Anda di halaman 1dari 27

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI SENSORI HALUSINASI

DISUSUN OLEH:

1. ALFIANA 183.0005
2. AMALIA NUR F 183.0006
3. EKA PUSPO SARI 183.0037
4. EVI KURNIANTI 183.0040
5. YUNI ANDIKA FS 183.0107
6. ZAKIYAH S 183.0110

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA


PRODI PROFESI NERS TAHUN AJARAN
2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Proposal Terapi Aktivitas
Kelompok Halusinasi” dengan tepat waktu.

“Proposal Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi” disusun untuk


melengkapi tugas Keperawatan Jiwa . Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada Ibu Ns. Nur Lela. M.Kep., Sp. Kep. J selaku Dosen pembimbing
Keperawatan Jiwa serta pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu karena
Beliau banyak membantu dalam proses penulisan, penyusunan dan diskusi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


proposal ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.

Surabaya, 2 Desember 2018

Penulis
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.1 Latar belakang
Pada pasien gangguan jiwa biasanya selalu diikuti dengan gangguan
persepsi sensori atau halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat menyebabkan
klien menjadi menarik diri terhadap lingkngan sosialnya, hanyut dengan
kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari sosialisasi dengan
lingkungan disekitarnya. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa
dimana pasien mengalami perubahan sensori persepsi seperti merasakan
sensai palsu berupa asuara, pengelihatan, pengecapan, perabaan atau
penghirupan. Sesoranag akan merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada.
Dampak dari halusinasi yang diderita diantaranya dapat menyebabkan
seseorang sulit bersosialisai dengan orang sekitar dan asyik pada fikirnannya
sendiri.
Salah satu peanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktifitas
Kelompok (TAK) yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan dapat
mengontrol halusinasi yang dialaminya. Pada terapi ini kelompok yang dapat
mengikuti terapi ini adalah klien yang sudah mampu mengontrol dirinya dari
halusinasi sehingga pada saat TAK klien yang sudah mampu mengontrol
dirinya dari halusinasi dan dapat berkerja sama agar tidak mengganggu
anggota kelompok yang lain dalam mengikuti terapi ini.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kernampuan dalam mempersepsikan simulasi yang
dilakukan. Sehingga dapat mengontrol halusinasinya.
1.2.1 Tujuan Khusus
a. Klien mampu mengenal halusinasi.
b. Klien mampu mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

BAB 2
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK HALUSINASI
2.1 Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang
dialami oleh pasien dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi berupa
suara, penglihaan, pengecapan, perabaan, atau penghidupan tanpa stimulus nyata
(Budi Anna Keliat, 2011). Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa
stimulus eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan atau suara- suara yang sebenarnya
tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari panca indra, dimana
orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun yang disebabkan oleh psikotik,
gangguan fungsional, organic atau histerik. (Wijayaningsih, 2015).

2.2 Metode Therapy Aktifitas Kelompok


Metode yang digunakan pada therapy aktifitas kelompok (TAK) ini adalah
metode tanya jawab dan pemahaman terhadap gambar. Kegiatan TAK halusinasi
menggunakan sistem Sesi yang dibagi menjadi lima sesi, yaitu sebagai berikut:
a. Sesi I : Klien dapat mengenal halusinasi
b. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Sesi III : Mengontrol halusinasi bercakap - cakap dengan orang lain
d. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
e. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
2.3 Kriteria Klien dalam pelaksanaan TAK
a. Kriteria klien
a) Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
b) Klien yang mengalami perubahan persepsi.
b. Proses seleksi
a) Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b) Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c) Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
d) Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah
f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

2.4 Kriteria Hasil Setelah Dilakukan TAK


Evaluasi Struktur
a) Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
b) Posisi tempat dimeja makan
c) Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
d) Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e) Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya.
Evaluasi Proses
a) Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b) Leader mampu memimpin acara.
c) Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d) Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
e) Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
f) Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g) Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
Evaluasi Hasil
a) Diharapkan 75% dari kelompok mampu menjelaskan apa yang sudah
digambarkan dan apa yang dilihat
b) Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas

2.5 Setting Tempat


P P F P

CL O

L O

P P F P

Keterangan gambar :
L : Leader
CL : Co Leader
P : Pasien
F : Fasilitator
O : Observer

2.6 Pelaksanaan Terapi Aktifitas Kelompok


SESI I
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 5 Desember 2018
Waktu : Pukul. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi I)
Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma
Jumlah klien : 6 orang
Tim Terapi
a. Leader Sesi I : Eka Puspo Sari
Uraian tugas :
a) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Memimpin jalannya terapi kelompok
c) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi I : Zakiyah Saraswati
Uraian tugas :
a) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c) Membantu memimpin jalannya kegiatan
d) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi I : Alfiana, Amalia Nur Fahima
Uraian tugas :
a) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
b) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator Sesi I : Evi Kurnianti, Yuni Andika FS
Uraian tugas :
a) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
d) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Metode dan Media
2.7 Metode
a) Diskusi
b) Bermain peran/stimulasi
2.8 Media
a) Papan nama
b) Whiteboard
c) Spidol
Proses Pelaksanaan
Sesi I: Mengenal halusinasi
a. Salam terapeutik
a) Salam terapeutik kepada klien
b) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri
papan nama)
c) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien
(beri papan nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
a) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar
b) Leader menjelaskan aturan main
c) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader
d) Lama kegiatan 45 menit
e) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap kerja
a) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal
suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu
terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien pada saat
halusinasi muncul
b) Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu terjadinya,
situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat terjadi
halusinasi. Hasilnya ditulis di whiteboard
c) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan
klien dari suara yang biasa didengar
e. Tahap terminasi
a) Evaluasi
- Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK
- Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b) Tindak Lanjut
- Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan
perasaan jika halusinasi muncul.
c) Kontrak yang akan datang
- Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
- Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi


Formulir yang dievaluasi
Sesi I TAK Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Personal/Halusinasi
Menyebut
Menyebut Menyebutkan Menyebut
Nama Situasi
No Isi Waktu terjadi Perasaan saat
Klien Halusinasi
Halusinasi Halusinasi berhalusinasi
Muncul

Petunjuk:
a) Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b) Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi;
isi, waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri
tanda √ jika klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak
mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi
yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

SESI II
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Sabtu, 8 Desember 2018
Waktu : Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi I)
Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma
Jumlah klien : 6 orang
Tim Terapi
a. Leader Sesi II : Alfiana
Uraian tugas :
a) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Memimpin jalannya terapi kelompok
c) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi II : Evi Kurnianti
Uraian tugas :
a) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
b) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
c) Membantu memimpin jalannya kegiatan
d) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi II : Yuni Andika FS, Eka Puspo S
Uraian tugas :
a) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
b) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
d. Fasilitator Sesi II : Amalia Nur Fahima, Zakiyah Saraswati
Uraian tugas :
a) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
b) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
c) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
d) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
e) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
f) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Metode dan Media
a. Metode
a) Diskusi
b) Bermain peran/stimulasi
b. Media
a) Papan nama
b) Whiteboard
c) Spidol

Sesi II: Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik


A. Tujuan
1) Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
2) Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3) Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi

B. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Orientasi
1) Leader menanyakan perasaan klien saat ini
2) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi, waktu,
situasi dan perasaan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik
2) Menjelaskan aturan main
a) Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus meminta
izinkepada leader
b) Lama kegiata 45 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Tahap keja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
pasien mendapat giliran
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi pada saat halusinasi muncul
d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu:
”Pergi,pergi jangan ganggu saya, kamu suara palsu...”
e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardikhalusinasi
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangansetiap klien memperagakan menghardik halusinasi

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari
jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan harian
klien
a. Kontrak yang akan datang
1) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnyayaitu cara mengontrol halusinasi dengan melakukan
bercakap-cakapdengan orang lain
2) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
C. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi

Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)


Kemampuan Menghardik Halusinasi

No Aspek yang dinilai Nama Klien


1 Menyebutkan cara yang
selama ini digunakan
untuk mengatasi
2 halusinasi
Menyebutkan efektivitas
3 cara yang digunakan
Menyebutkan cara
4 mengatasi halusinasi
dengan menghardik
Memperagakan cara
menghardik halusinasi
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara yang
biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara yang
digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan menghardik dan
memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda √ jika klien
mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.

D. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi
persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi,
anjurkan klien mengguanakannnya jika halusinasi muncul.
SESI III
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Senin, 10 Desember 2018
Waktu : Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi III)
Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma
Jumlah klien : 6 orang
Tim Terapi
e. Leader Sesi III : Zakiyah Saraswati
Uraian tugas :
d) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
e) Memimpin jalannya terapi kelompok
f) Memimpin diskusi
f. Co-leader Sesi II : Yuni Andika FS
Uraian tugas :
e) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
f) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
g) Membantu memimpin jalannya kegiatan
h) Menggantikan leader jika terhalang tugas
g. Observer Sesi II : Amalia Nur Fahima, Evi Kurnianti
Uraian tugas :
c) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
d) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
h. Fasilitator Sesi II : Eka Puspo Sari, Alfiana
Uraian tugas :
g) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
h) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
i) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
j) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
k) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
l) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Metode dan Media
c. Metode
c) Diskusi
d) Bermain peran/stimulasi
d. Media
d) Papan nama
e) Whiteboard
f) Spidol
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi 2
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi
1) Terapis menyakan keadaan klie saat ini
2) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang telah
diPelajari
3) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan
caramenghadrik halusinasi.

c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu terjadinya halisinasi
dengan melakukan kegiatan
3) Menjelaskan aturan main berikut
a) Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta
ijin kepada terapis
b) Lama kegiatan 30 menit
c) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3. Tahap kerja
a. Terapis menjelaskan cara kedua yaitu melakukan kegiatan sehari- hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan
mencegah munculnya halusinasi
b. Terapis meminta tiap-tiapklien menyampaikan kegiatan yang biasa
dilakukan sehari-hari dan tulis di whiteboard
c. Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan.terapis menulis formulir
yang sama di whiteboard
d. Terapis membimbinng satu persatu klien untuk membuat jadwal
kegiatan, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan
formulir dan terapis menggunakan whiteboard
e. Tertapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah di susun.
f. Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal kegiatan dan memperagakannya.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun
jadwal kegiatan dan memperagakanya
2) Tearpis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan 2 cara mengontrol
halusinasi, yaitu menghardik dan melakukan kegiatan.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya, yaitu belajar mengontrol halusinasi dengan bercakap-
cakap.
2) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK stimulasi persepsi sensori (halusinasi) sesi 3, kemampuan yang
diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulmya
haluasinasi.

formulir evaluasi sebagai berikut.


SESI 3 TAK
STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)
Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan

ASPEK YANG NAMA KLIEN


NO
DINILAI
1 Menyebutkan
kegiatan yang
biasa
dilakuakan
2 Mempergakan
kegiatan yang
biasa dilakukan
3 Menyusun
jadwal kegiatan
harian
4 Menyebutkan 2
cara mengontrol
halusinasi

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan
harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah stau kegiatan, menyusun
jadwal kegiatan harian dan menyebutkan 2 cara mencegah halusinasi, beri
tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi
sesi III.Klien mampu memperagakan kegitan harian dan menyusun jadwal.
Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.
SESI IV
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Rabu, 12 Desember 2018
Waktu : Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi IV)
Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma
Jumlah klien : 6 orang
Tim Terapi
i. Leader Sesi III : Yuni Andika FS
Uraian tugas :
g) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
h) Memimpin jalannya terapi kelompok
i) Memimpin diskusi
j. Co-leader Sesi II : Amalia Nur Fahima
Uraian tugas :
i) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
j) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
k) Membantu memimpin jalannya kegiatan
l) Menggantikan leader jika terhalang tugas
k. Observer Sesi II : Alfiana, Zakiyah Saraswati
Uraian tugas :
e) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
f) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
l. Fasilitator Sesi II : Eka Puspo Sari, Evi Kurnianti
Uraian tugas :
m) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
n) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
o) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
p) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
q) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
r) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Metode dan Media
e. Metode
e) Diskusi
f) Bermain peran/stimulasi
f. Media
g) Papan nama
h) Whiteboard
i) Spidol
Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi III
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2 . Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi
1) Menayakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang
telah di pelajari{mengardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah}untuk mencegah halusinasi.
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
§ Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
§ Lama kegiatan 30 menit
§ Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi
b. Terapis meminta tiap tiap klien untuk menyebutkan orang yang biasa dan
bisa diajak bercakap-cakap.
c. Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi itu muncul
”suster ada suara di telinga saya pengen ngobrol sama suster saja”
e. Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnya
f. Berikan pujian atas keberhasilan klien
g. Ulangi e dan f sampai semua klien giliran.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah di latih
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
2) Terapis menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi di lakukan saat TAK berlangsung khusunya pada tahap kerja.aspek yang
dinilai adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

Formulir evaluasi sebagai berikut:


Sesi IV : TAK
Stimulasi persepsi: halusinasi
Kemampuan bercakap-cakap untuk mencegah halusinasi

NO Aspek yang dinilai Nama klien


1 Menyebutkan orang
yang diajak bicara
2 Memperagakan
percakapan
3 Menyebutkan tiga
cara mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang
biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal kegiatan
harian,dan menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien
mampu dan tanda X jika klien tidsak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi: halusinasi
sesi IV.Klien mampu memperagakan bercakap-cakap dengan orang lain.
Anjurkan klien untuk melakukan percakapan kepada klien dan perawat untuk
mencegah halusinasi.
SESI V
Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Jumat, 14 Desember 2018
Waktu : Pkl. 09.00 – 09.45 WIB s.d selesai (sesi V)
Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)
Terapi kelompok (25 menit)
Penutup (10 menit)
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma
Jumlah klien : 6 orang
Tim Terapi
m. Leader Sesi II : Amalia Nur Fahima
Uraian tugas :
j) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
k) Memimpin jalannya terapi kelompok
l) Memimpin diskusi
n. Co-leader Sesi II : Eka Puspo Sari
Uraian tugas :
m) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
n) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
o) Membantu memimpin jalannya kegiatan
p) Menggantikan leader jika terhalang tugas
o. Observer Sesi II : Yuni Andika FS, Evi Kurnianti
Uraian tugas :
g) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
h) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
p. Fasilitator Sesi II : Alfiana, Zakiyah Saraswati
Uraian tugas :
s) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
t) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
u) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
v) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
w) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
x) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
Metode dan Media
g. Metode
g) Diskusi
h) Bermain peran/stimulasi
h. Media
j) Whiteboard
k) Spidol
l) Beberapa contoh obat
Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak klien yang telah mengikuti sesi IV
b. Terapis membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2 . Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis klien
2) Klien dan terapis pakai papan nama

b. Evaluasi/ validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi setelah
menggunakan tiga cara yang telah di pelajari{mengardik, menyibukkan
diri dengan kegiatan terarah dan bercakap-cakap}
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap-cakap dan minum obat.
2) Terapis menjelaskan aturan main berikut
§ Jika ada klien ingin meninggalkan kelompok, harus meminta ijin
kepada terapis
§ Lama kegiatan 45 menit
§ Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

3.Tahap Kerja.
a. Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang
b. Terapis menjelaskan kerugian bila tidak patuh minum obat.
c. Terapis meminta tiap klien menyampaikan obat yang dimakan dan waktu
memakannya. Buat daftar di whiteboard
d. Menjelaskan lima benar minum obat
e. Meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat
f. Berikan pujian pada klien yang benar
g. Diskusikan perasaan klien sebelum minum obat (tulis di whiteboard)
h. Diskusikan perasaan klien setelah teratur minum obat (whiteboard)
i. Menjelaskan keuntungan minum obat, yaitu salah satu cara mencegah
halusinasi/kambuh
j. Menjelaskan akibat/kerugian tidak minum obat,yaitu halusinasi kambuh
k. Minta klien menyebutkan kembali keuntungan dan kerugian minum atau
tidak minum obat.
l. Berikan pujian bila benar.

4. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
3) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan tiga cara mengontrol halusinasi yaitu,
menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap-cakap dan
minum obat
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol
halusinasi
2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi
klien.
Evaluasi
Sesi V: TAK
Stimulasi persepsi : halusinasi
Kemampuan patuh minum obat untuk mencegah halusinasi

Menyebutkan
Menyebutkan
Nama Menyebutkan 5 benar akibat tidak
No keuntungan
Klien cara minum obat patuh minum
minum obat
obat
1
2
3
4
5
6
7
8

Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan 5
benar cara minum obat, manfaat dan akibat tidak minum obat beri
tanda √ jika klien mampu dan tanda X jika klien tidak mampu.

Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Contoh klien mengikuti TAK stimulasi persepsi:
halusinasi sesi V. Klien mampu menyebutkan 5 benar minum obat, manfaat dan
akibat bila tidak patuh minum obat. Anjurkan klien minum obat dengan cara yang
benar.
Daftar Pustaka :

Budi Anna Keliat, A. (2005).Keperawatan Jiwa: Terapi Aktivitas Kelompok.


Jakarta: EGC.
Budi Anna Keliat, S. M. (2011).Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas. Jakarta:
EGC.
Makrifatuk,Lilik. (2011).Keperawatan Jiwa.Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wijayaningsih, K. S. (2015).Panduan Lengkap Praktek Klinik Keperawatan Jiwa.
Jakarta: Trans Info Media.
Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep.
(2004). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai