Anda di halaman 1dari 23

ARAH PEMBANGUNAN

PERTANIAN JANGKA PANJANG


KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (BAPPENAS)

JANUARI 2011

1
4 MISI AMANAT
UU NO.17/2007 TENTANG RPJPN 2005-2025

Pertanian dan Pangan,


perikanan, Pertambangan
Kelautan dan
Pertambangan
Mewujudkan
Mewujudkan pemerataan
bangsa yang pembangunan
berdaya-saing dan
berkeadilan

Mewujudkan Indonesia
Mewujudkan menjadi negara
kepulauan yang mandiri,
Indonesia asri maju, kuat, dan
Pertanian dan
perikanan,
dan lestari berbasiskan kepentingan
nasional
Kehutanan,
Energi dan
Pertambangan,
Lingkungan hidup Kelautan dan
Perikanan 2
MEWUJUDKAN PEMERATAAN DAN
PEMBANGUNAN BERKEADILAN

Sistem Ketahanan Pangan diarahkan untuk


menjaga ketahanan dan kemandirian pangan
nasional dengan:
a. Mengembangkan kemampuan produksi dalam
negeri,
b. Yang didukung dengan kelembagaan ketahanan
pangan yang mampu menjamin pemenuhan
kebutuhan pangan yang cukup di tingkat rumah
tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan
maupun harga yang terjangkau,
c. Yang didukung oleh sumber-sumber pangan
yang beragam sesuai dengan keragaman lokal.
3
MEWUJUDKAN BANGSA YANG BERDAYA SAING
• Memperkuat perekonomian domestik dengan orientasi
dan berdaya saing global

MEWUJUDKAN INDONESIA YANG ASRI DAN LESTARI

Meningkatkan nilai tambah atas pemanfaatan sumberdaya


alam tropis yang unik dan khas:
• Diversifikasi produk dan inovasi pengolahan sumberdaya
alam agar mampu menghasilkan barang dan jasa yang
memiliki nilai tambah yang tinggi, termasuk untuk
pengembangan mutu dan harga yang bersaing dalam
merebut persaingan global
• Industri berbasis SDA sekaligus menekankan pada
pemeliharaan SDA dan meningkatkan kuantitas serta
kualitasnya. 4
ISU PENTING DI BIDANG PERTANIAN
1. Ketahanan pangan:
a. Kecukupan pangan
b. Kemandirian pangan
c. Akses masyarakat terhadap pangan
d. Keamanan pangan
2. Kesejahteraan petani
a. Kebutuhan minimum
b. Pendapatan yang adil
3. Daya saing produk pertanian:
a. Di dalam pasar DN - pasar LN
b. Input industri DN
c. Infrastruktur: internal pertanian dan eksternal (pendukung
pertanian)
4. Daya dukung dan keberlanjutan:
a. Ketersediaan dan kualitas lahan.
b. Ketersediaan air.
c. Perubahan iklim. 5
I. KETAHANAN PANGAN
1. Defisit dan peningkatan harga beras yang selalu berulang
setiap Tw4 dan Tw1.
2. Kompetisi penggunaan lahan: internal pertanian,
eksternal pertanian à alih fungsi sawah
3. Perubahan selera konsumen
4. Kualitas Gizi à protein hewani
5. Produktivitas belum optimal
6. Produksi padi rata-rata 3,4%/th dalam 6 th terakhir.
7. Pertumbuhan penduduk 1,49%/tahun.

PENGAMANAN PRODUKSI (BUDIDAYA) TERUTAMA PADI


DAN MANAJEMEN LOGISTIK 6
Pola defisit beras 2011: produksi puncak Maret-April dan
defisit beras pada bulan Agustus-Januari tahun berikutnya

• Defisit beras bulan Januari yg diiringi stok terbatas telah mendorong inflasi.
• Apabila tidak ada penanganan secara khusus maka defisit akan terjadi pada
bulan Agustus – Januari
SASARAN LUAS TANAM, PANEN, PRODUKTIVITAS
DAN PRODUKSI PADI TAHUN 2011 – 2015
(SETELAH RETREAT PANGAN)

LUAS TANAM (Ha) TOTAL LUAS LUAS


PROVITAS PRODUKSI
TAHUN TANAM PANEN
MT I MT II (Ku/Ha) (Ton)
(Ha) (Ha)

2011 7.915.502 5.497.498 13.413.000 13.129.720 53,77 70.599.317

2012 8.247.860 5.665.140 13.913.000 13.634.740 54,37 74.129.000

2013 8.544.268 5.868.732 14.413.000 14.124.740 55,11 77.836.000

2014 8.840.677 6.072.323 14.913.000 14.614.740 55,92 81.728.000

2015 9.137.085 6.275.915 15.413.000 15.104.740 56,81 85.815.000

SAMPAI KAPAN PRODUKSI AKAN TERUS MENINGKAT SECARA DERET UKUR?


SENTRA PRODUKSI PADI (2010)
KALSEL:
ACEH: 2,5% KALBAR:
2,9%
1,63 juta 2,1%
1,94 juta
ton 1,36 juta ton
ton
SUMUT: 5,4%
2,19 juta ton
SULSEL: 6,5%
4,27 juta ton

SUMBAR: 3,3%
2,19 juta ton

SUMSEL:
4,9%
3,25 juta ton

LAMPUNG:4,1%
2,70 juta ton

BANTEN:
JATIM: 17,2%
3,1% 11,38 juta ton
2,05 juta ton
NTB: 2,7%
JABAR: 17,7% JATENG: 15,3%
11,65 juta ton 10,08 juta ton 1,78 juta ton
PRODUKTIVITAS: PENGAWALAN KONSENTRASIKAN UNTUK
DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS.
ACEH: KALBAR: KALSEL:
4,5 ton/ha 3,2 ton/ha 4,1 ton/ha

SUMUT:
4,8 ton/ha
SULSEL:
5,0 ton/ha

SUMBAR:
4,9 ton/ha

SUMSEL:
4,2 ton/ha

LAMPUNG:
4,7 ton/ha

BANTEN: JATIM:
5,1 ton/ha 5,9 ton/ha

NTB:
JABAR: JATENG:
4,7 ton/ha
5,8 ton/ha 5,6 ton/ha
TAMBAHAN PRODUKSI DARI SWASTA (FOOD ESTATE)?
KALSEL:
ACEH: 2,5% KALBAR:
2,9%
1,63 juta 2,1%
1,94 juta
ton 1,36 juta ton
ton
SUMUT: 5,4% SULSEL:
2,19 juta ton 6,5%
4,27 juta
ton

SUMBAR: 3,3%
2,19 juta ton

SUMSEL:
4,9% BURU DAN
3,25 juta ton
SERAM?
LAMPUNG:4,1%
2,70 juta ton

BANTEN: JATIM: 17,2% MIFEE


3,1% 11,38 juta
2,05 juta ton ton

JABAR: NTB: 2,7%


JATENG: 1,78 juta ton
17,7%
15,3%
11,65 juta
10,08 juta ton
ton
Strategi jangka panjang:
1. Pengamanan produksi nasional-kemandirian pangan:
a. Pengamanan lahan sawah irigasi abadi
b. Subsidi terpadu – langsung? – untuk petani kecil.
2. Diversifikasi pangan meningkat:
a. Pangan olahan
b. Pangan non beras
SASARAN:
1. Konsumsi terpenuhi dari produksi dalam negeri:
pertumbuhan produksi >= pertumbuhan penduduk.
2. Stok beras nasional yang mencukupi kondisi darurat dan
sistem logistiknya.

12
SUBSIDI PERTANIAN 1. PENINGKATAN EFEKTIVITAS SUBSIDI

KETAHANAN
KETAHANANPANGAN
PANGAN

KETERSEDIAAN PENANGGULANGAN
DISTRIBUSI DAN
PANGAN (PRODUKSI DN, MASALAH PANGAN
KONSUMSI
CADANGAN,IMPOR)

KURANG LONJAKAN
PANGAN HARGA

PENDAPATAN
BENCANA
RENDAH/MISKIN

INSENTIF PRODUKSI:
HARGA PEMBELIAN
PEMERINTAH (HPP) GABAH-BERAS
CADANGAN BERAS
SUBSIDI INPUT: PUPUK dan BENIH RASKIN PEMERINTAH
SUBSIDI SUKU BUNGA KKP 13
2 INSTRUMEN POKOK PENGAMANAN PRODUKSI PADI KE DEPAN

SUBSIDI PENGAMANAN
PRODUSEN LAHAN
TERPADU/ (DAN AIR)
LANGSUNG

PERTAHANKAN
PRODUKSI
PADI

DIVERSIFIKASI
DIVERSIFIKASI
PENDAPATAN
PANGAN
(DAYA BELI)

PENGAMANAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT


NASIONAL (MAKRO) DAN RUMAH TANGGA

14
AMANKAN LAHAN SAWAN IRIGASI à LAHAN SAWAH ABADI
2001 2002 2003 2004 2005
Jenis Lahan
Sawah Ha % Ha % Ha % Ha % Ha %
1. Irigasi

a.Teknis 2.262.259 28,3 2.227.162 28,5 2.379.754 28,2 2.204.887 28,4 2.185.882 27,7

b.Setengah
999.04 12,8 1.006.138 12,9 1.136.932 13,4 1.059.419 13,7 990.445 12,6
Teknis

c.Irigasi
Sederhana 1.645.098 20,9 1.591.160 20,4 1.762.487 20,8 1.334.071 17,2 1.576.234 19,9
/desa

2.Tadah
1.982.027 25,3 2.032.743 26,0 2.169.091 25,7 2.142.883 27,6 2.088.622 26,5
Hujan

3. Pasang
600.86 7,7 615.2 7,9 658.2 7,8 636.56 8,2 657.546 8,3
Surut

4. Lainnya 347.38 4,4 333.37 4,3 350.49 4,1 375.27 4,8 387.149 4.9

Jumlah 7.836.663 100 7.805.778 100 8.456.960 100 7.753.091 100 7.885.878 100
15
II. KEAMANAN PANGAN
1. Hasil ternak dan daging à protein hewani

2. Masalah-masalah yang berkaitan dengan


keamanan pangan juga dapat menangkal
masuknya komoditas pertanian dari LN (non
tariff barrier):
a. SPS dan perkarantinaan.
b. Kehalalan.
c. SNI.

16
II. KESEJAHTERAAN PETANI
1. Dukungan pemerintah – standar pelayanan minimum:
a. Penyuluhan
b. Teknologi: produktivitas, peningkatan kualitas dan pengolahan
c. Pengendalian hama dan penyakit
d. Kelancaran distribusi input pertanian
e. Informasi pasar dan dukungan pemasaran
2. Organisasi petani – skala usaha
3. Manajemen produksi petani à kemitraan
4. Permodalan
5. Subsidi à bukan untuk penanggulangan kemiskinan
petani namun untuk mengatasi ketidakmampuan
dalam bersaing (different level of playing field) à
dikaitkan dengan peningkatan daya saing produk.
(peningkatan produktivitas, mutu)
17
1. SPM
LAYANAN SEBARAN PENYULUH PERTANIAN PERLU DISESUAIKAN DENGAN
PETANI KAPASITAS UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
ACEH: KALBAR: KALSEL:
…orang …orang …orang

SUMUT:
….orang
SULSEL:
…orang

SUMBAR:
…orang

SUMSEL:
…orang

LAMPUNG:
…orang
JATIM:
BANTEN: …orang
…orang
NTB:
DIY:
JABAR: …orang
…orang
…orang
JATENG:
…orang
III. DAYA SAING PRODUK PERTANIAN
1. Manajemen produksi yang mampu memenuhi:
a.Persaingan harga di pasar.
b.Persaingan mutu.
2. Input industri:
a.Kontinyuitas produksi dan mutu.
b.By product-waste à input industri.
3. Industri pengolahan komoditas pertanian – agroindustri.
4. Pengelolaan komoditas tropis – khas sebagai ciri Indonesia,
termasuk organic product.

PENGELOLAAN PRODUKSI YANG FOKUS, TERPADU DAN BERSKALA EKONOMI


MENJADI KUNCI KEBERHASILAN à KLASTER KOMODITAS UNGGULAN DAERAH 19
IV. DAYA DUKUNG DAN
KEBERLANJUTAN
1. Target pengembangan komoditas memperhatikan
kompetisi SD (lahan)
2. Pengelolaan berdasarkan konsep pertanian
berkelanjutan:
a. Hemat air
b. Emisi karbon yang dihasilkan
c. Pupuk dan pestisida ramah lingkungan.

20
STRATEGI PENGGUNAAN ANGGARAN
1. Tidak merata à namun sesuai fokus dan komoditas
unggul/klaster komoditas.
2. Keterpaduan antar program (E1) dalam menangani
klaster secara terpadu di suatu lokasi:
a. Fokus, skala ekonomi
b. Memudahkan koordinasi dengan K/L pendukung.
c. Sinergi dengan pembangunan daerah.
3. Fasilitasi kerjasama dengan swasta menengah dan
besar à linkages dan peningkatan nilai tambah serta
pemasaran à MASTER PLAN PERCEPATAN DAN
PERLUASAN EKONOMI INDONESIA.
4. Untuk komoditas yang diusahakan masyarakat namun
tidak cukup siginifikan menjadi unggulan nasional à
diperkuat dengan SPM (Pusat) dan mengandalkan
APBD à sinergi pusat-daerah
21
RKP 2012: PERLUASAN, INKLUSIF, BERKEADILAN,
KESEJAHTERAAN
1. Memulai arah kebijakan dan program yang mendukung
pencapaian visi dan sasaran jangka panjang à fokus pada
wilayah komoditas (klaster) dengan pendekatan terpadu internal
dan eksternal.
2. Dalam kerangka RPJM saat ini perencanaan anggaran multiyears
sudah sangat memungkinkan – Kerangka Pendanaan Jangka
Menengah (KPJM). Baseline anggaran s/d tahun 2014 sudah
ada.
3. Saatnya memperkuat kembali infrastruktur pembangunan
pertanian – SPM – memperkuat sistem produksi dan
keberlanjutannya:
a. Penyuluhan.
b. Teknologi dan perbenihan.
c. Pengendalian hama dan perkarantinaan.
d. Permodalan.
e. Kerentanan dan ketidakpastian – asuransi pertanian.
22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai