Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BANYUANYAR
Jl. Syamsul Arifin - Sampang Telp. (0323) 3222615

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (TOR)


KEGIATAN ACTIVE CASE FINDING TB PARU
PUSKESMAS BANYUANYAR

Penanggung jawab kegiatan : Abd. Rahman, Skep. Ns


Keluaran / output : Diharapkan dapat meningkatkan angka
penemuan kasus penderita TB Paru.
Sumber pembiayaan : DPPA BOK TA. 2018

1. Latar belakang
TB Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis. Penanggulangan Tuberkulosis (TB) Paru
di Indonesia menggunakan strategi DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcourse) yang direkomendasikan WHO sejak tahun 1995 (Slamet H,
2004). Penemuan penderita TB Paru dalam strategi DOTS dilakukan secara
pasif (passive case finding). Penjaringan tersangka TB Paru dilaksanakan
hanya pada penderita yang berkunjung ke unit pelayanan kesehatan
terutama Puskesmas sehingga penderita yang tidak datang masih menjadi
sumber penularan yang potensial. Strategi passive case finding kurang
maksimal untuk diterapkan terutama dalam percepatan penanganan
penyakit TB yang telah menjadi bahaya global (Depkes, 2002).
Program pemberantasan TB Paru menjadi sangat penting untuk
dilakukan karena sejak tahun 1999 kasus TB Paru di Indonesia cenderung
meningkat sehingga pelaksanaan DOTS secara passive case finding perlu
ditinjau ulang.
Penemuan penderita TB Paru secara aktif di masyarakat sangat
penting untuk mencegah penularan lebih lanjut tetapi kendala di lapangan
adalah jumlah tenaga kesehatan yang ada sangat terbatas. Pemberdayaan
kader masyarakat dalam bidang kesehatan bukanlah hal baru, namun
konsep active case finding yang melibatkan peran aktif kader, masyarakat
khususnya dalam penanggulangan TB Paru hingga kini belum
diaplikasikan di seluruh wilayah Indonesia dan dikenal secara luas.
Kader masyarakat yang sebelumnya memperoleh pendidikan
kesehatan mengenai TB Paru diharapkan melakukan pengawasan
(surveillance) aktif di lingkungan RT-nya untuk mencari serta menemukan
penderita suspect TB Paru.
Selanjutnya kader tersebut memotivasi penderita dan keluarga
untuk segera berobat ke Puskesmas terdekat. Dengan cara ini diharapkan
penderita TB Paru yang tidak berobat dapat diperiksa dan diobati
semenjak dini sehingga dapat mencegah angka penularan dan lebih jauh
lagi dapat menurunkan prevalensi serta mencegah outbreak TB Paru.

2. Tujuan
a. Tujuan umum
Mencari dan menemukan kasus baru dengan pemerikasaan dari
sumber penularan / kontak tracing.

b. Tujuan khusus
1. Dapat meningkatkan cakupan penemuan, pemeriksaan dan
pengobatan penderita TB Paru dalam strategi DOTS.
2. Dapat secara aktif mencari, memotivasi dan melakukan supervisi
terhadap pengawas menelan obat (PMO).
3. Dapat mengurangi angka kesakitan penderita TB Paru

3. Keluaran yang diharapkan


Dapat meningkatkan angka penemuan kasus baru penderita TB Paru.

4. Tahapan kegiatan
 Pencarian kasus baru suspek TB Paru dengan cara mengunjungi
penderita active TB Paru
 Pemberian Pot Dahak.
 Pemeriksaan sputum.
 Perolehan hasil dan pengobatan.

5. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Dilaksanakan delapan kali dalam setahun yaitu pada Bulan Pebruari,
Maret, April, Juni s/d September.

6. Alat dan bahan penunjang


Pot Dahak dan buku catatan.

7. Biaya
Biaya di bebankan pada anggaran BOK

8. Laporan
Pelaksaan kegiatan Active case findingdilakukan secara bertahap selama
6 hari, dengan pencarian, pemberian pot dahak dan pemeriksaan BTA di
lab. Setelah dilakukan kegiatan diharapkan kader dapat berperan aktif
dalam penemuan kasus baru serta diharapkan kontak dan keluarga
mengerti maksud dari Active case finding sehingga dapat mengurangi
angka kesakitan penderita TB Paru dan mengurangi angka DO dan
kasus MDR.
9. Penutup
Kerangka Acuan Kegiatan Active case finding disusun dengan harapan
dapa dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan
penanggung jawab program di Puskesmas Banyuanyar. Kepatuhan para
pelaksana program terhadap kerangka acuan ini akan sangat membantu
dalam proses pencapaian tujuan yang akhirnya visi dan misi Puskesmas
Banyuanyar akan terwujud.

Sampang, Pebruari 2018


Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Banyuanyar Pelaksana Program TBC

dr. INDAH NUR SUSANTI ABD RAHMAN


NIP. 19720302 200212 2 005 NIP. 19801226 200701 1 004

Anda mungkin juga menyukai