Pd
DISUSUN OLEH:
AULIA RISDIANA (1705114476)
DEA TIFFANY (1705122814)
LIA ALBAROKAH (1705122275)
MASFRIL SINAGA (1705114272)
PUTRI AYU WIDYA NINGSIH (1705111114)
RISKY HAJJ PERTIWI (1705114187)
DHEA ANANDA (1705123112)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................2
C. Tujuan Masalah ...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. LAYANAN INFORMASI...................................................................................................4.
B. LAYANAN PENGUSAAN KONTEN...............................................................................13
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 21
B. Saran...........................................................................................................................21
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program bimbingan yang tidak memberikan layanan informasi akan
menghalangi peserta didik berkembang lebih jauh, karena mereka memberkan
kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat mempengaruhi jalan
hidupnya. Namun, mengingat luasnya informasi yang tersedia dewasa ini, mereka
harus megetahui pula informasi manakah yang relevan, serta informasi macam apa
yang menyangkut data dan fakta yang tidak berubah dan yang dapat berubah dengan
beredarnya roda waktu. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu
pesat mengakibatkan corak kehidupan masyarakat terus berubah, sehingga sebagian
dari fakta dan data yag kemarin merupakan kenyataan, besok lusa sudah bukan
kenyataan lagi. Maka, disamping mendapatkan informasi tentang kenyataan
lingkungan hidup yang berlaku sekarang ini, peserta didik juga hrus memperoleh
informasi tentang cara mengikuti perubahan dalam lungkungan hidupnya, dan dari
sumber-sumber yang mana dapat digali tentang pengetahuan tentang hal-hal yang
telah berubah atau kiranya akan berubah dikemudian hari.
C. TUJUAN
1. Agar mengerti dan memahami pengertian layanan informasi dan
layanan pengusaan konten
2. Agar memahami tujuan layanan informasi dan layanan pengusaan
konten
3. Memaparkan jenis-jenis layanan informasi dan layanan pengusaan
konten
4. Memaparkan metode dari layanan informasi dan konten
5. Menjelaskan hambatan dari layanan informasi dan layanan
pengusaan konten
6. Mengetahui faktor pendukung layanan informasi dan layanan
pengusaan konten
BAB II
PEMBAHASAN
A. LAYANAN INFORMASI
1) Pengertian Layanan Informasi
Menurut Prayitno & Erman Amti (2004:259-260) layanan informasi adalah
kegiatan memberikan pemahaman kepada individu-individu yang berkepentingan
tentang berbagai hal yang diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan,
atau untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki. Dengan
demikian, layanan informasi itu pertama-tama merupakan perwujudan dari fungsi
pemahaman dalam bimbingan dan konseling.
Menurut Budi Purwoko (2008:52) penyajian informasi dalam rangka program
bimbingan ialah kegiatan membantu siswa dalam mengenali lingkungannya,
terutama tentang kesempatan-kesempatan yang ada didalamnya, yang dapat
dimanfaatkan siswa baik untuk masa kini maupun masa yang akan datang.
Penyajian informasi itu dimaksudkan untuk memberikan wawasan kepada para
siswa sehingga ia dapat menggunakan informasi itu baik untuk mencegah atau
mengatasi kesulitan yang dihadapinya, serta untuk merencanakan masa depan.
Perencanaan kehidupan ini mencakup, kehidupan dalam studinya, dalam
pekerjaannya, maupun dalam membina keluarga.
Sedangkan Winkel & Sri Hastuti (2006: 316-317) menjelaskan bahwa layanan
informasi adalah usaha untuk membekali para siswa dengan pengetahuan tentang
data dan fakta dibidang pendidikan sekolah, bidang pekerjaan dan bidang
perkembangan pribadi-sosial, supaya mereka dengan belajar tentang lingkungan
hidupnya lebih mampu mengatur dan merencanakan kehidupannya sendiri.
Program bimbingan yang tidak memberikan layanan pemberian informasi akan
menghalangi peserta didik untuk berkembang lebih jauh, karena mereka
membutuhkan kesempatan untuk mempelajari data dan fakta yang dapat
mempengaruhi jalan hidupnya. Namun mengingat luasnya informasi yang tersedia
dewasa ini, mereka harus mengetahui pula informasi manakah yang relevan untuk
mereka dan mana yang tidak relevan, serta informasi macam apa yang menyangkut
data dan fakta yang tidak berubah dan yang dapat berubah dengan beredarnya roda
waktu.
Dari beberapa pengertian tentang layanan informasi diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa layanan informasi adalah suatu kegiatan atau usaha untuk
membekali para siswa tentang berbagai macam pengetahuan supaya mereka
mampu mengambil keputusan secara tepat dalam kehidupannya.
2) Tujuan Layanan Informasi
Menurut Budi Purwoko (2008:52) tujuan yang ingin dicapai dengan penyajian
informasi adalah sebagai berikut:
Sementara Ifdil menjelaskan tujuan layanan informasi ada dua macam yaitu
secara umum dan khusus.Secara umum agar terkuasainya informasi tertentu
sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi pemahaman (paham terhadap
informasi yang diberikan) dan memanfaatkan informasi dalam penyelesaian
masalahnya. Layanan informasi menjadikan individu mandiri yaitu memahami
dan menerima diri dan lingkungan secara positif, objektif dan dinamis, mampu
mengambil keputusan, mampu mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya
tersebut dan akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya
(konselingindonesia.com/2008).
Sedangkan Winkel & Sri Hastuti (2006:317) menjelaskan, ada tiga alasan pokok
mengapa layanan pemberian informasi merupakan usaha vital dalam keseluruhan
program bimbingan yang terencana dan terorganisasi.
a. Siswa membutuhan informasi yang relevan sebagai masukan dalam mengambil
ketentuan mengenai pendidikan lanjutan sebagai persiapan untuk memangku
jabatan dimasyarakat.
b. Pengetahuan yang tepat dan benar membantu siswa untuk berfikir lebih rasional
tentang perencanaan masa depan dan tuntutan penyesuaian diri dari pada
mengikuti sembarang keinginan saja tanpa memperhitungkan kenyataan dalam
lingkungan hidupnya.
c. Informasi yang sesuai dengan daya tangkapnya menyadarkan siswa akan hal-hal
yang tetap dan stabil, serta hal-hal yang akan berubah dengan bertambahnya
umur dan pengalaman.
b) Informasi jabatan
Saat-saat transisi dari dunia pendidikan kedunia kerja sering merupakan masa
yang sangat sulit bagi banyak orang muda. Kesulitan itu terletak tidak saja dalam
mendapatkan jenis pekerjaan yang cocok, tetapi juga dalam penyesuaian diri
dengan suasana kerja yang baru dimasuki dan pengembangan diri selanjutnya.
Aplikasi Instrumentasi
Hasil aplikasi instrumentasi dapat dijadikan konten yang terkait
dengan materi layanan. Skor tes, sosiogram, hasil ulangan dan ujian,
isisan angket, dan lain-lain, merupakan konten yang aktual dan
dinamis, khususnya bagi peserta aplikasi instrumentasi yang
dimaksud. Dalam hal ini asas kerahasiaan perlu mendapat perhatian
sepenuhnya apabila aspek konten yang dibicarakan menyangkut
pribadi-pribadi tertentu. (Sugianto. 2013)
Himpunan Data
Sama dengan hasil aplikasi instrumentasi, data yang tercantum di
dalam himpunan data dapat dijadikan konten yang dibawa ke dalam
layanan. Demikian juga, data dalam himpunan data tersebut dapat
menggerakkan konselor untuk mempertimbangkan dan menetapkan
seseorang untuk mengikuti/menjalani layanan penguasaan konten
tertentu. Dalam hal ini, asas kerahasiaan juga sangat ditekankan.
(Sugianto. 2013)
Konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus
Ketiga kegiatan pendukung ini (konferensi kasus, kunjungan rumah, dan alih
tangan kasus), pada umumnya ditempuh apabila peserta layanan memerlukan
tindak lanjut tertentu. Dari hasil penilaian (laiseg atau laijapen) dapat
diidentifikasikan peserta mana yang memerlukan tindak lanjut tertentu, konferensi
kasus, kunjungan rumah, atau alih tangan kasus yang mengarah kepada
pendalaman penguasaan konten dengan permasalahan yang dialami oleh peserta
yang bersangkutan. (Sugianto. 2013)
1. Perencanaan
Menentukan subyek peserta layanan
Menetapkan dan menyiapkan konten yang akan dipelajari secara rinci dan
kaya
Menetapkan proses dan langkah-langkah layanan
Menetapkan dan menyiapkan fasilitas layanan, termasuk media dengan
perangkat keras dan lemahnya.
Menyiapkan kelengkapan administrasi
2. Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan layanan melalui pengorganisasian proses
pembelajaran penguasaan konten.
Pengimplementasikan High-touch dan High-tech dalam proses pembelajaran.
3. Evaluasi
Menetapkan materi evaluasi
Menetapkan prosedural evaluasi
Menyusun intrumentasi evaluasi
Mengaplikasikan instrumentasi evaluasi
Mengolah hasil aplikasi instrumentasi
5. Tindak lanjut
Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut
Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada peserta layanan dan pihak-
pihak terkait
Melaksanakan rencana tindak lanjut
6. Laporan
Menyusun laporan pelaksanaan layanan PKO
Menyampaikan laporan kepada pihak terkait
Mengkomunikasikan laporan layanan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Layanan inforamsi yaitu layanan BK yang memungkinkan peserta didik
menerima dan memahami berbagai inforamsi yanhg dapat dipergunakan sebagai
bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik.
Layanan yang membantu pesetrta didik menerima dan memahami berbagai informasi
diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan. Sekurang-kurangnya ada
tiga tujuan pemberian layanan informasi kepada siswa yaitu, pertama siswa
membutuhkan informasi yang relevan sebagai masukan dalam mengambil ketentuan
mengenai pendidikan lanjutan sebagai persiapan untuk memangku suatu jabatan di
masyarakat. Kedua, pengetahuan yang tepat dan benar membantu siswa untuk
berpikir lebih rasional tentang perencanaan masa depan dan tuntutan penyesuaian diri
daripada mengkuti sembarang keinginan saja tanpa memperhitungkan kenyataan
dalam lingkungan hidupnya. Ketiga, informasi yang sesuai dengan daya tagkapnya
menyadarkan siswa akan hal-hal yang tetap dan stabil, serta hal-hal yang akan
berubah dengan bertambahnya umur dan pengalaman.
Layanan penguasaan konten merupakan layanan BK yang dirancang untuk
membantu peserta didik (siswa) dalam menguasai konten tertentu, terutama
kompetensi dan kebiasaan dalam melakukan, berbuat atau mengerjakan sesuatu yang
berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat sesuai dengan
tuntutan kemajuan dan berkarakter yang terpuji.
Tujuan umum layanan penguasaan konten yaitu dikuasainya suatu konten
tertentu. Sedangkan tujuan khusus layanan penguasaan konten terkait dengan fungsi-
fungsi konseling yaitu fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengentasan,
fungsi pengembangan dan pemeliharaan, fungsi pembelaan. Komponen Layanan
Penguasaan konten adalan konselor, individu, atau klien, dan konten yang menjadi isi
layanan.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnan. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesepurnaan makalah ini.