Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH idk i

Sistem pencernaan pada manusia


Disusun

NAMA : SITI AMINAH LUBIS

NIM : 02.110.099

KELAS : A2 KEPERAWATAN

DOSEN : ROSANTI MUHCIN

STIEKES RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

S-1 KEPERAWATAN

2010/2011
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim...

Alhamdulillahirabbil a’lamin, puji syukur Saya ucapkan kehadirat ALLAH


swt, yang masih memberikan kesempatan kepada Saya untuk menyelesaikan Tugas
Makalah Ilmu Dasar Keperawatan I ini yang berjudul SISTEM PENCERNAAN.

Makalah ini membahas tentang Proses-proses Pencernaan Makanan, dimaksud


untuk menyajikan pengetahuan Dasar Mahasiswa/i STIKes RS Hj Medan dalam
mempelajari Sistem Pencernaan. Dengan terselesaikan Makalah ini diharapkan
Mahasiswa/i STIKes RS Hj Medan mendapatkan pengetahuan dan gambaran
mengenai Sistem Pencernaan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen
Ilmu Dasar Keperawatan I yaitu yang membimbing penyusun agar dapat mengerti
tentang bagaimana cara kami menyusun makalah ini.

Penulis berharap agar Makalah ini dibaca oleh Mahasiswa/i, agar pengetahuan
kita tentang Sistem Keperawatan semakin luas dan berkembang. Disini penulis
memohon maaf bila nantinya dalam isi makalah ini ada yang tidak berkenan dan tidak
sesuai dengan hati para pembaca, karena penulis menyadari bahwa manusia itu tidak
luput dari kesalahan-kesalahan, maka penulis mohon saran dan kritikannya, agar
makalah yang akan datang dapat lebih baik lagi dan lebih menarik lagi.

Akhir kata kami para penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga
makalah ini dapat memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca, dan anda dapat
menguasai materi yang terkandang dalam pembahasan ini, sehingga dapat
memperkaya ilmu pengetahuan kita. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan
kekurangan, penyusun mohon maaf untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Medan, 18 April 2010

(Siti Aminah Lubis)


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................ 1
C. TUJUAN...................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
A. PENGERTIAN SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA ................... 3
B. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA............................................. 5
C. GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN................................................... 5
D. PROSES PENCERNAAN MAKANAN..................................................... 6

BAB III PENUTUP......................................................................................... 11


A. KESIMPULAN............................................................................................ 11
B. SARAN........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

B.RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Sistem Pernapasan Pada Manusia

Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan
itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat
makanan yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat,
protein, dan lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak
mengalami proses pencernaan. Proses pencernaan pada manusia dapat di bedakan
menjadi dua macam yaitu proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi
(enzimatis). Saat kalian mengunyah makanan seperti nasi, roti, umbi dan pisang
berarti proses pencernaan mekanik (fisik) sedang berlangsung. Dan, proses
pencernaan mekanik adalah proses perubahan makanan dari bentuk besar atau
kasar menjadi bentuk kecil atau halus. Pada manusia dan mamalia umumnya
proses pencernaan mekanik dilakukan dengan menggunakan gigi. Berarti, proses
pencernaan kimiawi pun sedang terjadi. Dan proses pencernaan kimiawi adalah
proses perubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zat-zat yang lebih
sederhana dengan menggunakan enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan
oleh tubuh yang berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh.

Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan


makanan yang kita makan. Alat pencernaan makanan dapat di bedakan atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan.

Saluran pencernaan manusia memanjang dari mulut sampai anus, terdiri dari
mulut (kaum olis), kerongkongan (esofagus), lambung (ventlikulus), usus halus
(intestinum), usus besar (kolon), dan anus.

Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses


pencernaan kimiawi. Kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan
pankreas.
B. Sistem Pencernaan pada Manusia

Alat Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ,


berturut-turut dimulai dari Rongga Mulut, Esofagus, Lambung, Usus Halus, Usus
Besar, Rektum, Anus.

Gbr. Sistem Pencernaan pada manusia

1.Rongga Mulut

Pulpa
Mulut merupakan saluran pertama yang Mahkota gigi Enamel
dilalui makanan. Pada rongga mulut, Dentin

dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar Leher gigi


pencernaan untuk membantu pencernaan
makanan. Pada Mulut terdapat :

Akar gigi
a. Gigi Akar gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan


sehingga makanan menjadi halus. Gigi dapat di
bedakan atas empat macam yaitu, Gigi seri, gigi
Gbr. Anatomi Gigi
taring, gigi geraham depan dan gigi geraham
belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari
tiga bagian, yaitu: Mahkota gigi (korona), leher gigi (kolum), dan akar gigi (radiks).
Setiap gigi memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda.
Gigi seri berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak
silindris dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk dan gigi taring yang
berbentuk seperti pahat runcing berfungsi untuk merobek makanan. Sedangkan gigi
geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk, berfungsi untuk
mengunyah.

Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung dalam gusi, sedangkan akar
gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam rahang. Tulang gigi tersusun atas
zat dentin. Sum-sum gigi (pulpa), merupakan rongga gigi yang di dalamnya terdapat
serabut saraf dan pembuluh_pembuluh darah.

Pada bayi, gigi sudah mulai tumbuh pada usia 6 bulan. Gigi pertama yang tumbuh
disebut gigi susu. Gigi anak-anak pada usia 6 tahun jumlahnya 20 yang terdiri dari 8
gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham.

b. Lidah

Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut serta mengecap rasa
makanan.

c. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur ( saliva ). Kelenjar ludah dalam
rongga mulut ada 3 pasang, yaitu:

- Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga

- Kelenjar submandibulavis, terletak di rahang bawah

- Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.

Ludah berfungsi untuk memudahkan penelanan makanan. Selain itu, lidah


juga melindungi selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basah.

Didalam ludah terdapat enzim ptialin ( amilase ). Enzim ptialin berfungsi


mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat ( amilum )
menjadi gula sederhana ( maltosa ). Maltosa mudah di cerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin beketja dengan baik pada PH antara 6, 8-7 dan suhu 37oC.

Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan
ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri, dll.
Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.
2. Esofagus (Kerongkongan)

Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan


lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang
disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan
agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah
menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang
esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan
menuju lambung.

Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga dapat


mendorong makanan masuk ke dalam lambung, gerak kerongkongan ini di sebut
gerak peristalis.

Gerak peristalis merupakan gerak kembang kempis kerongkongan untuk


mendorong makanan ke dalam lambung.

Makanan di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik. Bagian pangkal


kerongkongan ( paring ) berotot lurik, artinya kita menelan makanan jika telah di
kunyah sesuai dengan kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses penelanan sehingga
mengeluarkan proses. Kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut
kehendak kita ( tidak di sadari ).

3. Lambung (Fentrikulus)

Lambung ( fentrikulus ) merupakan kantung besar yang terletak disebelah kiri


rongga perut. Lambung sering pula disebut perut besar atau kantung nasi.

Lambung terdiri dari 3 bagian yaitu bagian atas ( kardiak ), bagian tengah yang
membulat ( fundus ), dan bagian bawah ( pilorus ). Kardiak berdekatan dengan hati
dan berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus
dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep ( sfigter ) yang
mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dalam dari lambung.

Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung.


Lambung dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding
lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara
mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang
menyusun lambung, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong.
Otot-otot tersebut menyebabkan lambung berkontraksi. Akibatnya kontraksi otot
lambung, makanan teraduk dengan baik sehingga akan bercampur merata dengan
getah lambung. Hal ini menyebabkan makanan didalam lambung berbentuk seperti
bubur.
Dinding lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar
pencernaan yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air
lendir ( musin ), asam lambung, enzim renim, dan enzim pepsinogen. Getah lambung
bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung.

Asam lambung berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk
bersama makanan dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi
pepsin-pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa-enzim
renin berfungsi menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu.
Adanya enzim renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa didalam lambung terjadi
proses pencernaan kimiawi- selain menghasilkan enzim pencernaaan, dinding
lambung juga menghasilkan hormon gastrin. Hormon gastrin berfungsi untuk
mengeluarkan (sekresi) getah lambung.

Lambung dapat meregang sampai dapat menyimpan 2 liter cairan, makanan


umumnya dapat bertahan 3-4 jam didalam lambung. Dari lambung , makanan sedikit
demi sedikit keluar menuju usus 12 jari melalui sfingter pilorus.

Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi


dengan bantuan senyawa kimia yang dihasilkan lambung. Senyawa kimiawi yang
dihasilkan lambung adalah :

Senyawa Kimia
Asam HCl Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta
merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus
halus
Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit
Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Esofagus
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi akan
menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.
Sel mukus

Saluran
Dinding lambung kelenjar

Pilorus

Sel parietal

Duodenum
4. Usus Halus 3 Lapisan otot polos
Kelenjar
lambung

Sel kepala

Sel endokrin

Gbr penampang dinding lambung


Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Usus halus memiliki
panjang sekitar 6-8 meter. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum
(± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya
terjadi pencernaan secara kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang
dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia dari kelenjar pankreas yang
dilepaskan ke usus halus.

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :

Senyawa KimiaFungsi
Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin
mengubah pepton menjadi asam amino.
Hormon Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang
Sekretin dihasilkan ke usus halus
Hormon CCK Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus
(Kolesistokinin)halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :

Senyawa KimiaFungsi
Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan
tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam
amino.
Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida
Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.
Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino
Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
Hormon InsulinMenurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
Hormon Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal
Glukagon

Usus halus merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya
proses pencernaan yang paling panjang.

Pangkreas menghasilkan getah pangkreas yang mengandung enzim-enzim


sebagai berikut:

- Amilopsin (amilase pangkreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum)
menjadi gula yang lebih sederhana.

- Steapsin (lipase pangkreas) yaitu, enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol.
- Tripsinogen yang belum aktif di aktifkan menjadi tripsin yaitu enzimyang mengubah
protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus
halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung oleh empedu dan di alirkan ke usus
dua belas jari. Empedu mengandung garam—garam empedu dan zat pewarna empedu
(bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak, zat warna empedu
berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara perombakansel darah merah yang
sudah tua di hati.

Dinding halus juga menghasilkan getah usuus halus yang mmengandung enzim-
enzim sebagai berikut.

- Maltosa, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.

- Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

- Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

- Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.

- Enterokenase, berfungsi mengaktifkan triosinogen (enzim yang dihasilkan


pangkreas) menjadi tripsin.

Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan


berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat di cerna menjadi glukosa, lemak di cerna
menjadi asam lemak dan gliserol dan protein di cerna menjadi asam amino. Jadi, pada
usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein di
selesaikan. Selanjutnya,proses penyerapan (absorpsi) akan berlangsung di usus
kosong dan sebagian di usus penyerap karbohidrat setiap dalam bentuk glukosa.

Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol. Vitamin dan mineral
tidak mengalami pencernaan dan dapat di tarima langsung oleh usus halus.

Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili. Vili
berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari
makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat, dinding vili banyak mengandung
kapiler darahy atau pembuluh limfe.(pembuluh getah bening usus).

Agar dapat mencapai darah. Sari-sai makanan harus menembus sel dinding usus
halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe, Glukpsa, Asam
amino, Vitamin, dan Mineral setalah diserap oleh usus halus melalui kapiler darah
akan dibawah oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari
hati ke jantung kemudian di edarkan ke seluruh tubuh.

Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang
disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus. Gliserol dan asam
lemak dan gliserol dibawah oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan
akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Se4dangkan garam empedu yang telah
masuk ke darah menuju ke hati untuk dibudt empedu kembali. Vitamin yang larut

Gbr. Penampang Usus Halus Manusia


dalam lemak (Vitamin A,D,E dan K) diserap oleh usus halus diangkut melalui
pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk kesistem
peredaran darah. Umumnya makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa
makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.

5.USUS BESAR (Kolon)

Makanan yang tidak dicerna diusus halus, misalnya selulosa bersama dengan lendir
akan menuju keusus, besar menjadi fases. Dalam usus besar juga terdapat bakteri
escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan.
Bakteri e.coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah.

Usus besar terdiri dari:


- Kolon asendens (kanan)
- Kolon transversum
- Kolon desendens (kiri)
- Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti


tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus
halus.

Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari
tinja.Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai
rektum bentuknya menjadi padat.

Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna


beberapabahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar
juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K. Bakteri ini penting untuk
fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan
gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa
menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

6. Rektum dan Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah
kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu
pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum,
maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua
bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami
kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah
keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus.
Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

C. Gangguan Sistem Pencernaan

• Apendikitis  Radang usus buntu.


• Diare  Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang
terlalu cepat.
• Kontipasi (Sembelit)  Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air
besar)
• Maldigesti  Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung.
• Parotitis  Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga
Gondong
• Tukak Lambung/Maag  "Radang" pada dinding lambung, umumnya
diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
• Xerostomia  Produksi air liur yang sangat sedikit

Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola


makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara
gangguan-gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik,
sampai pada infeksi usus buntu (apendisitis).

1. Diare

Apabila kim dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi
menjadi lebih sering dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti
ini disebut diare. Penyebab diare antara lain ansietas (stres), makanan tertentu,
atau organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama
menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi
dehidrasi.

2. Konstipasi (Sembelit)

Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya,
air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit
ini disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan
berserat dan banyak mengkonsumsi daging.

3. Tukak Lambung (Ulkus)

Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung


enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-
bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah
terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya dinding
lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besar tukak
lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.

Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara lain sebagai


berikut: Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut (peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan makanan yang merangsang
lambung, seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan rasa nyeri yang disebut
kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya
gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga timbul rasa nyeri yang
disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan
kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan
pendarahan pada lambung

D. PROSES PENCERNAAN MAKANAN

Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana
basa. Prosesnya sebagai berikut :

a. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan


dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
b. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai
kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh
amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh peredaran darah.

c. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi


pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan
erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

d. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan


dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.

e. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai


kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh
amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh peredaran darah.

f. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi


pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan
erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

g. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan


(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-
butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh
enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh

h. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan


dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.

i. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai


kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh
amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh peredaran darah.
j. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi
pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan
erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

k. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan


(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-
butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh
enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh
limfe.

l. Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan


dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.

m. Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai


kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh
amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh peredaran darah.

n. Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi


pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan
erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

o. Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan


(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-
butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh
enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh
limfe.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ,


berturut-turut dimulai dari Rongga Mulut, Esofagus, Lambung, Usus Halus, Usus
Besar, Rektum, Anus.

Agar makanan yang kita makan dapat di serap di usus halus, maka makanan
itu harus di ubah menjadi bentuk sederhana melalui proses pencernaan, zat makanan
yang mengalami proses pencernaan di dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, dan
lemak. Sedangkan unsur-unsur mineral, vitamin, dan air tidak mengalami proses
pencernaan

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Evelen C. Pearce, (1994). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Penerbit PT


Gramedia, Jakarta.

Guyton dan Hall, (1997). Alih Bahasa Dr. Irawati Setiawan. Fisiologi Kedokteran.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Jhon Gibson, MD. (1995). Anatomi Fisiologi Modern untuk Perawat. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.

http://

Anda mungkin juga menyukai