Cep Hukum Gaus Dan Penerapannya
Cep Hukum Gaus Dan Penerapannya
Dosen Pengampu:
Teguh Darsono, S.Pd., M.Si., Ph.D.
Disusun oleh:
Cucu Edit Purnama (4201416032)
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG
2019
HUKUM GAUS DAN PENERAPANNYA
1. Pengertian hukum gauss
Hukum Gauss adalah hukum yang menentukan besarnya sebuah fluks listrik yang melalui
sebuah bidang. Hukum gauss menyatakan bahwa besar dari fluks listrik yang melalui sebuah
bidang akan berbanding lurus dengan kuat medan listrik yang menembus bidang, berbanding
lurus dengan area bidang dan berbanding lurus dengan cosinus sudut yang dibentuk fluks listrik
terhadap garis normal.
Hukum ini dirumuskan oleh Carl Friedrich Gauss (1777-1855). Beliau adalah salah
seorang matematikawan terbesar sepanjang masa. Banyak bidang hukum matematika yang
dipengaruhinya dan dia membuat kontribusi yang sama pentingnya untuk fisika teoritis.
Hukum Gauss berbunyi "bahwa fluks listrik total yang melalui sembarang permukaan
tertutup (sebuah permukaan yang mencakup volume tertentu) sebanding dengan muatan lisfiik
(netto) total di dalam permukaan itu" .
Hukum ini umumnya dipakai untuk menghitung medan listrik yang dihasilkan dari muatan
yang bergerak sangat cepat dan muatan yang dipercepat. Hukum Gauss bisa dipergunakan
untuk menghitung medan listrik dari sistem yang memiliki kesimetrian yang tinggi (misal
simetri silinder, bola ataupun kotak). Dalam menggunakan hukum gauss kita perlu memilih
suatu permukaan khayal yang tertutup (permukaan gauss). Bentuk dari permukaan tertutup
tersebut bisa sembarang.
Pada Hukum Gauss medan listrik berpangkal dimuatan positif dan berakhir dimuatan
negatif. Apabila satu atau sejumlah muatan positif dikurung oleh suatu permukaan tertutup
tentulah garis garis medan benar-benar menembus keluar dari permukaan tertutup tersebut,
secara kuantitatif hasilnya bilangan positif. Sebaliknya jika yang dikurung (dilingkupi) muatan
negatif, tentulah garis-garis medan akan masuk menuju permukaan tertutup tersebut, maka
jumlah garis medan ini bilangan negatif. Banyaknya garis medan magnet sebanding dengan
besarnya (harga mutlak) muatan tersebut. Bila tidak ada muatan yang dikurung tentulah setiap
garis medan yang masuk akan keluar pula dari permukaan tertutup ini dan menghasilkan
jumlah garis medan nol, yang masuk (-) sama dengan yang keluar (+).
E
2.Fluks Listrik
Fluks berhubungan dengan besaran medan yang menembus pada arah yang tetak lurus
sebuah permukaan tertentu. Fluks listrik dapat didefinisikan sebagai perkalian antara garis gaya
listrik dengan luasan bidang yang dilewatinya. Jika ada garis-garis gaya dari sebuah medan
listrik homogen yang menembus sebuah bidan seluas A maka fluks listrik (Φ baca : phi) yang
melalui bidang tersebut tergantung pada kuat mendan listrik, luas bidang yang ditembus, dan
sudut jatuhnya. Dimana Fluks Listrik memiliki satuan newton-meter kuadrat per coulumb
(N.m2/C).
a.Garis Medan Listrik Jatuh Tegak Lurus Bidang
Φ= E.A cos θ
σ
E= 2Ԑ = 2𝜋𝑘σ
0
Dimana 2𝜋𝑟𝐿 adalah luas permukaan Gauss. Karena muatan total didalam permukaan ini
nol maka hukum Gauss akan menghasilkan
Φnet=𝐸𝑟 2𝜋𝑟𝐿 = 0
Dengan demikian, 𝐸𝑟 = 0 , r<R.
Jadi medan listrik dimanapun didalam kulit muatan silindris adalah nol.
Kemudian, apabila kita hendak menghitung medan listrik diluar kulit silindris kita bisa
mnggunakan permukaan Gauss dengan jari-jari r>R. Seperti sebelum nya, berdasarkan
simetris medan listriknya tegak lurus terhadap permukaan Gauss ini dan besarnya Er
dimanapun pada permkaan tersebut. Fluksnya tetap 𝐸𝑟 2𝜋𝑟𝐿, tetapi kali ini muatan total
didalam permukaannya adalah σ2𝜋𝑟𝐿. Dengan demikian hukum Gauss menghasilkan
σ2𝜋𝑟𝐿
Φnet=𝐸𝑟 2𝜋𝑟𝐿 =
Ԑ0
Sehingga,
σR
𝐸𝑟 =
Ԑ0 𝑟
σR 1 𝜆
𝐸𝑟 = = r>R
Ԑ0 𝑟 2𝜋Ԑ0 𝑟
Jadi medan diluar kulit muatan silindris ini adalah sama seperti seolah-olah semua muatan
tersebut terletak pada sumbu silindris.
Jadi medan listrik diluar kulit bola bermiuatan seragamadalah sama seperti seolah-olah semua
muatan tersebut berada dipusat kulit.
C. Medan Listrik Pada Muatan Bola Pejal
Medan listrik pada sebuah bola pejal bermuatan seragam
dengan jari-jari R dan membawa muatan total q yang terdistribusi
seragam di seluruh volume bola dengan densitas ρ=Q/V, dengan
4
V=3πR3 adalah volume bola tersebut. Maka fluks yang melewati
permukaan gauss berjari-jari r ini adalah
Φ=𝐸𝑟 4𝜋𝑟 2
Jika permukaan Gauss nya terletak di luar bola seperti pada gambar
8, maka muatan di permukaan ini adalah Q, dan Hukum Gauss
menghasilkan
1 𝑄
Gambar 8 Medan Listrik
𝐸𝑟 = r>R diluar Bola Pejal
4𝜋Ԑ0 𝑟 2
Dan jika permukaan Gauss yang dipilih terletak didalam bola
seperti gambar 9, dimana r<R
maka muatan total didalam permukaan ini adalah ρ V’, dengan
4
V’=3πr3 adalah volume didalam permukaan Gauss. Besarnya
muatan di dalam bola ini diperoleh
𝑄 𝑄 4 𝑟3
Qdalam= ρ V’= 𝑉′ = 4 πr3= Q
𝑅3
𝑉 πR3 3
3
Atau
1 𝑄
𝐸𝑟 = r r>R
4𝜋Ԑ0 𝑅 3
Jadi medan listrik didalam bola pejal bermuatan akan bertambah mengikuti r.
Sebuah keping yang sangat luas diberi muatan total Q dengan distribusi serbasama σ seperti
pada gambaar dibawah ini. Tentukan medan listriknya !
Pembahasan :
1
Hukum Gauss : ∮ 𝐸. 𝑑𝑎 = 𝜀𝑜 Q
Luas permukaan : ∮ 𝑑𝑎 = 2𝐴
Soal 2
Sebuah bidang takhingga dengan densitas muatan permukaan σ =+4 nC/m2 terletak pada
bidang yz dititik asal dan bidang
takhingga kedua dengan densitas
muatan σ = -4 nC/m2 terletak sejajar
dengan bidang yz dengan pada titik
x=2m(Lihat Gambar). Carilah medan
listrik dititik
a) x=1,8m dari bidang pertama
b) x=5 m dari bidang pertama
Pembahasan :
a. besar medan listrik akibat distribusi muatan tersebut adalah konstan dan sama dengan
σ 4x10−9 𝐶/𝑚2
E1=E2= = = 226 𝑁/𝐶
2Ԑ0 2(8,𝑑5𝑥10−12 )𝐶 2 /𝑁𝑚2
Medan listrik pada bidang pertama arahnya menjauhi bidang dan mengarah pada bidang
kedua sehingga medan listrik diantara kedua bidang tersebut saling menguatkan. Jadi,
medan listrik di x=1,8m karena terletak diantara bidang tersebut nilainya sebesar :
b. karena titik X=5m terletak disebelah kanan kedua bidang maka besarnya saling
mengurangi, sehingga medan listrik totalnya bernilai nol.
Soal 3
Bola konduktor dengan jari-jari 10 cm bermuatan listrik 500 μC. Titik A, B, dan C terletak
segaris terhadap pusat bola dengan jarak masing-masing 12 cm, 10 cm, dan 8 cm terhadap
pusat bola(lihat gambar dibawah). Hitunglah kuat medan listrik di titik A, B, dan C!
Diketahui:
R = 10 cm = 10-1 m rA = 12 cm = 12 × 10-2 m
q = 500 μC = 5 × 10-4 C rB = 10 cm = 10-1 m
rC = 8 cm = 8 × 10-2 m
Ditanya :
a. EA ...?
b. EB ...?
c. Ec ... ?
Pembahasan :
a. Kuat medan listrik di titik A
𝑞 𝟓𝒙𝟏𝟎−𝟒 𝟒𝟓𝒙𝟏𝟎𝟓
EA= k =9x109(𝟏𝟐𝒙𝟏𝟎−𝟐 )𝟐 = (𝟏𝟒𝟒𝒙𝟏𝟎−𝟒 ) = 3,1𝑥108 𝑁/𝐶
𝑟2
𝐴
Soal 4
Φ= ∮𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖 EdA
𝑞
Φ= EApersegi=
6Ԑ0
Soal 5
Sebuah silinder yang sangat panjang dengan jari-jari R di beri muatann berdistribusi ρ=kr,
dimana k adalah konstanta dan r adalah jarak arah radial dari sumbu silinder. Tentuan
medan listrik di dalam silinder !
Pembahasan :
Hukum Gauss :
1
∮ 𝐸. 𝑑𝑎 = 𝜀𝑜 Q
∮ 𝑑𝑎=2πrl
Muatan yang di cakup oleh permukaan Gauss adalah
𝑟 2𝜋 l 2
Q=∫ ρ𝑑𝜏 = ∫𝑟′ ∫𝜑=0 ∫𝑧=0(𝑘𝑟′)(𝑟 ′ 𝑑𝑟 ′ 𝑑𝜑𝑑𝑧 = 3 𝜋𝑘𝑙𝑟3)
Soal 6
Seandainya medan listrik di suatu daerah adalah 𝑬 = 𝑘𝑟 3 𝒓̂, dimana 𝑘 adalah
konstanta. Tentukan:
a. Rapat muatan 𝜌
b. Muatan total di dalam bola berjejari R dan berpusat di pusat koordinat.
Pembahasan :
a. Rapat muatan 𝜌
𝑞𝑒𝑛𝑐
∮ 𝐸⃗ . 𝑑𝐴 =
𝜀0
𝜌𝑉
𝐸𝐴 =
𝜀0
4
𝜌(3 𝜋𝑟 3 )
3 2
(𝑘𝑟 )(𝜋𝑟 ) =
𝜀0
3
𝜌 = 𝑘𝜀0 𝑟 2
4
b. Muatan total 𝑞𝑒𝑛𝑐
𝑞𝑒𝑛𝑐 = 𝜌 𝑉
3 4
𝑞𝑒𝑛𝑐 = ( 𝑘𝜀0 𝑟 2 ) ( 𝜋𝑟 3 )
4 3
𝑞𝑒𝑛𝑐 = 𝜋𝑘𝜀0 𝑟 5
𝑞𝑒𝑛𝑐 = 𝜋𝑘𝜀0 𝑅 5