Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah


Dunia industri manufaktur saat ini sedang berkembang dengan sangat
pesat. Setiap perusahaan harus selalu melakukan peningkatan secara
berkelanjutan di setiap departemen agar mampu bersaing dalam era
globalisasi, khususnya di lini produksi. Lini produksi memiliki berbagai hal
yang harus ditingkatkan guna mencapai target yang diharapkan. Usaha
perbaikan dalam dunia manufaktur salah satunya adalah dari segi peralatan
dan permesinan dengan meningkatkan utilisasi peralatan yang ada seoptimal
mungkin. Menurut Nakajima (1988), utilisasi dari peralatan yang ada pada
rata-rata industri manufaktur pada umumnya adalah setengah dari kemampuan
mesin yang sesungguhnya.
PT Aetra Air Jakarta merupakan perusahaan yang mengolah dan
menyuplai air bersih di area Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat.
Perusahaan ini memiliki unit Pulsator yang digunakan untuk memisahkan
antara lumpur pengotor yang telah digumpalkan menjadi satu oleh bahan
kimia penjernih dengan air bersih yang akan diolah lebih lanjut sehingga
merupakan unit yang paling berpengaruh dalam proses penjernihan air. Unit
pulsator merupakan sesuatu yang sangat vital sehingga sebisa mungkin
produktivitasnya harus selalu ditingkatkan. Sistem perawatan yang dilakukan
juga sangat berpengaruh terhadap nilai produktivitas unit.
Perawatan unit ini masih sering dilakukan secara breakdown, yang
mengakibatkan tingginya biaya perawatan dan downtime unit yang cukup
besar. Pengoperasian yang ada masih merupakan warisan dari operator yang
terdahulu. Kurang jelasnya pencatatan, tidak mengetahui umur mesin itu
sendiri, dan mesin yang digunakan adalah mesin yang sudah tua.
Setiap mesin mempunyai faktor umur yang berdampak terhadap keandalan
mesin. Semakin tua umur mesin, maka semakin sering juga mesin mengalami
kerusakan jika tidak dirawat dengan baik. Kerusakan ini dapat menyebabkan
kegiatan proses produksi terhambat. Seringkali juga peningkatan yang
dilakukan tidak tertuju pada akar masalah yang sedang terjadi dan akhirnya
mengakibatkan banyak kerugian waktu, biaya, dan bertambahnya masalah.
Pengukuran kinerja mesin yang sesuai diperlukan guna menghindari
kerusakan supaya mesin tersebut dapat berproduksi secara efektif dan
efisien.dan dapat dijadikan dasar saat akan melakukan peningkatan yang
sesuai dengan masalah kurangnya produktivitas mesin.
Metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja mesin adalah
Overall Equipment Effetiveness (OEE). OEE merupakan suatu metode
pengukuran efektifitas penggunaan suatu mesin yang merupakan dasar dari
Total Productive Maintenance. Nilai dari produktivitas mesin sendiri dapat
diketahui dengan OEE dan OEE meliputi semua sisi pada lini produksi
terutama pada mesin produksi. OEE juga sangat erat hubungannya dengan
availability ratio, performance ratio, dan quality ratio dari proses produksi.
1.2.Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijabarkan diatas, dapat diketahui
perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana nilai OEE dari unit pulsator tersebut?
2. Apa faktor yang menyebabkan nilai tersebut?
3. Hal apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai OEE pada
mesin tersebut?
1.3.Tujuan Penelitian
Dari perumusan masalah yang sudah dijabarkan, maka tujuan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut:
1. Menghitung nilai availability ratio, performance ratio, dan quality ratio
pada unit pulsator di perusahaan
2. Menghitung nilai OEE dari unit pulsator yang digunakan di perusahaan
3. Menentukan faktor-faktor yang menentukan menurun atau meningkatnya
nilai OEE unit pulsator di perusahaan
4. Memberikan usulan-usulan perbaikan pada perusahaan agar unit pulsator
bekerja secara optimal.
1.4.Pembatasan Masalah
Agar pembahasannya tidak terlalu luas, masalah yang dibahas pada
penelitian ini berbatas pada hal-hal sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan di unit produksi di PT Aetra Air Jakarta
2. Penelitian dilakukan pada unit pulsator milik PT Aetra Air Jakarta.
3. Penelitian hanya mencakup aspek kinerja unit pulsator di unit produksi,
tidak mencakup pembahasan mengenai cara pembongkaran, pemasangan
dan perbaikan unit tersebut.
4. Data yang diperoleh diambil dari unit pulsator di unit produksi di PT
Aetra Air Jakarta periode April-Juni 2018.
5. Penelitian hanya sampai usulan perbaikan.
1.5.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan menggunakan tiga jenis metode, yaitu:
1. Wawancara yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
pembimbing atau operator mengenai data pengoperasian unit, pemakaian
sumber daya dan tenaga, dan kendala.
2. Menggunakan studi pustaka yaitu dengan mendapatkan teori-teori
mengenai umur, kinerja, dan efektifitas unit keseluruhan yang secara
umum dibahas dalam Total Productive Maintenance. Bahan bacaan yang
yang digunakan dalam studi pustaka ini adalah buku-buku yang
berhubungan dengan Total Productive Maintenance, modul-modul
tambahan kuliah, dan jurnal-jurnal penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.
3. Menggunakan studi lapangan yaitu dengan melakukan pengamatan
langsung dan pencatatan untuk mendapatkan data pemakaian mengenai
unit. Penggunaan studi lapangan ini dapat digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan penelitian.
1.6.Sistematika Penulisan
Penelitian ini disusun secara sistematis kedalam beberapa bab, dengan
uraian sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : Data Umum Perusahaan
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan sebagai
tempat dilaksanakannya praktek kerja lapangan yaitu PT Aetra Air Jakarta.
Adapun yang dijelaskan berkaitan dengan profil perusahaan, sejarah singkat
perusahaan, visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, lokasi perusahaan, struktur
organisasi, layout perusahaan, sasaran mutu, dan kebijakan mutu perusahaan.
BAB III : Landasan Teori
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori total productive
maintenance dari Anthony Corter yang digunakan sebagai dasar pemikiran
ilmiah untuk menjawab perumusan masalah yang ada, teori-teori tentang
definisi atau pengertian total productive maintenance khususnya mengenai
overall equipment effectiveness serta beberapa teori pendukung lainnya.
BAB IV : Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pada bab ini akan dikumpulkan data-data yang didapat selama penelitian baik
berdasarkan hasil wawancara dan dokumen-dokumen yang didapat ataupun
dari pengamatan langsung. Selanjutnya dilakukan pengolahan terhadap
masalah yang ditelliti, yaitu pengukuran nilai OEE dan menentukan faktor-
faktor yang mampu mengurangi maupun meningkatkan nilai tersebut tersebut,
sesuai dengan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.
BAB V : Analisis Masalah
Pada bab ini berisi tentang analisa dan pembahasan dari hasil pengolahan data
pengukuran nilai OEE, data-data lainnya, serta faktor-faktor yang mampu
mengurangi maupun meningkatkan nilai OEE.
BAB VI : Penutup
Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan yang didapat dari hasil analisis
masalah yang telah dilakukan. Selain itu, bab ini juga berisi mengenai saran
yang diberikan oleh penulis sebagai bahan pertimbangan yang mungkin
berguna diwaktu yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai