Skabies
Skabies
1.3 Tujuan
1
1. Untuk mengetahui pengertian dari penyakit stroke ?
2. Untuk mengetahui apa etiologi stroke ?
3. Untuk mengetahui patofisiologi stroke ?
4. Untuk mengetahui gambaran klinis stroke ?
5. Untuk mengetahui gambaran pathway stroke ?
6. Untuk mengetahui Konsep keluarga terdiri dari apa saja?
7. Untuk mengetahui Konsep keperawatan keluarga terdiri dari apa saja?
8. Untuk mengetahui pengkajian keluarga stroke ?
9. Untuk mengetahui diagnosa pada pasien stroke ?
10. Untuk mengetahui intervensi pada pasien stroke ?
11. Untuk mengetahui implementasi pada pasien stroke?
12. Untuk mengetahui evaluasi pasien stroke ?
1.4 Manfaat
Menambah jumlah referensi, dan sebagai bahan pembelajaran mengenai asuhan
keperawatan keluarga, khususnya asuhan keperawatan keluarga dengan stroke
hemoregik. Setelah dilakukan asuhan keperawatan keluarga dengan salah satu
anggota keluarga mampu mengenal masalah dan mampu melakukan tindakan
perawatan pada anggota yang mengalami masalah stroke .
2.1 Pengertian
Menurut WHO Stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang
cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejala-gejala yang
2
berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya
penyebab lain yang jelas selain vaskuler.
Stroke merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai harus ditangani
secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak
yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi
pada siapa saja dan kapan saja (Muttaqin,2008).
Stroke adalah cidera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran darah otak
(Corwin, 2009).
Stroke adalah sindrom klinis yang ditandai dengan berkembangnya tiba-tiba
deficit neurologis persisten focus sekunder terhadap peristiwa pembuluh darah (2009)
Stroke merupakan penyebab kecacatan nomor satu di dunia dan penyebab
kematian nomor dua didunia. Duapertiga stroke terjadi di Negara berkembang. Pada
masyarakat barat 80% penderita mengalami stroke iskemik dan 20% mengalami
stroke hemoragik. Insiden stroke meningkat seiring pertambahan usia (Dewanto
dkk,2009).
Stroke adalah penyakit atau gangguan fungsional otak akut fokal maupun
global akibat terhambatnya peredaran darah ke otak. Gangguan peredaran darah otak
berupa tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak.
Otak yang seharusnya mendapat pasokan oksigen dan zat makanan menjadi
terganggu. Kekurangan pasokan oksigen ke otak akan memunculkan kematian sel
saraf neuron. Gangguan fungsi otak ini akan memunculkan gejala stroke
(Junaidi,2011).
2.2 Etiologi
Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu ; stroke iskemik dan stroke
hemoregik(Sudoyo Aru,dkk 2009)
a. Stroke iskemik (non hemoregik) yaitu tersumbatnya pembuluh darah
yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti.
80 % stroke iskemik. Stroke iskemik ini dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Stroke trombotik : proses terbentuknya thrombus yang membuat
penggumpalan.
2. Stroke embolik : tertutupnya pembuluh darah arteri oleh bekuan darah.
3. Hipoperfusion iskemik : berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian
tubuh karena adanya gangguan denyut jantung.
b. Stroke hemoregik adalah disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah
otak. Hampir 70 % kasus stroke hemoregik terjadi pada penderita hipertensi.
Stroke hemoregik ada 2 jenis yaitu :
1. Hemoregik intraserebral : perdarahan yang terjadi di dalam jaringan
otak
2. Hemoregik subaraknoid : perdarahan yang terjadi pada ruang
subraknoid (ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan
yang menutupi otak).
3. Infrak yang berdarah.
4. Sindroma kematian batang otak.
2.3 Patofisiologi
3
Pada keadaan fisiologi normal, aliran darah pada otak selalu tetap yaitu
50 ml/menit/100 gr otak. Hal ini terjadi karena auto regulasi yang
mengembangkan arteri pada waktu hipotensi yang mencakup waktu
hipertensi. Apabila tekanan darah naik terus menerus terjadi maka dapat
menimbulkan perubahan atroklerotik karena perfusi dapat menyebabkan
perdarahan intra kranial. Rupture arteri juga dapat menyebabkan perdarahan
yang akan menimbulkan ekstavansi darah ke otak sekitarnya, darah yang
merembes ini dapat menekan,mengiritasi,dan menimbulkan fase spasme arteri
hemisfer otak.
2.4 Pathways
2. Tipe Keluarga
a. Nuclear Family
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang tinggal dalam satu
rumah di tetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu/ keduanya dapat bekerja di laur rumah.
b. Extended Family
Keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
keponakan, saudara sepupu, pama, bibi, dan sebagainya.
c. Reconstitud Nuclear
Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami/istri,
tinggal dalam pembentuan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan
dari perkawinan lama maupun hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya
dapat bekerja di luar rumah.
e. Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya/salah
satu bekerja di rumah.
f. Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/ kematian pasangannya dan anak-
anaknya dapat tinggal di rumah/ di luar rumah.
g. Dual Carier
Suami istri atau keduanya berkarier dan tanpa anak.
h. Commuter Married
Suami istri/ keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu,
keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
i. Single Adult
Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk menikah.
j. Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
k. Institutional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam suatu panti-panti.
l. Comunal
Satu rumah terdiri atas dua/lebih pasangan yang monogami dengan anak-
anaknya dan bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.
m. Group Marriage
Satu perumahan terdiri atas orangtua dan keturunannya di dalam satu kesatuan
keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang lain dan semua adalah
orang tua dari anak-anak.
o. Cohibing Cauple
Dua orang/ satu pasangan yang tinggal bersama tanpa pernikahan.
3. Fungsi Keluarga
Terdapat fungsi keluarga menurut Dion dan Betan (2013) yaitu :
1) Fungsi afektif
Fungsi afektif merupakan fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan
pemeliharaan kepribadian dari anggota keluarga.
2) Fungsi sosialisasi
6
Fungsi sosialisasi tercermin dalam melakukan pembinaan sosialisasi pada
anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak, memberikan batasan
perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak, meneruskan nilai-nilai budaya
keluarga.
3) Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi perawatan kesehatan keluarga merupakan fungsi keluarga dalam
melindungi keamanan dan kesehatan seluruh anggota keluarga mengenali
kondisi sakit tiap anggota keluarga. Juga sebagai fungsi istirahat saat sakit.
4) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi, untuk memnuhi kebutuuhan keluarga seperti sandang,
pangan, papan dan kebutuhan lainnya melalui keefektifan sumber dana
keluarga.
5) Fungsi biologis
Fungsi biologis, bukan hanya ditunjukan untuk meneruskan keturunan tetapi
untuk memelihara dan membesarkan anak untuk kelanjutan generasi
selanjutnya.
6) Fungsi psikologis
Fungsi psikologis, terlihat bagaimana keluarga memberikan kasih sayang dan
rasa aman, memberikan perhtian diantara anggota keluarga, membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas
keluarga.
7) Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan diberikan keluarga dalam rangka memebrikan pengetahuan,
ketrampilan, membentuk perilaku anak, mempersiapkan anak untuk kehidupan
dewasa, mendidik anak sesuai dengan tingkatan perkembanganya.
4. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Friedman (dalam Ali,2010) mengatakan ada empat
elemen struktur keluarga, yaitu :
a. Struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing
anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya di lingkungan
masyarakat atau peran formal dan informal.
b. Nilai atau norma keluarga , menggambarkan nilai dan norma yang
dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan.
c. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara dan pola
komunikasi ayah-ibu (orang tua), ornag tua dengan anak, anak dengan anak,
dan anggota keluarga lain (pada keluarga besar) dengan keluarga inti.
d. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota
keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk
mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.
8
g. Keluarga usia pertengahan, bertugas mempertahankan individu dan
pasangan usia pertengahan, mempertahankan hubungan yang serasi dan
memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya, serta meningkatkan keakraban
pasangan.
h. Keluarga usia lanjut, mempunyai tugas perkembangan
mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling menyenangkan
pasangannya, adaptasi dengan perubahan yang akan terjadi kehilangan
pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga, mempertahankan
keakraban pasangan dan saling merawat, serta melakukan life review masa
lalu.
2. Proseses Keperawatan
Proses Keperawatan adalah kerangka kerja dalam melaksanakan tindakan
yang diberikan agar proses pertolongan yang diberikan menjadi sistematis.
Sekumpulan tindakan yang dipilih secara matang dalam usaha memperbaiki
status kesehatan ini dapat menambah kemampuasn dalam menyatakan masalah
kesehatannya ( Baylon,1987 dalam Ali, 2010).
Cerai Cerai
Anak
angkat/adopsi
11
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang stroke
12
3.1 Pengkajian
Data Umum
Data Pasien ;
13
Genogram
KETERANGAN :
= garis keturunan
=Laki-laki meninggal
= penderita
= tinggal 1 rumah
8. Tipe Keluarga
Keluarga Tn. H yaitu tipe Middle Age/ Aging Couple karena hanya tinggal
berdua ditumah karena anak-anaknya sudah berumah tangga sendiri
9. Budaya
Bahasa yang digunakan keluarga Tn. H adalah bahasa jawa, kadang juga
bahasa indonesia, karena keluarga Tn. H berasal dari Jawa timur, dalam
keluarga tidak ada makanan tantangan apapun, yang penting makanannya
halal, Keluarga Tn. H pada jam makan pagi dan makan malam hari pasti
makan bersama- sama.
10.Agama
Keluarga Tn. H beragama islam semua, Tn. H, Ny. R. dan menjalankan
ibadah 5 waktu.
14
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Tn. H adalah seorang petani , penghasilan Tn. H perbulan kira- kira Rp.
1.000.000 untuk kebutuhan sehari- haripun terpenuhi, sedangkan
pengeluaran dikeluarga Tn. H kurang lebih 500.000, dan sisanya ditabung.
Dilihat dari penghasilan keluarga setiap bulannya, keluarga tersebut
memiliki status ekonomi cukup.
II. Lingkungan
17.Karakteristik rumah
Rumah Tn. A terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, 3 kamar tidur, dapur,
dan satu kamar mandi. Cara pengaturan perabotan rumah tangga kurang
rapi, kebiasaan merawat rumah disapu satu kali dalam sehari, ukuran
rumah 7 x 5 m2, tipe rumah permanen, atap terbuat dari genting, lantai
plesteran licin , fentilasi hanya di depan ruang tamu, dan keluarga mandi
memakai air sumur .
18.Karakteristik tetangga dan komunitas
15
Lingkungan tetangga umumnya penduduk asli dari Pacitan , dan ada yang
dari pendatang, hubungan antar penduduk cukup baik. Tn. H selalu
mengikuti acara perkumpulan maupun acara yang lain di lingkungan
sekitar rumah. Ny. R juga selalu mengikuti acara perkumpulan maupun
acara yang lain di lingkungan sekitar rumah.
19.Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn. H adalah penduduk asli di wilayah Pacitan, sarana
transportasi yang biasa digunakan adalah sepeda motor.
20.Interaksi dengan masyarakat
Didalam masyarakat Tn. H dan Ny. R selalu mengikuti acara yang ada
disekitar rumah, Tn. H , Ny. R dapat bersosialisasi dengan orang lain
secara baik.
nafkah keluarga.
b. Ny. R
Peran Formal : Ny. R saat ini hanya diam dirumah .
16
anggota keluarga yang agak menyimpang perilakunya, maka anggota
keluarga yang lain akan mengingatkannya.
29.Fungsi Ekonomi
Keluarga mengatakan penghasilannya dan usahanya sekarang masih
cukup untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga. Cukup untuk hari tua
18
P: sonor P: sonor
A: vesikuler A: vesikuler
Jantung I: IC tidak I: IC tidak
terlihat terlihat
P: IC teraba P: IC teraba
intercosta intercosta
4,5 4,5
P: pekak P: pekak
A: SI S2 A: SI S2
reguler reguler
Abdomen I: datar, tidak I: datar, tidak
ada acites ada acites
A: 8 x/ menit A: 8 x/ menit
P: timpani P: timpani
P: tidak ada P: tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan
Ekstermitas Tidak ada Tidak ada
kelainan, kelainan,
edema(-) edema(-)
Kulit Turgor baik Turgor baik
Terapi
Analisa Data
No Data Dx keperawatan
1. Ds : Gangguan mobilitas
1. Ny. R mengatakan tidak bisa fissik berhubungan
beraktivitas apa-apa, ia beraktivitas dengan ketidak mampuan
saat ada yang memapahnya/ keluarga merawat
membantu berjalan. anggota keluarga yang
2. Ny. R mengatakan saya dulu sakit.
pernah belajar berjalan menggunakan
tongkat tapi semenjak jatuh saya
takut untuk belajar berjalan lagi.
Sekarang saya kalau mau berjalan
minta di bopong/dipapah orang lain.
3. Ny. R mengatakan 3 bulan
yang saat saya sakit mulut saya juga
ikut perot.
Do :
1. Ny. R hanya tiduran di tempat
tidur atau duduk dikursi dekat tempat
tidurnya.
2. Tidak pernah mau dilakukan
ROM pasif.
19
2. Ds: Pemeliharaan kesehatan
1. Tn. H mengatakan 3 bulan tidak efektif berhubungan
yang lalu membawa Ny. R ke rumah dengan ketidakmampuan
sakit dan dibawa ke terapi, dan keluarga merawat
sekarang tidak terapi lagi karena anggota keluarga yang
tidak ada perubahan pada Ny. R dan stroke
pengobatan dihentikan.
Do :
1. Keluarga klien tidak pernah
melatih klien untuk mobilisasi.
Scoring
1. Gangguan mobilitas fissik berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
20
2. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang stroke
3.3 Intervensi
12 Oktober 2018 10.30
3.4 Implementasi
3.5 Evaluasi
24
A. BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Stroke merupakan penyakit kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhrntinya suplai darah kebagian otak. Stroke disebabkan oleh
thrombosis,embolisme serebral,iskemia,dan hemoragi serebral. Penderita stroke
saat ini menjadi penghuni terbanyak dibangsal atau ruangan hampir semua
pelayanan rawat inap penderita penyakit saraf. Terkadang gejala stroke sering
diabaikan oleh masyarakat dan pengobatannya seting terlambat.
4.2 Saran
Kita harus selalu menjaga kesehatan dan rutin melakukan check up rutin saat
umur lansia. Menjaga pola makan dan perbanyak olah raga di pagi hari setelah
sholat subuh. Usia lansia seharusnya lebih di berikan bimbingan oleh anak-anaknya
dan diberikan pendampingan.
25
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
26