Ka 1 Slide Asuhan Keperawatan Pada Sistem Pernapasan
Ka 1 Slide Asuhan Keperawatan Pada Sistem Pernapasan
NIM : 02.110.099
KELAS : A2 KEPERAWATAN
S-1 KEPERAWATAN
2010/2011
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim...
Penulis berharap agar Makalah ini dibaca oleh Mahasiswa/i, agar pengetahuan
kita tentang Sistem Keperawatan semakin luas dan berkembang. Disini penulis
memohon maaf bila nantinya dalam isi makalah ini ada yang tidak berkenan dan tidak
sesuai dengan hati para pembaca, karena penulis menyadari bahwa manusia itu tidak
luput dari kesalahan-kesalahan, maka penulis mohon saran dan kritikannya, agar
makalah yang akan datang dapat lebih baik lagi dan lebih menarik lagi.
Akhir kata kami para penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga
makalah ini dapat memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca, dan anda dapat
menguasai materi yang terkandang dalam pembahasan ini, sehingga dapat
memperkaya ilmu pengetahuan kita. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan, penyusun mohon maaf untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................ 1
C. TUJUAN...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. PENGERTIAN SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA ................... 3
B. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA............................................. 5
C. GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN................................................... 5
D. PROSES PENCERNAAN MAKANAN..................................................... 6
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B.RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan
itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat
makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat,
protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak
mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan
menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi
(enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang
berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung. Dan, proses
pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau
kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya
proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti, proses
pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses pencernaan kimiawi adalah
proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan
oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.
Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari
mulut (kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus
(intestinum), usus besar (kolon), dan anus.
1.Rongga Mulut
Pulpa
Mulut merupakan saluran pertama yang Mahkota gigi Enamel
dilalui makanan. Pada rongga mulut, Dentin
Akar gigi
a. Gigi Akar gigi
Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar
gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Tulang gigi tersusun atas
zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat
serabut saraf dan pembuluh_pembuluh darah.
Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama yang tumbuh
disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya 20 yang terdiri dari 8
gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.
b. Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa
makanan.
c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan
ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll.
Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.
2. Esofagus (Kerongkongan)
3. Lambung (Fentrikulus)
Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah yang
membulat ( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan dengan hati
dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep ( sfigter ) yang
mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari lambung.
Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk
bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa-enzim
renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu.
Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi
proses pencernaan kimiawi- selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding
lambung juga menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi untuk
mengeluarkan (sekresi) getah lambung.
Senyawa Kimia
Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta
merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus
halus
Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit
Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Esofagus
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan
menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Sel mukus
Saluran
Dinding lambung kelenjar
Pilorus
Sel parietal
Duodenum
4. Usus Halus 3 Lapisan otot polos
Kelenjar
lambung
Sel kepala
Sel endokrin
Senyawa KimiaFungsi
Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin
mengubah pepton menjadi asam amino.
Hormon Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
Sekretin dihasilkan ke usus halus
Hormon CCK Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus
(Kolesistokinin)halus.
Senyawa KimiaFungsi
Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan
tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam
amino.
Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
Hormon InsulinMenurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
Hormon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
Glukagon
Usus halus merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang.
- Amilopsin (amilase pangkreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula yang lebih sederhana.
- Steapsin (lipase pangkreas) yaitu, enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.
- Tripsinogen yang belum aktif di aktifkan menjadi tripsin yaitu enzimyang mengubah
protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus
halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan ke usus
dua belas jari. Empedu mengandung garam—garam empedu dan zat pewarna empedu
(bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak, zat warna empedu
berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara perombakansel darah merah yang
sudah tua di hati.
Dinding halus juga menghasilkan getah usuus halus yang mmengandung enzim-
enzim sebagai berikut.
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral
tidak mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus halus.
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili
berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari
makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak mengandung
kapiler darahy atau pembuluh limfe.(pembuluh getah bening usus).
Agar dapat mencapai darah. Sari-sai makanan harus menembus sel dinding usus
halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe, Glukpsa, Asam
amino, Vitamin, dan Mineral setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah
akan dibawah oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari
hati ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.
Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang
disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan asam
lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan
akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Se4dangkan garam empedu yang telah
masuk ke darah menuju ke hati untuk dibudt empedu kembali. Vitamin yang larut
Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir
akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri
escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan.
Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah.
Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari
tinja.Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai
rektum bentuknya menjadi padat.
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua
bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami
kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
1. Diare
Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi
menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti
ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu,
atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama
menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi
dehidrasi.
2. Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya,
air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit
ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan
berserat dan banyak mengkonsumsi daging.
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana
basa. Prosesnya sebagai berikut :
A. KESIMPULAN
Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan
itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan
yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan
lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses
pencernaan
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Guyton dan Hall, (1997). Alih Bahasa Dr. Irawati Setiawan. Fisiologi Kedokteran.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Jhon Gibson, MD. (1995). Anatomi Fisiologi Modern untuk Perawat. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
http://