
penderita merasa sembuh dan dapat
melakukan aktivitas kembali.
Pasalnya, fase kritis ini ditandai
dengan penurunan suhu tubuh
hingga 37 derajat celcius ke suhu
normal.
DEMAM BERDARAH

Padahal, bila fase ini terabaikan dan


tidak segera mendapatkan
pengobatan, trombosit pasien akan
terus menurun secara drastis dan
dapat mengakibatkan perdarahan
yang sering tidak disadari. Oleh
sebab itu, pasien harus cepat
ditangani oleh tim medis karena fase
kritis ini berlangsung tidak lebih dari
24-38 jam.
Selama masa transisi dari fase
demam ke fase kritis, pasien
memasuki risiko tertinggi untuk
mengalami kebocoran pembuluh
darah. Indikasi dini kebocoran
pembuluh darah tersebut dapat
dilihat saat penderita demam
berdarah mengalami muntah secara
DEMAM BERDARAH

terus menerus, mimisan,


pembesaran organ hati, atau nyeri
perut yang tak tertahankan.
3. Fase penyembuhan
Bila pasien demam berdarah berhasil
melewati fase kritisnya, penderita
demam berdarah akan kembali
merasakan demam. Namun, hal ini
tidak perlu terlalu dikhawatirkan.
Pasalnya, kondisi ini merupakan fase
penyembuhan dimana trombosit
akan perlahan naik dan normal
kembali.
Penderita akan mengalami
pengembalian cairan tubuh secara
perlahan pada 48-72 jam setelahnya.
DEMAM BERDARAH

Mulai memasuki fase penyembuhan,


kesehatan pasien demam berdarah
akan berangsur-angsur membaik
yang ditandai dengan peningkatan
nafsu makan, penurunan gejala nyeri
perut, dan fungsi diuretik yang
membaik. Jumlah sel darah putih
pasien akan kembali normal yang
kemudian diikuti dengan pemulihan
jumlah trombosit.
Kunci utama untuk menurunkan
kemungkinan komplikasi atau
kematian pada penderita demam
berdarah adalah dengan
memberikan asupan yang dapat
menaikkan jumlah trombosit pada
saat memasuki fase kritis.
Bagaimana caranya? Salah satunya
DEMAM BERDARAH

adalah dengan mengonsumsi jambu


biji.
Jambu biji mengandung trombinol
yang mampu merangsang
trombopoietin lebih aktif, sehingga
dapat menghasilkan keping darah
yang lebih banyak memicu
pembentukan platelet atau trombosit
darah baru. Karena pasien demam
berdarah memerlukan asupan yang
mudah dicerna, maka sebaiknya
jambu biji diolah dulu menjadi jus.
Kandungan air pada jus juga baik
untuk mencegah dehidrasi sehingga
dapat mempercepat penyembuhan
demam berdarah.

Anda mungkin juga menyukai