Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AKHIR TERSTRUKTUR MODUL 2

DENY SUSANTO (SMK NEGERI 1 JEPON)

Instructions :
Setelah mempelajari semua kegiatan belajar, silahkan Ibu/Bapak kerjakan tugas akhir berikut:
1. Rumuskanlah kompetensi guru secara utuh?
2. Menghadapi abad 21 ini keterampilan belajar apa yang harus dimiliki oleh guru dan siswa?
3. Buatlah rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan?

JAWABAN :

1. Rumusan kompetensi guru


Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di Indonesia sudah tertuang dalam Undang-undang
No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh
melalui pendidikan profesi. Guru yang memiliki kompetensi memadai sangat menentukan keberhasilan
tercapainya tujuan pendidikan.
Penjelasan kompetensi guru selanjutnya dituangkan dalam peraturan menteri Pendidikan Nasional
No 16 tahun 2007 tentang kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berbunyi bahwa setiap guru
wajib memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi guru yang berlaku secara nasional. Kualifikasi
akademik Guru atau bentuk lain yang sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan (D-IV/S1) yang diperoleh
dari program studi yang terakreditasi. Adapun kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan professional.
A. Kompetensi pedagogi
Sub Kompetensi :
1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.
Indikatornya ditunjukkan dengan:
a. Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-
emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial-budaya,
b. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata pelajaran,
c. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik dalam mata pelajaran,
d. Mengidentifikasi kesulitan peserta didik.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Indikatornya ditunjukkan dengan:
a. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik,
b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik
secara kreatif,
c. Menerapkan pendekatan pembelajaran berdasarkan jenjang dan karateristik bidang studi.
3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang studi yang diampu.
Indikatornya ditunjukkan dengan:
a. Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum,
b. Menentukan tujuan pelajaran,
c. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan pelajaran,
d. Memilih materi pelajaran yang terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan pembelajaran,
e. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan
karakteristik peserta didik,
f. Mengembangkan indikator dan instrumen penilaian.
4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Indikatornya ditunjukkan dengan:
a. Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik,
b. Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran,
c. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas,
laboratorium, maupun lapangan,
d. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, di laboratorium, dan di lapangan, (e)
menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mata
pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh, (f) mengambil keputusan
transaksional dalam pelajaran sesuai dengan situasi yang berkembang.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran.
Indikatornya ditunjukkan dengan kemampuan dalam memanfaatkan TIK untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang mendidik, seperti penggunaan media dan penggalian sumber belajar.
6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimiliki.
Indikatornya ditunjukkan dengan:
a. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai
prestasi belajar secara optimal,
b. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik,
termasuk kreativitasnya.
7. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik,
Indikatornya ditujukkan dengan:
a. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik secara lisan
maupun tulisan,
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang
khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal
c. Respons peserta didik,
d. Reaksi guru terhadap respons peserta didik.
8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses serta hasil belajar.
Indikatornya ditunjukkan dengan:
a. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang diampu,
b. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi
sesuai dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu,
c. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
d. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar,
e. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan
mengunakan berbagai instrument,
f. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan,
g. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran,
Indikatornya ditunjukkan dengan:
a. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar,
b. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan
pengayaan,
c. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku kepentingan,
d. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran.
10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran,
Indikator kompetensi ini ditunjukkan dengan:
a. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan,
b. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan mata pelajaran,
c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran.

B. Kompetensi kepribadian
Sub Kompetensi
1. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia,
Indikator :
a. Menghargai peserta didik tanpa membedakan keyakinan yang dianut, suku, adat-istiadat,
daerah asal, dan gender,
b. Bersikap sesuai dengan norma agama yang dianut, hukum dan norma sosial yang berlaku
dalam masyarakat, serta kebudayaan nasional Indonesia yang beragam.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan
masyarakat. Ditunjukkan dengan indikator :
a. Berperilaku jujur, tegas, dan manusiawi,
b. Berperilaku yang mencerminkan ketakwaan dan akhlak mulia,
c. Berperilaku yang dapat diteladani oleh peserta didik dan anggota masyarakat di sekitarnya.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
Indikator : Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya
diri.
Indikator :
a. Menunjukkan etos kerja dan tanggung jawab yang tinggi,
b. Bangga menjadi guru dan percaya pada diri sendiri,
c. Bekerja mandiri secara professional.
5. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Indikator :
a. Memahami kode etik profesi guru,
b. Menerapkan kode etik profesi guru,
c. Berperilaku sesuai dengan kode etik guru.

C. Kompetensi Sosial
Sub Kompetensi :
1. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin,
agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
Indikatornya :
a. Mampu bersikap inklusif dan objektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan lingkungan
sekitar dalam melaksanakan pembelajaran,
b. Mampu tidak bersikap diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat, orang tua peserta
didik dan lingkungan sekolah karena perbedaan agama, suku, jenis kelamin, latar belakang
keluarga, dan status sosial-ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orang tua, dan masyarakat, kemampuan ini ditunjukan dengan cara:
a. Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik
dan efektif,
b. Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat secara santun, empatik, dan
efektif tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik,
c. Mengikutsertakan orang tua peserta didik dan masyarakat dalam program pembelajaran dan
dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.
3. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman
sosial budaya. Kompetensi ini penting dikuasai oleh pendidik, apalagi jika tugas tidak ditempatkan
di daerah asal. Kemampuan ini ditunjukan dengan;
a. Beradaptasi dengan lingkungan tempat bekerja dalam rangka meningkatkan efektivitas sebagai
pendidik, termasuk memahami bahasa daerah setempat,
b. Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan.
4. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau
bentuk lain, seperti;
a. Berkomunikasi dengan teman sejawat, profesi ilmiah, dan komunitas ilmiah lainnya melalui
berbagai media dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan,
b. Mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi pembelajaran kepada komunitas profesi sendiri secara
lisan dan tulisan atau bentuk lain.

D. Kompetensi Professional
Sub Kompetensi :
1. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang
diampu sesuai jenjang pendidikan. Kemampuan ini sangat penting dimiliki bagi seorang guru sebab
apa yang akan disampaikan guru kepada siswa berupa ilmu pengetahuan yang dikuasai oleh guru.
2. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang
diampu, seperti;
a. Memahami standar kompetensi mata pelajaran,
b. Memahami kompetensi dasar mata pelajaran,
c. Memahami tujuan pembelajaran mata pelajaran.
3. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;
a. Memilih materi mata pelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik,
b. mengolah materi mata pelajaran secara integratif dan kreatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
4. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif,
seperti;
a. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus-menerus,
b. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan,
c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan,
d. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber.
5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri,
seperti;
a. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi,
b. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan diri.

2. Keterampilan belajar yang harus dimiliki oleh guru dan siswa menghadapi abad 21 ini.
Keterampilan atau kecakapan abad 21 antara lain berpikir kritis, pemecahan masalah, metakognisi,
keterampilan berkomunikasi, berkolaborasi, inovasi dan kreasi, dan literasi informasi. Pembelajaran
abad ke-21 memiliki prinsip pokok bahwa pembelajaran harus berpusat pada siswa, bersifat kolaboratif,
kontekstual, dan terintegrasi dengan masyarakat.
Keterampilan belajar untuk yang harus dimiliki guru antara lain :
1. Keterampilan pedagogis yaitu mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berpikir kritis,
kebiasaan mencipta, mendorong kerjasama dan komunikasi, meningkatkan keterlibatan dan
motivasi siswa, membudayakan kreativitas dan inovasi dalam belajar, menggunakan sarana
belajar yang tepat, mengembangkan pembelajaran student-centered dan menyelesaikan
persoalan kompleks di kehidupan sehari-hari dengan menekankan pada pembelajaran berbasis
proyek/masalah.
2. Keterampilan profesional yaitu penguasaan materi, dan pengalaman praktis dengan menggunakan
perangkat (tool) berbasis ICT dan penerapan paradigma baru pembelajaran, mengintegrasikan
pendekatan pembelajaran dengan konsep TPACK (Technology, Paedagogy, Content, and
Knowledge) atau dengan kensep pendekatan pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology,
Engineering, and Mathematic).
Sedangkan keterampilan belajar untuk yang harus dimiliki siswa antara lain :
1. Kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah,
2. Kolaborasi dan kepemimpinan, ,
3. Ketangkasan dan kemampuan beradaptasi,
4. Inisiatif, produktif dan berjiwa entrepeneur,
5. Mampu berkomunikasi efektif baik secara oral/lisan maupun tertulis,
6. Mampu mengakses, mengolah, menganalisis, dan mensintesis informasi,
7. Memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi.
8. Keterampilan litersi dasar, antara lain : literasi bahasa dan sastra, literasi numerasi (berhitung),
literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewarganeragaan

3. Rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan


Pengembangan guru berkelanjutan didasarkan pada hasil evaluasi diri pada domain kompetensi inti
guru. Terdapat 14 kompetensi inti guru antara lain :
A. Kompetensi pedagogi :
1. Mengenal karakteristik anak didik.
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
3. Pengembangan kurikulum.
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik.
5. Memahami dan mengembangkan potensi.
6. Komunikasi dengan peserta didik.
7. Penilaian dan evaluasi.
B. Kompetensi kepribadian :
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan.
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru.
C. Kompetensi sosial :
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif.
12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan
masyarakat.
D. Kompetensi profesional :
13. Penguasaan materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran
yang diampu.
14. Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif.
Hasil evaluasi kemudian dipetakan ke dalam rencana pengembangan profesi guru melalui berbagai
strategi dalam bentuk pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.
Rancangan strategi pengembangan guru berkelanjutan
1. Rencana pengembangan diri :
a. In House training (IHT)
Pelatihan dalam bentuk IHT adalah pelatihan yang dapat dilaksanakan secara internal di
KKG/MGMP, sekolah atau tempat lain yang ditetapkan untuk menyelenggarakan pelatihan.
b. Seminar
Pengikutsertaan guru di dalam kegiatan seminar dan pembinaan publikasi ilmiah dapat menjadi
model pembinaan berkelanjutan profesi guru dalam meningkatkan kompetensi guru.
c. Diskusi masalah pendidikan.
Diskusi ini diselenggarakan secara periodik maupun insidental dengan topik sesuai dengan
masalah yang di alami di sekolah maupun masalah lain yang berkaitan dengan pendidikan.
d. Workshop
Workshop dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pembelajaran,
peningkatan kompetensi maupun pengembangan karirnya. Workshop dapat dilakukan misalnya
dalam kegiatan menyusun KTSP, analisis kurikulum, pengembangan silabus, penulisan RPP,
dan sebagainya.
e. Penelitian
Penelitian dapat dilakukan guru dalam bentuk penelitian tindakan kelas (PTK), penelitian
eksperimen ataupun jenis yang lain dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran.
f. Program magang guru
Program magang guru adalah pelatihan yang dilaksanakan guru di institusi/industri yang relevan
dalam rangka meningkatkan kompetensi professional guru. Program magang ini terutama
diperuntukkan bagi guru kejuruan dan dapat dilakukan selama priode tertentu, c. Kemitraan
sekolah.
g. Pembinaan internal oleh sekolah.
Pembinaan internal ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guru yang memiliki
kewenangan membina, melalui rapat dinas, pembagian tugas mengajar, pemberian tugas-tugas
tambahan,
2. Publikasi ilmiah
a. Penulisan buku/bahan ajar.
Bahan ajar yang ditulis guru dapat berbentuk diktat, modul, job sheet, buku pelajaran ataupun
buku dalam bidang pendidikan.
b. Pembuatan media pembelajaran.
Media pembelajaran yang dibuat guru dapat berbentuk alat peraga, alat praktikum sederhana,
maupun bahan ajar interaktif (multimedia pembelajaran, misal AR/VR).
3. Karya inovasi
Pembuatan karya inovasi teknologi
Karya inovasi teknologi yang dibuat guru dapat berupa inovasi teknologi tepat guna yang bermanfaat
untuk masyarakat dan atau pendidikan. Misalnya pembuatan pembangkit listrik daya rendah dengan
memanfaatkan liran sungai (micro hydro).

Anda mungkin juga menyukai