Disusun oleh :
Dosen pengampu :
Dr. Ir. Zulkarnain. MS
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
Koksidiosis dan Vaksinasi pada Ayam Petelur. Penulis juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada Bapak Dr. Ir. Zulkarnain. MS yang telah memberikan tugas untuk
untuk penulis.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Koksidiosis dan Vaksinasi pada Ayam
Petelur yang sangat dibutuhkan dalam ilmu peternakan. Penulis juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran serta adanya usulan
demi perbaikan makalah-makalah yang akan penulis buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
3.2 Koksidiosis
3.4 Vaksinasi
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.2 Koksidiosis
Penyakit terkenal pada unggas yang disebabkan oleh protozoa adalah
koksidiosis atau berak darah. Koksidiosis disebabkan oleh protozoa dari famili
Eimeriidae.Pada ayam dikenal sembilanspesies Eimeria yang berparasit pada
berbagai bagian usus, yaitu Eimeris acervulina, Eimeria brunetti, Eimeria
maxima, Eimeria mitis, Eimeria mivati, Eimeria necatrix, Eimeria praecox,
Eimeria tenella, dan Eimeria hagani (Barta,2006).
Koksidiosis adalah suatu penyakit asal protozoa pada unggas yang tersifat oleh
diare berdarah dan enteritis.Ayam dapat terinfeksi koksidiosis karena
memakanoosistayang ada di lingkungan sekitarnya. Ayam terinfeksioosistaselama
beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Protozoa memperbanyak diri
dalamsaluran pencernaan dan menyebabkan kerusakan pada jaringan dan
selanjutnya dapat mengakibatkan gangguan pada proses digesti dan absorbsi nutrisi,
dehidrasi, kehilangan darah dan meningkatnya kepekaan terhadap penyakit lain
(Barta,2006).Gejala klinis koksidiosis berjalan secara akut dan ditandai dengan
depresi, bulu suram tidak beraturandan diare berdarah, napsu makan hilang,
muntah darah, paralisa dan diikuti kematian akibat kolaps. Unggas yang terinfeksi
E. tenella memperlihatkan gejala kepucatan pada jengger dan pial disertai sekum
yang bercampur darah. Padapenyakit yang tidak menunjukkan gejala klinis,
maka ditandai oleh penurunan berat badan (Fanatico ,2006).
Koksidiosis pada ayam merupakan salah satu penyakit terpenting yang
menyerang industri perunggasan. Penyakit ini merupakan penyakit pada intestinal
yang disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Eimeria (Michels, et al, 2011).
Penyakit asal parasit kerapkali berbeda dengan penyakit viral atau bakteri dalam
beberapa aspek, yaitu siklus hidup yang kompleks, metode penyebaran, sangat
minim/tidak ada uji serologik yang dapat dipakai sebagai metode diagnosis, dan
kadang-kadang dapat ditanggulangi dengan cara sanitasi/desinfeksi dan isolasi yang
ketat (Tabbu, 2002).
Koksidiosis atau sering disebut berak darah adalah penyakit parasiter yang
menimbulkan gangguan terutama pada saluran pencernaan bagian aboral, angka
kesakitan dan kematian dapat mencapai 80-90% (Retno, et al, 1998). Gejala klinis
kosidiosis bervariasi menurut spesies Eimeria yang menginfeksi ayam. Spesies
Eimeria yang kurang patogenik biasanya menyebabkan gejala klinis yang ringan atau
tanpa gejala. Spesies eimeria yang lebih patogenik dapat menyebabkan diare yang
bersifat mukoid atau hemoragik. Gejala diare biasanya akan diikuti oleh dehidrasi,
bulu berdiri, anemia, lesu, lemah, menekuk kepala dan leher serta mengantuk (Tabbu,
2002). Kerugian akibat koksidiosisi adalah berat badan menurun, masa bertelur
terlambat, penurunan produksi telur, konversi ransum menjadi jelek (Retno, et al,
1998).
Eimeria penyebab koksidiosis pada ayam termasuk dalam filum Apicomplexa,
kelas Sporozoa, sub kelas Coccidia, ordo Eucoccidiae, sub ordo Eimeriina, Familia
Eimeridae, dan genus Eimeria (Soulsby, 1982). Menurut Retno, et al 1998 terdapat 12
macam spesies Eimeria yang menyerang ternak ayam, yaitu : E. t e n e lla, E. n e c a t
ri x, E. b r u n e t ti, E. acervulina, E. maxima, E. mitis, E. mivati, E. paecox, E.
hagani, E. tyrsani, E. myonella, E . gallinae . Jenis Eimeria yang ditemukan pada
ayam tidak dapat menginfeksi jenis unggas atau hewan lain dan sebaliknya (Tabbu,
2002).
2.4 Vaksinasi
Vaksinasi dilakukan terhadap hewan yang sehat, terutama yang berada di sekitar
peternakan ayam yang terkena wabah ini dilakukan untuk memberikan kekebalan
pada ayam supaya tidak mudah tertular. Vaksin yang digunakan harus memenuhi
standar mutu yang ditetapkan menurut peraturan perundangan yang berlauku
(Yudhastuti dan Sudarmaji, 2006). Keberhasilan vaksinasi sangat ditentukan oleh
kondisi ayam pada saat divaksinasi. Vaksinasi dilakukan pada ayam sehat yaitu bebas
bakteri, parasite, dan bebas virus (Ardana, 2009).
Vaksinasi merupakan proses memasukkan mikroorganisme penyebab penyakit
yang telah dilemahkan ke dalam tubuh hewan. Di dalam tubuh hewan,
mikroorganisme yang dimasukkan tidak menimbulkan bahaya penyakit, melainkan
dapat merangsang pembentukan zat-zat kekebalan (antibodi) terhadap agen penyakit
tersebut (Tizard, 1988).
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah ayam petelur
merupakan ayam yang dikhususkan untuk diambil produksi telurnya dan banyak
menghasilkan telur. Ayam petelur juga rentan terhadapat penyakit, salah satu
penyakit yang sering menyerang pada ayam adalah Koksidiosis.
Koksidiosis merupakan penyakit berak darah yang disebabkan oleh protozoa atau
parasite yang menyerang saluran pencernaan ayam, sehingga ayam mengeluarkan
feses yang berdarah. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian pakan herbal yang
membantu membersihkan dan mencegah saluran pencernaan terkena penyakit.
Pencegahan lain dapat dilakukan vaksinasi pada ayam untuk mencegah tumbuhnya
virus dan parasite pada saluran pencernaan ayam petelur
DAFTAR PUSTAKA
Fadilah, R., dan Agustin, P. 2004. Aneka Penyakit Pada Ayam dan Cara
Mengatasinya. Jakarta: Agromedia Pustaka. 55-56.
Rahayu, I., Titik, S., dan Hari, S. 2011. Panduan Lengkap Ayam. Jakarta: Penebar
Swadaya. 49-57.
Risnajati, D. 2011. Pengaruh jenis alat pemanas kandang indukan terhadap performan
layer periode starter. Sains Peternakan, 9 (1): 20-24.
Sari, N. 2016. Kiat Sukses Beternak Ayam Petelur. Jakarta: Lumentha Publishing.
25-27, 31-32, 39.
Setyono, D.J., Maria, U., dan Sri, S. 2013. Sukses Beternak Ayam Petelur. Jakarta:
Penebar Swadaya. 43-45, 59-63.