Reduce these values of SRF by 25 - 50% if the relevant shear zones only
influence, but do not intersect the excavation
Low stress, near surface, open joints > 200 <0,01 2,5
Medium stress, usually favourable 200-10 0,01-0,3 1
stress condition
High stress, very tight structure, usually 10-5 0,3-0,4 0.5 – 2
favourable to stability, maybr except for
walls
(II) For strongly anisotropic stress field (if measured): when 5 < σ1 /σ3 <10, reduce σcto 0.75 σc. When σ1/σ3
> 10, reduce σcto 0.5σc
(iii) Few case records available where depth of crown below surface is less than span width.
𝑅𝑄𝐷 𝐽𝑟 𝐽𝑤
𝑄= 𝑥 𝑥 ……...........……………………...(6.2)
𝐽𝑛 𝐽𝑎 𝑆𝑅𝐹
Dalam menjelaskan keenam parameter yang dipakai untuk menghitung Q, Barton (1974)
membagi enam parameter tersebut menjadi tiga bagian yaitu sebagai berikut:
a. RQD/𝐽𝑛 merepresentasikan struktur dari massa batuan, menunjukkan ukuran blok batuan
(block size).
b. 𝐽𝑟 /𝐽𝑎 menunjukkan kekerasan (roughness) dan karakteristik friksi dari permukaan bidang
diskontinu atau filling material dari bidang diskontinu tersebut. Adanya lapisan mineral
clay pada permukaan kontak Antara kedua bidang diskontinu tersebut, akan mengurangi
kuat geser secara signifikan. 𝐽𝑟 /𝐽𝑎 menunjukkan shear strength atau kuat geser antar blok
batuan.
c. 𝐽𝑤 /SRF terdiri dari dua parameter stress. Parameter 𝐽𝑤 adalah ukuran tekanan air yang
dapat mempengaruhi kuat geser dari bidang diskontinu. Sedangkan parameter SRF dapat
dianggap sebagai parameter total stress yang dipengaruhi oleh letak dari lubang bukaan
yang dapat mereduksi kekuatan massa batuan. Secara empiris 𝐽𝑤 /SRF mewakili active
stress yang dialami batuan.
Sehubungan dengan nilai indeks Q untuk fungsi stabilitas dan penyanggaan pada
penggalian bawah tanah, Barton et al (1974) mendefenisikan parameter yang disebut Equivalent
Dimention (De). De didapat dengan membagi panjang bukaan, tinggi atau diameter tehadap nilai
ESR (excavation support ratio). Persamaanya sebagai berikut:
𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑠𝑝𝑎𝑛,𝑑𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟,𝑜𝑟 ℎ𝑒𝑖𝑔𝑡ℎ (𝑚)
De = ……………………………….(6.3)
𝐸𝑆𝑅
Nilai dari ESR berhubungan tujuan pengguannan penggalian dan derajat keamanan. Nilai
ESR berbeda bergantung fungsi penggalian. Nilainya dtunjukan pada tabel sebagai berikut :
Hubungan antara nilai Q dan De adalah untuk penentuan sistem penyanggan yang
dijelaskan dalam grafik yang dikemukakan pada laporan barton et al (1974). Grafik ini telah
diperbaharui oleh Grimstad dan Barton (1993) merefleksikan peningkatan penggunaan dari steel
fibre shotcrete.
Grimstad, E. and Barton, N. 1993. Updating of The Q system for NMT. Proceedings of the
International Symposium on Sprayed Concrete-Modern Use of Wet Mix Sprayed
Concrete for Underground Support. Fagernes: Oslo, hal.46-66.