Dunia industri manufaktur saat ini sedang berkembang dengan sangat pesat. Setiap perusahaan harus selalu melakukan peningkatan secara berkelanjutan di setiap departemen agar mampu bersaing dalam era globalisasi, khususnya di lini produksi. Lini produksi memiliki berbagai hal yang harus ditingkatkan guna mencapai target yang diharapkan. Usaha perbaikan dalam dunia manufaktur salah satunya adalah dari segi peralatan dan permesinan dengan meningkatkan utilisasi peralatan yang ada seoptimal mungkin. Menurut Nakajima (1988), utilisasi dari peralatan yang ada pada rata-rata industri manufaktur pada umumnya adalah setengah dari kemampuan mesin yang sesungguhnya. PT Aetra Air Jakarta merupakan perusahaan yang mengolah dan menyuplai air bersih di area Jakarta Timur, Jakarta Utara, dan Jakarta Pusat. Perusahaan ini memiliki unit Pulsator yang digunakan untuk memisahkan antara lumpur pengotor yang telah digumpalkan menjadi satu oleh bahan kimia penjernih dengan air bersih yang akan diolah lebih lanjut sehingga merupakan unit yang paling berpengaruh dalam proses penjernihan air. Unit pulsator merupakan sesuatu yang sangat vital sehingga sebisa mungkin produktivitasnya harus selalu ditingkatkan. Sistem perawatan yang dilakukan juga sangat berpengaruh terhadap nilai produktivitas unit. Perawatan unit ini masih sering dilakukan secara breakdown, yang mengakibatkan tingginya biaya perawatan dan downtime unit yang cukup besar. Pengoperasian yang ada masih merupakan warisan dari operator yang terdahulu. Kurang jelasnya pencatatan, tidak mengetahui umur mesin itu sendiri, dan mesin yang digunakan adalah mesin yang sudah tua. Setiap mesin mempunyai faktor umur yang berdampak terhadap keandalan mesin. Semakin tua umur mesin, maka semakin sering juga mesin mengalami kerusakan jika tidak dirawat dengan baik. Kerusakan ini dapat menyebabkan kegiatan proses produksi terhambat. Seringkali juga peningkatan yang dilakukan tidak tertuju pada akar masalah yang sedang terjadi dan akhirnya mengakibatkan banyak kerugian waktu, biaya, dan bertambahnya masalah. Pengukuran kinerja mesin yang sesuai diperlukan guna menghindari kerusakan supaya mesin tersebut dapat berproduksi secara efektif dan efisien.dan dapat dijadikan dasar saat akan melakukan peningkatan yang sesuai dengan masalah kurangnya produktivitas mesin. Metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja mesin adalah Overall Equipment Effetiveness (OEE). OEE merupakan suatu metode pengukuran efektifitas penggunaan suatu mesin yang merupakan dasar dari Total Productive Maintenance. Nilai dari produktivitas mesin sendiri dapat diketahui dengan OEE dan OEE meliputi semua sisi pada lini produksi terutama pada mesin produksi. OEE juga sangat erat hubungannya dengan availability ratio, performance ratio, dan quality ratio dari proses produksi. 1.2.Perumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dijabarkan diatas, dapat diketahui perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana nilai OEE dari unit pulsator tersebut? 2. Apa faktor yang menyebabkan nilai tersebut? 3. Hal apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai OEE pada mesin tersebut? 1.3.Tujuan Penelitian Dari perumusan masalah yang sudah dijabarkan, maka tujuan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Menghitung nilai availability ratio, performance ratio, dan quality ratio pada unit pulsator di perusahaan 2. Menghitung nilai OEE dari unit pulsator yang digunakan di perusahaan 3. Menentukan faktor-faktor yang menentukan menurun atau meningkatnya nilai OEE unit pulsator di perusahaan 4. Memberikan usulan-usulan perbaikan pada perusahaan agar unit pulsator bekerja secara optimal. 1.4.Pembatasan Masalah Agar pembahasannya tidak terlalu luas, masalah yang dibahas pada penelitian ini berbatas pada hal-hal sebagai berikut: 1. Penelitian dilakukan di unit produksi di PT Aetra Air Jakarta 2. Penelitian dilakukan pada unit pulsator milik PT Aetra Air Jakarta. 3. Penelitian hanya mencakup aspek kinerja unit pulsator di unit produksi, tidak mencakup pembahasan mengenai cara pembongkaran, pemasangan dan perbaikan unit tersebut. 4. Data yang diperoleh diambil dari unit pulsator di unit produksi di PT Aetra Air Jakarta periode April-Juni 2018. 5. Penelitian hanya sampai usulan perbaikan. 1.5.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan menggunakan tiga jenis metode, yaitu: 1. Wawancara yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pembimbing atau operator mengenai data pengoperasian unit, pemakaian sumber daya dan tenaga, dan kendala. 2. Menggunakan studi pustaka yaitu dengan mendapatkan teori-teori mengenai umur, kinerja, dan efektifitas unit keseluruhan yang secara umum dibahas dalam Total Productive Maintenance. Bahan bacaan yang yang digunakan dalam studi pustaka ini adalah buku-buku yang berhubungan dengan Total Productive Maintenance, modul-modul tambahan kuliah, dan jurnal-jurnal penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. 3. Menggunakan studi lapangan yaitu dengan melakukan pengamatan langsung dan pencatatan untuk mendapatkan data pemakaian mengenai unit. Penggunaan studi lapangan ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam melakukan penelitian. 1.6.Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun secara sistematis kedalam beberapa bab, dengan uraian sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : Data Umum Perusahaan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan sebagai tempat dilaksanakannya praktek kerja lapangan yaitu PT Aetra Air Jakarta. Adapun yang dijelaskan berkaitan dengan profil perusahaan, sejarah singkat perusahaan, visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, layout perusahaan, sasaran mutu, dan kebijakan mutu perusahaan. BAB III : Landasan Teori Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori total productive maintenance dari Anthony Corter yang digunakan sebagai dasar pemikiran ilmiah untuk menjawab perumusan masalah yang ada, teori-teori tentang definisi atau pengertian total productive maintenance khususnya mengenai overall equipment effectiveness serta beberapa teori pendukung lainnya. BAB IV : Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini akan dikumpulkan data-data yang didapat selama penelitian baik berdasarkan hasil wawancara dan dokumen-dokumen yang didapat ataupun dari pengamatan langsung. Selanjutnya dilakukan pengolahan terhadap masalah yang ditelliti, yaitu pengukuran nilai OEE dan menentukan faktor- faktor yang mampu mengurangi maupun meningkatkan nilai tersebut tersebut, sesuai dengan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. BAB V : Analisis Masalah Pada bab ini berisi tentang analisa dan pembahasan dari hasil pengolahan data pengukuran nilai OEE, data-data lainnya, serta faktor-faktor yang mampu mengurangi maupun meningkatkan nilai OEE. BAB VI : Penutup Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan yang didapat dari hasil analisis masalah yang telah dilakukan. Selain itu, bab ini juga berisi mengenai saran yang diberikan oleh penulis sebagai bahan pertimbangan yang mungkin berguna diwaktu yang akan datang.