Jurnal Novira Ayu
Jurnal Novira Ayu
Novira Ayu 1
1.
STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe
E-mail: noviraayu58@gmail.com (korespondensi)
Abstrak
Kecemasan merupakan perasaan khawatir, gugup, dan perasaan takut terhadap kondisi/situasi tertentu yang
mengancam emosi maupun fisik. Kecemasan yang dialami oleh lansia akan berpengaruh terhadap kejadian
hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak menular dan merupakan faktor risiko utama dari
stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan kejadian stroke pada
lansia hipertensi di Gampong Teupin Rusep Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara. Penelitian ini bersifat
analitik, populasi berjumlah 90 lansia hipertensi dengan jumlah sampel 90 orang di Gampong Teupin Rusep
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara dan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Data dikumpulkan
melalui penyebaran kuesioner. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi dianalisis
dengan Uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value = 0,004 (p<0,05), ini berarti bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan kejadian stroke pada lansia hipertensi di Gampong
Teupin Rusep Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara. Disarankan dapat dijadikan sebagai bahan pendidikan
kesehatan dan kiranya dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti aspek lain dalam bentuk
hubungan kecemasan dengan kejadian stroke pada lansia hipertensi.
Abstrack
Anxiety is a feeling of worry,nervous and feeling afraid of condition/situation arae emotionally threatening or
physical. Anxiety experienced by the elderly will affect the incidence of hypertension. Hypertension is one of disease
not contagious and also the main risk from stroke. The purpose of the reasearch was to knowing of relationship
between anxiety and the incidence of stroke in elderly hypertension at the Teupin Rusep Kecamatan Sawang
Kabupaten Aceh Utara. This stady was analytical, population are 90 elderly hypertension with a sample of 90
person at the Teupin Rusep Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara and the sampling technique is total
sampling. Data was collected through questionnaires. Data processing is done using a computerized program and
analyzed by Uji Chie Square. The result of the study showed that the p value=0,004 (p<0,05), this means able to
significant relationship between anxiety and the incidence of stroke in elderly hypertension at the Teupin Rusep
Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Utara. It’s recommended to be used as a health education material and maybe
a reference for futher researchers who want to examine other aspects in the form of the relationship of anxiety with
the incidence of stroke in elderly hypertension.
Keywords : Anxiety, elderly hypertension, incidence of Stroke.
2
Pekerjaan
1. Petani 29 32,2
2. Pedagang 30 33,3 Diagram 2 menunjukkan bahwa mayoritas
3. Tidak bekerja 20 22,2 responden mengalami stroke sebanyak 61
4. Pensiun 11 12,2 orang (67,8%).
Pendidikan
1. SD 35 38,9
2. SMP 22 24,4 Tabel 1 : Hubungan kecemasan dengan
3. SMA 25 27,8 kejadian stroke pada lansia
4. Perguruan 8 8,9 hipertensi Di Gampong Teupin
Tinggi Rusep Kecamatan Sawang
Kabupaten Aceh Utara
5
dengan lansia lainnya, hal ini dipengaruhi Asumsi peneliti yang dapat
oleh berbagai faktor seperti: pendidikan, disimpulkan bahwa tingkat kecemasan yang
pengetahuan, usia, sikap, persepsi, dan dialami lansia dengan kecemasan berat
pengalaman lansia terhadap penyakit stroke. dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah,
Hal ini sesuai dengan pendapat semakin rendah tingkat pendidikan lansia
Peplau dalam Depkes RI (2012) bahwa maka akan semakin sulit bagi lansia untuk
kecemasan terdiri dari beberapa tingkatan mengeliminir kecemasan yang terjadi,
yaitu : kecemasan ringan, kecemasan trauma yang dialami oleh lansia karena
sedang, kecemasan berat dan kecemasan menderita penyakit tertentu juga bisa
panik. Dalam hal ini kecemasan berat menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran
meliputi tanda – tanda : lapang persepsi yang terus-menerus, dan kurangnya
sempit, tidak dapat berpikir, tidak mampu pengalaman serta pemahaman lansia tentang
memecahkan masalah. Menurut Stuart penanganan stroke saat serangan terjadi,
dalam Trisnaning (2012) salah satu faktor sehingga tingkat kecemasan lansia semakin
yang bisa menyebabkan kecemasan yaitu berat.
penyakit, berbagai penyakit fisik terutama Peneliti berkesimpulan bahwa
yang kronis dapat menimbulkan kecemasan semakin tinggi kecemasan yang dialami
pada diri seseorang, misalnya penyakit lansia maka akan semakin besar pula
hipertensi dan stroke. kemungkinan lansia mengalami stroke
Hal ini sesuai dengan pendapat sebaliknya semakin rendah tingkat
Cutler (2004) rasa takut dan cemas dapat kecemasan lansia maka semakin kecil pula
menetap bahkan meningkat meskipun situasi kemungkinan lansia mengalami stroke.
yang betul – betul mengancam tidak ada,
dan ketika emosi – emosi ini tumbuh KESIMPULAN
berlebihan dibandingkan dengan bahaya 1. Mayoritas responden umur 60 – 74 tahun
yang sesungguhnya, emosi ini menjadi tidak sebanyak 48 orang (53,3%), mayoritas
adaptif. Kecemasan yang berlebihan dapat jenis kelamin responden adalah laki laki
mempunyai dampak yang merugikan pada sebanyak 53 orang (58,9%), dan
pikiran serta tubuh bahkan dapat mayoritas pekerjaan responden adalah
menimbulkan penyakit – penyakit fisik. pedagang sebanyak 30 orang (33,3%),
Menurut Carpenito (2009) faktor – serta mayoritas pendidikan responden
faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu: adalah SD sebanyak 35 orang (38,9%).
situasional (personal, lingkungan), 2. Mayoritas responden mengalami
maturasional, tingkat pendidikan, kecemasan berat sebanyak 49 orang
karakteristik stimulus, dan karakteristik (54,4%). Sedangkan yang mengalami
individu. Menurut Daradjat (2010) beberapa kecemasan sedang sebanyak 27 orang
penyebab dari kecemasan yaitu: rasa cemas (30,0%) dan yang mengalami kecemasan
yang timbul akibat melihat adanya bahaya ringan sebanyak 14 orang (15,6%).
yang mengancam dirinya, cemas karena rasa Mayoritas responden mengalami stroke
berdosa dan bersalah, kecemasan yang sebanyak 61 orang (67,8%) dan yang
berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa tidak mengalami stroke sebanyak 29
bentuk. Sedangkan menurut Rufaidah (2009) orang (32,2%).
faktor – faktor yang mempengaruhi 3. Setelah dilakukan uji statistik dengan uji
kecemasan adalah: faktor fisik, trauma atau chi – square didapatkan hasil P value
konflik, lingkungan awal yang tidak baik. 0,004 (p<0,05), ini berarti bahwa
terdapat hubungan yang bermakna antara
7