Anda di halaman 1dari 28

Mata Kuliah : Distribusi Tenaga Listrik

Kelompok 3 :
• Arya Fauzi Setiawan (07/LT 1C)
• Danang Hutama (08/LT 1C)
• Dimas Anas Aditya (09/LT 1C)
• Faela Ma’ana Shufa (10/LT 1C)
3.
4. SIFAT KLASIFIKASI
2.
JENIS

1.
5. PENGERTIA
PENGUJIAN N

6.
PASANGAN 8.
7. KEGAGALAN
PEMBURUKA
N
Isolator mempunyai peranan penting untuk mencegah terjadinya
aliran arus dari konduktor phasa ke bumi melalui menara
pendukung. Dengan demikian, isolator merupakan bagian penting
dalam sistem transmisi energi listrik. Beberapa persyaratan penting
yang harus dimiliki suatu isolator adalah:

Isolator harus mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi.

• Memiliki kekuatan dielektrik yang tinggi.

• Mempunyai nilai resistivitas yang tinggi untuk memperkecil arus


bocor yang terjadi.

• Tidak mudah keropos dan tahan terhadap masuknya gas-gas


ataupun cairan-cairan ke dalam bahan isolator.

• Tidak dipengaruhi oleh perubahan suhu. Back


 Isolator Porselen

 Isolator Gelas

 Isolator Steatite

Back
Porselen berasal dari tanah liat yang mengandung aluminium
silikat, kemudian direaksikan dengan plastik kaolin, felspar, kwarsa
dan campuran ini dipanaskan pada tempat pembakaran.
Komposisi bahan bakunya adalah: 50% tanah liat, 25% felspar, 25%
kwarsa. Isolator yang dihasilkan harus keras, permukaannya
halus/licin dan bebas dari sifat perembesan. Kehalusan bahan
pada permukaan akan membebaskan isolator dari jejak air. Sifat
menyerap pada bahan isolator akan menurunkan kekuatan
dielektrik, dan adanya kotoran ataupun gelembung udara di dalam
bahan isolator juga akan mengakibatkan penurunan kekuatan
dielektrik.

Secara mekanis isolator porselen memiliki kekuatan dielektrik ±


60.000 V/cm, tekanan dan kuat regangannya adalah 70.000 kg/cm2
dan 500 kg/cm2.
Next
GAMBAR ISOLATOR PORSELIN

Back
Gelas diproduksi dengan proses penguatan yaitu dipanaskan dulu lalu
didinginkan. Isolator yang terbuat dari bahan gelas ini memiliki
beberapa keuntungan sebagai berikut :
• Kekuatan dielektriknya tinggi kira-kira 140 kV/cm
• resistivitas yang tinggi , Koefisien muai panasnya rendah.
• kekuatan dielektriknya tinggi, memiliki bentuk yang lebih sederhana
,dapat digunakan satu lapis sebagai bahan isolator.
• Bersifat transparan (lebih jelas dibandingkan porselen), sehingga
sedikit cacat, ketakmurnian gelembung udara, retak-retak, kotoran
kotoran yang lain dapat dideteksi dengan mudah dan bersifat
homogen.
• Daya rentanganya lebih besar dari porselen.
• Lebih murah dari pada porselen Next
GAMBAR ISOLATOR GELAS

Back
Steatite adalah magnesium silikat dan dijumpai pada berbagai
bagian dari oksida magnesium dengan silikat. Daya rentang dari
isolator steatite jauh lebih besar dibandingkan dengan isolator
porselen, dan dapat menguntungkan jika digunakan pada
keadaan dimana isolator mengalami regangan sempurna
misalnya ketika jaringan saluran transmisi mengalami belokan
tajam.

Next
GAMBAR ISOLATOR STEATITE

Back
Isolator untuk saluran transmisi diklasifikasikan menurut penggunaan
dan konstruksinya menjadi :

• isolator gantung (suspension),

• jenis pasak (pin-type),

• jenis pos-saluran (line post).


Gandengan isolator gantung pada umumnya dipakai pada saluran transmisi
tegangan tinggi, sedang isolator batang-panjang dipakai di tempat-tempat
dimana pengotoran udara karena garam dan debu banyak terjadi. Kedua
jenis yang lain dipakai pada saluran transmisi yang relatip rendah (kurang
dari 22-33 kv).

Pada isolator gantung dikenal dua jenis, yakni clevis type dan ball-and-
socket type, yang masing-masing terbuat dari porselin dengan tutup (cap)
dari besi tempaan (malleable iron) di satu pihak dan pasak baja di lain
pihak, yang keduanya diikatkan pada porselinnya dengan semen
berkwalitas baik. Back
Jenis pasakIsolator jenis pasak (pin type insulator), digunakan pada tiangtiang lurus

(tangent pole) dan tiang sudur (angle pole) untuk sudut 5°sampai 30°. Banyak terbuat

dari bahan porselin maupun bahan gelas yang dibentuk dalam bentuk kepingan dan

bagian bawahnya diberi suatu pasak (pin) yang terbuat dari bahan besi atau baja

tempaan. Tiap kepingan diikatkan oleh suatu bahan semen yang berkualitas baik.

Isolator ini digunakan pada tiang-tiang lurus (tangent pole) dengan kekuatan tarikan

sudut (angle tensile strenght) hingga 10°. Kawat penghantar jaringan diletakkan di

bagian atas untuk posisi jaringan lurus, sedangkan untuk jaringan dengan sudut di

bawah 10° kawat penghantarnya diikatkan pada bagian samping agar dapat memikul

tarikan kawat.
Back
Isolator jenis pos (post type insulator) , digunakan pada tiangtiang lurus (tangent pole) dan tiang sudur
(angle pole) untuk sudut 5° sampai 15°. Dibandingkan dengan isolator jenis pasak, isolator jenis pos ini
lebih sederhana perencanaannya. Diameternya lebih kecil dan tak menggunakan kepingankepingan
seperti isolator jenis pasak. Terdapat lekukan-lekukan pada permukaannya untuk mengurangi hantaran
yang terjadi pada isolator. Makin tinggi tegangan isolasinya makin banyak lekukan-lekukan tersebut.
Isolator jenis pos ini bagian atasnya diberi tutup (cap) dan bagian bawah diberi pasak yang terbuat dari
bahan besi atau baja tempaan. Bahan yang digunakan untuk isolator jenis pos ini terbuat dari bahan
porselin basah yang murah harganya.

Kekuatan mekanis isolator jenis pos ini lebih tinggi dibandingkan isolator jenis pasak dan penggunaannya
hanya pada jaringan ditribusi primer untuk tiang lurus (tangent pole) pada sudut 5° sampai 15°. Isolator
jenis pos yang digunakan untuk jaringan distribusi 20 kV, memiliki tegangan tembus sebesar 35 kV
dengan kekuatan tarik (tensile strenght) sebesar 5000 pon.

Gambar
Back
 Sifat Listrik

Isolator terdiri dari badan porselen yang diapit oleh elektroda-elektroda. Dengan demikian maka
isolator terdiri dari sejumlah kapasitansi. Nilai kapasitansi ini akan semakin besar oleh timbulnya
lapisan yang menghantarkan listrik karena kelembaban udara, debu dan bahan-bahan lainnya yang
melekat pada permukaan isolator. Pada jaringan transmisi isolator yang paling dekat dengan konduktor
tegangan tinggi akan memikul tegangan yang terbesar. Dengan memasang busur tanduk (arching horn),
maka distribusi tegangan diperbaiki dan tegangan pada isolator yang paling dekat dengan kawat fasa
akan berkurang. Kegagalan listrik pada isolator dapat disebabkan oleh adanya rongga-rongga kecil pada
dielektrik padat (porselen) atau disebabkan terjadinya flashover di sepanjang permukaan isolator.
Rongga-rongga kecil pada isolator ditimbulkan karena isolator dibuat kurang sempurna pada saat
pembuatan, rongga kecil pada isolator lama-kelamaan akan menyebabkan kerusakan mekanik pada
isolator. Terjadinya flashover menyebabkan kerusakan pada isolator oleh karena panas yang dihasilkan
busur di sepanjang permukaan isolator. Oleh sebab itu isolator harus dibuat sedemikian rupa sehingga
tegangan pada rongga kecil lebih tinggi dari pada tegangan yang menyebabkan flashover.

Next
 Sifat Mekanis
Disamping harus memenuhi persyaratan listrik tersebut diatas, isolator harus
memiliki kekuatan mekanis guna memikul beban mekanis penghantar yang
diisolasinya. Porselen, sebagai bagian utama isolator, mempunyai sifat sebagai
besi cor, dengan kuat-tekan (compressive strength) yang besar dan kuat tarik
(tensile strength) yang lebih kecil. Kuat-tariknya biasanya 400-900 kg/cm2,
sedangkan kuat-tekannya 10 kali lebih besar.

 Sifat Thermal
Dalam peralatan dan instalasi pencatu listrik, panas terjadi karena adanya rugi-
rugi ohmik pada konduktor, rugi-rugi dielektrik pada bahan isolasi, rugi-rugi
magnetisasi dan rugi-rugi arus Eddy pada inti besi. Jika dibandingkan dengan
bahan logam, bahan isolasi mempunyai stabilitas thermal yang sangat rendah,
sehingga kenaikan suhu yang diijinkan pada bahan isolasi menjadi patokan
dalam menentukan batas suhu kerja dari peralatan. Selama tekanan terus
berlangsung pada kondisi operasi statis, panas dibangkitkan akibat rugi-rugi yang
seharusnya disebarkan ke medium sekitarnya. Ada tiga jenis mekanisme
perpindahan panas, yaitu konduksi, konveksi dan radiasi.
Next
 Sifat Kimia
Jika ada zat asing dari luar menyusup ke dalam bahan isolasi, maka hal ini
dapat menyebabkan perubahan sifat kimia bahan isolasi tersebut. Hanya
bahan anorganik seperti gelas dan bahan keramik padat yang kedap terhadap
zat-zat lain di sekitarnya. Bahan isolasi organik menyerap uap air secara difusi.
Sehingga sifat dielektrik dan listriknya memburuk. Kecepatan difusi
tergantung kepada struktur bahan dan gaya tarik-menarik molekul bahan
dengan molekul zat asing.
Sebagai tambahan, penyerapan air menyebabkan perubahan dimensi
(menggelembung) dan kerusakan elektroda. Sehingga diharapkan bahan
isolasi pasangan luar harus memiliki kemampuan menyerap air yang rendah
untuk mencegah pengurangan kekuatan dielektrik.

Back
• PENGUJIAN ISOLATOR

Pengujian (testing) pada isolator terdiri dari:


1) Pengujian konstruksi.
2) Pengujian semu (appearance).
3) Pengujian listrik.
4) Pengujian mekanis.
5) Pengujian elektromekanis.
6) Pengujian termis.
7) Pengujian keporian (porosity).
8) Pengujian galvanisasi.
Dalam pembelian isolator, perlu dilakukan pengujian jenis dan pengujian
penerimaan (acceptance) sesuai dengan cara-cara yang berlaku.
Back
• Pasangan Isolator

Pasangan isolator terbuat dari besi atau baja tempaan (malleable)


yang ukurannya disesuaikan dengan tegangan, jenis dan ukuran
penghantar, kekuatan mekanisnya, serta konstruksi penopangnya
(supporting structure). Dengan demikian maka dikenal baut-U,
klevis (clevis), link, mata (eye), ball and socket (bola-dan-lekuk),
dsb., yang mudah dihubung-hubungkan, dan mudah dipertukarkan.
Permukaan pasangan logam ini biasanya digalvanis.

Next
 Tanduk Api dan Cincin Perisai

Bila terjadi lompatan api (flashover) pada gandengan isolator, maka


isolatornya akan rusak karena busur apinya. Untuk menghindarkan
kerusakan ini, maka pada gandengan isolator gantung dan isolator long-
rod dipasang tanduk-tanduk api (arcing horns). Tanduk api dipasang pada
ujung kawat dan ujung tanah dari isolator, serta dibentuk sedemikian
sehingga busur api tidak akan mengenai isolator waktu lompatan api
terjadi. Jarak antara tanduk atas dan bawah biasanya 71-85% dari panjang
gandengan. Tegangan lompatan api untuk gandengan isolator dengan
tanduk api ditentukan oleh jarak tanduk ini. Tanduk api biasanya dipakai
untuk saluran transmisi dengan tegangan di atas 110 kV, atau diatas 66 kV
di daerah-daerah dengan tingkat isokeronik yang tinggi. Cincin perisai
(shield ring) dipasang pada ujung kawat dari isolator untuk mencegah
terjadinya korona pada ujung tersebut. Effek pencegah korona juga dimiliki
oleh tanduk api.

Next
 Jepitan

Untuk penghantar dipakai pengapit gantungan (suspension clamps) dan


pengapit tarikan (tension elamps) sedang untuk kawat tanah dipakai
pengapit sederhana. Ada dua jenis pengapit gantung, yang satu dengan
batan pelindung, dan yang lain tanpa batang pelindung (armor rods).
Pengapit-pengapit dipilih dengan memperhatikan macam dan ukuran
kawat, kuat tarik maksimumnya, serta dibentuk sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan kerusakan dan kelelahan karena getaran (vibration)
dan sudut andongan dari kawat.
Gandengan isolator gantung tunggal terlihat pada Gbr. 20, gandengan
isolator tarik tunggal pada Gbr. 21, dan gandengan isolator tarik ganda
pada Gbr. 22, masing-masing lengkap dengan pasangan isolatornya.

Next
Back
• Pemburukan Isolator
Karena dipakai selama bertahun-tahun, isolator berkurang daya isolasinya,
misalnya, karena mengalami keretakan pada porselinnya. Proses ini
dinamakan pemburukan (deterioration) isolator. Sebab-sebab utama dari
pemburukan isolator adalah pengembangan kimiawi dan pengembangan
pembekuan dari semen, perbedaan dari pengembangan karena panas di
berbagai bagian isolator, pengembangan panas karena arus bocor dan
berkaratnya pasangan-pasangan logam.
Untuk mencegah proses pemburukan dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1) Meninggikan kuat-mekanis dari bagian porselin.
2) Membatasi pengembangan kimiawi dari bagian-bagian semen
3) Mengecat (buffer paint) bagian-bagian semen
4) Tidak menggunakan semen di dalam lapisan porselin.
Isolator jenis pasak (pin-type) paling banyak mengalami proses
pemburukan sehingga sering menyebabkan gangguan pada saluran
transmisi. Isolator gantung, isolator long-rod dan isolator line-post jarang
menyebabkan gangguan. Dengan kemajuan teknologi, maka isolator yang
dibuat akhir-akhir ini sedikit sekali mengalami pemburukan.
Back
• Kegagalan Isolator
Beberapa hal yang menyebabkan kegagalan pada suatu isolator adalah :
a. Keretakan Isolator
Penyebab utama pecahnya atau retaknya suatu isolator adalah tekanan
yang dihasilkan didalam bahan porselin yang diakibatkan oleh
ketidakseragaman pemuaian dan penyusutan yang terdapat dalam bahan
semen, baja, dan porselen yang disebabkan oleh musim panas, dingin,
kekeringan dan kelembaban atau akibat adanya pemanasan pada isolator
tersebut. Untuk menghindari keretakan pada isolator tersebut, maka telah
dilakukan beberapa perbaikan dalam desain pembuatannya, yakni dengan
cara menempatkan sejenis pelindung yang kecil diantara lapisan terluar
dari porselen dengan pasak baja sehingga pemuaiannya dapat terlaksana
secara merata.
b. Ketidakmurnian Bahan Isolator
Jika bahan yang digunakan untuk pembuatan isolator tersebut amat buruk,
hal ini akan menimbulkan kebocoran pada isolator sehingga isolator tidak
baik untuk pemakaian yang kontinyu.
Next
c. Sifat Penyerapan Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Isolator
Jika bahan porselin yang digunakan dalam pembuatan isolator dipabrikasi
pada suhu rendah, maka hal ini akan mengakibatkan kekeroposan pada
isolator tersebut dan dengan alasan ini maka isolator akan menyerap
embun dari lapisan udara atau semen. Kebocoran arus akan dimulai dari
isolator tersebut yang akan menyebabkan kegagalan sebagai akibat dari
pemakaian bahan yang digunakan dalam pembuatan isolator.
d. Bahan Pelapis Isolator Yang Kurang Baik
Bila bahan isolator tidak benar-benar dilapisi pelapis yang baik
sebagaimana mestinya, maka air akan mudah merembes yang dapat
menyebabkan menempelnya debu pada permukaan isolator tersebut yang
dapat bersifat sebagai penghantar dan mereduksikan jarak lompatan
bunga api listrik.
e. Lompatan Bunga Api Listrik (Flashover)
Bila terjadi lompatan bunga api listrik dari suatu kawat ke kawat yang lain
maka hal ini akan menimbulkan pemanasan yang berlebihan pada isolator
dan dapat menyebabkan pecahnya isolator tersebut.
Next
f. Tekanan Mekanis
Pada saat penarikan kawat-kawat penghantar pada suatu
pemasangan jaringan maka isolator akan mengalami tekanan
mekanis, sehingga bila bahan digunakan kurang baik, maka hal ini
dapat menyebabkan kerusakan atau pecahnya isolator.
g. Terjadinya Hubung Singkat
Terkadang gangguan alam seperti kumpulan burung yang hinggap
atau pepohonan yang mengena pada kawat penghantar maupun
isolator dapat mengakibatkan terjadinya arus hubung singkat,
kondisi ini merupakan penyebab terjadinya kegagalan dari suatu
isolator. Keadaan seperti ini hanya mungkin terjadi bila jarak antar
konduktor lebih kecil dari standar yang telah ditentukan.

Next

Anda mungkin juga menyukai