Anda di halaman 1dari 3

2.

Faktor yang mempengaruhi aliran darah


1) Tekanan darah
Darah mengalir dari bagian dengan tekanan lebih tinggi ke bagian
dengan tekanan lebih rendah; semakin besar perbedaan tekanan semakin besar
aliran darah. Sewaktu darah meninggalkan aorta dan mengalir melalui
sirkulasi sistemik, tekanan darah turun secara progresif seiring bertambahnya
jarak dari ventrikel kiri.[2]
Tekanan arteri rerata (mean arterial pressure, MAP), tekanan darah
rerata di arteri, kira-kira sepertiga dari selisih antara tekanan diastole dan
sistol. MAP dapat diperkirakan sebagai berikut:[2]
MAP = TD diastol + 1/3 (TD sistol- TD diastol)
2) Resistensi vaskular
Resistansi vaskular adalah perlawanan terhadap aliran darah akibat
gesekan (friksi) antara darah dan dinding pembuluh darah. Resistensi vaskular
bergantung pada:[2]
a. Ukuran lumen
Semakin kecil ukuran lumen pembuluh darah, semakin besar resistansinya
terhadap aliran darah. [2]
b. Viskositas darah
Kekentalan darah bergantung pada rasio sel darah merah terhadap volume
plasma (cairan), dan juga agak dipengaruhi oleh konsentrasiprotein dalam
plasma. Semakin besar viskositas darah, semakin tinggi resistansi.[2]
c. Panjang pembuluh darah total
Resistensi terhadap aliran darah melalui suatu pembuluh berbanding lurus
dengan panjang pembuluh tersebut. Semakin panjang suatu pembuluh darah,
semakin besar resistansinya.[2]
3) Aliran balik vena
Volume darah yang mengalir balik ke jantung melalui vena-vena sistemik,
terjadi karena adanya tekanan yang dihasilkan oleh kontraksi ventrikel kiri
jantung. Jika tekanan di atrium atau ventrikel kanan meningkat, aliran balik
vena akan berkurang. Salah satu penyebab meningkatnya tekanan di atrium
kanan adalah inkompetensi (kebocoran) katup trikuspid, yang membiarkan
darah mengalir balik (regurgitasi) sewaktu ventrikel berkontraksi. Akibatnya
adalah berkurangnya aliran balik vena dan penimbunan darah di sisi vena
sirkulasi sistemik.[2]
4) Kecepatan aliran darah
Aliran darah adalah volume darah yang mengalir melalui jaringan dalam
periode waktu tertentu. Kecepatan atau velocity aliran darah (dalam cm/dtk)
berbanding terbalik dengan area potongan melintang. Kecepatan paling
rendah jika area potongan melintang total paling besar.[2]
Waktu sirkulasi adalah waktu yang dibutuhkan oleh setets darah untuk
mengalir dari atrium kanan, melalui sirkulasi paru, kembali ke atrium kiri,
melalui sirkulasi sistemik turun ke kaki, dan kembali ke atrium kanan. Dalam
keaadan istirahat, waktu sirkulasi normalnya adalah 1 menit. [2]
Dapus
2. Tortora, Gerard J. Derrickson, Bryan. Dasar Anatomi dan Fisiologi. Edisi
13. Volume 2. Jakarta : EGC, 2016.

Anda mungkin juga menyukai